Pagi itu, so ah telah bersiap-siap untuk kepergiannya kekerajaan Qi, memikirkan Xuan yang belum datang dirinya sangat gelisah.
Menatap keluar jendela dengan pandangan gelisah, so ah dikagetkan dengan kedatangan sosok lelaki yang tingginya hampir menyamai Xuan muncul tepat dihadapannya.
Jubah merah kekuningan yang melekat pas ditubuh ramping namun gagah lelaki ini membuat so ah sedikit waspada dan langsung mundur beberapa langkah.
"Siapa kau ??"tanya so ah tegas.
"Maafkan aku yang mulia .... tapi yang mulia kaisar ingin saya yang sementara menjaga anda"ucap Yi tegas tanpa ekspresi apapum di wajahnya.
"Benarkah itu ???... apa yang kau bawa untuk meyakinkanku ?!"tanya so ah tak percaya.
"Maafkan saya yang mulia tapi ini sangat mendesak .... anda harus segera sampai ke kediaman Qi Rui Wang"ucap Yi lagi.
So ah meneliti dengan seksama lelaki ini dan kemudian memutuskan untuk mempercayainya.
"Baiklah kalau begitu ... dimana xuan berada ??"tanya so ah lagi.
"Xuan ??... nama yang mulia kaisar bukan xuan tetapi yuan ... ada apa ini ??!!"batin Yi curiga tapi ia sisihkan dan langsung merubah dirinya agar menyerupai Yuan.
Mata so ah terbelalak kaget melihat wajah lelaki didepannya ini mulai berubah mirip seperti xuan yang membedakan mereka hanyalah mata jika mata xuan punya aura mata persik phoenix yang sangat menawan sekaligus berbahaya berbeda dengan mata lelaki ini yang terlihat licik tapi bijaksana.
Yi langsung memakai topeng Yuan dan hanya diam saja ketika mama Luo dan Chui masuk ia tetap diam.
Chui yang kaget melihat wangye nya sudah datang dirinya langsung membungkuk hormat, Yi hanya menggangguk saja.
Rombongan mereka yang terdiri dari prajurit kerajaan Qi dan tak ada satu dayang pun dalam rombongan itu karena mama Luo tak ingin membawa para dayang muda dari kerajaan Li sebab kejadian kemarin ia tak ingin mengulanginya lagi alhasil hanya ada para prajurit gagah binaan kediaman Qi Rui Wang dan sebagian prajurit kerajaan Qi yang sengaja dikirim khusus untuk melindungi Qi Rui wangfei.
Kereta kuda besar terlihat sangat sederhana dan mewah dalam saat yang bersamaan didalamnya juga nyaman.
Sebelum keberangkatan mereka ke kerajaan Qi , rombongan itu harus menuju kekerajaan dulu untuk memulai upacara pelepasan so ah yang sekarang sudah berganti nama menjadi Li So Ah sebagai bagian dari anggota kekaisaran.
"Adik kekaisaran hati-hati ... jika kau rindu rumah dirimu bisa membuat surat untukku"ucap Yan Ning penuh kasih sayang dan diangguki setuju oleh putra mahkota Li Xui.
"So Ah ini kenang-kenangan sederhana dari kami jadi terima lah barangakali suatu hari kau memang akan rindu tanah kelahiranmu"kata putra mahkota memberikan sebuah kotak kayu cendana yang di dalamnya berisi kristal balok bening dan ternyata ada setangakai bunga mawar keabadian yang sangat langka didalamnya membuat so ah tertegun dengan hadiah langka ini karena ini merupakan salah satu harta paling berharga yang diincar seluruh orang didunia ini.
Sekuntum bunga mawar yang berada didalam kristal itu sangatlah membawa berkah dan keberuntungan karena dulu kristal yang berisi sekuntum mawar itu sangat di sukai oleh seorang dewi bumi kesuburan.
Setelah sekian lama akhirnya kristal itu jatuh ditangan putra mahkota kerajaan Li berkat para penyihir yang hidup didaerah utara karena waktu itu dirinya yang sebagai lelaki sangat mencintai Yan Ning jadi ia rela mencari cara agar hanya istrinya yang dapat memberi keturunan untuknya , hal itu masih tetap di rahasiakan sampai sekarang hingga putri mahkota Yan Ning berhasil mengandung anaknya berkat berkah dari kristal itu.
"Kakak kekaisaran hadiah ini sangatlah besar untukku"kata so ah lembut walaupun mereka baru mengenal satu sama lain tapi so ah tau kasih sayang putra mahkota Li Xui dan Putri Mahkota Yan Ning sangat tulus.
"Tidak apa-apa Ah er .... kami sudah mendiskusikannya dan kata tabib kekaisaran kami sudah tak punya masalah lagi jadi sudah sewajarnya kami memberikannya padamu ...."jawab Yan Ning lembut memegang tangan so ah penuh kasih sayang.
Ning Ning dan Yu Xe melirik iri serta kesal dengan kasih sayang orang yang akan menjadi wanita nomor satu kerajaan dimasa depan itu kepada so ah.
