Chereads / HIGH SCHOOL DXD(indonesia) / Chapter 6 - Life.1: Berhenti Menjadi Manusia.(05)

Chapter 6 - Life.1: Berhenti Menjadi Manusia.(05)

"Terima kasih sarapannya."

Kepada kakekku disurga. Saat ini ada seorang cantik duduk disebelahku makan di meja makan rumah kami.

"Ini enak sekali, Ibu"

"Ummm. Terima kasih....."

Ekspresi wajah dua orang tuaku yang duduk di sebrangku menjadi aneh. Kakek, aku tidak tahu cara membenahi suasan aneh ini. Ini pertama kalinya aku makan dengan suasana seaneh ini. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dalam situasi seperti ini.

"Ise, ini adalah makanan yang dibuat Oka-sama[7]. Makanlah."

Senpai mengatakannya dengan penuh elegan. Dia bertingkah seperti kakak perempuan.

"Umm, oke."

Aku secepatnya menjawab dan mulai memasukan makanana ke mulutku.

"Jangan makan seperti itu. Makanlah perlahan sehingga kamu bisa merasakan rasa makanannnya. Ini adalah makanan istimewa yangg dibuat oleh Oka-sama untuk kita."

Senpai meng-lap mulutnya dengan sapu tangan. Apa ini? Situasi apa ini?

"Umm, Ise..."

Ayah mulai berbicara kepadaku dengan suara bergetar. Kamu kelihatan tegang sekali yah. Jangan khawatir, aku juga.

"Dari mana datangnya nona ini?"

Setelah mendengarnya, senpai menaruh sumpitnya dan menundukan kepalanya.

"Ya ampun, maaf telat memperkenalkan diri. Aku membuat malu keluarga Gremory. Ijinkan aku memperkenalkan diriku. Oka-sama dan Otou-sama[8], namaku adalah Rias Gremory. Aku datang di sekolah yang sama dengan Ise-kun, senang berjumpa dengan anda."

Senpai tersenyum dan ayah juga ikut tersenyum.

"Begitu.... Hebat. Hahaha. Apakah kamu dari luar negri? Bahasa Jepangmu seperti alami."

"Ya, itu karena aku telah lama tinggal di Jepang karena pekerjaan ayahku."

Wow, sepertinya ayah telah berhasil diyakinkan. Tetapi ibu, yang duduk disebelah ayah tidak.

"Rias....san, kan?"

"Ya Oka-sama."

"Apa hubunganmu dengan Ise?"

.....Pertanyaan yang bagus yang akan menjawab seluruh situasi dari pagi. Ibu penasaran dengan jawabannya, tetapi senpai masih tersenyum.

"Kami cuma senpai dan kouhai[9] yang cukup dekat satu sama lain, Oka-sama"

"Bohong!"

Ibu segera menolak jawaban itu. Mau bagaimana lagi. Alasan itu tidak akan berhasil, senpai. Alasan itu tidak akan berhasil setelah ibu melihat situasi tadi!

"Ka, ka, ka....karena! Di ranjang, kalian...!"

"Ise bilang dia bermimpi buruk, jadi aku cuma tidur dengannya."

"Cuma tidur bersama!? Kalian berdua telanjang!"

"Dewasa ini, wajar kok orang tidur telanjang bersama."

Itu bohong besar. Kamu hebat sekali, senpai.

"Oh begitu? ...Jadi wajar kalau orang tidur telanjang bersama."

Ibu!? Memangnya tidak apa-apa!? Ibu puas dengan itu!? Kemudian aku menyadari mata ibu terlihat aneh. matanya kosong seperti kerasukan. Kemudian senpai berbisik ke telingaku.

"Maaf... Sepertinya akan menjadi merepotkan, jadi aku menggunakan kekuatanku."

Kekuatan? Aku ingat dia juga mengatakan itu tadi.

-Aku adalah Iblis-

Iblis.... jadi itu artinya semua fenomena itu adalah karena kekuatan Iblis? Senpai melanjutkan sarapannya. Kemudian aku melihat mata ayah. matanya juga kosong. Apakah dia juga menggunakan kekuatannya pada ayah....? Iblis? Apa yang terjadi....

