Malam itu, Stacey dan Jason menemukan sebuah surat dan sebuah simbol misterius. Stacey membuka surat tersebut lalu membacanya cukup nyaring.
"Telah kulewati seribu purnama bersama bintang-bintangku. Begitu banyak pula musim yang telah ku lalui. Di bulan purnama yang terakhir, disitu kebebasan yang sesungguhnya kan terjadi. Walau harus menjatuhkan banyak bunga, itu semua demi kemenangan yang diraih oleh sang kebebasan. Disaat itulah para gagak mengepakkan sayapnya lebar-lebar dan mengelilingi kerajaan ini. Itulah yang tertulis, tanpa ada nama pengirim."
Jason mendekatkan badannya ke arah surat yang berada di tangan Stacey agar Jason bisa melihatnya lebih jelas.
"Bunga berjatuhan? Apakah maksudnya musim gugur?" Tanya Jason.
Stacey diam sejenak lalu menggerakkan jari dari tangan kanannya menuju dagu nya itu,
"Tidak, menurutku bukan itu. Bunga berjatuhan disini maksudnya banyak manusia yang berjatuhan atau yang tak lain adalah mati."
"Orang ini bersama pasukannya sedang menunggu waktu yang tepat, gagak? kekecewaan kah? kematian kah? Aku masih tak terlalu paham." Kata Stacey menjelaskan maksud dari surat tersebut.
"apakah akan terjadi peperangan?!" Seru Jason tak percaya.
"Jason! Kapan bulan purnama dibulan ini kan terjadi??!!!" Sela Stacey.
"Sekitar empat hari lagi, ada apa? Apakah kita harus memberi tau hal ini ke Alexador?"
'Apakah sebuah peperangan kan terjadi sebentar lagi? Siapa mereka? apa tujuan mereka mengirim surat ini?' Pikir Stacey.
"Ini sudah larut, sebaiknya kita tidur Jason." Kata Stacey menutup pembicaraan dan segera pergi menuju tempat tidurnya sambil membawa sebuah bros bersimbolkan sesuatu.
Tak ada bantahan dari Jason, tuannya telah menyudahi pembicaraan mereka malam ini. Jason juga tak ingin melihat Stacey terlalu banyak berpikir. Jason menuruti dan segera tidur di pojokan ruangan.
"Selamat malam Stacey."
"Mimpi indah." Balas Stacey lalu yang terdengar hanyalah dengkuran pelan dari Jason.
Stacey menatap bros tersebut dan mengarahkannya ke langit-langit kamarnya, simbol itu berwarna merah gelap.
'Apa yang harus kulakukan dengan ini?' pikir Stacey sesaat sebelum menutup kedua matanya.
Tepat disamping jendela luar kamar Stacey, seseorang dengan jubah yang bersimbolkan sama dengan bros yang dipegang Stacey sedang tersenyum sambil mendengar kan nafas panjang Stacey yang menandakan Stacey telah tertidur.
"Ini kan jadi menarik, hahaha! Aku hanya harus menunggu sebentar lagi!" Tawa seseorang itu menggema pelan. Sesuatu yang jahat kah? Atau sebaliknya? Menarik.
Dirasa tugasnya telah selesai, orang berjubah itu meloncat ke bawah dengan senyumannya lalu menghilang begitu saja. Banyak keanehan yang menjadi lumrah di dunia ini. Sama halnya seperti di dunia sebelum Stacey menginjakkan kakinya di dunia Phantasy, kekejaman, kebencian, kriminalitas, kebahagiaan dan perasaan lainnya semua tercampur aduk disini. Tapi ada satu hal yang mengganjal di hati para penduduk di dunia ini, selama satu malam semua sistem berubah tapi seakan-akan tak ada yang terjadi. Tidak ada satupun orang yang dapat menjelaskan perasaan mereka, pasrah, itulah yang dilakukan para penduduk Phantasy. Bahkan para ketua guild penyihir yang ada disini tak bisa berbuat apa-apa.
Sekilas info mengenai guild-guild penyihir yang ada di dunia Phantasy ini, jumlahnya cukup banyak untuk menampung para penyihir dari penjuru kerajaan Phantasy ini.
