Chereads / Kisah Ayla / Chapter 5 - 04

Chapter 5 - 04

Rizky menuntun Ayla masuk kedalam sebuah kamar tepat disamping kamar milik Viola. Mengunci pintu dan menyudutkan tubuh Ayla disisi tembok kamar.

"A.. apa yang anda lakukan ??" tanya Ayla gugup.

"Kau lihat ,, wanita yang kau akui sebagai ibumu tak pernah menganggapmu .. lalu mengapa kau masih menatapnya dengan tatapan sendu !!" menekan kalimatnya.

"Apapun itu ,, dia ibuku !! kau tak berhak mendikteku bagaimana cara aku menatapnya !!., " balas Ayla tak kalah sengitnya.

Rizky terus saja menatap Ayla dengan kemarahanya begitu pula dengan Ayla yang menatap tak suka pada Rizky.

"Berani sekali kau menentang ucapanku .. "

"Tak ada alasan bagiku untuk takut .. "

Melihat jawaban dan keberanian yang ditunjukkan oleh Ayla membuat Rizky tak mampu mengendalikan dirinya. Rizky tiba-tiba saja membungkam bibir Ayal dengan bibirnya.

Mendapat serangan mendadak, Ayla yang terkejut membelalakan matanya. Tak sampai disitu Rizky dengan sengaja menggigit bibir bawah Ayla .. memaksakan lidahnya masuk dan mengabsen setiap inci didalamnya.

"Apa yang anda lakukan tuan .. !!" mendorong kasar dada Rizky saat sadar apa yang dilakukannya.

"Tentu saja menciummu .. " sahutnya dengan santai sambil mengelap bibirnya dengan jari-jarinya.

"Lancang sekali anda berani menciumku !!" bentak Ayla dengan mata yang sudah memerah.

"Kau menikmati ciumanku baby .. jadi jangan berlagak sok jual mahal dihadapanku .. " mendekatkan wajahnya tepat didepan Ayla.

Tanpa menunggu Ayla berkomentar, Rizky dengan segera keluar kamar. Namun sebelumnya, ia terlebih dahulu mengunci Ayla dikamar tersebut.

"Bodoh .. apa yang terjadi !! kenapa aku tak bisa mengendalikan diriku !! " batinnya memaki diri sendiri sambik berjalan menuruni anak tangga.

Sedangkan diruang tamu, Eki yang baru saja pergi meninggalkan rumah menambah kesan merinding bagi siapapun yang melintasi ruangan tersebut.

"Jadi dia benar anakmu .. !!" tanya Amira tak terima karena dibohongi.

"I.. itu kejadian sebelum aku menikah dengan Rizky mah .. hanya itu ,, aku tak pernah berbohong selebihnya.. " mohon Maura berderai air mata.

"Cih ., drama .. " cicit Rindra memunggungi keduanya.

Tak lama turunlah Rizky dan dengan santainya ia duduk di sofa tepa didepan Maura yang sedang memohon kepada mamanya.

"Lalu mengapa kau tak pernah bilang tentang keadaanmu yang sebenarnya ?? mengapa kau malah mengaku sebagai perawan saat kunikahkan !!" emosinya.

"Ampun mah .. maafkan aku ,, aku tak bermaksud membohongimu .. " memegang erat tangan Amira.

"Ahhhhhhhh .. bosan papah menonton drama,, " berdiri dan hendak berjalan meninggalkan ruang tamu.

"Mau kemana pah ??" tanya Rizky menggerutkan alisnya.

"Kekamar cucu papa .., masa mau kekamar si cantik .," sahutnya kemudian berjalan dengan santai menaiki anak tangga.

"Kau tega sekali menelantarkan anakmu sendiri Maura,, ibu macam apa kau ini sebenarnya!! aku jadi mulai meragukanmu .. " ucap lantang Amira.

"Mamaaa.. percaya ,,aku bisa jadi ibu yang baik untuk Viola .. dia anakku mah, aku pasti akan menjaganya .." racunya dengan bercucuran air mata.

"Ibu yang baik untuk Viola ?? kau bahkan tak pernah menemaninya belajar .. " hardik Rizky dengan entengnya.

"Mah .. percaya padaku !! Viola berbeda dengan Ayla ,,aku akan selalu menjaga Viola dengan baik mah .. mama jangan khawatirkan itu.. "

"Apa maksudmu !! bagaimana bisa seorang ibu membedakan anaknya sendiri ,,anak yang dilahirkannya sendiru dari rahimnya .. !!"

Namun tiba-tiba saja Rindra datang sambil berteriak memanggil anaknya dengan lantangnya.

