"Setelah beberapa lama aku menunggu dan akhirnya pintu ini terbuka."
"Apa kau Alexador?" Tanya Stacey kepada pria didepannya dengan kepala yang ditutupi surban dan wajah separuh singa?
"100 buat kamu nona elf." Jawab pria itu yang bernama Alexador.
Stacey mencoba untuk lebih mendekat, jarak mereka berdua cukup jauh saat ini.
"Jason dan Scarlett." Stacey berujar, ia bingung harus bilang apa dan berharap ia benar dalam mengucapkannya.
'Buaghh'
satu bogem pukulan besar menghantam perut Stacey yang lagi-lagi membuatnya terpental kebelakang hingga ke luar dari tempat yang tersembunyi itu.
Jason terkejut bukan main, lantas ia mendatangi Stacey yang mencoba bangkit.
"Stacey! kau tak apa?!! Alexador!" Jason berucap marah,entah apa yang membuatnya semarah ini kepada Alexador.
"Kenapa? ini untuk pensucian diri." Jawab Alexador cuek.
Jason semakin marah dan menggeram keras, saat ini pikirannya hanya terpusat untuk menghajar Alexador.
Stacey menghentikan tingkahnya Jason.
"Tak apa, ini adalah proses untuk menjadi lebih kuat, bisa kau buat pembatas agar tak ada orang lain yang masuk tuan Alexador?" Pinta Stacey.
Jason menolak akan sarannya Stacey tapi Stacey tetap pada pilihannya, diam-diam Stacey mengobati lukanya saat Alexador sedang membuat pagar yang lumayan besar.
'Buagh' 'Buagh' 'Buagh'
Stacey mendapatkan pukulan beruntun di tubuhnya, ia terpental jauh lagi. Alexador mendekati Stacey penuh dengan keganasan.
Alexador melempar kan bebatuan besar yang ada disekitar nya ke arah Stacey, dengan cepat Stacey menghindarinya walau tubuh penuh luka. tak semua bebatuan besar dapat ia hindar.
Jason sedari tadi berteriak agar menyudahi ini dari luar pagar, tapi kedua orang yang sedang bertarung gila itu tak mendengarkan.
Alexador semakin menggila, ia menumbuhkan cakar panjang yang tajam dari kuku tangannya. Pergerakan Alexador semakin meningkat dan gesit.
Cakaran demi cakaran Stacey terima karena tak dapat menghindari kecepatan Alexador. Gadis itu saat ini melepaskan tudung kepala dan jubahnya.
'Buaghh!'
Satu pukulan keras diterima Stacey dan lagi-lagi harus terjatuh, sulit untuk bangun akibat luka-luka yang diterima. Wajah Stacey penuh memar dan tubuhnya dihiasi cakaran panjang, Stacey bangkit dan meludahkan air liur yang dibarengi darah.
Alexador kembali melancarkan serangan.
"Kau bukan yang asli, dimana Alexador yang sebenarnya?" Kata Stacey tiba-tiba di tengah-tengah panasnya pertarungan.
"kau bercanda? apa yang membuatmu berpikir bahwa aku bukan yang asli?" Tanya Alexador yang saat ini dituduh bukan yang asli.
"Perbedaan suara dan sikap, satu lagi, simbol yang terdapat di bawah telapak tanganmu berbeda dari Alexador yang kutemui sebelumnya." Jawab Stacey yang sangat yakin dengan jawabannya.
Alexador melepaskan pukulannya, badannya luntur menjadi air yang terbawa arus dangkal air terjun ini.
"Tak kusangka kau masih bisa berpikir jernih dan mengamati setelah bayanganku meninjumu habis-habisan." Suara tawa milik Alexador menggema di sekitar air terjun ini.
Alexador turun kebawah sembari melipatkan tangannya di dada.
"Apa kau tak membenci seseorang?" Tanya Alexador dengan suara baritonnya yang berat.
"Tak perlu ada kebencian di dunia ini." Jawab Stacey dingin yang sedang menahan sakit.
Alexador membuka pagar yang membatasi Jason dengan Stacey, Jason pun mendekati Stacey untuk melihat seberapa parah luka yang diterima Stacey. usai melepaskan mantra, Alexador datang menemui Stacey yang sedang terduduk lemah sambil memegangi sebelah tangannya.
Alexador mengeluarkan sesuatu seperti bola bening berisikan air yang dimana air tersebut berisikan dedaunan hijau dan beberapa kelopak bunga berwarna-warni.
"Itu! bukankah itu sangat berharga?!!!!!!" Teriak Jason kepada Alexador ketika Alexador mengeluarkan bola herbal tersebut.
"Gunakan ini pada tubuhmu, ini tak berharga Jason." Kata Alexador sambil tersenyum ramah dan menyodorkan benda tersebut kearah Stacey.
Stacey mengambilnya dan mengikuti sesuai prosedur dari Alexador, silang beberapa menit tubuhnya kembali seperti semula, semua luka dan cakaran perlahan menghilang.
"Obat yang sangat hebat, terimakasih tuan Alexador." Stacey berujar sambil mencoba bangkit dari duduknya.
"Kau bohong! kau tau satu benda--"
Ucapan Jason terpotong ketika Alexador menatap Jason ganas.
"S-satu benda itu sangat murah kan?" Tambah Jason sambil meneguk liurnya.
Stacey menatap bingung, dan melangkahkan kakinya untuk bertemu kembali dengan Scarlett.
"Jason, ayo pergi." Ajak Stacey dan merapikan bajunya, jubahnya ia ambil dan menaruhnya di lengannya.
"Kau ingin kemana?" Tanya Alexador.
"Pensucian dirinya sudah selesai kan? saatnya kembali menemui Scarlett." Jawab Stacey dan mulai berjalan.
