Chapter 35 - Chapter 35

Yuan yang terpaku melihat sosok didepannya langsung menyiagakan dirinya sendiri.

"Kenapa bisa "ucap yuan melihat fisik xuan yang sama persis seperti dirinya bahkan tidak ada satu perbedaanpun antara ia dan xuan.

"Kenapa kau kaget hahahaha harusnya kau sadar diri Yuan"ucap Xuan datar

"Tidak disini harus aku akhiri semuanya .... kau yang tak sadar diri xuan .... ini tubuhku bukan tubuhmu"jawab Yuan serius matanya mulai mengawasi gerak gerik xuan.

Srriingggg ....

Srringgg ....

Sebuah pedang hitam keluar dari tangan hampa xuan begitu pula dengan yuan yang juga ikut mengeluarkan pedang putih yang berkilat tajam.

"Harusnya sejak awal aku tak berbelas kasihan padamu"ucap xuan dingin

Xuan langsung menyerang yuan , suara pedang yang berbeda warna itu saling berbenturan satu sama lain dengan suara mengerikan bahkan di luar tubuh yang mereka berdua tempati hawa sekitar diluar sangat mengerikan.

Tabir pelindung yang xuan pasang untuk meminimalisir agar kekuatan mereka tidak merembes keluar agar tidak menarik  para mahkluk gaib tetap tak bisa menyembunyikannya.

Langit berubah warna menjadi lebih gelap dengan warna merah darah yang menyatu di langit malam dan bahkan petir-petir mulai menyambar satu sama lain selama pertempuran sengit mereka berdua.

Bulan purnama yang terlihat dengan warna keperakannya pun mulai berubah warna menjadi bulan merah yang mengerikan di tengah malam yang kelam itu.

Lolongan-lolongan hewan buas bersautan satu sama lain. Hewan-hewan dihutan ikut gelisah dengan fenomena alam yang terjadi secara mendadak membuat para hewan-hewan liar itu menjadi kacau dan beringas satu sama lain mencoba melindungi diri dengan insting hewan mereka.

Semua jenis hewan bahkan sampai hewan buas tak berani mendekati puncak gunung dan semua hewan itu serentak turun gunung.

Malam yang mencekam dengan suara petir menggelegar memekakan telinga ditambah dengan kekacauan dan ketakutan hewan-hewan dihutan yang turun ke pemukiman warga membuat para penjaga malam kewalahan.

Di ujung perbatasan keempat kerajaan bunyi lonceng besar peringatan dan juga terompet terdengar disana sini.

Para penjaga yang ditugaskan menjaga perbatasan langsung cepat-cepat menutup pintu gerbang raksasa itu agar mencegah hewan-hewan itu memasuki pemukiman manusia.

Keadaan malam yang sangat dingin dan hening disertai suara gemuruh petir yang menyambar-nyambar ganas dengan suara getaran kaki hewan diluar gerbang membuat siapa saja yang bermukim di area ujung perbatasan merasakan rasa ketakutan yang teramat sangat.

***

So ah terbangun karena kaget dengan suara petir yang menggelegar. Merasakan hawa yang sangat dingin so ah mengambil jubah hitam xuan dan memakainya kemudian ia bangkit berjalan perlahan membuka jendela kamarnya.

Hembusan angin dingin mulai menerpa wajahnya dengan kasar ketika jendela itu terbuka sepenuhnya , reflek so ah memegang perutnya dan mulai mengeratkan jubah itu di seluruh tubuh mungilnya dan entah kenapa karena aroma alami xuan yang tertinggal dijubah ini sangat menenangkannya dan tidak membuat ia merasakan rasa takut.

Diam-diam so ah memikirkan keberadaan xuan yang tak ada di kamar ini , ada rasa khawarit menyelimutinya. Dirinya memikirkan keselamatan lelaki yang sudah menjadi suaminya itu.

"Kemana xuan malam ini ??... kenapa hati ku gelisah dan merasakan rasa kesedihan serta kebencian yang pekat"bisik so ah sedih pada udara kosong didepannya.

Karena terlalu lama berada diudara malam yang dingin so ah perlahan menyerah untuk menunggu kepulangan Xuan perlahan dirinya menutup jendela dan tidur dengan mendekap erat jubah itu yang menyelimuti seluruh tubuh mungilnya.

***

Seluruh tubuh mereka hampir ditutupi dengan luka-luka yang parah walaupun mereka hanya sebuah jiwa tapi tetap saja itu luka yang berada di jiwa mereka lebih menyakitkan daripada jika mereka terluka dengan tubuh mereka.

Mata xuan yang hitam berubah menjadi merah mengerikan selayaknya ashura yang merangkak bangkit dari lubang neraka terdalam , kilatan mata iblis bengis dan haus akan kekuasaan membuat momentum yang sangat mengerikan disekitarnya.

Pedang hitam xuan mulai mengeluarkan api hitam abadi yang membakar apa saja hingga habis tak tersisa.

Yuan tau itu api dingin yang ada di dalam kedalam neraka yang paling dalam.

Yuan waspada melihat perubahan lelaki didepannya ini , ia mulai menyiapkan dirinya sendiri dan langsung menyerang xuan dengan cepat.

