"Bukannya tak punya tapi tak diketahui." Scarlett menjawab pertanyaan Stacey.
"kau memang wanita yang menarik yah, mendapatkan batu berwarna emas dan sihir tingkat ketiga." Komentar Alexador melihat kekuatan dari batu sihir Stacey.
"Ah, maaf bila tidak sopan Scarlett. Berapakah umurmu?" Tanya Stacey ke Scarlett dan mengabaikan perkataan si Alexador.
karena sebal, Alexador pergi meninggalkan Stacey tanpa sepatah kata pun.
"Padahal aku ingin menanyakan sesuatu kepadanya." Gumam Stacey tanpa terdengar dua makhluk yang ada disampingnya.
"136 tahun, ada gerangan apa kau bertanya seperti itu?" Jawab Scarlett dengan tersenyum ramah.
"Tidak ada apa-apa, hanya saja wajahmu terlihat muda tetapi dari hawa mu terlihat bahwa usiamu tak sesuai dengan wajahmu." Balas Stacey.
"Oh begitu, lebih baik sekarang kita cepat-cepat melatih sihirmu."
Stacey mengiyakan dan mereka bertiga pergi ke sebuah hutan yang dilengkapi dengan alat-alat untuk latihan sihir.
"Coba keluarkan sihirmu." Scarlett berkata.
"Bagaimana?"
"pusatkan konsentrasi mu ke tanganmu lalu lepaskan aliran sihirnya, ini sama saja seperti sihir penyembuhan tapi berbeda, kau akan merasakan aliran sihirnya, coba saja.". Scarlett memberikan cara untuk mengeluarkan sihirnya.
Stacey mencoba nya dan gagal berulang kali, hari sudah mulai gelap Scarlett dan Jason mengajak Stacey untuk besok saja melanjutkan latihannya, namun seperti biasa, Stacey menolak.
Akhirnya Scarlett dan Jason pergi meninggalkan Stacey seorang diri, menuruti permintaan Stacey walau terpaksa.
ini sudah percobaan ke-45, Stacey masih saja belum bisa mengeluarkan sihirnya walau sepercik air. Tak patah arang, Stacey mencobanya hingga sang fajar muncul kembali.
Scarlett dan Jason mengira Stacey kan menyerah di malam hari tapi perkiraan mereka sangat salah, Stacey berlatih hingga pagi dan mendapatkan hasil yang maksimal.
"Kau benar-benar melakukannya sampai pagi yah." Komentar Jason yang kagum atas semangat latihannya Stacey.
"Coba keluarkan sihirmu." Scarlett berkata untuk melihat hasil dari jerih payah Stacey dalam satu malam.
Stacey menuruti perkataan Scarlett, tak butuh waktu lama keluarlah sihir air yang lumayan besar dan terkontrol. Scarlett mengambil sesuatu dari kantong bajunya, itu adalah sebuah benda yang berbentuk persegi untuk melihat tingkat kekuatan sihir.
"Kau benar-benar hebat yah, pemula sudah bisa mengendalikan sihir tingkat 2 dalam waktu satu malam." Puji Scarlett.
"Tingkat 2? ini masih belum cukup, batu sihirku berada di tingkat 3 tapi mengapa?"
"Itu karena perspektif jiwa mu masih belum bisa mengendalikan aliran sihir." Jason menjawab pertanyaan Stacey dan Scarlett membenarkan jawaban Jason.
Stacey menerima jawaban tersebut dan beristirahat sejenak untuk mengembalikan energi nya yang terkuras habis untuk latihan mengendalikan aliran sihirnya.
usai beristirahat, Scarlett menyarankan agar Stacey ikut di guild penyihir agar melatih kemampuan sihirnya dan mengenal lebih jauh tentang dunia PHANTASY ini.
Stacey menuruti dan memakai kembali jubah nya yang berwarna coklat tua itu, mengambil tongkat kayu pemberian Jason itu.
"Jason, ikutlah dengan Stacey." Ujar Scarlett tersenyum sambil melihat ke arah Stacey yang tengah bersiap-siap.
Stacey dan Jason terkejut lalu mengarahkan pandangannya ke arah Scarlett.
"Kenapa?" Stacey dan Jason mengucapkannya secara bersamaan, bingung dengan keputusannya Scarlett.
"Stacey membutuhkan pengawal dan teman untuk berpetualang di dunia ini." Jawab Scarlett mengenai alasannya menyuruh Jason menemani Stacey.
"Bagaimana dengan mu? aku tidak ingin membiarkan mu sendiri disini, bagaimana dengan para bandit-bandit itu?! Scarlett!" Jason berkata dengan wajah sendu, tak terlalu terlihat karena Jason adalah seekor serigala besar.
"Aku tak apa, ini perintah Jason!" Perintah Scarlett tegas.
mau tak mau Jason menerima perintah tersebut, bagi Jason, Scarlett merupakan tuan dan temannya karena Scarlett telah merawat Jason sejak kecil.
"Aku pasti akan menjaga Jason dengan baik." Kata Stacey sebagai salam perpisahannya dan berjanji akan menjaga Jason sebaik mungkin.
Scarlett memeluk erat tubuh Jason sebagai pelukan yang takkan ia rasakan lagi dalam waktu yang cukup lama. Jason senang sekaligus sedih, senang karena bisa menjadi temannya Stacey dan sedih harus meninggalkan Scarlett sendiri disini.