"Aku ikut!" seru Alexador yang juga berjalan disamping Stacey.
mereka berbincang-bincang, yang didapat dari perbincangan mereka adalah bahwasanya dunia PHANTASY sekarang sedang tidak normal, kriminalitas dimana-mana, dan banyak hewan-hewan aneh bermunculan.
Semua ras yang terdapat di dunia PHANTASY ini sangat beragam, mulai dari elf, peri, vampir dan drakula, werewolf, kurcaci, chimera, hybrida, hydra, dewa-dewi menampakkan dirinya pada seluruh makhluk di dunia ini, jauh berbeda dari dunia Stacey berada yang dimana dewa-dewi tak pernah menampakkan dirinya. Selain itu masih banyak lagi ras di dunia ini, begitu banyak hingga tak bisa di sebutkan satu-persatu.
akhirnya mereka sampai dan Scarlett tentu saja tercengang akan kecepatan pensucian diri, biasanya dibutuhkan waktu 5-6 jam tetapi Stacey menyelesaikannya hanya dalam waktu 2 jam.
Scarlett bertepuk tangan melihat kedatangan Stacey yang diikuti Alexador dan Jason.
"Kau ikut Alexador? sudah lama tak melihatmu." Kata Scarlett.
Alexador hanya tersenyum dan mengangguk kan kepalanya.
"Stacey, naiklah ke bukit tersebut, batunya akan hadir ke telapak tanganmu." Scarlett memberikan tata cara.
tanpa basa-basi Stacey menaiki bukit tersebut, ada terlihat sangat banyak bebatuan kecil berhamburan diatas bukit sini.
"Coba julurkan tanganmu!" Teriak Scarlett dari bawah.
Stacey mengikuti perintah Scarlett. Jason, Scarlett dan Alexador menyimak baik-baik dari bawah. kekuatan sihir apakah yang kan didapatkan Stacey?
2 menit, 3 menit dan 5 menit berlalu tapi tak ada tanda-tanda batu sihir bergerak ke arah Stacey.
"Scarlett! sepertinya aku tak memiliki energi sihir sama sekali!" Teriak Stacey agar Scarlett mendengar suaranya.
Scarlett berdecak dan sibuk memikirkan sesuatu, Stacey mencoba pergi dari bukit tersebut tetapi liontin yang berada di lehernya Stacey terangkat dan mengarahkan Stacey ke batu besar yang berdiri tegak dan berisikan tancapan-tancapan batu sihir.
"Huwaaaa!" Teriak Stacey.
"Apa kau tak apa-apa Stacey?!!" Kata Scarlett dan Jason hampir bersamaan sedangkan Alexador diam tak bergeming.
"Aku tak apa!" Seru Stacey dari atas bukit.
'apa-apaan liontin ini?!' pekik Stacey dalam hatinya.
Stacey mencoba menjulurkan tangannya dan datanglah sebuah batu sihir berukuran jempol yang berwarna emas cemerlang.
Stacey memegang batu tersebut dan turun bukit dengan cepat, karena Scarlett dan kawan-kawan tak melihat apa yang terjadi di atas sana karena tertutup awan tebal.
"Lihat, apa yang kudapatkan." Stacey berujar setelah menemui Scarlett dan kawan-kawan.
"Batu sihir berwarna emas? Makan!" Jason menanggapi perkataan Stacey.
"Mana sanggup kerongkongan milikku menelan batu sihir sebesar ini?!" tukas Stacey.
"Lupakan perkataan Jason, mari kembali ke tempatku." Ajak Scarlett sembari memukul kepala Jason.
Stacey pun mengikuti Scarlett, Alexador pun mengikuti Stacey, sepertinya ia penasaran dan tertarik dengan Stacey.
"Sta-cey? maafkan aku atas tindakan ku yang berlebihan tadi." kata Alexador meminta maaf.
"Apa yang terjadi?" Scarlett bertanya pada dua orang yang ada dibelakangnya.
"tidak ada apa-apa, hanya sebuah latihan kecil saja." kata Stacey berbohong.
"kau yakin?" Scarlett kembali bertanya
"sangat yakin."
mereka akhirnya sampai di rumah Scarlett, Stacey menyerahkan batu sihir miliknya kepada Scarlett dan Scarlett mulai memarut batu tersebut dengan parutan khusus.
"Diparut?" Tanya Stacey yang kebingungan, batu itu terlihat keras tapi sangat lemah ketika diparut.
"Taaa-daaaaaa." Scarlett menyiapkan makanan yang ditutup dengan penutup makanan lalu membukanya, terlihat sepotong kue lezat rasa strawberry dengan parutan emas diatasnya, sepertinya itu batu sihir yang telah diparut.
Stacey pun memakannya walau ragu dengan rasanya, seperti apa rasa batu sihir itu? anehkah? pahit kah? semua pertanyaan itu membuyarkan pandangan jelek terhadap Citra rasa batu sihir itu. Rasanya manis dan lezat ditambah kelezatan sepotong kue strawberry yang memakannya berasa ingin terbang bebas ke angkasa.
Setelah memakannya tubuh Stacey tak terjadi apa-apa.
"Coba letakkan tanganmu diatas bola ini, aku akan melihat sihirmu." Kata Scarlett dengan antusias sambil meletakkan sebuah bola berwarna biru di meja.
Stacey meletakkan tangannya di atas bola tersebut.
'Kekuatan sihir : air
tingkat : 3/5
skill : ????'
itulah yang terbaca dari bola tersebut.
"apa aku tak memiliki skill?" Stacey kembali bertanya, tapi kali ini ia berkata pelan.
"Bukannya tak punya tapi....."