"Kau harus berusaha dengan keras Ah er dengan mawar ini .... aku harap hubungan kita nanti bisa lebih erat lewat anak-anak dimasa depan"bisik Yan Ning tersenyum bahagia.
So ah yang mendengarnya langsung memerah malu , semua orang hanya menatap penasaran apa yang dilakukan dua wanita terhormat itu yang terlihat sangat harmonis dimata mereka.
"Aku akan merindukan Yan jie jie dan Xui ge ge .... terimakasih"ucap so ah lembut dan langsung di pelul dengan hangat oleh Yan Ning.
"Kau harus bahagia mei mei"ucap Yan Ning sembari tersenyum.
Li xui ikut tersenyum dan senang melihat interaksi antara istrinya dan so ah berbeda ketika istrinya berinteraksi dengan saudari kembarnya bersama so ah istrinya terlihat lepas dan bahagia mungkin lain waktu mereka akan berkunjung ke kerajaan Qi.
Banyak hadiah pernikahan berharga yang diterima so ah dari berbagai bangsawan apalagi kaisar kerajaan Li dan juga permaisuri juga memberi hal-hal langka yang sangat berguna untuknya.
Yi hanya diam melihat interaksi antar manusia untuk pertama kalinya. Setelah upacara selesai , Yi langsung memimpin para rombongan dengan menaiki kuda gagah yang ada di depan rombongan.
Pangeran Li Bai menatap penuh rasa rakus ketika untuk kedua kalinya ia melihat so ah yang berubah drastis menjadi kecantikkan yang langka. Tapi sedari awal Yi yang mengetahui tatapan itu terus memblokir tatapan mata pangeran Li Bai di tubuh so ah dengan terus mengahalangi tatapan pangeran Li Bai dengan tubuhnya.
So ah yang meninggalkan kerajaan Li dengan iring-iringan meriah dari para rakyat kerajaan Li.
Bendera-bendera merah dan bendera kerajaan Qi serta bendera milik kerajaan Li beriringan berkibar gagah meramaikan suasana dengan para prajurit yang berada di bagian belakang kereta utama dan belakang kereta barang menyebar koin-koin di sepanjang jalan.
Anak-anak tertawa bahagia mengambil koin-koin itu dengan semangat dan rakyat-rakyat kecil pun ikut bersuka cita dengan kemurahan hati Qi Rui Wang kepada rakyat yang bukan rakyat dari kerajaannya sendiri.
"Semoga pernikahan Qi Rui Wang dan Qi Rui Wangfei berkah..... panjang umurrr ...."sorak-sorai bahagia dengan tabuhan gendang seperti sebuah pesta akbar yang besar.
Yu xe meremat pinggiran baju yang ia gunakan, ia iri dengan apa yang so ah dapatkan dan sangat marah seakan apa yang terjadi padanya itu akibat ulah dari so ah dan dimasa depan ia harus menunduk hormat kepadanya jika mereka bertemu pikirnya benci.
Didalam kereta, so ah semakin gelisah dengan keberadaan dan keadaan suaminya sekarang ini.
"Mama, apakah wangye masih memimpin..."ucap so ah lirih dari dalam keretanya.
"Iya wangfei... apa yang anda butuhkan ??"tanya mama Luo.
"Tidak ada... aku akan istirahat"ucap so ah.
Dirinya tadi belum sempat melihat bentuk dalam kereta ini dan ternyata didalam sini lebih nyaman dari pemikirannya apalagi tempat duduk yang ia duduki ini bisa menyambung menjadi sebuah tempat tidur lembut dan nyaman.
Ketika ia berbaring dirinya langsung bisa merasakan tempat tidur ini sangat nyaman perlahan dirinya membuka bungkusan kain yang sengaja ia bawa tadi dan terlihatlah sebuah jubah hitam besar milik xuan, aroma sejuknya masih pekat tertinggal di jubah sedikit mengobati rasa rindu dan kegelisahannya.
Jubah itu hampir menenggelamkan tubuh mungil so ah yang sedang meringkuk seperti bola itu.
Ia tak tau jika hari sudah berganti menjadi malam dan rasa lapar mulai menyerangnya karena ia baru ingat seharian ini dirinya belum menyentuh apapun.
"Mama, apakah ada makanan ??"tanya so ah dari dalam keretanya.
"Iya wangfei... tunggu sebentar hamba akan membuatkan anda makanan panas agar baik untuk tubuh anda..."ucap mama Luo khidmat.
Sembari menunggu mama Luo membuatkan ia makan so ah memakan cemilannya dengan santai.
"Yang mulia bolehkan saya masuk"bisik Yi pelan tapi masih bisa didengar oleh so ah dari dalam keretanya.
"Masuklah..."ucap so ah pelan.
Yi yang ada didalam kereta itu langsung bisa merasakan ada sesuatu yang tak beres ketika dengan cermat melihat permaisuri kaisar agung didepannya ini.