"Kau adalah wanita yang hebat, kita kan bertemu lagi secepatnya." Ujar Scarlett sembari memeluk tubuhnya Stacey, Stacey diam dan tak membalas pelukannya Scarlett.
Stacey naik ke tubuh Jason, mereka segera berangkat. Scarlett melambaikan tangannya untuk Jason dan Stacey yang mulai menjauh.
'Daminson, kau benar.' Benak Scarlett.
Stacey dan Jason harus menempuh jarak yang cukup panjang, mulai dari melewati arus sungai yang deras, menembus hutan belantara dan menaiki tebing yang curam dengan alat yang diberikan oleh penduduk sekitar, tak gratis dan membutuhkan total 50 keping emas, beruntung nya Jason memiliki emas tersebut.
"Jason, kenapa kau mempercayai ku yang bukan dari dunia ini?" Tanya Stacey ditengah-tengah perjalanannya menuju guild penyihir.
"Insting ku mengatakan kau orang yang baik."
"Itu saja?" Stacey kembali bertanya.
Jason tak menjawab pertanyaannya Stacey dan segera berlari cepat dengan Stacey di punggungnya. Stacey pun diam, memahami Jason dan tak bertanya lagi, ia tak ingin memaksa jawaban dari pertanyaannya.
sampailah mereka di guild penyihir yang bernama Rafoxa, sebuah guild penyihir yang terletak di ketinggian 2000 meter diatas tanah di sebelah Utara dari ibukota kerajaan PHANTASY.
"Jason!!" Sapa penjaga gerbang guild Rafoxa, penjaga itu seorang lelaki dengan mata berwarna madu dan rambut yang kontras dengan matanya, ia tinggi dan tak memiliki bagian-bagian yang khas layaknya elf, drakula dan ras lainnya, bisa dipastikan penjaga itu adalah manusia.
"Madava!" Balas Jason ke penjaga tersebut yang bernama Madava, penjaga itu masih muda, sekiranya umurnya sama dengan Stacey yang kini berumur 18 tahun.
"Siapa dia? mana Scarlett?" Tanya Madava dengan menunjuk Stacey yang sudah turun dari punggungnya Jason.
"Dia adalah Stacey, aku membawa pemula dengan kemampuan sihir tingkat 3. Scarlett tak ikut karena ada beberapa urusan dengan penelitian nya." Jawab Jason sambil memuji Stacey.
Madava kagum atas Stacey yang berbakat ini dan mengatakan,
"Kau datang diwaktu yang tepat, kami akan memulai tes nya besok. temuilah ketua, dia pasti akan membuatkan nya."
"Baiklah." Jason berkata dan terbukalah gerbang untuk mereka berdua, Madava hanya mengantarnya sampai pintu utama karena ia masih memiliki tugas untuk mengawasi pintu gerbang.
Stacey dan Jason masuk ke dalam guild Rafoxa dan mata mereka berdua dimanjakan lagi oleh keindahan dan kemewahan yang terdapat di guild ini.
Mereka pergi ke ruangan ketua guild yang diarahkan langsung oleh wakil ketua guild ini, Meidiva. Beruntungnya mereka karena ketua guild ini masih berada disini.
Stacey memperlihatkan sihirnya kepada ketua guild dan menandatangani sebuah formulir untuk memasuki guild tersebut, Stacey diterima dengan mudah karena tingkat sihirnya Stacey.
Stacey keluar dari ruangan ketua guild bersama Jason dan pergi ke ruangan tengah yang dimana terdapat banyak orang yang terlihat sangat asing di mata Stacey. Ada satu orang yang terlihat familiar di mata Stacey yang membuat Stacey mendatangi sosok tersebut.
"Alexador, ada yang ingin kutanyakan padamu." Sapaan sekaligus pertanyaan keluar dari mulut Stacey begitu saja.
Alexador menoleh ke arah Stacey dan berdiri dari duduknya.
"Apa maksud dari simbol di tanganmu?" Stacey kembali bertanya, belum sempat dijawab oleh Alexador, ketua guild datang dan mengatakan sesuatu dari balkon yang terdapat di ruangan tengah ini.
"Perkenalkan aku Aldero, ketua guild ini. Untuk pendatang baru yang akan bergabung dengan guild kami diharapkan untuk bersiap-siap karena besok kita akan mengadakan tes pertama." Kata Aldero sang ketua guild membeberkan informasi.
"Untuk informasi lebih lanjut akan dijelaskan besok pagi jam sembilan." Tambahnya sebelum pergi meninggalkan orang-orang yang ada di tengah ruangan ini.
"Kau pendatang baru disini??" seorang wanita muda berparas cantik dengan telinga kucing bertanya kepada Stacey yang dibalas anggukan.
"Aku Amanda, aku juga merupakan pendatang baru disini. Kuharap kita bisa berteman baik." Kata Amanda ramah dan lembut.
"Stacey." Jawab Stacey dengan dingin.
"Aku Jason, pengawal pribadi nona Stacey." Kata Jason ikut memperkenalkan diri.
"Wahhhh, senang bertemu dengan kalian." Amanda begitu lembut dan kali ini ia sedang mengelus Jason.
"Stacey..."