Chapter 24 - Chapter 24

So ah perlahan membuka matanya, samar-samar ia melihat dada kekar dihadapannya dan ketika pandangannya mulai jernih ia kaget sontak saja langsung melihat keatas dan langsung bertatapan dengan mata persik phonix tajam yang menatapnya penuh minat.

"Sii...siaapaa"gagap So ah dan baru menyadari ia ada didalam dekapan sosok didepannya ini.

Kenapa punggungku tak terasa sakit ???... tapi kenapa badan ku sedikit lemah ... dimana mama wei ??!!, pikiran so ah mulai bergerilya kemana-mana dan bahkan sedikit melupakan keberadaan lelaki didepannya dan ketika ia merasakan dekapan dipinggangnya semakin erat dan menempelkan tubuh mereka berdua , ia spontan langsung sadar.

"Yyuuann ??..."tanya So ah memerah malu.

"Xuan ... panggil aku Xuan"kata Xuan dingin.

"Tapi... tapi kau bilang dulu namamu Yuan ???"tanya So ah bingung.

"Bukankah sekali ku bilang sudah cukup ?"kata Xuan dingin dan tajam secara tidak langsung ia tidak suka ketika dirinya di panggil Yuan.

"Maaffkan aku"kata so ah merasa bersalah menundukkan matanya.

Xuan yang melihat bulu mata panjang gadis itu bergerak-gerak teduh ia mulai tak suka karena tak ditatap gadisnya.

"Kenapa kau menunduk ?... aku tak suka jika seseorang berbicara mengalihkan pandangannya"kata Xuan dingin.

Karena gugup so ah langsung mendongakkan kepalanya dan tanpa sengaja kepalanya terantuk dagu Xuan.

"Akkhhh ...."ucap so ah kesakitan tapi bukannya mengelus kepalanya ia langsung mengelus-elus dagu Xuan yang terkena kepalanya.

"Kau kau tidak apa-apa ??"tanya so ah polos yang dihadiahi tatapan tak terbaca dari Xuan.

Xuan langsung mendudukkan dirinya dan kemudian tanpa berkata-kata langsung melenggang pergi. So ah hanya kebingungan melihat tingkah Xuan tapi ia tak memikirkannya.

"Wangfei, wangye berpesan bahwa anda tidak perlu kemana-mana dua hari ini untuk memulihkan tubuh"kata Chui hormat.

"Kee....kenapa aku dipanggil wangfei ?"tanya So ah kebingungan pasalnya setelah terbangun kenapa ia sudah berubah status menjadi seorang wangfei.

"Anda secara kekaisaran dan terhormat menikahi Qi Rui Wang ..."jawab Chui.

Degg

Degg

"Siapa nama asli wangye"tanya so ah mulai panik.

"Maafkan hamba wangfei tapi anda sebaiknya bertanya kepada wangye"kata Chui.

"Bolehkah aku tau keadaan mama wei ??"tanya so ah khawatir.

"Maafkan saya wangfei .... perawat basah anda sudah saya makamkan dengan layak"ucap chui perlahan.

So ah yang mendengarnya tertegun, nafasnya tercekat dan matanya mulai memerah menahan air matanya.

"Baiklah kau boleh pergi"kata So ah berusaha tenang.

"Apakah anda membutuhkan seorang dayang wangfei ??"tanya Chui lagi.

"Tidak usah ... aku bisa sendiri ... dan siapa nama mu pengawal"jawab dan tanya So ah lagi.

"Anda bisa memanggil hamba Chui, Wangfei"jawab Chui yang senantiasa menunduk tak berani menatap Qi Rui Wangfei.

"Baiklah Chui, kau boleh pergi"kata so ah

Setetes demi setetes air mata keluar dari kedua matanya dengan deras selayaknya aliran sungai. Tak terasa beberapa jam dalam keadaan kehilangan satu-satunya orang yang so ah hargai.

Hatinya mulai gelisah memikirkan Xuan, entah kenapa disatu sisi ia nyaman dengan lelaki yang sudah berstatus sebagai suaminya tapi disatu sisi jiwa nya menjerit supaya ia bergegas menjauhi lelaki itu.

