Chereads / HIGH SCHOOL DXD(indonesia) / Chapter 5 - Life.1: Berhenti Menjadi Manusia.(04)

Chapter 5 - Life.1: Berhenti Menjadi Manusia.(04)

BANGUN ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU.... BANGUN ATAU AKU AKAN MEMOTONG-MOTONGMU.....

Ketika aku terbangun, sekarang telah pagi. Apa ini? apakah aku bermimpi buruk? Itu pasti mimpi. Tetapi kelihatan sangat nyata sekali. Sekarang aku disini tidur diranjangku. Aku terbangun oleh jam weker suara rekaman Yandere[5], jadi semuanya memang adalah mimpi. Kali ini bukan Yuma-chan, tetapi laki-laki aneh yang mengejarku. Tetapi mereka sama-sama memiliki sayap hitam. Kemudian aku menggelengkan kepalaku. Kuatkanlah dirimu, diriku. Kenapa aku terus mendapatkan mimpi seperti itu? Kalau diingat - ingat aku pergi kesekolah seperti biasa, sekolah juga normal seperti biasa. Setelah sekolah aku pergi kerumah Matsuda dan menonton video porno secara maraton bersama Matsuda dan Motohama. kemudian pada saat pulang, aku diserang oleh orang aneh bersayap... Kemudian aku menyadari keadaan anehku. Aku telanjang. Tidak mengenakan apa-apa. Bahkan pakaian dalampun tidak. Apa yang terjadi!? Aku telanjang bulat. Aku tidak ingat kapan aku pulang. Apakah aku sudah pikun diusia segini? Aku juga tidak punya kebiasaan tidur telanjang.

"Unnn...."

Hah! Aku mendengar suara manis. Kemudian aku melihat kesebelahku dengan hati-hati.

Zzzzzzz...zzzzzzzz.

Ada perempuan berambut merah pekat tidur disebelahku. Dan dia telanjang..... Kulit putihnya yang seputih salju sangat cemerlang. Kulitnya kelihatan sangat halus dan sangat tidak baik untuk mataku.

....Dilihat bagaimanapun, dia adalah Senpai[6], idola sekolah kami. Rambut merah pekatnya yang tersebar di atas bantal kelihatan sangat indah. Rias Gremory senpai.... Hah? Hah? Hah? Tenanglah diriku. Menghitung bilangan prima bisa membantu membuatku tenang. 2, 3, 5 ,7, 11, 13, 17, 19, 23.... Daaaah!! Tidak bisa!! Aku tidak bisa tenang! Kenapa aku tidur dengan Rias-senpai!? Apa yang terjadi!? Apa yang telah kulakukan!? Apakah aku telah melakukan sesuatu!? Tapi aku tidak ingat! Aku tidak ingat sedikitpun! Kenapaaaaa!? Aku harus mengingat apa yang telah kulakukan! Tidak! Keapa aku bisa berada di situasi ini!? Apakah aku telah berhubungan seks dengan senpai!? Hah? Apakah orang kehilangan keperjakaannya seperti ini!? Tidak mungkin! Ini tidak mungkin! Ingatlah, diriku! Cobalah ingat kenangan berharga itu, diriku! Apa yang telah kulakukan!? Hal apa saja yang bisa kulakukan!? Kepalaku pusing, tetapi untuk sejenak aku lebih tersudut lagi.

"Ise! Bangun! Waktunya kesekolah!"

"Sayang, apakah Ise masih dikamarnya?"

"Sayang, sepatunya ada di teras jadi dia sudah pulang. Menginap di rumah teman sampai larut malam! Dan ditambah lagi telat kesekolah! Itu, tidak akan kumaafkan!"

Percakapan orang-tuaku dilantai satu, yang bisa kudengar dari sini. Kemudian diikuti langkah kaki menaiki tangga. Suara langkah itu membawa amarah didalamnya, dan dengan cepat naik kesini dengan ribut. Ibu kesini! Tunggu! Tunggu sebentar! Kalau dia melihat situasi ini, bisa sangat gawat!

"Tunggu! Aku sudah bangun! Aku akan segera turun!"

"Ibu tidak akan memaafkanmu lagi! Kita harus bicara sebentar tentang hal ini!"

Ibu kesal! Dia datang! Dia menuju kamarku! Aku tidak boleh memperlihatkan situasiku sekarang!

"Unnnn.....Apakah sudah pagi?"

!! Senpai Mengusap matanya disebelahku! Dia Bangun! Dia terbangun!

Ckreck.

Pintuku dibuka dengan keras, dan pada waktu yang sama senpai mengangkat setengah bagian tubuh atasnya. Mataku bertatapan dengan mata ibu. Dia kelihatan marah!

"Selamat pagi."

Senpai menyalami ibuku dengan senyuman. Mata ibu berpindah dariku ke arah senpai. Kemudian ekspresi wajah ibuku membeku. Dia mengarahkan matanya kepadaku lagi. Tetapi aku menghindari kontak mata.

"SEGERA BANGUN....."

Senpai menyalami ibuku dengan senyuman.

