"Cinta itu bagaikan balon yang meletus tiba-tiba."
AleaLesham
°•°•°•°
Rava memasangkan cincin di jari manis kiri Alea dan begitupun Alea padanya. Rava mencium tangan Alea membuat Alea kali ini bersemu.
"Haduh.. ahh kok kebawa mimpi..." Alea terbangun tengah malam dan terduduk, ia menatap cincin yang melingkar di jari manis tangan kirinya padahal cincin itu dipasangkan oleh ibu Rava bukan oleh Rava begitupun Rava sebaliknya.
Tiba-tiba ponsel Alea berdering dan tertera no baru yang memanggil.
"Tengah malem ada yang nelpon? Ah gamau angkat." Alea menyimpan kembali ponselnya namun telpon itu terus berdering hingga 5 kali.
Alea langsung mengangkat telponnya,
"Ini siap.." ucapan Alea terpotong oleh suara di seberang sana.
"Malam Lea, kok belum tidur, ini aku tunangan kamu."
"Hah? Kok jadi aku kamu?" Gumamnya pelan namun terdengar oleh Rava.
"Iya dong, kan sama tunangan sendiri."
"Hmm iyaa deh.."
"Kenapa belum tidur?"
"Kebangun gara-gara mimpi.."
"Mimpiin aku ya???"
"Apaansii geer, aku mau lanjut tidur."
"Have a nice dream, Lea.."
"Tut tut tut" Alea menahan senyumnya dan mencubit tanganya.
"Aww sakit, udah ah mau tidur." Saat Alea hendak terpejam tiba-tiba ponselnya kembali berdering dan dari nomor yang sama.
"Apa la.." Ucapannya kembali terpotong.
"Selamat tanggal 20 februari, Happy Birthday Alea.. Happy Sweet Sixteen. I love you." Alea tertegun mendengarnya, ia tersenyum sendiri.
"Makasih ya.."
"Makasih aja? Ga dibales?"
"Emang kamu ulang tahun?"
"Ya ampun polosnya.. itu yang kalimat terakhir."
"Ohh.."
"Hmm.."
"I Love You too.." Alea langsung menutup telponnya karena rasa malu. Notifikasi masuk di ponselnya.
+628902056---
+628902056--- :
Jangan lupa save no tunangan
AleaLesham :
Iyaa bentar..
Ravaa🧸🖤
Ravaa🧸🖤 :
Apa nama kontaknya?
AleaLesham :
Ravaa🧸🖤
Ravaa🧸🖤 :
Thanks, yaudah km tidur ya
GoodNight💫
AleaLesham :
Nite too⭐
Btw, semangat ya Ujian Sekolah beskk
Ravaa🧸🖤 :
Makasii Lea..
AleaLesham :
Iyaa sama-sama
Ravaa🧸🖤 :
Udah gih tidur..
AleaLesham :
*read*
Alea terpejam dengan rasa bahagia dalam hatinya. Ia berbisik lembut pada semesta, "tolong jaga dia. aku menyayanginya."
°•°•°•°
Rava tersenyum saat mendengar Alea membalas ucapannya, namun ekspresi wajahnya berubah saat Realdan mengirim pesan untuknya.
Re-aldan
Re-aldan :
Lo cuman mau menang dari gue kan?
Liat aja nanti, lo Ra!
Gue bakal bilang ke Alea kalo lo cuman mau menang dari permainan kita
Rava :
Lo gk salah?
Gue gk prnh anggap ini permainan
Emg fakta Alea tunangan gue
Gue mau tidur
Re-aldan :
Liat nanti aja bng*t
Rava :
*read*
Rava melempar ponselnya ke atas kasur, ia membaringkan tubuhnya sambil memeluk guling, dan berbicara dengan guling tersebut.
"Lea, kok gue beneran suka sama lo sih? Lo nya cantik terus penurut, gue suka." Rava mencium gulingnya berkali-kali dan mendekapnya hingga ia tertidur.
Esoknya ia pergi ke rumah Alea sebelum pergi menuju sekolahnya untuk ujian sekolah. Ia mendapati Alea yang tengah menjemur pakaian.
"Pagi, neng. Ini pesanan susunya neng." Ujar Rava membuat Alea kaget, Rava membawa dua liter susu UHT rasa coklat.
"Eh Rava. Aku kira siapa, soalnya aku ga mesen susu tuh."
"Ga mesenlah kan punya." Alea langsung mencubit tangan Rava.
"Aw aw udah udah janda doang eh canda doang. Nih aku bawa susu buat Arkhan sama kamu. Hmm bunda juga boleh."
"Tapi ngerepotin tauu.."
"No problem, ambil nih. Aku mau pamit ujian sekolah dulu."
"Thanks yaa and goodluck..!" Alea tersenyum manis pada Rava.
"Thanks, bye!" Rava mencium kepala Alea dan membuat Alea tertegun.
"Wa'alaikumussalam.." Alea mengalihkan suasana.
Rava berbalik, "eh iyaa, Assalamualaikum ukhtii."
"Wa'alaikumussalam akhii." Rava mengendarai motor dan pergi, Alea kini wajahnya memerah dan masuk ke dalam rumahnya.