Chapter 20 - Chapter 20

"Buka..."ucap Xuan memerintah dua orang pengawal kediaman Lu yang sedang menjaga halaman sakura yang ia sudah pasti tau bahwa gadis itu, So Ah masih dalam pengaruhnya.

Pengawal-pengawal itu tak bergerak dan hanya saling memandang satu sama lain antara mematuhi perintah dari wangye atau dari tuan mereka.

"Cepat buka... apa yang kalian tunggu"kata Xuan lagi dengan suara menekan dan ia juga sudah mulai kesal dengan kebodohan dari pengawal-pengawal ini.

Tuan Lu yang berjalan tergesah-gesah ingin menyusul Qi Rui Wangye menjadi kaget karena kedatangan para bangsawan yang sebagiannya berpengaruh di Kerajaan Li ini apalagi mereka dipimpin oleh putra mahkota Li Xui dan putri mahkota Yan Ning.

"Hormat hamba kepada Putra mahkota dan putri mahkota"ucap salam Tuan Lu.

"Tidak tidak ini kediaman mu Mentri Lu jadi tinggalkan sopan santun"jawab Putra mahkota Li Xui dermawan.

"Hamba tidak berani yang mulia"jawab Tuan Lu mulai gelisah.

Melihat wajah Tuan Lu yang gelisah, putra mahkota sedikit penasaran. Tapi ketika melihat pengawal kediaman yang ingin melaporkan sesuatu tapi tak jadi karena ada dirinya wajah tua Tuan Lu bertambah pucat dan gelisah.

Pengawal yang ingin melaporkan apa yang terjadi menjadi berkeringat dingin ketika merasakan tatapan menyelidik dari putra mahkota.

"Katakanlah pangeran ini ingin mendengarnya"kata putra mahkota Li Xui.

Perkataannya sukses membuat Tuan Lu menjadi gugup dan menatap pengawal itu dengan mata yang penuh perhitungan.

"Maafkan menteri rendahan ini yang mulia ... hanya saja tadi Qi Rui Wang menerobos masuk kedalam kediaman"ucap Tuan Lu ingin membalikkan keadaan dengan menyalahkan Qi Rui Wang.

"Maksudmu jendral Qi yang agung datang kemari dengan menerobos tanpa sopan santun ?"tanya Putra mahkota tak percaya

"Lantas di mana Qi Rui Wangye ?"tanya Putra mahkota Li Xui lagi.

Putri mahkota Yan Ning hanya diam mendengarkan suaminya, ia merasakan firasat bahwa semuanya tidak semudah yang terlihat dipermukaan apalagi ia juga sangat tau tempramen dari suaminya ini.

Sedangkan di halaman sakura, So Ah sedang menggigil dengan hebat sampai baku-baku jarinya memutih menahan dingin yang merajam tubuh ringkihnya.

Ia juga merasakan bahwa tubuhnya membaik semalam tapi entah kenapa ia merasakan rasa dingin dan panas secara bersamaan dan itu sudah lebih dari cukup membuat ia tersiksa dengan kepedihan.

"dii...dingiinn hikss .... panass .... hiks hiks"isaknya menggigil dan bergelung dengan menyedihkan disisi sudut ranjangnya.

"Wangye ... daripada kita menunda disini bukankah lebih baik kita menemui Qi Rui Wang ??"kata lembut putri mahkota Yan Ning.

"Benar sekali ucapan mu wangfei tapi aku hanya ingin memastikan agar tak ada yang abu-abu ...."jawab putra mahkota Li Xui ringan pada istri resminya yang masih tetap teguh dengan aura yang bermartabat.

Akhirnya putra mahkota yang penasaran dengan duduk masalah sebenarnya langsung berjalan bergegas menuju kehalaman sakura yang ditinggali Nona Utama kediaman Lu.

Ditengah perjalanan ia dihadang lagi dengan ucapan selamat datang dari selir dan anak selir kediaman Lu yang sudah pasti dan tidak bukan , selir An dan anaknya Lu Yu Xe.

Kesal karena mereka seakan menyembunyikan masalah darinya rona wajah putra mahkota menjadi sedikit tidak enak dipandang. Ia segera bergegas pergi menuju halaman sakura.

Satu dalam pikirannya, mana mungkin Qi Rui Wang seorang jenderal kerajaan Qi yang terkenal kejam itu sedang membuat ulah pada kediaman yang bukan selevel dan sekaliber dirinya. Apa mungkin ini menyangkut kehidupan Qi Rui Wangfei masa depannya ??!! Ya itu sangat masuk akal ...pikir putra mahkota berspekulasi dengan cermat ... ia tak ingin Qi Rui Wangye jadi musuh kerajaan mereka karena dimasa depan ia tak mau memikirkan konsekuensi yang tak terbayangkan dan mengerikan.

Beberapa waktu lalu sebelum perjamuan kerajaan Li, ia tak sengaja mencuri dengar pembicaraan Pangeran Li Bai yang kesal karena semua anak buah yang ia kirimkan untuk menjadi mata-mata hilang bagai di telan bumi. Karena penasaran ia memerintahkan sejumlah orang untuk menyelidikinya dan hal yang membuatnya terperajat adalah Qi Rui Wangye tanpa belas kasihan mencacah-cacah tubuh manusia bagaikan sayur untuk membuat sebuah hidangan yang bedanya mereka ditinggalkan begitu saja menjadi makanan anjing. Hal macam itu saja sudah cukup membuat ia was-was pada sosok Qi Rui Wangye ini.

