Chapter 29 - Chapter 29

"Cepat berpencar ... apa kalian selama ini bodoh hah !!!"raungan marah terdengar mengerikan di dalam sebuah istana yang hanya dipenuhi kegelapan pekat.

Kerajaan dunia bawah yang selama ratusan tahun tak ada pergerakan kini mulai menunjukkan tanda-tanda pergerakan yang agresif diseluruh penjuru bumi mencari siapa permaisuri dari musuh besar mereka, kerajaan dunia atas.

Sang Raja mengamuk karena tak satupun dari para bawahannya yang bisa menghirup aroma permaisuri kerajaan langit.

"Rajaku ... mungkinkah wanita itu sudah dibawa ke dunia atas ?"ucap seorang wanita berpakaian terbuka sembari menggoda sang raja.

Sejenak sosok yang dipanggil raja itu hanya diam seakan dirinya memikirkan lagi sejauh pencarian mereka tak membuahkan hasil mungkin permaisuri itu sudah dibawa kedunia atas, jika sudah begitu dirinya harus memancing sang kaisar keluar dengan sendirinya.

"Kalian para jenderal berkumpul !!!"ucapnya.

Hanya dalam satu kedipan mata terlihat lima orang lelaki gagah dengan baju zirah besi berkumpul dengan hormat.

"Kumpulkan pasukan dan latih terus mereka ... dan kalian berdua ikut aku untuk membuat aliansi ..... "ucapnya lagi memerintah dua lelaki dengan tubuh tegap dan muka mengerikan yang menjadi orang kepercayaannya.

"Baik yang mulia ...."kata mereka serentak dan langsung hilang dalam sekejap mata.

Sejenak suasana didalam ruangan itu hening dan terasa lebih suram dengan suara-suara hewan malam yang saling bersautan satu sama lain terasa samar membuat bulu kuduk manusia yang mendengarnya merinding ketakutan.

Dunia bawah, dunia yang berisi kegelapan dan kesuraman yang pekat dengan tanaman-tanaman serta pepohonan yang mengering tanpa daun hijau melainkan menyisakan pohon hitam arang dengan bau bangkai busuk dimana-mana.

Lebih jauh dikedalaman hutan-hutan mengerikan itu lagi akan terdengar suara-suara teriakan-teriakan memilukan manusia yang disiksa habis oleh para monster. Mereka manusia yang memulai perjanjian iblis untuk mencapai suatu kehormatan dan kekuasaan dengan bantuan para iblis-iblis itu dengan jaminan nyawa mereka sendiri. Jiwa dan tubuh mereka terbelenggu dengan rantai besi panas yang nengelupas daging-daging mereka dengan mengerikan dan hanya terlihat tulang-tulang yang menonjol keputihan.

Semua manusia yang terikat perjanjian sudah bisa dikatakan bukan manusia karena mereka perlahan-lahan disiksa hingga lupa akan jati diri mereka dan kemudian menjadi buas selayaknya monster keji yang digunakan untuk budak pertempuran.

Kini sang raja dari dunia bawah telah menghembuskan nafasnya di bumi memperingati mereka yang berani melawannya.

Dalam sebuah gua besar lembab dan gelap ditengah-tengah hutan belantara yang lebat tak terjamah manusia.

Raja dunia bawah, Zheng Bai berdiri dengan angkuh didepan gua itu dan kedua tangan kanannya yang bersiap siaga dibelakangnya. Rambut panjangnya yang sengaja ia pilin dengan banyak cincin-cincin hitam yang tersambung satu sama lain dengan sebuah permata merah yang berada tepat di tengah-tengah keningnya.

Matanya yang tajam terlihat sangat tenang dan beringas dalam satu kali pandangan membuat aura hitam yang keluar dari dalam dirinya menjadi berbahaya.

"Keluar"ucap Zheng Bai dingin.

"Ouhh .... yang mulia anda bisnis apa ?? Kenapa anda mau datang kedalam rumahku yang kumuh ini"ucap genit seorang wanita dengan baju ungu yang kekurangan bahan untuk menutup setiap lekuk tubuhnya.

Kaki jejangnya berjalan dengan santai menuju Zheng Bai dibelakang wanita itu ada banyak sosok-sosok laki-laki yang menemaninya.

Bibir merah ungu yang ia jilat sendiri dengan sensual berkilat ketika terkena cahaya redup bulan membuat kecantikkannya menggoda setiap orang yang melihat wanita itu, tapi jangan salah Ling Zhi termasuk salah satu iblis wanita paling beracun yang menguasai setengah dari hutan terlarang timur.

Ling Zhi duduk dengan santai dibebatuan besar dengan gaya yang menggoda menyikapkan kaki jenjang kontras dengan kulit eksotisnya yang pucat tanpa darah dengan garis-garis kuning menyala yang mengerikan.

Zheng Bai menyipitkan mata melihat kelakuan dari wanita didepannya ini.

"Apa kau tau kejadian akhir-akhir ini ?"tanya Zheng Bai dingin.

Wajah tampan Zheng Bai mengernyit ketika tubuhnya tiba-tiba disentuh wanita beracun itu. Tangan wanita itu dengan bergerilya menyentuh tiap bagian tubuhnya tanpa rasa malu didepan para bawahan mereka.

"Ahh ... aku sangat tau yang mulia ...."jawabnya disertai desahan menjijikan.

"Persiapkan para bawahan mu untuk segera berpencar kesegala penjuru .... persiapkan juga kekuatan mereka"kata Zheng Bai yang juga mulai ikut bermain sensual dengan Ling Zhi.

