Chereads / ANGGAKARA Kembalinya Keris Hitam / Chapter 7 - Inilah Perasaanku, Part 2

Chapter 7 - Inilah Perasaanku, Part 2

"Mereka berusaha melindungi harta yang sangat tak ternilai milik ratu yang mendirikan kerajaan ini." Orang itu naik ke tubuh Richi dan membangunkan para Ahool yang sedang tidur. Di saat para Ahool menyerang dan mengerumuni mereka berdua, orang itu lari meninggalkan Richi kearah goa kecil yang menakutkan. Richi berusaha mengejarnya tapi para Ahool terus saja menghalangi langkah Richi. Seekor ahool bahkan mendarat tepat di depannya dan langsung mencakar tubuh Richi.

Sontak Richi terkagetkan dan bangun dari tidurnya. Keringatnya yang sangat banyak membasahi seluruh kasurnya. Kamar Richi sebagian terbakar dan sebagian juga membeku karena ketakutan dan kesedihannya. Richi segera memadamkan api yang berkobar semakin besar. Alarm kebakaran berbunyi dan langsung menyemprotkan air ke seluruh kamar Richi.

Richi turun ke ruang tamu untuk melihat keadaan Alexa. Richi perlahan-lahan turun dan mengendap-endap agar tidak mengganggu Alexa. Dia melihat Alexa yang tertidur dengan masih memeluk patung kedua orangtuanya. Richi yang melihat akan hal itu mengambil selimut dan memakaikannnya ke tubuh Alexa.

"Lihatlah Alexa! Wajahmu yang cantik terhalangi oleh kesedihanmu. Andai aku bisa jauh lebih kuat dari sekarang, mungkin Kau tak perlu mengalami ini," Richi berbisik kecil sambil membelai rambut Alexa.

Richi masih penasaran dengan mimpinya tadi. Dia memanggil Seadrair dan Cendrawasih untuk membicarakan mengenai mimpinya itu. Dia pergi ke atap Swing RiTa Alexa untuk bertemu dengan kedua hewan peliharaannya.

"Kalian tahu? Mimpiku tadi benar-benar aneh." Richi menceritakan kepada kedua makhluk anehnya.

"Mungkin itu hanya mimpi," Cendrawasih berusaha menenangkan Richi yang terlihat sangat bingung.

"Tapi menurutku itu sangatlah nyata. Apa kalian mau menemaniku untuk menyelidiki mimpiku?" Richi mengajak kedua peliharaannya untuk ikut ke dalam petualangan selanjutnya.

"Tapi hari sudah semakin malam. Para Ahool pasti sudah bangun dan mulai berkeliaran di hutan itu. Apalagi kita harus menjaga dan merawat Alexa." Seadrair menyuruh Richi pergi keesokan harinya.

Richi membuatkan masakan untuk Alexa yang sudah seharian penuh menangisi kedua orangtuanya. Dia membuatkan steak meskipun dia tidak pernah memasak sebelumnya. Dia mencoba resep yang tertulis di buku milik mama Alexa. Meskipun hasilnya sedikit gosong, tapi rasanya juga tidak kalah enak dengan buatan mama Alexa.

"Hei, kumohon jangan sedih lagi," Richi menaruh makanannya di meja dekat Alexa menangis.

"Hiks hiks," Alexa tetap menangisi nasib kedua orangtuanya.

"Para peneliti akan berusaha menemukan obat untuk kedua orang tuamu." Richi berusaha menghibur Alexa.

"Ta-tapi, aku tidak me-mendengar detak jantung mereka." Alexa terus menangis hingga tidak bisa berbicara dengan benar.

"Makanlah dulu!" Richi mendekati Alexa dengan menarik tangannya. Tapi Alexa menepis tangan Richi.

Karena kesal, Richi mengangkat tubuh Alexa dan membawanya ke meja makan. Alexa merontah-rontah minta untuk diturunkan, tetapi Richi tidak menghiraukannya.

"Kau bodoh Alexa!" Alexa langsung terkaget dengan perkataan Richi.

"Kalau kau sakit, hanya akan membuat sihir itu semakin kuat Alexa! karena itu kedua orangtuamu pasti akan sedih!" Richi mengusap air mata Alexa. Dia menyuapi Alexa hingga steak buatannya habis dimakan Alexa. Alexa terus terdiam di kursi tempat dia makan. Dia terus memandangi wajah Richi yang kesal saat mencuci piring dan sendok yang mereka pakai untuk makan. Alexa sangat tahu bahwa Richi sangat kesal karena tidak bisa menolong Alexa. Tak lama kemudian Alexa bangun dari tempat duduknya dan memeluk erat tubuh Richi seraya berkata, "Maafkan aku Richi yang sudah bertingkah bodoh ini!"

Richi mengangkat kasur dari tempat tidur Alexa ke ruang tamu. Dia menyuruh Alexa segera tidur. Richi berjanji kali ini akan menjaga Alexa dan patung kedua orangtuanya. Karena terlalu lelah menangis, Alexa sangat cepat terlelap dalam tidur. Richi mempelajari buku mantera milik ayahnya untuk mempersiapkan diri menghadapi petualangan keesokan harinya. Richi mencoba salah satu mantera yang berfungsi untuk melindungi tempat sekitar mereka.

"Inferno to dark tameng," cahaya muncul mengelilingi mereka berempat. Cahaya itu sangat indah sekali dan seperti berada di dalam bola terang yang sangat besar.