Dari jarak beberapa meter putra mahkota melihat Qi Rui Wang yang masih berdiri didepan halaman sakura.

"Wangye sungguh tak pantas untuk menerobos masuk halaman seorang gadis yang belum menikah"ucap sebuah suara sinis yang ternyata Pangeran Li Bai yang baru saja sampai.

"Li Bai mana sopan santun mu !!!"ucap putra mahkota marah.

Qi Rui Wangye hanya melirik sinis pangeran Li Bai dari balik topengnya.

"Apa hubungan mu dengan wangfei ku ?"jawab Qi Rui Wangye, ia sudah sangat kesal jika harus berurusan dengan para manusia ini dan apalagi harus terlibat drama bodoh buatan mereka.

"Pangeran ini dulunya kekasih masa kecil sekaligus tunangan Nona Utama Lu wangye"kata Pangeran Li Bai angkuh

"Tidak... tidak pangeran jangan dengarkan ia ... mereka sudah tidak terikat lagi dan sekarang ia akan menikahi putri selir kedua"kata Putra mahkota pedas menginjak harga diri pangeran Li Bai.

Walau mereka saudara kekaisaran, tapi ia tau perbedaan antara dirinya dan Li Bai antara langit dan bumi ia sangat tau itu dan pangeran Li Bai juga mengerti akan hal itu karenanya pangeran Li Bai selalu bermain intrik busuk dibelakangnya demi merebut gelar putra mahkota tapi sampai ia mati itu akan tetap sia-sia karena dirinya lah keturunan sah kaisar dan ia pangeran Li Bai hanya anak seorang selir kehormatan kaisar.

Muka selir An dan Yu Xe yang mendengar ucapan dari putra mahkota langsung memerah padam menahan emosi yang meluap-luap.

Putri mahkota yang mendengar ucapan dari Putra mahkota, suaminya memacu lebih banyak air keruh langsung memegang lembut lengannya.

"Cepat buka pintunya !!"ucap Qi Rui Wangye dingin pada kedua penjaga itu.

"Maafkan pejabat rendahan ini Yang Mulia, hanya saja saya sebagai ayah biologis putri saya sedang menjalani hukuman disiplin"kata Tuan Lu berusaha berbicara secara logis didepan semua orang-orang yang ada didepan pintu halaman sakura.

"Oh ya ??... kenapa kau begitu takut aku memasuki halaman ini sedangkan dia sudah kutetapkan menjadi Wangfei .... bukankah kau juga sudah menerima hadiah pertunangan dari kediaman Qi Rui Wang dari kerajaan Qi !!"jawab Qi Rui Wangye dingin

"Maafkan hamba Wangye tapi itu sangat tidak sopan jika banyak orang melihat seorang gadis di halamannya"kata Tuan Lu semakin gugup.

"Biarkan aku saja yang masuk halaman ini jika wangye merasa khawatir"kata Putri mahkota Yan Ning lembut dan perlahan dirinya maju memerintah kedua penjaga kediaman Lu.

Melihat putri mahkota juga entah kenapa bertindak, Tuan Lu semakin berkeringat dingin dengan berat hati ia langsung mengkontak kedua mata penjaga kediamannya untuk membuka pintu halaman sakura.

Ketika pintu halaman terbuka hal pertama yang dilihat putri mahkota adalah pohon-pohon sakura indah yang berbunga dengan daun-daun plum yang jatuh dengan dengan indah sedikit berjalan lagi kedepan ia melihat sebuah jembatan lengkung indah tapi ketika ia semakin dekat dengan jembatan lengkung itu ia melihat banyaknya ceceran darah kering. Ia yang sedari kecil dirawat dengan halus di kediamannya dan tak pernah melihat sesuatu yang mengerikan sontak saja langsung menjerit ketakutan.

"Aahhh wangyee..."jeritnya ketakutan dan langsung mundur.

"Yan Yan ada apa ???!!"kata putra mahkota Li Xui khawatir dengan istrinya langsung bergegas memeluknya.

"Darah hiks darah banyak bercak darah didalam Xui ..."ucap ketakutan Putri mahkota Yan Ning sampai ia lupa dengan nama panggilan mereka didepan umum karena syoknya.

Putra mahkota langsung mengerti kenapa Tuan Lu seakan menyembunyikan sesuatu di halaman ini.

"Para prajurit segera kemarii ...."katanya dengan suara lantang langsung saja beberapa prajurit dan para bangsawan kaget serta tercengang melihat banyaknya ceceran darah yang mengering.

"Para bangsawan semuanya kembali kekediaman kalian masing-masing .... ini masalah dalam kediaman ..."ucap putra mahkota langsung memberi perintah tegas.

Pangeran Li Bai juga hanya terdiam, ia melirik Yu Xe yang juga merinding ketakutan dengan air mata yang hampir keluar dari kedua mata beningnya membuat sisi pria nya menjadi bersimpati pada lotus jernih ini.

"TenangĀ ... ada pangeran ini"ucapnya dengan suara kasih sayang yang sengaja ia buat sedikit tinggi agar didengar orang-orang.

Qi Rui Wang langsung bergegas pergi kearah kamar So Ah, dalam pikirannya ia semalam lupa jika kekuatan penyembuhan itu akan bisa menyiksa gadis itu dengan fatal dan sekarang sudah lebih dari dua belas jam dari terakhir ia menyelamatkan gadis itu.

Melihat wangye bergegas pergi semua orang mengikuti dirinya, semakin mereka masuk semakin mereka melihat bercak darah yang semakin mengerikan.