Salah satunya adalah guild Rafoxa yang dipilih Stacey untuk meningkatkan skil sihirnya, guild Rafoxa berada di sebelah utara kerajaan Phantasy. Guild Rafoxa sendiri memiliki rival, Snakies yang berada di timur laut kerajaan Phantasy dan guild-guild kecil lainnya. Ada banyak guild-guild hebat untuk para penyihir tingkat atas yang telah melalui ujian hebat, Goldenia, Silvrast, Chessy, Sunbreak. Ke empat guild tersebut merupakan guild elit yang anggotanya dipilih langsung oleh kerajaan, tentu saja mereka melewati ujian di luar logika.
Masing-masing guild tingkat bawah, termasuk Rafoxa dan Snakies, sedang berlomba-lomba menuju tingkat atas.
♪♪♪
Stacey dan Jason turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi bersama Alexador, Amanda dan Erissa.
Jason tak membicarakan surat yang tadi malam ia dan Stacey dapatkan di meja kamar Stacey ke Alexador dan yang lainnya.
"Jangan mengasih tau mereka tentang hal ini, bisa saja ini hanyalah bualan orang yang tak bertanggung jawab atau pengunjung kamar sebelum kita. Ingat itu!" Stacey memperingati Jason sebelum mereka berdua pergi ke lantai bawah.
Jason saat ini terlihat gelisah dan khawatir, takut apa yang dikatakan di surat tersebut benar adanya.
"Ada apa dengan mu Jason? Apa kau sakit?" Tanya Amanda penuh perhatian.
Jason menggelengkan kepalanya,
"Aku baik-baik saja." Jawab Jason ceria, menutupi rasa gelisah nya.
Mereka akhirnya menikmati sarapan mereka dengan komentar-komentar pedas dari Erissa mengenai sarapannya, walau begitu Erissa tetap memakannya.
"Erissa! Berhentilah mengoceh!" Kecam Alexador yang tak tahan dengan keluhan Erissa.
Erisaa terdiam dan matanya menatap sinis Alexador.
"Setelah ini kita akan pergi ke pusat pelelangan, obat herbal yang kalian buat akan kita lelangkan! Kutunggu kalian di kereta kuda." Alexador berkata tegas sembari menyilangkan sendok dan garpunya di permukaan piringnya yang masih terdapat cukup banyak makanan.
Stacey hingga Erissa melakukan hal yang sama seperti Alexador lalu pergi ke arah kereta kuda berada.
Stacey memakan kue kering berukuran kecil yang berada di genggaman tangannya, Stacey sempat mengambilnya dari meja makan sebelum ia beranjak dari kursinya. Sepertinya Stacey tak kuasa menahan dirinya saat berhadapan dengan kue kering berukuran kecil dengan rasa coklat.
'Rasa coklat yang terbaik.' Benaknya menikmati kue kering tersebut.
Tak ada pembicaraan penting selama perjalanan menuju pelelangan, Alexador menatap ke luar jendela. Erissa melakukan hal yang sama dan Amanda sedang bergulat bersama Jason.
"Banyak sekali orang di bangunan tua ini." Kata Erissa melihat ke luar jendela ketika bangunan lelang terlihat di depan mata.
"Ini adalah pusat pelelangan, jadi wajar saja." Balas Amanda.
Stacey menduduki punggung Jason seperti biasanya,
"Kita akan bertemu dengan orang penting, jaga sikap kalian nona-nona." Alexador berkata sembari tersenyum lebar.
Stacey, Erissa, Amanda bahkan Jason meneguk air liur mereka. Penasaran seperti apakah orang yang dimaksud oleh Alexador tersebut.
"Stacey, akan lebih baik kau tidak mendekati Aldero." Saran Erissa.
"Kenapa?"
"Karena dia seorang Vampir." Bisik Erissa.
Mata Stacey terbuka lebar, tak percaya apa yang dikatakan oleh Erissa barusan.
"S-serius?!" Tanya Stacey.
"Kau tidak mengetahuinya? Padahal kulit pucatnya sudah menandakan bahwa ia adalah seorang Vampir." Amanda memberitahukan.
Stacey masih menatap tak percaya, Stacey berjalan di belakang Alexador bersama Amanda.
"Tak terduga." Ujar Stacey dengan wajah yang sedikit shock akan kenyataan Aldero, sang ketua guild Rafoxa.