Perjalanan pagi kesekolah.

Aku berjalan kesekolah, tetapi aku merasa tidak enak karena banyak siswa melihatku dengan mata tajam. Mau bagaimana lagi. Disebelahku adalah idola sekolah kami, Gremory-Senpai. Dan aku seperti pelayannya karena membawakan tasnya.

"Kenapa seseorang seperti dia...."

"Kenapa orang vulgar sepertinya di sebelah Rias Onee-Sama[10]..."

Aku bisa mendengar teriakan dari laki-laki dan perempuan dari segala arah. Ada juga siswa yang pingsan karena shock. Apakah seburuk itu kalau aku berjalan disebelah senpai!? Kami berjalan kesekolah dan berpisah di gerbang.

"Aku akan menyuruh seseorang menjemputmu nanti. Sampai jumpa setelah sekolah."

Dia mengatakan itu sambil tersenyum. Menyuruh seseorang? Apa artinya? Aku tidak begitu yakin, tetapi aku berjalan ke arah kelasku. Ketika membuka pintu, semuanya memandangku. Ya itu wajar, karena aku telah bersama Rias-senpai.

Knock!

Seseorang memukul kepalaku dari belakang. Ketika berbalik, ternyata Matsuda. Motohama juga dibelakangnya.

"Beri kami penjelasan!"

Matsuda berteriak, dan dia juga menangis. Dari ekspresinya aku bisa menebak apa yang ingin dia utarakan.

"Sampai kemarin kita adalah rekan 'Persatuan Tidak Populer'!"

"Ise, pertama ceritakannlah pada kami apa yang terjadi kemarin setelah kamu pulang."

Tidak seperti Matsuda yang marah, Motohama tetap tenang sambil membetulkan kacamatanya, walaupun begitu tatap matanya tajam. Kalian berdua menakutkan, dan aku mengatakan hal ini dengan suara keras.

"Kalian, pernahkah melihat dada sungguhan?"

Dengan satu kalimat itu, kedua orang itu langsung terdiam gemetar.

Sepulang Sekolah.

"Halo, apa kabar?"

Aku melihat ke siswa yang datang menemuiku dengan mata setengah tertutup.

Laki-laki didepanku ini adalah pangeran paling ganteng nomor satu disekolah, Kiba Yuuto.

Dia bisa menangkap hati para perempuan dengan senyumnya. Dia seangkatan denganku, tetapi beda kelas. Suara jeritan kegirangan para perempuan bisa terdengar dari kelas dan dari koridor. Diam. Mereka berisik sekali.

"Jadi mau apa kamu disini?"

Aku menjawabnya dengan nada kasar, tetapi dia tetap tersenyum.

"Aku datang kemari atas perintah Rias Gremory."

Dengan satu kalimat itu aku langsung mengerti untuk apa dia kesini. Jadi, dialah orang yang Senpai maksud akan disuruh menjeputku.

"OK, OK. Jadi kamu mau aku melakukan apa?"

"Ikuti aku."

"TIDAK!!!" Ada suara teriakan dari para perempuan.

"Tidak, tidak!! Hyoudou dan Kiba-kun berjalan bersama!"

"Kiba-kun, nanti kamu terinfeksi!"

"Aku tidak setuju dengan pasangan Kiba-kun X Hyoudou!"

"Tetapi kalau pasangan Hyoudou X Kiba-kun!?"

Para perempuan itu berbicara dengan bahasa alien. Benar-benar deh, Diamlah!

"Sigh... Baiklah."

Aku mengatakan kalau aku akan mengikutinya. Sejujurnya, aku benci cowok ganteng. Aku mengikuti Kiba yang sudah berjalan didepanku.

"He, Hey Ise!"

Matsuda memanggilku.

"Jangan hawatir sobat. Kami bukan mau berkelahi."

Jadi kalian tidak perlu mengkhawatirkanku.

"Bagaiamana dengan DVD 'Aku, Peleceh, dan Udon' ini?"

Matsuda mengatakan hal itu dengan suara keras sambil mengangkat DVD itu tinggi - tinggi. Segera aku meninggalkan tempat itu.