Kalau begitu aku bisa mengukir legenda sebagai Iblis?
"Tetapi walaupun itu adalah [Sacred Gear] yang kuat, ada resiko besar menggunakannya. Tidak akan ada lawan yang mau menunggu sampai pemakainya menjadi semakin kuat. Karena kamu meremehkannya inilah hasilnya."
Nnnn! Benar juga kata Buchou. Tidak akan ada lawan yang mau menungguku sampai bertambah kuat. Jadi meskipun kuat, [Sacred Gear]ku masih punya kelemahan.
Buchou mendekatiku. Rambut merahnya harum sekali.
PAT PAT.
Buchou mengelus kepalaku.
"Tetapi menarik sekali. Memang beginilah seharusnya pelayanku. Ise benar-benar anak yang menarik sesuai dugaanku. Fufufu, mulai sekarang aku akan lebih memanjakanmu lagi."
Buchou tersenyum padaku. Senyum yang hangat, tetapi agak menakutkan.
"Buchou?"
"Ada apa?"
Buchou tersenyum tetapi aku merasa bersalah jadi aku menundukan kepalaku.
"Maafkan aku. Aku mengatakan kalau aku akan menyelamatkan Asia dan juga mengatakan hal-hal buruk tentangmu karena tidak mau membantu.... Tetapi ternyata Buchou juga bekerja.... Dan aku...."
Aku sunggu menyesal. Aku mengira Buchou adalah Iblis berhati es. Jadi aku terus mengumpatinya. Aku harus menunjukan betapa menyesal nya aku. Tetapi Buchou masih mengelus kepalaku. Aku langsung menangis. Ya, karena aku gagal mencapai tujuanku datang kemari.
"Buchou....Aku....Gagal....Menyelamatkan Asia....."
"Tidak perlu menangis. Tidak akan ad yang menyalahkanmu setelah melihat semua ini."
"Tetapi aku..."
Buchou menyeka air mataku dengan jarinya.
"Tidak apa-apa. kamu memang masih belum berpengalaman sebagai Iblis. Karena itu, jadilah lebih kuat. Mulai sekarang aku akan membuatmu bekerja lebih keras, Ise Bidak Pionku."
"Ya."
Aku akan bekerja keras. Aku pasti akan menjadi lebih kuat. Aku janji.
"Sekarang mari kita selesaikan urusan ini."
Mata buchou mejadi tajam dan kejam. Buchou mendekati Reynalle. Dia langsung menjadi takut.
"Sekarang kamu harus musnah. Nona [Da-Tenshi]-san."
Kalimat yang dingin dan penuh hawa membunuh.
"Tentu saja, [Sacred Gear] itu juga akan aku ambil."
"Jangan bercanda!? Kekuatan penyembuhan ini adalah untuk tuan Azazel-sama dan Samyaza-sama...."
"Hidup demi cinta memang sungguh indah. Tetapi kamu terlalu kotor untuk itu. Kamu tidak elegan. Dan aku tidak suka."
Buchou mengarahkan tangannya ke arah Reynalle. Sepertinya dia akan membunuhnya dengan satu serangan.
"Wah wah..."
Muncul bayangan dari balik tembok yang berlubang. Pendeta Freed Selzan. Si pendeta berengsek! Dia sebelumnya melarikan diri dan kembali!
"Wow! Atasanku dalam bahaya! Apa yang akan terjadi selanjutnya!?"
Reynalle langsung berteriak ke arah pendeta itu:
"Cepat tolong aku, aku akan memberimu hadiah nanti!"
Freed tersenyum jahat.
"Hmmm. Hmmm. Aku diperintah oleh [Da-Tenshi] cantik. Huh? Jadi kamu bisa mengijinkanku berhubungan sex denganmu? Bagiku berhubungan sex dengan [Da-Tenshi] adalah penghargaan terbesar. Derajatku akan naik."
"Ku...Jangan banyak bergurau dan selamatkan aku!"
Wajah Reynalle penuh dengan amarah. Seertinya dia sangat panik. Tidak dia memang panik. Dia mungkin berpikir kalau manusia tidak akan menghianatinya.
