Baik Alexa maupun Cendrawasih tidak mampu mengejar Richi yang semakin lama semakin hilang dalam kegelapan jurang yang dalam. Alexa dan Cendrawasih terus bertarung dengan para Ahool yang datang mengerumuni mereka akan tetapi kali ini mereka berhasil mengalahkan segerombolan kecil Ahool tersebut.
Alexa mencari keberadaan Richi dan berharap keajaiban menolong Richi, dia terus menunggu dan menangis di atas awan kecilnya. Tak terbesit sedikitpun di pikirannya bahwa seorang yang dia percaya sebagai Anggakara, mati begitu saja dengan cara yang sangat bodoh, bahkan Alexa berpikir Richi bunuh diri karena keluarganya yang terlalu membebankan semuanya ke Richi. Hal tersebut sangat membuat Alexa terpukul.
Tanpa mereka berdua sadari, segerombolan besar Ahool mendekati mereka dan langsung mencabik-cabik mereka dengan ganasnya. Tanpa Richi, kekuatan api Cendrawasih melemah. Cendrawasih tidak mampu melawan gerombolan ahool yang sangat banyak. Alexa tidak bisa melakukan apa-apa karena tongkatnya jatuh ke dasar jurang.
Tiba-tiba angin kencang berhembus dari dalam jurang diikuti dengan Cahaya putih menembaki segerombolan ahool itu. Cahaya itu datang dari arah Pegasus yang sangat indah dan bercahaya. Pegasus itu tidak berhenti menembaki gerombolan Ahool hingga mereka pergi menjauhi Alexa dan Cendrawasih. Setelah ahool pergi, Pegasus itu melihat mata Alexa dan secepat kilat Pegasus itu meninggalkan mereka berdua, sendiri di bibir jurang.
Gerombolan ahool yang lebih banyak datang kembali mendekati mereka. Mereka berdua ketakutan dan pasrah dengan takdir buruk mereka.
"Splash," Suara cambuk air datang dari dalam jurang. Cambuk itu mengenai Ahool dan mengusir mereka dengan mudahnya. Richi muncul dengan menaiki naga biru yang sangat besar dan membawakan tongkat milik Alexa. Nama naga itu adalah Seadrair. Sedrair adalah salah satu hewan suci selain Cendrawasih. Sedrair melambangkan kekuatan air yang sangat dahsyat.
Cendrawasih yang sangat kangen bertemu dengan teman lamanya langsung terbang dan bercengkerama dengan Seadrair. Cendrawasih langsung tersadar bahwa Richi tidaklah berbohong mengenai cincin kedua yang di temukan.
"Kenapa kamu muncul segampang ini dihadapan Tuan kita?"
"Karena aku tahu dia Tuan Kita, tidak perlu diuji aku tahu kalau dialah Anggakara!"
Mereka berdua tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa kau menangis Alexa?" Richi mendekati Alexa.
Cendrawasih dan Seadrair terbang meninggalkan Richi dan Alexa. Alexa terus menangis dihadapan Richi. Richi yang tahu bahwa Alexa sedang ketakutan segera mendekatinya dan memeluk erat tubuh Alexa.
"Aku hanya terharu mengetahui salah satu Anggakara adalah kakak angkatku sekarang," Alexa berbisik lirih dipelukan Richi.
"Apa hanya sebatas kakak?"
Alexa tertegun dan membatu mendengarkan pertanyaan dari Richi.
"Hahaha, aku hanya bercanda, ayo kembali ke Orang Tua kita. Aku tidak mau mereka khawatir dengan kita".
Richi memegang erat tangan Alexa dan Mereka berdua kembali menuju Swing RiTa. Richi dan Alexa mengendap-endap kembali ke kamarnya masing-masing agar Ayah dan Ibu tidak terbangun. Karena terlalu lelah, Alexa langsung tertidur pulas di tempat tidurnya. Richi membenarkan posisi tidurnya dan kembali ke kamar tidurnya.
Tanpa Richi dan Alexa sadari, dari kejauhan ada seseorang yang mengawasi mereka berdua. Orang itu adalah Lekawa yang telah menghianati keluarga Alexa. Dia mengincar keluarga Alexa karena pasukan jahat telah tahu Alexa dan keluarganya sedang bersama sang Anggakara.
Selang beberapa lama, Entin dan Baladewa Lekawa. Mereka bertiga memakai topeng Rangda dan langsung berubah menjadi orang lain dengan seragam tukang pos. Tukang pos tersebut mengelilingi Swing RiTa milik keluarga Alexa, mereka memperhatikan keadaan Swing RiTa tersebut dari bawah.
