Bab 13: Dibawah pohon sakura
Hari ini adalah hari penerbangan Nara ke Jepang. Ia telah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sat ia di Jepang nanti. Nara dan kedua orangtuanya tiba di airport. Papa Nara menelpon seseorang.
"Kau sudah siap?" Tanya papa Nara.
"Ya,aku sudah berada di airport" kata orang yang ditelpon.
Papa Nara mengakhiri panggilan itu setelah mengatakan sesuatu.
"Siapa pa?" Tanya Nara.
"Nanti juga kamu tahu" jawab papa Nara.
Nara tak berkomentar lebih jauh tapi dia begitu penasaran dengan siapa papanya menelpon tadi?. Nara tiba-tiba teringat bahwa ia belum mengabari Sam kalau ia akan berangkat hari ini. Ia pun menelpon Sam.
"Halo Sam" sapa Nara.
"Hai Nara,apa kabar?" Tanya Sam.
"Aku baik, gimana dengan mu?"
"Well I'm Verry fine now, ada apa kamu menelponku?" Sam menanyakan sebab mengapa Nara menelponnya.
"Aku ingin katakan bahwa hari ini jadwal keberangkatanku dan sekarang aku sedang menunggu pesawatku take off" jawab Nara.
"Take care oke" pesan Sam.
"Iya Will Miss you,honey" Nara berkata manja.
"Iya Will Miss you too honey" balas Sam.
Nara hanya menghela nafas berat.
"Love you" Sam mengakhiri panggilan tersebut.
Nara dan kedua orangtuanya menunggu penerbangan Nara dengan duduk di kursi tunggu. Tapi di detik selanjutnya kedua orangtuanya pamit akan ke toilet. Tinggallah Nara seorang diri.
Beberapa saat kemudian Nara dikejutkan dengan kehadiran seorang pria yang berdiri sedikit jauh darinya. pria itu memakai jaket kulit, jeans hitam serta kacamata hitam dan jam sebagai aksesoris.
"Excuse me,anda cari siapa?" Tanya Nara pada pria itu
Pria itu lalu duduk disebelah Nara dan membuka kacamatanya. Betapa terkejutnya Nara saat melihat wajah pria itu.
"Rich?!!"
"Kenapa kamu melihat ku seperti melihat hantu?" Protes Nara.
"Ngapain kamu kesini?" Ketus Nara.
"Kamu sendiri ngapain disini?" Tanya Rich balik.
"Aku yang nanya duluan jadi kamu duluan yang Jawab!" Nara mulai kesal.
"Aku disini bersama kedua orang tua ku" Jawab Rich.
"Dimana orang tua mu?" Nara meragukan ucapan Rich.
"Mereka sedang di toilet. Aku diajak orang tuaku untuk ke Jepang" Rich menyakinkan Nara.
"Ada urusan apa kamu di Jepang?" Tanya Nara.
"Aku gantiin Dadyku, katanya aku harus menemani anak temen Dady" jawab Rich.
Nara tak berniat untuk berkomentar lagi.
"Jadi untuk apa kamu disini?" Giliran Rich bertanya
"Aku dipindah tugaskan ke Jepang" jawab Nara.
"Berapa lama?" Tanya Rich lagi.
"Untuk apa kamu perlu tahu?" Tanya Nara balik.
"Aku cuma ingin tahu apa dalam tahun ini kita akan menikah" Jawab Rich.
"Sekitar satu setengah tahun aku disana" kata Nara.
"Syukurlah dalam satu setengah tahun aku gak akan melihat wajahmu ataupun berurusan denganmu" Rich tersenyum senang.
"Aku juga bersyukur gak akan bertemu denganmu dan melihat wajahmu" ketus Nara.
Selang beberapa menit yang diisi dengan keheningan kedua orang tua Rich dan Nara datang bersamaan menghampiri mereka.
"Nara, pesawatmu sebentar lagi akan take off, jangan sampai ketinggalan"kata papa Nara.
Nara hanya mengangguk mengerti.
"Kau juga Rich!kau akan satu pesawat dengan tunanganmu" kata Dady Rich.
Rich dan Nara saling melirik lalu tersenyum.
"Btw dad,dimana anak temen Dady yang akan aku temani di Jepang?" Tanya Rich.
"Itu disampingmu,masa kamu gak tahu juga sih" kali ini mommy Rich yang berbicara.
"Maksud mommy Nara?" Rich terkejut.
Mommy Rich mengangguk sedangkan Rich menepuk keningnya. Sekarang Rich dan Nara akan terjebak berdua di negara sakura.
"Dad,berapa lama aku akan di Jepang nanti?" tanya Rich.
"Sampai Nara kembali ditugaskan di Barcelona" jawab Dady enteng
"Tapi dad,dalam tiga bulan lagi akan ada pembukaan cabang perusahaan Rich di wheltown" bantah Rich.
"Baiklah, kamu hanya akan disana selama tiga bulan bersama Nara" Dady mengalah
"Thank you dad"
"Papa,mama,uncle,aunty penerbangan kami sebentar lagi dan kami pamit dulu" pamit Nara.
Nara dan Rich melangkah bersama ke pintu masuk. Nara membawa dua koper dan sebuah tas ransel. Sedangkan Rich hanya membawa sebuah taman ransel yang berada di punggungnya. Mereka lalu menghilang karena keramaian airport.
*** *** ***