"Ararararara, Kamu tahu kan kalau aku serius..... Maksudku, ayolah hal kecil seperti itu tidak apa-apa kan, nona [Da-Tenshi]? Jadi kamu tidak mau? Kalau begitu aku akan pergi sekarang. Dilihat bagaimapu, posisiku tidak menguntungkan disini, jadi aku mundur saja."
Freed mengatakannya dengan nada aneh dan memutar-mutar tubuhnya.
"Kamu itu pendeta bukan!? Sudah seharusnya kamu menolongku! Aku ini [Da-Tenshi]...."
"Aku tidak butuh atasan yang kalah dari Iblis sampah, kamu memang cantik tetapi kurang perencanaan dan terlalu keras kepala. Kamu hanya bermanfaat sebagai bahan masturbasi saja. Jadi mati sajalah. Seorang [Da-Tenshi] yang ditinggalkan [Kami] tidak akan pergi ke surga ataupun neraka tetapi kembali ketiadaan. Mungkin satu pengalaman musnah akan membantumu belajar? Oh itu tidak mungkin ya? Karena tidak akan ada yang tersisa lagi darimu. Jadi tidak mungkin, hahahaha. Namaidabu[2]. Eh maaf itu budha kan? Padahal aku ini mantan Kristiani! Nakal sekali aku! Hahahaha!"
Setelah mengatakan itu dia mengalihkan pandangannya, seakan-akan tidak berminat lagi pada Reynalle. Dan Reynallepun menjadi depresei. Dia kelihatan kacau. Apakah ini [Da-Tenshi] yang menghimpun tenaga dan membuat kekacauan itu? Freed kemudian tersenyum padaku. Huh? Padaku?
Ise-kun, Ise-kun. Kamu punya kemampuan yang luar biasa. Aku jadi semakin tertarik padamu. Kamu sangat berharga untuk kubunuh. Kamu sekarang masuk di daftar "Lima Teratas Iblis Yang Ingin Kubunuh" jadi bersiaplah OK? Lain kali bertemu, kita akan bertarung romatis sampai mati, OK?
Aku jadi merinding mendengarnya. Dia tersenyum tetapi hawa membunuhnya terasa sekali. Tantangan untukku. Tidak, itu adalah pemberitahuan dimuka untuk membunuhku.
"Kalau begitu! Bay-bay! Ingatlah untuk menggosok gigi sebelum tidur!"
Freed menghilang dari tempat ini setelah melambaikan tangannya pada kami. Dia cepat sekali. Tetapi aku merasa kami masih akan bertemu kembali. Ini bukan sekadar firasat tetapi lebih buruk lagi.
"Wah, wah, Reynalle sang [Da-Tenshi] yang ditinggalkan anak buahnya. Kasihan sekali."
Kata-kata Buchou tidak mengandung sedikitpun rasa simpatik padanya. Reynalle mulai merinding. Aku mungkin masih merasa kasihan padanya karena dia pernah sebagai "Yuma-chan", mantan pacarku. Tetapi itu juga ternyata adalah bagian dari rencananya. Kemudian Reynalle memandang kearahku. Dia menunjukan matanya yang memelas.
"Ise-kun! Tolong selamatkan aku!"
Suaranya kembali lagi menjadi seperti Yuma-chan ketika masih menjadi pacarku.
"Iblis ini mau membunuhku! Aku masih mencintaimu! Aku sangat mencintaimu! Karena itu mari kita bersama mengalahkan Iblis ini!"
Reynalle bertingkah seperti Yuma-chan, dan memelas memintaku menolongnya sambil menangis. Aku jadi merasa bodoh sempat simpati padamu Yuma chan, tidak [Da-Tenshi] Reynalle.
"Selamat tinggal cinta pertamaku. Buchou, aku sudah tidak tahan lagi.... Tolong segera...."
Mendengar itu, dia langsung terdiam.
"....Beraninya menggoda pelayanku yang imut. Musnahlah."
BANG!
