Chereads / HIGH SCHOOL DXD(indonesia) / Chapter 36 - Life.1: Tugasku Sebagai Seorang Iblis.(03)

Chapter 36 - Life.1: Tugasku Sebagai Seorang Iblis.(03)

Kemudian air mata mulai mengalir dari mata Ayahku. Ayah menyeka air matanya dan mengatakan.

"....Karena Ise seperti ini, sebelumnya aku yakin kalau aku tidak akan melihat cucu. Aku depresi kalau memikirkan Ise akan tinggal sendiri pada saat kami sudah lanjut usia...."

Apa... Ayah tiba tiba mengungkapkan isi hatinya..... Maksudku kenapa dia membayangkan masa depan suram begitu untukku? Ibu juga menyeka air matanya disebelah ayah. Tunggu, Ibu juga menangis!?

"Akupun berpikir kalau Ise tidak akan menikah. Karena Ise, Dia anak bodoh. Aku berusaha mendidiknya sehingga tidak menjadi oran memalukan di lingkungan sosial, tetapi semuanya gagal dan dia menjadi seperti ini. Kalau aku bisa kembali ke masa lalu, aku akan meyakinkan diriku di masa lalu untuk membuang semua DVD Porno Ise yang disembunyikan didalam kotak model plastik didalam lacinya."

Celakaaaaaaa! Lokasi penyimpanan material pornoku! Ibu tahu!? Kemudian ayah menggenggam tangan Asia.

"Asia-san! Dia memang anak tidak berguna, tetapi maukah kamu mengurusnya?"

"Anda salah..... Ise san bukannya tidak berguna. Dia adalah orang yang mengagumkan."

Asia tidak mengerti apa maksud ayah, dan tersenyum. Ibuku juga yang melihatnya, semakin menangis menjadi - jadi. Apa ini? Adegan dari sinetron mana ini?

"Rias-san! Kami akan menjaga Asia Argento dirumah ini!"

Buchou tersenyum setelah mendengarkan keputusan ayah.

"Terima kasih banyak otou-sama. Jadi Ise, jagalah Asia. Asia mulai sekarang kamu akan tinggal dirumah Ise dan keluarganya. Baik - baiklah dengan orang tua Ise."

"Apakah ini tidak apa apa? Apakah... Saya tidak menjadi beban.... Kalau saya tinggal disini?"

Buchou kemudian mengatakn ini kepada Asia yang kebingungan.

"Untuk terbiasa dengan budaya jepang dan cara hidupnya, lebih baik kalau kamu tinggal bersama orang dari jepang. Ketika aku bertanya dimana tempat kamu paling ingin tinggal, tanpa pikir panjang kamu menjawab Ise."

Oh begitu, jadi itu alasannya. Sebelumnya Asia tinggal ditempat Buchou. Dia meminjam salah satu ruangan di gedung sekolah lama.

"Ya. Saya memang mengatakan itu tetapi....."

"Tidak apa apa Asia-san! Terbiasalah dengan jepang dirumah kami! Kalau mau kamu bisa tinggal disini selamanya!"

Ayah telah memutuskan menjadikan Asia istriku.

"Lihat? otou-sama juga mengatakannya."

Asa kebingungan tetapi setelah melihat senyum Buchou, dia juga tersenyum.

"Baiklah, Buchou-san. Kalau ada hal yang tidak kumengerti saya mohon bimnbingannya otou-sama dan oka-sama."

Buchou benar benar berhasil menipu ayah dan ibu..... mungkin kata "istri" tadi adalah pukulan telak bagi mereka.... Seperti ini Asia sekarang tinggal bersama kami.

"Istri, ya......?"

Aku mendapat firasat buruk setelah melihat wajah sedih Buchou waktu itu.

Beberapa hari semenjak Asia mulai tinggal dirumah kami.

"Hari ini cuacanya bagus, iya kan Ise-san? Kita akan bermain softball pada saat jam olah raga hari ini. Katrena ini pertama kalinya, saya jadi bersemangat."

