Selamat membaca
°•°•°
Aku lelah menanjak. Aku ingin rasa sayangku padanya segera beranjak. Aku ingin menghilang walau hanya sejenak. Rasa putus asakulah yang mengajak dan kuharap, hatiku tak akan pernah menolak.
Nadea.
Kalimat yang kutulis di dalam tubuh Budy tadi malam masih kuingat. Tapi aku terus mencoba untuk menyingkirkan itu dari kepalaku. Dan sekarang aku terlena.
Aroma hujan yang menggoda hidungku semenjak dini hari, buktinya masih tercium sampai pukul enam pagi ini. Suasana dingin dari mendungnya awan pun tetap menemani kesendirianku di balkon. Jangan dipikir kalau aku tidak tidur di kamar. Hehe, mana mungkin aku nekad memandangi hamparan bangunan seperti rumah, kantor, hotel, sambil memeluk tubuhku sendiri. Aku enggak akan sanggup... Hihihi! Jelaslah, Dingin woi!
Derai hujan membuatku sedikit merasa tenang. Kembali kuhisap udara di sini banyak-banyak. Sudah lima kali ini aku melakukannya dan itu menyenangkan.