Richi tidur di sofa sebelah kasur Alexa. Mereka tidur sangat nyenyak hingga tidak terasa sinar matahari menyinari wajah mereka berdua. Alexa terbangun dengan wajah yang lebih ceria dari sebelumnya. Alexa melihat gelembung yang menahan mereka berempat di dalamnya.

"Kau pasti sangat lelah?" Alexa mendekati Richi dan duduk di sampingnya.

"Beruntung sekali kami mengenal kamu. Terimakasih Richi," Alexa memegang dahi Richi. Tapi Richi terbangun dan membuat Alexa salah tingkah.

"Ada apa Alexa?" Richi bangun dari tidurnya dan masih setengah sadar.

"Wow, Meski baru bangun kamu tetep cakep ya." Alexa berbisik pelan.

"Ada apa? Maaf aku tidak dengar ucapanmu."

"Oh tidak apa-apa Chi. Bagaimana keluar dari benda ini?"

Richi menunjukan jarinya dan mengucapkan sebuah mantera "Antarlian tameng," gelembung itu berubah menjadi air dan jatuh ke bawah lantai hingga menghilang. Alexa sangat kagum dengan kekuatan yang dimiliki oleh Richi, bahkan tanpa tongkat sihirpun dia bisa mengeluarkan mantera-mantera hebat.

"Kau tahu Richi. Aku sangat ingin menjadi sepertimu. Penyihir sejati yang sangat baik. Penyihir sejati sepertimu kebanyakan sombong dan jahat."

"Apa itu penyihir sejati?" Richi bertanya kepada Alexa.

Alexa menjelaskan bahwa penyihir sejati adalah para manusia keturunan murni dari mereka pendiri kerajaan Dwipa. Dahulu ada dua penyihir yang berkeinginan membangun sebuah kerajaan di dunia paralel seperti dunia nyata. Di saat mereka mencobanya, mereka menemukan jalan masuk menuju dunia yang memiliki flora dan fauna yang menakjubkan seperti ini. Mereka membangun sebuah kerajaan yang sekarang dikenal dengan kerajaan Dwipa. Suatu hari sang ratu bernama Roro mengajak teman-temannya untuk hidup di dunia ini. Mereka semua saling bahu membahu membentuk sebuah kerajaan yang besar hingga lebih luas dari kerajaan Dwipa yang sekarang.

Suatu hari Raja Raden cemburu saat melihat Ratu Roro berjalan bersama sahabat laki-lakinya padahal tanpa dia ketahui, Ratu Roro merencanakan pesta ulang tahun Raja Raden. Raja Raden yang berburuk sangka kepada Ratu Roro berencana untuk menghabisi nyawa Ratu Roro. Di saat pesta dirayakan, Raja Raden menusuk tubuh Ratu Roro. Saat itu juga Kadhita lekas menolong dan mengobati Ratu Roro sedangkan Raja Raden dianggap sebagai penghianat kerajaan dan diasingkan ke daerah barat.

Pengikut Raja Raden melakukan pemberontakan karena tidak terima kerajaan dipimpin oleh seorang Ratu, akan tetapi pemberontakan itu berhasil ditangani oleh seseorang yang sangat berani yaitu Rico. Atas keberanian dan ketangguhannya, Rico diberikan cincin yang dikenal dengan pusaka Anggakara. Dewa yang semulanya adalah pahlawan kepercayaan Ratu merasa iri dengan hal itu. Dia hanya diberikan keris kegelapan yang sangat jelek. Karena kecemburuan itulah Dewa menghadap ke Raja Raden. Dewa dengan sadis membunuh Raja Raden tanpa sepengetahuanya. Dia mengambil semua kekuatan yang dimiliki Raja Raden.

Sejak kejadian itu, Dewa semakin kuat. Dia berhasil mengambil alih pasukan Raja Raden. Pertempuran besar terjadi di mana-mana. Bahkan, istana milik Ratu Roro berhasil ditembus oleh Dewa. Dewa mencari Ratu Roro di segala penjuru istana, tapi dia tidak menemukan siapa-siapa. Dia mencari di seluruh penjuru kerajaan. Banyak rumah dan rakyat tidak berdosa menjadi sasaran amukan Dewa.

Ratu yang tahu akan hal itu segera kembali ke kerajaan Dwipa. Beliau meninggalkan rapat besar antar kerajaan di dunia sihir. Melihat kerajaannya yang porak poranda, Ratu Roro murka dan mengutuk sang Dewa menjadi patung abadi di kawasan paling barat. Sejak itulah kawasan barat diasingkan, hingga beberapa hari lalu pasukan Dewa diam-diam kembali ke kerajaan Dwipa.

Mereka mengetahui cara untuk mengembalikan Dewa seperti semula dan akan merebut pemerintahan Dwipa raya yang telah damai ini. Mereka membutuhkan lima cincin pusaka yang sekarang dimiliki Richi, selain itu mereka juga butuh tetesan darah dari minimal lima orang Anggakara yang berbeda.

Richi sangat antusias mendengarkan cerita Alexa. Richi takut cincin-cincin berikutnya jatuh di tangan yang salah. Dia bergegas menghubungi Wanda untuk meminta pertolongannya. Dia menyuruh Wanda menjaga Alexa di tempat yang aman. Wanda membawa Alexa ke Swing RiTa di daerah Adanu Segara yang dulunya milik kedua orang tua Richi.