"Mencintainya? Itu mustahil untukku."
RavaShyam
°•°•°•°
Rava Syam Raithama adalah anak semata wayang dari seorang pengusaha terkenal dalam bidang properti yaitu Artha Raithama. Ia tengah duduk di meja makan sambil melamun dan dihampiri Ratna, ibunya.
"Namanya Alea,, kok gue jadi penasaran sama dia. Tapi gak mungkin dong gue suka sama dia." Rava bergumam dalam hatinya sambil menyuapkan kue ke dalam mulutnya.
"Ra, Alea anaknya cantik ya, sering bantuin bundanya, shalehah lagi."
"Hmm.." Rava tak menggubris pembicaraan Ratna dan asik memakan kue coklat kesukaannya sejak kecil itu.
"Ma, nanti malem Rava pinjem mobil ya. Mau ke rumah temen."
"Lah kan kamu punya motor?"
"Butuh mobil, Ma."
"Yaudah jangan pulang malam."
"Hmm iyaa.." Rava pergi menuju kamarnya dan berbaring di tempat tidur sambil memainkan ponselnya.
PACAR♡
RAVA :
By, malem ini siap² ya gue jemput
PACAR♡ :
Oke sayang, aku tunggu ya💕
RAVA :
Oke sayang, dandan yang cantik
PACAR♡ :
Okey pasti, luv youu
RAVA :
Love you too
Rava melempar ponselnya jauh darinya, ia memeluk guling dan hendak tertidur namun dalam benaknya hanya ada wajah Alea.
"Mau lo itu apa sih cewek lemah! Pusing gue tiap mau tidur ada muka lo, caper banget!! Siapa lo?" Pekiknya sambik menutup wajahnya dengan bantal.
°•°•°•°
Rava yang berpenampilan fashionable menuruni tangga dan hendak pamit pada Ratna. Ternyata Ratna tidak sendiri melainkan ada ayahnya yaitu Artha yang baru saja pulang dari luar negri.
"Ah sialan, pasti ga diizinin." Gumamnya pelan.
"Mau kemana, Ra?" Tanya Artha yang sedang membaca koran.
"Hmm anu.. mau ke rumah temen. Yah.."
"Masa sih? Mau malam mingguan ya? Style nya itu loh."
"Anjir mampus gue!" Gumam Rava.
"Ngga, itu hm mau ngerjain tugas sama Gherry Realdan juga.."
"Kata mereka gak ada tugas tuh, diem di rumah jangan berulah lagi!"
"Kenapa sih Yah! Ngelarang mulu, Rava itu udah gede udah dewasa terus Rava juga cowok!" Nada Rava meninggi.
Artha hanya tersenyum dan menunjuk ke atas untuk menyuruhnya kembali ke kamar.
"Ayah ayoo lah izinin.."
Artha hanya menggeleng dan tetap menujuk kearah kamarnya.
"Maa.."
"Nurut sayang, gak salah kok."
Rava mengacak rambutnya dan kembali ke kamar. Ia membanting ponselnya ke tempat tidur dan memukul dinding kamarnya.
Tak lama kemudian ponselnya berdering dengan nama pemanggil PACAR♡.
"Loh kok kamu belum jemput aku sih sayang?" Suara perempuan dari sebrang sana.
"Tunggu bentar ya sayang.."
"Jangan lama ya.."
"Tut tut tut.." telpon terputus dan Rava kembali mencari akal.
Ia sudah memegang kunci mobil ibunya dan turun melalui balkon kamarnya. Diam-diam ia membuka garasi dan rencananya itu berhasil.
"Pak cepetan buka pintunya!"
"Iyaa, den.."
Rava menancap gasnya dan pergi begitu saja. Orangtuanya yang tengah berada didepan rumah menggeleng dengan kelakuannya itu.
"Akhirnya gue bebas!"
Rava berhenti di salah satu rumah yang cukup besar, disana sudah ada pacarnya itu mengenakan rok ketat di atas lutut dengan rambut yang terurai bergelombang.
Rava terpanah melihatnya dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil. Pacarnya itu Nathasya Aquilla Fernandes anak sulung dari seorang pengusaha menengah keluarga Fernandes.
"Hallo by, lo cantik banget, gue suka."
"Hey sayang, lo juga ganteng." Nathasya mencium pipi Rava dan mereka pun pergi ke sebuah pesta malam.