So Ah yang berdiri ditengah-tengah Aula pesta perjamuan kekaisaran terlihat sangat indah seperti seorang dewi yang keluar dari lukisan.
Baju yang ia pilih terlihat tidak mencolok tapi sangat sopan serta elegan dan tidak membuatnya terlihat arogan melainkan mengalirkan sosok yang sangat indah seperti mahluk surgawi.
So ah sengaja hanya menyanggul setengah rambutnya dan sisa rambutnya yang hitam panjang mengalir lembut dipundak sampai kebelakang punggungnya, ia menjatuhkan pilihannya pada mahkota burung merak emas dengan dua ekor bulu yang dibelakang bulu-bulu emas itu ada bulu burung phonix yang terlihat anggun ketika berada diatas sanggul setengah sederhana itu, tak lupa so ah melengkapi dirinya dengan memakai sebuah kalung dengan butir-butiran emas dan batu giok hijau.
Dandanan yang terlihat muda dan segar tapi tak memperlihatkan sosok seorang gadis melainkan sosok wanita anggun yang sudah bersuami membuat orang segan padanya.
Tanda lahir indah yang selalu ia sembunyikan kini tersikap indah diantara kedua alis panjang yang terbentuk rapi, so ah tak takut tanda lahirnya terlihat karena ia sudah mempunyai seorang suami yang akan menjaganya.
Ketika so ah berjalan kembali duduk di sebelah Qu Rui Wang, anting-anting emas kupu-kupu beruntai bergoyang lembut mengikuti langkah kakinya yang anggun serta tertata alami.
"Wangye apakah anda ingin memakan buah anggur ini"tanya so ah lembut pada Xuan.
"Hmm yaa"gumam Xuan santai.
Perlahan so ah mengupas anggur itu dan dengan lembut menyuapi Xuan segala tingkah dan gerak-gerik so ah tak luput dari perhatian Xuan.
Ketika melihat bulu mata yang bersinar teduh fokus pada mengupas kulit anggur kemudian menyuapinya, xuan merasa senang apalagi ia juga tau pangeran Li Bai terus saja melirik istrinya ini.
"Dirimu juga harus menikmati hidangan istriku"bisik xuan mesra ditelinga so ah dan sontak saja telinga so ah yang sensitif memerah indah menjalar hingga pipinya.
Pangeran Li Bai melihat kemesraan di ujung meja menjadi terbakar, emosinya tersulut melihat dua bebek mandarin saling bertukar kasih sayang.
Yu Xe hanya bisa menahan kesal ketika dirinya diacuhkan Pangeran Li Bai, melihat arah pandang suaminya ini ia bertambah kesal ingin memuntahkan darah sangking kesalnya.
"Iya wangye"jawab so ah lembut
Ketika ia merasakan ada seseorang yang terus menerus memperhatikannya, ia merasa tak nyaman dan mencari siapa yang memperhatikannya.
Ketika so ah mendongak secara tak langsung ia melihat pangeran Li Bai yang menatapnya secara intens dari seberang meja yang hanya dipisahkan panggung untuk hiburan pesta perjamuan.
Memutuskan kontak mata secara sepihak, so ah secara naluriah memegang ujung baju Xuan.
"Wangye aku takut"ucap so ah.
"Jangan kemana-mana ...."kata Xuan penuh perhatian.
Gerak gerik Qi Rui Wang dan Qi Rui Wangfei menjadi perhatian utama dari para bangsawan. Banyak pasang mata yang menatap dengan iri apalagi mata para gadis-gadis bangsawan yang melihat perhiasan dan gaun langka yang dipakai So ah.
Ning Ning yang secara sengaja ingin menjebak so ah didepan kaisar tadi harus menelan rasa malu, dirinya hanya bisa menatap penuh iri dan kebencian saat melihat so ah yang diperhatikan serta dimanjakan Qi Rui Wang.
Sedangkan tuan Lu sebagai ayah sah hanya bisa terdiam ketika melihat anaknya yang terlihat sangat mirip dengan mendiang istrinya bahkan parasnya lebih Sempurna melebihi istrinya, Nyonya mei.
Ketika kaisar dan para pendampingnya sudah turun ketempat peristirahatan, para tamu bangsawan undangan mulai berbaur satu sama lain.
Qi Rui Wang juga datang menemui kaisar Li membahas masalah urusan Qi Rui Wangfei serta hubungan antara kedua kerajaan. Sebenarnya Xuan sangat malas untuk bertemu kaisar tua itu melihat banyaknya pasang mata manusia yang seperti serigala kelaparan ingin memakan lahap istri mungilnya ini ia tak senang sedangkan dirinya saja belum bersenang-senang menyiksa gadis disebelahnya ini.
"Ingat perkataanku tadi"bisik Xuan yang terlihat seperti seorang tiran yang takut kehilangan dekapan kecantikan.
"Salam Qi Rui Wangfei"ucap Yu Xe memberi salam kepada So ah, ia berusaha sekuat mungkin menahan kebenciannya pada wanita didepannya ini.
"Iya Wangfei dan salam pangeran Li Bai"ucap so ah sopan.