"Rizkyyyyy ... " teriaknya.

" Apasih pah .. aku gak budek kali ,, " sahutnya terlihat kesal.

"Buka sekarang kamarnya ,, !!"

"Kamar siapa yang harus dibuka ??" tanya Amira kemudian, mengacuhkan Maura yang sedang memohon dikakinya.

"Anak nakal ini mengunci gadis cantik itu dikamar mah .. dan dia sedang menangis meminta dibukakan pintunya. "

"Apa yang kamu lakukan padanya Rizky !! cepat bukakan pintunya .. "

"Dia urusanku mah ,, sebaiknya mama urus saja menantu kesayangan mama itu .. " menatap Maura dengan tak sukanya.

"Kalian semua keterlaluan .. " menghempaskan tangan Maura dikakinya kemudian berjalan menaiki tangga.

Sesampainya didepan kamar Ayla, Amira melihat Viola tengan duduk telat didepan pintu sambil menangis.

"Astaga Vioal .. kenapa menangis nak ??" tanyanya sembari berjongkok.

"Kakak cantik lagi nangis nek didalam sini .., kenapa kaka cantik dikunciin .. kan kasihan ,, " tutur Viola bergetar akibat menangis.

Rindra dan Rizky hanya diam menatap, namun saat Amira beralih menatap mereka .. keduanya dengan kompaknya membuang pandangannya.

"Apa yang kamu tunggu ?? apa mau nunggu sampai anakmu ini memohon padamu Rizky ??"

"Iya mah .. " sahutnya malas.

Saat dibukanya pintu kamar, terlihat Ayla tengah menangis menyembunyikan wajahnya. Viola berlari dan memeluk Ayla yang tengah menangis sesegukan itu.

Merasa ada tangan kecil yang memeluknya, Ayla kemudian mendongakkan wajahnya menatap Viola yang juga menatapnya.

"Kenapa menangis ??" tanya Ayla sesegukan.

"Kakak cantik pasti takut ya dikamar sendiri ,,maafin papanya Viola ya kaka cantik .. "

"Enggak kok,, papanya Viola gak ngapa-ngapain kaka kok ,, kakak nangis soalnya gak ada temennya .. "

" Kalo gitu, biar aku aja yang jadi temen kaka cantik ya .. biar kaka cantik gak nangis lagi . . "

Ayla hanya mengangguki saja ucapan cadel dari Viola. Amira berjalan perlahan mendekati Ayla juga Viola yang tengah berpelukan. Duduk berjongkok, Amira terkejut saat dilihatnya bengkak dibibir Ayla.

Rindra, Rizky juga Maura heran saat Amira berbalik menatap dengan tatapan marahnya. Apalagi saat pandangan itu seolah mampu menguliti tubuh mereka.

"Berani sekali kau menciumnya !!" ucap Amira menekan katanya.

Maura terkejut dengan apa yang didengarnya, namun ia lebih terkejut saat dilihatnya bibit anak gadisnya. Dengan emosi yang meluap, Maura berjalan menghampiri Ayla.

Plakkkk ..

"Kurang ajar !! anak tak tahu diuntung ,, berani sekali kau merayu suamiku !!" amuknya menjambak dengan kasar rambut Ayla.

"Ibu ..,ampun .. ampun .. "

"Huaaaaa ..,lepasin kaka cantik ,, huaaa .. "

Amira dengan segera berusaha melerai keduanya,namun tenaganya tak cukup mampu menahan Maura. Rizky yang melihat Ayla kesakitan merasakan darahnya mulai mendidih.

"Lepaskan diaaa .. !!" menghempaskan tangan Maura dengan kasar, lalu dipeluknya dengan erat tubuh Ayla yang sedang memeluk Viola.

"Aku yang menciumnya ,, aku yang memaksanya menerima ciumanku .. kalau kau mau marah ,, marahlah terhadapku !! jangan kau lampiaskan marahmu pada dia .. "

"Mengapa sekarang terlihat mereka bertiga lebih seperti keluarga ,, dengan seorang suami yang membela istrinya, dan istri melindungi anaknya.. " seru Rindra.

Semua mata menatap telat pada Ayla yang sedang memeluk tubuh Viola, sedang tubuhnya sendiri ada dipelukan Rizky.

Ditempat lain ,, Tyo sedang berdiri tepat didepan rumah Ayla. Ia merasa khawatir lantaran Ayla tak bisa dihubungi sejak sepulang sekolah.

"Kemana kamu Ay ,, aku bener-bener khawatir .. " gumamnya cemas.