Ketika ia menuruni ranjang, ia melihat ke meja di sebelahnya ada sebuah gaun-gaun mewah dan semua perlengkapan wanita. Dirinya langsung bergegas mandi dan memilih asal gaun yang terlihat polos dan biasa kemudian menyanggul setengah rambutnya.

"Nona ini sarapan untuk anda ... apakah ada lagi yang dibutuhkan ??"tanya seorang dayang tua menundukkan kepalanya.

"Tak apa ini lebih dari cukup .... bisakah kalian membawakan beberapa buku untukku"kata So ah lagi.

"Baik Nona"ucap dayang tua itu dan langsung bergegas pergi.

Para dayang-dayang muda langsung memasuki kamar Qi Rui Wangye dan langsung terpesona dengan dekorasi ruangan ini yang sangat mewah berbeda dengan semua ruangan di kediaman peristirahatan sementara lainnya. Dan lagi ketika mereka meletakkan buku-buku yang diminta oleh seorang nona muda, mereka sedikit membelakakan mata melihat sesosok wanita yang sangat cantik sedang menikmati sarapan dengan khidmat tanpa memperhatikan apapun.

"Apa yang kalian lihat !!!.... cepatt"desis dayang tua geram.

"Ba..baik mama"ucap para dayang muda itu ketakutan.

Ketika para dayang-dayang muda itu sudah berada diruang belakang kediaman mereka mulai bergosip.

"Siapa wanita itu ???"tanya seorang dayang dengan pinggang langsing menggoda.

"Mungkin itu selir wangye .... cantik sekali tapi dimana wangfei ?? Apakah ia diruangan lain ..."tanya dayang satunya lagi.

"Kau tau wangfei sangat buruk rupa .... dia berasal dari bangsawan Lu pantas saja mungkin wangye tak ingin melihat rupa wajahnya"bisik-bisik mereka dan tak sengaja didengar oleh pelayan Ning Ning.

Pelayan kepercayaan Ning Ning langsung lari menuju tuannya yang sedang berada tak jauh dari kediaman peristirahatan.

"Nona....Nonaa..."teriak pelayan itu tergesah-gesah.

"Dimana sopan santunmu !!!"kata Ning Ning marah dari dalam kereta.

"Maafkan hamba Nona .... tapi hamba mendapatkan berita baik tentang Qi Rui Wangfei "bisik pelayan muda itu dari luar tirai.

"Bagaimana ?? Cepat katakan ... biar nona itu tau cepat masuk"kata Ning Ning tergesah-gesah menyuruh pelayan itu masuk, awalnya ia hanya menyuruh pelayan kecil ini untuk melihat apa yang dilakukan wangye tapi ia harus menelan kecewa karena pengawalnya berkata wangye menghadiri upacara pernikahannya di kekaisaran.

"Nona ternyata selain Qi Rui Wangfei ada juga seorang selir cantik ... mungkin wangye sangat mencintai selir itu ..."kata pelayan itu lagi ia sangat bangga mungkin setelah ini ia akan dinaikkan menjadi pelayan samping Nona Muda.

"Tetap terus awasi diam-diam"kata Ning Ning bahagia ia berfikir jika mengadu domba antara Qi Rui Wangfei dan selir itu mungkin ia akan dapat kesempatan untuk menaiki ranjang Qi Rui Wang. Yang harus ia lakukan adalah menunggu perjamuan sah antara Qi Rui Wang dan Qi Rui wangfei besok malam dan ketika ia bertemu dengan dengan selir Qi Rui Wang ia akan mulai menjalani rencananya, pikirnya jahat.

Sedangkan itu so ah dengan anggun duduk dipinggir jendela ia sedang membaca sebuah buku dengan suasana anggun disekitarnya.

Mama yang menemani dirinya sampai tertegun melihat aura yang dikeluarkan wanita didepannya ini, sampai tiba-tiba chui datang menghadap mama tua itu kebingungan dengan pengawal keparcayaan tuannya ini kenapa ia bisa sebegiti hormatnya pada wanita ini.

