Selamat membaca
°•°•°
Lingkungan sekelilingku yang semula ribut saling rumpi sana-sini, teriak ini-itu, dan berdendang puluhan lagu, entah kenapa jadi sunyi. Mendadak raib dari beberapa sumber keramaian kelas ini. Tiba-tiba digantikan dengan suara tegas bapak-bapak yang mengucapkan kata, "permisi...."
Begitu aku mendongak, kulihat beliau mulai membuka mulut.
"Sekedar mengingatkan..." pandangan pria tua tersebut menyapu sudut-sudut ruangan, dari kiri ke kanan dengan wajah penuh keseriusan. Aku yakin, beliau yang membuat suasana di sini mencekam layaknya di tengah hutan malam-malam sendirian. "...batas waktu pengumpulan tugas kalian sisa enam hari. Dan... Masih hasil dari kelompok Nino saja yang ada di tangan saya sampai hari ini."