Ibu membuat suara monoton seperti mesin, dan dia menutup pintu secara perlahan. Setelah itu, ada suara kencang menuruni tangga.

"Sa, Sa, sa! Sayaaaaaaaaaaang!"

"Ada apa sayang? Kamu seperti melihat hantu? Apakah Ise masturbasi lagi pagi ini?"

"Se, se, se! Seeeeeeeeeks!!! Ise melakukannya! Dengan orang luar negri!!!"

"Sayang! Sayang! Apa yang terjadi!?"

"Dengan orang luar negri!! Ise melakukan!!!"

"Sayang!? Sayang!? Sayang, tenanglah!! Sayang!!"

Aku cuma bisa menutupi wajahku dengan tanganku. Aku bisa membayangkan apa yang terjadi di bawah. Bagaimana mungkin!? Sepertinya bakal ada konferensi keluarga setelah ini.... Alasan apa yang bisa kuberikan untuk menjelaskan situasiku sekarang?

"Keluargamu benar-benar ceria di pagi hari"

Senpai bangkit dari ranjangku dan mengambil seragamnya di mejaku. Senpai telanjang. Tubuh telanjang perempuan cantik. Ummm, aku bisa melihat banyak hal.... Pinggang kecil, Kaki yang putih dan panjang, Paha, pantat yang melengkung sempurna, dada yang besar. Aku bahkan bisa melihat putingnya dengan jelas! Kenapa dia tidak menyembunyikannya!? Kalau aku punya kemampuan "Pengukur BWH" Motohama, aku dengan mudah bisa mendapatkan pengukuran yang tepat. Aku menyesal karena tidak punya kemmapuan itu! Tetapi aku tahu satu hgal. Aku telah banyak melihat tubuh telanjang wanita dalam majalah dan video, tetapi tubuh senpai tampak lebih indah dari pada semua itu. Bagaimana bilangnya ya? Seni? Tubuh dengan lengkungan sempurna. Itu seperti tubuh lukisan atau patung yang ada pada museum. Sempurna. Aku hanya bisa mengatakan bahwa kecantikannya masih mengagumkan meski dia telah melepas semua pakaiannya.

"Se, senpai!"

"Ada apa?"

"Aku bisa melihat dadamu dan yang lainnya"

Aku mengatakannya sambil melihat arah lain. Aku ingin melihat, tetapi ini ya ini, itu ya itu. Aku harus menahan diri.

"Kalau kamu mau lihat, silahkan saja."

Senpai mengatakannya sambil memakai seragamnya dengan semringai. ---!!! Aku tidak tahu ada kalimat seperti itu!? Seluruh tubuhku terkejut. Air mata mengalir dari mataku. Kalimat yang tidak pernah kupelajari disekolah. Aku benar-benar tergerak oleh kalimat indah itu.

"Apakah perutmu tidak apa-apa?"

Senpai menayakan tentang perutku. Perut? Aku menyentuh perutku sambil melihatnya berpakaian.

"Kemarin kan kamu tertusuk."

Dengan kalimat itu, aku langsung terbangun. Benar.... Kemarin aku ditusuk oleh orang bersayap di taman. Aku ditusuk oleh tombak yang terbuat dari partikel cahaya. Tetapi tidak ada bekas sama sekali diperutku. Aku yakin kemarin ada lubang.... Itu bukan luka yang bisa sembuh cuma dalam semalam. Padahal ada banyak sekali darah keluar. Apakah itu semua hanya mimpi? Itu cuma mimpi kan?

"Ngomong-ngomong, insiden kemarin itu bukan mimpi lo."

Senpai mengatakannya, seakan bisa membaca pikiranku.

"Aku yakin aku terluka...."

"Aku menyembuhkannya. Memang parah, tetapi berkat tubuh kuatmu, lukamu bisa disembuhkan dengan kekuatanku hanya dengan semalam. Kita berpelukan secara telanjang, dan aku membagi kekuatan sihirku karena keadaanmu sangat lemah. Aku bisa melakukannya, karena kita satu klan."

Perempuan ini bilang apa? Hah? Berpelukan sambil telanjang? ....... Haaaahhhh!!!! Tunggu, apakah itu artinya...!

"Tenang saja, aku masih perawan."

Dia mengatakannya seakan membaca pikiranku lagi. Begitukah? Entah kenapa aku merasa lega. Atau haruskah aku merasa lega?

"Jangan memasang wajah seperti itu. Dunia ini dipenuhi oleh hal misterius yang kamu tidak mengerti."

Senpai mendekatiku dengan hanya mengenakan pakaian dalam. Jari rampingnya menyentuh pipiku. Wajahku memerah. Mau bagaimana lagi, kalau perempuan secantik dia melakukan itu.

"Namaku Rias Gremory. Aku adalah Iblis."

Iblis? Hah? Bercanda? Atau serius?

"Aku adalah tuanmu. Senang berkenalan denganmu Hyoudou Isei-kun. Atau bolehkan aku memanggilmu Ise?"

Aku tidak yakin, tetapi senyumnya tampak asli.