Mereka tanpa malu mulai berciuman penuh gairah didepan para bawahan mereka sendiri.

Ling Zhi yang terkenal dengan kecantikan beracun yang tergila-gila akan hasrat duniawi dan sentuhan pria segera bergegas tergesah-gesah menarik Zheng Bai kedalam gua nya.

Didalam gua yang ternyata sebuah kamuflase dari istana megah, Zheng Bai menikmati kebersamaannya dengan wanita beracun itu tanpa saling memikirkan perasaan satu sama lain dan hanya memikirkan kepuasan mereka sendiri.

Itulah yang dilakukan para mahkluk dunia bawah serta para mahkluk gaib yang tersebar disegala penjuru dunia tanpa memikirkan perasaan pasangan mereka dan bahkan ada yang disiksa sampai mati ketika sedang berhubungan atau mereka dengan kejam membunuh pasangan mereka sendiri.

***

Di kediaman Lu, selir An sedang dalam keadaan pingsan sebab dirinya beberapa pekan terakhir ini sudah memutar otak untuk menutupi kelaukan bejat anak lelaki dan suaminya tapi tetap saja terhembus kekuar membuat kediaman mereka menjadi bahan pergunjingan diseluruh penjuru ibukota.

Dan beberapa saat lalu, selir muda yang dicintai Yu Xi dan Tuan Lu sedang menangis di aula pertemuan ketika dirinya dihadapkan dengan pengadilan kediaman.

Para tetua berwajah gelap dan masam melihat ulah kedua lelaki yang sudah mereka warisi kediaman ini tapi pada kenyataannya bersikap layaknya hewan.

"Apa yang akan kau lakukan .... dimana pikiranmu !!!"kata tetua kediaman Lu marah.

"Aku...aku punya otak ayah ... anak ini yang sudah berani bermain dibelakang ku dengan selir ku ini"ucap Tuan Lu membela diri.

Yu xi yang mendengar ayahnya seakan menutupi kesalahan dirinya sendiri menjadi berang dan marah.

"Ayah !!! Kau saja yang tak tau malu ... jika aku tidak dijebak selir muda mu ini aku takkan sudi mendatanginya .... dirimu juha sering datang kerumah bordil untuk bermain gila disana .... apakah itu belum cukuo hahh !!!! ..."ucap Yu Xi membela diri.

"Apa kau bilang aku tak tahu malu !!... dasar anak tak berbakti ... jangan berfikir bahwa kau menjadi pewaris masa depan kediaman ini kau bisa semena-mena .... selir ku tidak salah kau saja lelaki muda berfikiran seperti hewan"jawab Tuan Lu emosi

Yu xi yang mendengar ayahnya semakin menjadi-jadi dan sudah melunturkan martabatnya, ia menjadi tak bisa berfikir logis dan mulai menyerang Tuan Lu dengan brutal.

Pedang panjang yang selalu ia bawa kemana-mana ia keluarkan dan dengan beringas menebas Tuan Lu tetapi hal itu tak terjadi karena selir muda yang sudah berhubungan dengan dirinya menghalangi laju dari pedang itu hingga mengenai tubuhnya sendiri.

Darah bermuncratan kemana-mana membuat warna merah yang kontras dengan lantai menambah keheningan didalam ruangan aula itu.

Semua mata terbelalak kaget syok dengan apa yang diperbuat Yu Xi.

"Kau...kau "ucap tuan Lu yang pertama kali bangun dari rasa syoknya.

Tuan Lu memegangi selir muda kesayangannya yang sudah terbujur kaku didalam dekapannya. Mimik muka Tuan Lu sudah tidak bisa dikatakan baik-baik saja langsung berdiri dan mengampiri Yu xi yang bersimpuh dengan pedang berlumuran darah disisinya.

"Kauu .... dasar anak tak warasss !!! Dimana logikamu"bentak Tuan Lu.

Tuan Lu langsung menampar kuat-kuat Yu xi , perlahan Luka yang hanya merah mencap tangan itu menjadi balu kebiruan. Tak hanya menampar Tuan Lu juga mengambil cambuk berduri besi yang sudah dilumuri garam kemudian memerintahkan dua pengawal untuk memegangi kedua tangan Yu xi, dirinya dengan kejam mencambuk punggung Yu Xi hingga terlihat daging bercampur darah yang keluar dari balik baju compang-camping tak berbentuk itu apalagi ditambah perihnya aliran garam yang tertinggal dilukanya membuat penyiksaan itu sangat pedih.

"Tuuaaannnnn ..... Tidak tidak anakku hiks anakkuu .... hikss kumohon tuan jangan siksa anakku"jerit Selir An yang baru saja datang disajikan penyiksaan pedih untuk putra nya.

"Dia pantas menerima itu ... kau lihat dengan matamu , selir kesayanganku mati ditangannya"kata Tuan Lu kasar bahkan para tetua kediaman Lu tak berani menyelanya ketika melihat ekspresi gelap Tuan Lu.

"Tuan , Yu Xi tak bermaksud membunuh selir itu ... ampuni dia tuan hiks hiks kumohon"ucap Selir An yang menangis menyedihkan selayaknya orang gila ditanah.

Air mata selir An keluar semakin deras membasahi muka pucat mengerikan dengan rambut panjangnya yang berantakan membuat dirinya seperti orang tak waras.

Kacau ....

Keadaan didalam aula pertemuan menjadi sangat kacau.