Asia berjalan kesekolah dengan bahagia, dan aku berjalan disebelahnya. Aku tidak pernah membayangkan bisa berjalan bersama perempuan secantik dia. Tatapan para siswa yang berjalan searah dengan kami sangat tajam.

"Mengapa Asia bisa berjalan dari arah yang sama dengan Hyodou?"

"Tidak mungkin...Apa yang terjadi...?"

"Pasti ada kesalahan..... Pertama Rias-oneesama, sekarang bahkan Asia-san pun...."

Seperti itulah ada banyak siswa berteriak kearahku. Ya, bagi mereka yang mengenalku, situasi ini akan terdengar mustahil.

Aku dulunya adalah siswa mesum tidak populer, tetapi sekarang aku akrab dengan idola sekolah. AKu juga berjalan bersama murid baru berambut pirang yang banyak dibicarakan orang - orang semenjak kedatangannya. Ada banyak siswa yang menyatakan cintanya pada Asia karena mereka berpikir "Kalau Hyoudou bisam maka aku juga bisa" Tetapi mereka langsung ditolak mentah - mentah. Karena itulah, banyak yang menaruh dendam padaku. Jadi saat inipun banyak dari mereka yang menatapku dengan tatapan penuh dendam. Hey, itu bukan salahku... mereka berpikir kalau aku mempermainkan tubuh para bishoujo[2] itu. tetapi kenyataanya tidak sesimple itu. Tetapi tidak masalah. Fufufufu. Ini di satu sisi juga menyenangkan. Walaupun ini cuma salah paham, mereka berpikir kalau aku populer dikalangan perempuan. Yes! Irilah padaku para laki - laki! Aku masih akan terus meningkat! Fuhahaha!

"Apakah ada yang lucu?"

Asia memandangku dengan tatapan ahawtir. Wajahku langsung merona kalau wajah bishoujo didekatkan padaku..... Sepertinya aku masih hijau.

"Ti, tidak ada apa - apa. Ngomong - ngomong Asia, apakah ada maslah disekolah? Apakah kamu bisa akrab dengan anak perempuan lainnya?"

Itulah yang paling aku khawatirkan. Dia adalah mantan suster-gereja yang baru pindah sekolah. Karena dia dulu punya gaya hidup yang jauh berbeda dengan orang umum, dia mungkin merasa kebingunga disekolah. Pada saat itu aku pasti akan membantunya, tetapi akan lebih baik kalau dia bisa dibantu oleh anak perempuan lain. Asia memang akrab dengan anggota perempua klub peneliti ilmu-gaib, tetapi aku penasaran apakah dia bisa akrab juga dengan anak perempuan di kelas. Dan sepertinya dia juga tidak dijahili karena tidak terbiasa dengan gaya hidup disini, tetapi..... Aku tidak bisa berhenti khawatir padanya. Selama dalam pengawasanku tidak ada yang terjadi padanya, tetapi bisa saja dia dijahili saat aku tidak melihatnya. Tetapi Asia tersenyum dari lubuk hatinya yang menepis semua rasa khawatirku.

"Semuanya sangat baik pada saya. Mereka mengajariku banyak hal senhingga saya bisa terbiasa dengan jepang. Saya juga berteman dengan banyak orang. Saya juga pernah diajak berbelanja dengan mereka."

Syukurlah kalau begitu. Sepertinya hubungannya dengan teman kelasna positf. Sekarang satu kekhawatiranku hilang. Kami sampai disekolah sambil berbicara. Sekarang setelah masalah kehidupan seokolah Asia selesai, sisanya adalah...

"Selamat pagi, Asia-chan!"

"Selamat pagi, Asia-san. Rambut pirangmu berkilau sepeti biasanya."

Tepat pada saat kami tiba di ruang kelas, si laki - laki gundul Matsuda, dan si berkacamata Motohama, mendekati Asia. Mereka adalah sahabatku. Kemesuman mereka, sudah terkenal, dan aku juga termasuk.

"Selamat pagi Matsuda-san, Motohama-san."