Entah yang keberapa kali kedua pedang itu beradu satu sama lain , momentumnya keluar dari kedua pedang itu membentuk gelombang bulat yang semakin melebar hingga keluar dari tubuh yang sedang duduk bersila itu menghempaskan dengan kuat ratusan mahluk gaib buas yang tertarik dengan kekuatan yang dipancarkan di puncak gunung.

Mata yuan yang juga berubah menjadi biru itu menatap serius xuan didepannya yang hanya berjarak beberapa meter didepannya.

"Apa yang kau mau !!!!...."desis yuan dingin dengan auranya sebagai kaisar dewa agung dirinya berusaha menekan xuan tapi xuan yang tidak mau kalah ikut mengeluarkan momentumnya yang lebih memerintah.

Seteguk darah merembes keluar perlahan dari dalam diri yuan dan mengalir disepanjang garis rahang tegasnya.

Jlebbb ....

.

.

.

.

Jleebbbb ....

Sssinggg ....

Perut yuan tertembus pedang xuan rasa pedih yang amat dalam mulai menggerogoti inti sari kekuatannya tapi ia tidak tinggal diam dan menusuk balik xuan tepat menusuk jantungnya.

"Ukkhhhh ...."desis xuan dan yuan bersamaan.

"Untuk saat ini kau menang yuan sebagai inti sari seperempat kekuatan ku yang kubuat untuk reinkarnasiku kau masih emosional ... sementara ini kuserahkan so ah padamu tapi ingat jangan kau buat ia jatuh ke dunia bawah"ucap xuan dengan senyum miringnya yang meremehkan.

Xuan bangkit kemudian mundur melepaskan pedang yang terhunus tepat dijantungnya dengan santai tanpa kesakitan.

Yuan membelalakan mata melihat aksi xuan padahal dirinya sangat kesakitan ketika pedang itu tepat mengenai perutnya tapi kenapa ia bisa tanpa rasa sakit ....?! Kenyataan itu sekali lagi membuat satu sisi dirinya menjadi sangat membenci itu.

Xuan dengan santai menumbuhkan berbagai pohon yang menjadi kesukaan so ah dan dirinya juga membangun sebuah gazebo besar ditengah-tengahnya lalu menghilang.

Yuan yang melihat sekelilingnya berubah menjadi lebih was-was memperhatikan segala sesuatu , masih tak percaya dengan apa yang terjadi ia hanya mengabaikan hal itu.

Dirinya memusatkan pikirannya untuk bangun.

Ketika membuka mata hal pertama yang dirinya lihat adalah matahari yang bersinar terik dengan pemandangan diatas  puncak gunung yang gersang dengan tanah hitam arang disekelilingnya.

"Yuan ...."ucap Yi yang menunggu kesadaran Yuan

"Yi , kenapa kau disini ??"tanya Yuan

"Harusnya aku yang bertanya .... apa yang terjadi semalam ???"tanya Yi curiga

Di dunia atas semua dewa dewi menjadi sangat ketakutan melihat fenomena ini dan Yi yang sebagai perwakilan dari Yuan didunia atas langsung menuju pusat masalah itu tapi harus berkali-kali terhempas akibat dahsyatnya pusat energi.

Yi juga dengan cerdik menutupi aura kekuatan itu dengan aroma dengan efek halusinasi tingkat tinggi yang ia rancang agar para mahluk gaib ataupun mereka yang berasal dari dunia bawah kebingungan kini aroma yang ia taburkan dalam jumlah besar-besaran hampir hilang jadi ia dan Yuan haris bergegas pergi.

"Kita harus kedunia atas dan kau jaga istriku !... ini perintah mutlak"perintah yuan

Yuan mengeluarkan sayap naga hitam besar dari balik punggungnya dan langsung melesat pergi setelah menendang Yi terlebih dahulu.

Beberapa menit setelah kepergian Yuan , segerombolan kelompok datang mendatangi puncak gunung itu.

Tampang mereka yang menyeramkan seperti troll gunung mengendus kesana kemari mengikuti perintah tiga jendral yang menjadi bawahan Zheng Bai , sang raja dunia bawah.

"Ternyata kaisar langit ada disini"ucap Zheng Bai ketika satu jenderal nya mengkonfirmasi apa yang telah terjadi semalam.

Matanya dengan tajam melihat keatas dengan pandangan yang mencemooh.

"Lihat saja suatu hati nanti akan kucabik-cabik kau sebagaimana ratusan tahun yang lalu kalian mencabik-cabik kehormatan kami"desisnya penuh dendam .

Zheng Bai menatap nyalang keempat penjuru kerajaan dan ia menghirup perlahan aroma-aroma yang datang padanya , walau samar ia tau pasti aroma tak biasa ini berbeda walau samar dari aroma lain serta aroma ini datang dari arah kerajaan Li tersenyum dingin dirinya sendiri langsung melompat dan pergi menuju kearah kerajaan Li.

Tapi sialnya secara tiba-tiba hujan membuat aroma itu menjadi buram dan hilang tak berjejak lagi.

"Brengsek"desis Zheng Bai.

Bllaarrrrr ....

Ledakan besar mengerikan terdengar dari dalam hutan diikuti suara-suara hewan ketakutan.