Richi terbangun dari tidurnya, entah mengapa dia mencium bau busuk dan bulu kuduk Richi terus berdiri. Perasaan yang sangat tidak enak menyelimutinya. Dia segera mengambil tas ranselnya dan meminum air menggunakan piala ajaib yang dia miliki. Suara ledakan yang keras terdengar dari bawah lantainya. Richi perlahan keluar kamar dan mencari tahu apa yang telah terjadi. Sebelumnya para tukang pos gadungan itu berhasil membekukan kedua orang tua Alexa menjadi batu. Mereka menculik Alexa dan meninggalkan sebuah pesan di meja telepon.
Richi mengambil sepucuk pesan yang ada di meja, tiba-tiba telepon berdering mengagetkan Richi. Dia mengangkat telepon itu dengan tubuh yang bergetar.
"Gadis kecil yang cantik ini akan mati jika kau tidak segera menemui kami," telepon itu langsung ia tutup begitu saja. Pesan yang semula hanya ada tulisan "Tolong aku" berubah menjadi sebuah peta yang mengarahkan Richi ke Swing RiTa di seberang sungai Bengawan yang terkenal akan super crocnya yang ganas.
Sebelum menyelamatkan Alexa, Richi menyiapkan segala keperluan untuk memulai petualangannya. Dia membawa semua peralatan yang dia perlukan tak terkecuali tongkat sihir milik Alexa, akan tetapi betapa kagetnya ketika dia mengetahui tim penegak hukum Dwipa cabang Kutha Bagirap mengepung Swing RiTa milik keluarga Alexa. Mereka menangkap Richi dan membawanya ke kantor polisi terdekat. Dia di dianggap telah melakukan kejahatan dengan menyihir kedua orang tua Alexa menjadi Batu dan menyembunyikan mayat Alexa dari publik.
Richi terus merontah bahwa dia tidak bersalah. Dia terus menangkal semua hal yang dilayangkan kepadanya. Romo, salah satu Penyelidik sihir terus menyudutkan Richi meskipun dia tidak bersalah. Dia seakan menginginkan Richi masuk ke penjara.
"Hanya Kau yang ada di Swing RiTa tersebut," bentak Romo kepada Richi.
"Ta-tapi mereka adalah kedua orang tua angkatku. Aku tidak mungkin membunuh mereka." Richi terus menepis pertanyaan Romo.
"Kau tidak boleh terus melakukan itu Romo. Apa bukti kau melayangkan sangkaan tersebut?" Seorang perempuan dewasa yang cantik masuk ke dalam ruang penyelidikan.
"Aku melihat dia membawa tongkat sihir di dalam Swing RiTa tersebut." Romo terus menyalahkan Richi akan kejadian tersebut.
"Lalu apa kau tidak melihat surat ini? Aku menemukannya di bawah telepon di Swing RiTa itu." Wanda memberikan peta tempat Alexa di sekap.
"Bisa saja dia berbohong dan membuat itu seakan-akan orang lain menculik Alexa!" Romo berusaha memojokan Richi dengan pernyataan yang tidak jelas.
"Kenapa Kau sangat menginginkan Richi tertangkap? Sedangkan Kau meloloskan pembunuh kedua orang tuanya dengan begitu mudah?" Wanda membuat Romo salah tingkah.
Karena alat bukti itu, tim penegak hukum dikirim untuk menyelamatkan Alexa yang disekap. Selang dua hari dari kejadian itu, Tim Penegak Hukum atau TPH berhasil membawa kembali Alexa dengan selamat. Tapi Alexa hanya bisa menangis di depan patung kedua orangtuanya. Richi berusaha menghibur Alexa dengan susah payah, hal itu tidak mengubah perasaan sedih yang dirasakan oleh Alexa.
Melihat hal itu, Richi memberi waktu Alexa untuk sendiri dengan kedua patung orang tuanya. Richi segera pergi ke kamar dan memandangi foto kedua orangtuanya yang telah meninggalkan dia. Airmata perlahaan menetes dari bola mata Richi yang sangat indah.
"Andai aku lebih berani pada waktu itu, pasti Alexa tidak akan mengalami hal tersebut." Richi berbaring di tempat tidurnya.
Ketika dia tidur, tiba-tiba dia terbangun di hutan lebat tempat para Ahool mendirikan sarangnya. Dia terus berjalan mengikuti jalan setapak yang menakutkan. Banyak Ahool yang sedang tidur bergelantungan di pohon-pohon sekitarnya. Dia menemui seseorang yang sangat pendek dan menakutkan. Dia terus mendekati orang itu.
"Kau tahu mengapa para Ahool selalu menyerang dan merebut perhiasan dari siapapun yang melintasi hutan ini?" Orang itu melompat dan langsung mengagetkan Richi hingga Richi jatuh tersungkur ke tanah.