"Ada apa chui ?"tanya So ah dengan suara yang terdengar indah seperti aliran-aliran air sejuk sangat enak didengar telinga.

"Maafkan hamba wangfei mengganggu ketenangan wangfei .... wangye berpesan kepada hamba bahwa wangye akan datang sebentar lagi"kata chui hormat.

"Ohh baiklah .... bibi bisakah kau siapkan kudapan ringan untuk wangye"kata so ah lembut.

"Baik wangfei"gagap mama tua itu karena ia kaget dengan wanita didepannya ini adalah Qi Rui Wangfei yang menurut rumor ia berasal dari kediaman Lu yang merupakan Putri tertua sah dengan wajah buruk rupa itu tapi kenapa rumor itu sangat berbeda dengan yang ada dihadapan matanya ??....

Ketika sedang menyiapkan kudapan, mama tua itu tak sengaja mendengar para dayang-dayang muda sedang bergosip tentang wanita itu yang mereka anggap selir Qi Rui Wang.

"apa yang kalian gosipkann !!!"ucap marah mama tua itu mendengar para dayang muda itu menjelek-jelekkan wangfei tanpa mengetahui apa yang sebenarnya.

Mereka yang mendengar ucapan marah dayang senior tua langsung ketakutan dan bergegas meminta maaf serta langsung melanjutkan pekerjaan mereka.

"Kenapa dayang senior bisa marah ???"tanya dayang muda yang sedang menyapu halaman pada salah seorang dayang satunya

"Aku tak tau ... lebih baik kita diam saja..."ucapnya santai, dayang ini sangat berbeda dengan dayang-dayang lainnya karena parasnya tidak terlihat seperti dayang lain, wajah yang sangat segar dipandang mata dengan lengkungan tubuh yang berisi serta montok menggoda membuat dayang muda itu sombong dengan kelebihannya.

"Qi Rui Wang datangg memasuki kediaman"ucap seorang pengawal memberitahukan keberadaan Qi Rui Wang.

Kedua dayang yang sedang menyapu itu tersentak kaget dan langsung bersimpuh hormat tak berani melihat dan hanya berani mengalihkan pandangan mereka terpaku ditanah.

Dayang muda itu diam-diam melirik Qi Rui Wang dan langsung bersemu merah lalu ia langsung mengalihkan pandangannya lagi.

"Ting Er betapa tampannya Qi Rui Wang"ucap Tong Er.

Mereka saudara kembar tapi sangat berbeda karena dari paras dan prilaku mereka sangatlah jauh, Tong yang cantik tapi ia sangat arogan dengan kecantikkannya sedangkan Ting ia gadis lugu yang hanya memenuhi tugas seorang pelayan.

"Tong jiejie hati-hati"kata Ting mengingatkan ia takut jika kakaknya ini mendapatkan hukuman.

"Wangye ...."ucap so ah lembut ketika menyadari ada sosok lain dibelakangnya.

"Hmm..."gumam Xuan dan langsung mendudukan dirinya melihat gerakan lembut alami yang berwibawa dari gadis yang sudah menjadi permaisurinya ini hatinya sedikit tenang hawa membunuh yang ada disekitarnya perlahan mulai memudar.

So ah menyajikan teh untuk suaminya tapi ketika melihat mata dari suaminya ini terpaku padanya ia langsung salah tingkah.

"Apakah wangye i..ingin memakan suatu kudapan"gagap so ah menunduk malu.

Melihat tingkah gadis didepannya ini menggemaskan, Xuan seakan lupa apa yang ia rencanakan sebelumnya.

Sisa hari itu mereka habiskan dengan keheningan yang menenangkan.

Keesokannya ketika mereka sedang mendapat tugas berdua menyapu di pinggir halaman peristirahatan yang letaknya persis di bawah kamar Qi Rui Wang, Tong sangat merasa senang dan ia langsung cepat-cepat mendandani dirinya sendiri agar diangkat Qi Rui Wang menjadi  selirnya, pikiran gila tong sempat di larang tegas ting karena ia takut kakaknya ini bukannya diangkat menjadi selir melainkan kehilangan kepalanya.