Mereka berdua langsung emosional begitu Asia menyambut salam mereka.

"Ini dia, iya kan Motohama-kun?"

"Benar, Matsuda-kun. Disalami oleh bishoujo benar benar memberi kita kehidupan."

...Seperti biasa mereka bahagia hanya karena hal kecil. Tetapi sampai beberapa saat lalu aku juga sama dengan mereka. Fufufu, aku tidak pernah menyangka akan berubah sertelah mengenal banyak perempuan akhir - akhir ini.

PUNCH!

"Uugh!"

Ketika aku bertingkah keren, Motohama meninju perutku.

"Apa - apaan kamu gundul!?"

Aku protes padanya tetapi dia terus tertawa sambil menendang kakiku. Sakit sekali! Apa yang siidiot ini lakukan!?

"Hahaha. Ise-kun, aku mendengarnya."

"Mendengar apa?"

"Sepertinya kamu berjalan dengan Asia-chan setiap harinya."

"Lalu kenapa?"

"Itu aneh bukan? Kenapa kalian datang dari arah yang sama?"

Hmm. Aku tidak tahu kalian mendengar dari mana, tetapi sepertinya mereka juga mendengar rumor itu. Aku tersenyum pada mereka dan memasang wajah yang bisa membuat mereka kesal dan mengatakan :

"Dengarkan ini Matsuda, Motohama. Saat ini aku berada didunia yang berbeda dengan kalian. Mau bagai mana lagi."

"Kenapa kamu sok bangga begitu?!"

"I, itu benar ise. Hanya karena kamu akrab dengan Asia-chan...."

Kemudian aku memberikan pukulan telak. dan memasang wajah kemenangan.

"Aku tinggal dengan Asia. Dibawah satu atap. Benarkan Asia?"

"Iya. Saya saat ini tinggal dirumah Ise-san."

"!?"

"!?"

Mereka berdua langsung terdiam setelah Asia menjawabku dengan senyuman. Sepertinya mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan. Fu. Fuhahahaha! Hahahaha! Aku menang! Aku menang!

"Itu bohong!"

Matsuda menolaknya dengan keras. Dia bahkan sampai menangis. Air mata kecemburuan. Fuhahaha! Menangislah! Berteriaklah! dan Matilah!

"Ti...Tidak....Tidak mungkin.....Ise tinggal....Seatap.....dengan bishoujo pirang...? Tidak mungkin... Ini berlawanan dengan semua logika yang ada didunia ini...."

Motohama membetulkan kacamatanya dengan tangannya yang gemetaran. Dia juga merinding sekalipun mencoba tetap tenang.

"Apakah kamu juga dibangunkan oleh Asia-chan!?"

Pertanyaan Matsuda. Meneydihkan.

"Asia, kamu juga membangunkan aku pagi ini, kan?"

"Itu karena Ise-san tidak mau bangun. Fuhuhu."

Oh. Matsuda berlutut di tanah.

"Apakah dia juga mengisikan piringmu?"

Sekarang Motohama bertanya.

"Ibu mengatakan kalau kamu sangat membantunya kan, Asia?"

"Heheh.....Ise-san membuatku malu."

Asia menaruh tangannya dipipinya dan wajahnya memerah. Aku memandangnya dengan tatapan tenang tetapi jantan. Melihat kami, Motohama menatap tajam dari balik kacamatanya, sepertinya matanya mau mengeluarkan darah. Ya ampun, di cremburui teman rasanya menakutkan. Kehidupan sungguh bisa berbalik seratus delapan puluh derajat. Berteman dengan seorang bishoujo bisa membuatmu mempunyai masa depan cerah. Ya, meskipun semua perempuan mengacuhkanku, aku hanya butuh Asia sebagai temanku. Tunggu, itu salah. Cita - cita ku adalah mendapatkan gelar kebangsawan menjadi Iblis hebat, dan kemudian mempunyai banyak bishoujo sebagai pelayanku. Untuk itu aku harus populer dikalangan perempuan, bukan? Kalau begini terus cita citaku takkan tergapai.....