Telapak kaki Stacey yang diselimuti sendal tipis telah sampai di sebuah ruangan berkayu yang memanjakan mata.
"Itu dia!" Tunjuk Alexador ke seorang wanita berpenampilan terbuka dan hiasan wajahnya yang dibilang cukup berlebihan, membuat Stacey, Erisaa, Amanda dan Jason memberikan kesan pertama yang sama, lacur. Stacey dan ketiga temannya memundurkan badan mereka,
"siapa mereka?" Wanita yang ada dihadapan Alexador menunjuk ketiga makhluk hidup yang ada dibelakangnya Alexador.
Lalu Alexador pun memperkenalkan Stacey, Erissa, Amanda lalu Jason secara bergantian.
"Perkenalkan dia Aivo, orang penting yang kumaksud. Nah Aivo, aku membawa barang bagus dan kuharap kau membawakan harga bagus juga kepada kami." Kata Alexador memperkenalkan Aivo sambil menyerahkan sekantung kain berisikan obat herbal.
Aivo menerima kantong kain tersebut lalu membukanya untuk melihat barang bagus apa yang dibawakan oleh rekan lama nya ini.
Aivo merangkul manja Alexador yang membuat ketiga makhluk yang ada dibelakangnya bergidik merinding.
'Benar-benar seorang lacur!!!' Pikir Stacey, Erissa, Amanda dan Jason.
"Kami akan menunggu di ruang tunggu." Kata Alexador hangat dan melepaskan rangkulan tangan Aivo yang mulai memanas.
Alhasil mereka berempat duduk manis di ruang tunggu dengan kualitas tinggi, mereka bisa melihat jalannya pelelangan yang sedang berlangsung.
"Tak kusangka aku akan bertemu dengan wanita seperti dia." Keluh Amanda yang disetujui oleh Jason dan Stacey.
"Wanita? apa maksudmu?" Alexador bertanya tanpa mengalihkan pandangannnya dari sebuah kaca yang bisa melihat alur pelelangan.
Berbagai macam benda dilelangkan, dari yang terkecil hingga yang terbesar.
"Aivo." Tambah Stacey.
"Ah Aivo! Dia lelaki, bukan wanita." Kata Alexador berkata santai.
Erisaa terbatuk dari minumnya,
"Jangan bercanda?!" Erissa benar-benar tak percaya! Pasalnya Aivo benar-benar terlihat seperti wanita cantik dan dadanya yang menonjol.
"Aku serius. Dia berasal dari Ras Yaop yang dimana ketika seorang lelaki terlahir ke dunia maka ia akan menjadi perempuan secara perlahan ketika telah mencapai masa pubertas. Tapi hal ini tak terjadi pada perempuan, tenang saja, tak semuanya berubah menjadi perempuan. Jadi dia adalah seorang lelaki. " Alexador menjelaskan panjang lebar.
"Ternyata ada ras yang seperti itu." Stacey menghela nafas panjang yang diikuti Jason dan Amanda.
Perhatian mereka teralihkan ketika barang yang mereka buat dengan usaha sedang dipamerkan sekaligus di lelangkan.
bola herbal yang mereka buat walau hasilnya hampir berhasil terjual sebanyak 250 keping emas, keping emas itu cukup untuk persediaan pakan selama satu bulan.
Alexador dan ketiga anak buahnya pergi mendatangi Aivo yang telah menunggu mereka di luar ruang tunggu.
"250, aku mengambil 50 sebagai biaya. Barang yang bagus." Kata Aivo sembari mengedipkan sebelah matanya ke Alexador lalu pergi begitu saja.
Alexador membagikan adil keping emas yang tersisa lalu menyuruh anak buahnya melakukan hal apapun yang mereka suka, dengan syarat tak boleh meninggalkan ibukota.
Stacey mengambil bagiannya dan pergi bersama Jason, pelelangan belum berakhir, Stacey memasuki sebuah ruangan berisikan orang-orang yang sedang menunggu barang lelang.
Stacey duduk dan melihat ke sekelilingnya.
"Jadi seperti ini rasanya duduk disini, aku akan memenangkan suatu benda disini." Gumam Stacey, ssmangatnya melonjak tinggi. Tak sabar barang seperti apakah yang kan dia dapatkan nanti.