So ah tidak suka dengan tatapan lelaki yang pernah menjadi tunangannya ini, rasanya tatapannya itu sangat tidak mengenakkan seakan ingin melucuti pakaiannya dan membuatnya sangat risih.
"Bagaimana kabar jiejie ??"tanya Yu Xe hangat pada so ah.
"Siapa yang kau panggil jiejie ... pangeran Li Bai kenapa kau tidak mengajari wangfei baru mu itu sopan santun didepan umum"kata putra mahkota Li Xui yang berjalan bersama dengan Yan Ning.
"Maa...maafkan putri ini putra mahkota .... sebagai seorang wangfei dari pangeran Li Bai aku melupakan sopan santun didepan umum karena terlalu merindukkan kakak ku ini"kata Yu Xe dengan wajah yang merasa bersalah.
Setiap orang melihat wajah cantik Yu Xe seperti lotus putih yang ditindas oleh Qi Rui Wangfei apalagi putra mahkota Li Xui juga ikut membela Qi Rui Wangfei.
"Cih Yuyu jangan memanggilnya jiejie itu sangat menjijikkan terdengar ditelingaku.... lagipula mulai detik ini dirinya bukan lagi rakyat kerajaan Li"ucap pangeran Li Bai angkuh.
"Li Bai jaga ucapanmu !!! Walau dirinya sudah menikah jauh dengan kerajaan lain dirinya tetaplah masih rakyat kerajaan Li .... harusnya kau yang mendisiplinkan istrimu ...."kata putra mahkota murka.
Suasana didalam ruangan aula pesta itu menjadi canggung, Yan Ning langsung bergegas menangkan emosi suaminya.
"Saudari adik ipar harusnya kau tau dimana letak kesalahanmu .... apakah belum cukup kejadian beberapa hari yang lalu"ucap Yan Ning anggun
Yu xe yang secara tidak langsung ditampar dengan kata-kata Yan Ning menjadi sangat marah, ia menahan amarahnya dengan menggenggam tangannya hingga merah berbecak kuku-kuku tajamnya.
"Putri mahkota, tidak apa-apa .... lagipula sudah tidak ada sangkut pautnya aku dengan keluargaku... aku tau sudah sejak lama mereka ingin membuangku jadi sekarang aku sudah mengumumkannya dan kalaupun aku mati mereka takkan perduli tapi itu sudah pasti menjadi keinginan mereka ... sekarang dan dimasa depan aku akan berbakti pada suamiku"ucap so ah lembut.
Suaranya sangat enak didengar telinga, mengalir dengan lembut dan ketika mendengar kalimat demi kalimat yang keluar dari bibir merah indah itu semua orang yang berada di aula pesta tercekat bahkan Tuan Lu dan Selir An tak berani bersuara ketika mendengar ucapan So Ah.
"Apa yang kau bicarakan Qi Rui Wangfei .... kau masih punya keluarga dikekaisaran ... bukankah kau juga sudah diangkat menjadi anggota keluarga kaisar"kata Yan Ning santai.
Para bangsawan sadar bahwa apa yang diucapka permaisuri dari putra mahkota ini benar kedepannya mereka juga harus memberi hormat pada so ah.
"Aku akan berkata pada ayahanda untuk mengubah nama depan bangsawanmu dan menjadikanmu adik angkat kami"kata putra mahkota Li Xui tenang.
"Ya benar sekali yang mulia ... aku juga mempunyai pemikiran yang sama jadi sekarang aku bisa memanggilmu adik perempuan kekaisaran dan dirimu memanggilku kakak ipar"jawab Yan Ning senang.
Dalam hati putra mahkota Li Xui dirinya sudah senang jika mendapat seorang mei mei mungkin ibunda permaisuri juga takkan masalah jika mereka mengangkat gadis ini memikirkan dimasa depan juga akan sangat menguntungkan untuk kerajaan mereka.
Xuan memperhatikan perdebatan manusia itu dalam sudut yang tak terlihat, ketika dirinya sudah undur diri dan ingin membawa wanitanya pulang ia rasanya sangat kesal dengan tipu muslihat yang mereka lakukan.
Ning Ning yang mendengar bahwa So ah akan diangkat menjadi adik perempuan kekaisaran putra mahkota menjadi tak senang apalagi ia juga melihat jiejie saudara kembarnya mendukung keputusan putra mahkota.
"Adik kekaisaran , siapakah yang menyiapkan pakaianmu hari ini ... itu tampak sangat indah"kata Yan Ning langsung mengubah nama panggilan so ah dengan suara senang.
"Oh ini disiapkan langsung semuanya oleh wangye kakak ipar"jawab so ah malu-malu
Mereka berdua terus berbincang dengan hangat dan harmonis membuat siapa saja yang melihatnya akan merasakan suasana hangat yang kedua wanita itu pancarkan.
Aku ini adiknya kenapa dirinya malah membela orang luarr !!! Dasar jika dia bukan istri putra mahkota akan ku adukan pada keluarga besar dikediaman agar dirinya dihukum para tetua....batin Ning Ning dari samping memperhatikan dengan iri.