Bola sihir yang ditembakkan Buchou tidak menyisakan sedikitpun dari [Da-Tenshi] itu. Yang tertinggal di ruangan itu adalah bulu bulu hitam yang terbang di seluruh ruangan gereja dan perasaan aneh yang ada dalam dadaku.
"Selamat tinggal...."
Muncul cahaya kehijauan melayang. Itu adalah [Sacred Gear] milik Asia. [Sacred Gear] itu terlepas setelah Reynalle mati. Cahaya hangat itu menyinariku. Buchou mengambil cahaya itu ditangannya.
"Sekarang mari kita kembalikan ini ke Asia Argento-san."
"Tapi...Asia sudah....."
Asia sudah mati. Aku telah gagal menyelamatkannya. Padahal aku telah bersumpah akan menjaganya! Aku telah bersumpah akan menyelamatkannya! Walaupun aku bisa mengalahkan [Da-Tenshi], aku telah gagal menyelamatkannya. Jadi percuma saja aku datang kemari..... Tidak kalau berpikir begitu, berati aku juga mengecewakan teman temanku. Mereka bertarung demiku dan Asia. Padahal mereka tidak mendapat keuntungan apa-apa.
"...Buchou, semuanya, terima kasih telah bertarung demiku dan Asia. Tetapi meskipun begitu, meski dengan bantua kalian, Asia sudah...."
"Ise, menurutmu apa ini? "

Ise, menurutmu apa ini?
Buchou mengeluarkan sesuatu dari kantungnya. Warnanya merah.... Merah seperti darah. Itu adalah bidak catur yang berwarna seperti rambut Buchou.
"Apa itu?"
"Ise, ini adalah "Bidak Peluncur", salah satu bidak catur."
"Huh?"
Aku menjawab kata-kata Buchou dengan bingung.
"Aku lupa mengatakan kalau Iblis dengan gelar kebangsawanan memiliki total keseluruhan 15 bidak, yaitu 8 "Pion", 2 "Kuda", 2 "Peluncur", 2 "Benteng", dan 1 "Ratu". Sama seperti jumlah bidak dalam catur. Aku sudah punya satu peluncur tetapi masih ada satu lagi yang tersisa."
Buchou mendekati Asia sambil mengenggam bidak merah itu ditangannya. Buchou meletakkan "bidak pelnucur" merah itu diata dada Asia.
"Peran Bidak peluncur adalah mendukung anggota lain didalam grup. Kemampuan penyembuhan perempuan ini bisa sangat berguna sebagai Bidak Peluncur. Memang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi aku akan mencoba menghidupkan Asia kembali sebagai Iblis."
Gelombang kekuatan sihir berwarna merah menyelimuti seluruh tubuh Buchou.
"Dalam namaku, Rias Gremory. Aku memerintahkanmu, Asia Argento. Aku, membangkitkanmu kembali ke tanah ini, sebagai pelayanku, dan terlahir kembali sebagai Iblis. Kamu, sebagai "Bidak Peluncur"ku, Dengan kehidupan barumu, Bangkitlah!"
Bidak merah itu bersinar dan masuk ketubuh Asia. Disaat yang sama juga, [Sacred Gear] milik Asia masuk juga kedalam tubuhnya. Kemudian Buchou menghentikan sihirnya setelah memastikan Bidak dan [Sacred Gear] itu telah masuk ke tubuh Asia. Kemdian Buchou menghela nafas. Aku hanya bisa memandanginya dengan penasaran. Setelah beberapa saat. Mata Asia terbuka. Air mataku tidak bisa berhenti mengalir setelah melihat Asia.
"Eh?"
Suara Asia. Suara yang kupikir sudah tidak akan kudengar lagi. Kemudian Buchou tersenyum padaku.
"Aku menghidupkannya karena aku menginginkan kekuatannya yang bisa menyembuhkan Iblis. Fufufu, Ise, mulai sekarang adalah tugasmu untuk menlindunginya. Karena sekarang kamu adalah Seniornya dalam hal Iblis."
Asia bangun, dan melihat sekeliling dan kemudian menatapku.
".....Ise-san?"
Aku langsung memeluk Asia yang kebingungan.
"Asia.... Mari kita pulang."