Selamat membaca
°•°•°
"Besok lagi ya Deee...!" teriak Alin dari balik pintu mobil. Dia masih duduk di kursi belakang sembari melambaikan tangannya, senyum lebar turut mendampingi.
Sebelum ban-ban tebal milik mobil silvernya mengantar sang majikan pulang ke tempat asal, lidahku berseru, "OKE! Makasih...!" tak sedikitpun wajahku kehilangan senyuman manisnya.
Kubanting cepat dan tanpa ragu, tubuh bermandikan penat ini ke ranjang empuk. Punggung sampai lekukan lututku menempel di atas sprei biru tua bertabur kepala boneka beruang cokelat sesudah tiba di ruangan kesayangan. Sementara itu, dari lutut sampai ujung kaki, menggantung di sisi kasur tanpa menyentuh lantai.