Setelah kejadian di aula kediaman yang serasa seperti mimpi bagi So Ah tapi ketika melihat semua hadiah pertunangan yang memenuhi hampir setiap sudut ruangan dikediaman sakura miliknya, ia hanya bisa menghela nafas.
"Nona.... Nona... selir An sedang menuju kemari"ucap mama wei cemas.
So Ah yang masih terlarut dalam lamunannya dan tak habis pikir dengan jalan pikiran dari Qi Rui Wangye yang ternyata juga seorang yang sering menemaninya di paviliunnya ini terus mengkerutkan keningnya bahkan perkataan dari mama wei dirinya tak mendengarkan.
Sampai rasa sakit yang menyelimuti kepalanya akibat tarikan seseorang yang menyadarkannya dari pikirannya itulah ia baru meringis kesakitan.
"Kau jalangg !!!...."decih selir An sembari menarik rambut So Ah kasar.
"Ke..kenapaa... Selir An ... aakhhh "kata So Ah terbata-bata saat tangannya juga ikut andil berusaha melepaskan cengkraman tangan selir An dari kepalanya.
"Rasakan ini jalang kecill heehhh .... kau pikir dirimu siapa ingin mengungguli putri kuu ..... enyahh kauuu"ucap selir An emosi kerena lamaran yang diterima So Ah dari Qi Rui Wangye dan juga dirinya emosi melihat harta yang dianugrahkan wangye untuk gadis buruk rupa ini melebihi hadiah tunangan putrinya, Yu Xe.
"Aaakhhh.... sakittt lepass.... lepasss selir An ... apa hak mu untuk marah kepadaku !!"jerit So Ah kesakitan hingga beberapa untaian tipis anak rambut jatuh kelantai.
"Kauuu !!! Berani melawan kuu !!!"kata selir An yang mimik mukanya sangat mengerikan dengab mata merah emosi.
Plaakk ...
Plaakkk ...
Plaaakkkkk ....
"Pelayan kemari .... "kata Selir An memberi perintah.
"cambuk dia sekarang juga"ucap selir An bengis.
Dirinya yang sudah dimakan emosi serta tak berfikir jernih menyiksa So Ah dengan keji, jika biasanya ia hanya tidak memberi jatah makan serta uang dan pakaian yang layak untuk gadis itu tapi sekarang ia sangat kesal karena pertunangan yang secara mendadak dari seorang wangye terhormat yang secara tidak langsung dimasa depan posisi Yu Xe lebih rendah dari gadis jalang itu.
Mama wei yang melihat nona mudanya akan disiksa itupun meratap-ratap memohon belas kasihan dari Selir An.
"Nyonya .... nyonya biar aku saja nyonya yang menggantikan Nona Nyonya kumohon"jerit mama wei yang ditahan oleh pelayan-pelayan selir An.
"DIAAAMMMMM !!!... sumpal mulutnya"ucap selir An kalap.
So Ah hanya diam saja ketika cambukkan satu persatu mulai mengenai tubuhnya yang ringkih, dirinya menggigit kuat bibirnya hingga terluka dan berdarah sama seperti punggungnya yang mulai lebam dan lecet mengeluarkan darah.
"Cambuk dia dengan kerass !!!"ucap selir An lagi.
Setelah puas dengan apa yang ia lakukan, selir An memegang dagu So Ah yang berada di balik tabir penutup itu.
"Kau tau bukan konsekuensinya .... hahaha seharusnya aku tidak memelihara jalang kecil seperti mu ... "kata Selir An kejam.
"Apakah kau tau, kenapa ibu mu bisa mati saat melahirkan mu padahal dia tidak apa-apa !!! Ya aku yang membuatnya sekaratt hahaha .... jalang bodoh itu akhirnya mati tapi apakah kau tau saat tuan sangat menyayangi mu dulu dan sekarang ia membuangmu !! Ya itu aku .... hahaha melihat ibu mu sekarat merupakan kesenangan untukku dan melihat mu yang memakai tabir ini semakin membuat aku senang karena kau jalang kecil busuk menjadi aib dan dilupakan bukankah itu sebuah siksaan yang sangat indah hmm... "bisik selir An keji.
So Ah yang bersimpuh duduk hanya menatap kosong dan mendengarkan lamat-lamat apa yang diucapkan selir An padanya.
"Kunci pintu paviliun jangan sampai satu orangpun yang masuk kediaman ini tanpa seizinku dan jangan ada seorangpun yang memberikan dia makan !!!"kata selir An pada para pelayan dan juga kedua penjaga yang sengaja ia perintahkan untuk menjaga paviliun So Ah.
"Kunci dia di gudang jangan beri dia makan .... dia harus tau siapa tuannya disini"ucap selir An yang melirik mama wei.
Mendengar mama wei akan dihukum, sontak So Ah menjerit memohon tapi bukannya selir wei mendengarkan keluhannya dirinya langsung memerintahkan pelayannya untuk mencambuk So Ah lagi.
Para pelayannya langsung bergegas membawa mama wei kegudang dan mereka membiarkan So Ah yang duduk bersimbah darahnya sendiri didalam paviliun.
Hikss ....
Hikss .....
"Niang... sakitt hikss ...."isak So Ah yang merasakan sakit ditubuhnya, dirinya meremas jantungnya yang terasa ngilu mendengar ucapan dari selir An.
Dengan tertatih-tatih ia berjalan memasuki ruangan kamarnya. Baju yang ia pakai sudah tak berbentuk baju, sobekan bekas cambukkan berada di mana-mana dengan bercak darah segar yang terus saja mengalir deras.
Selir An yang dalam suasana bahagia langsung mendatangi kediaman putrinya, Yu Xe.
"Niang, apakah aku cantik dengan perhiasan ini ?"tanya Yu Xe sembari menunjukkan kotak perhiasan kepada selir An.
"Cantik Xe er... niang yakin dirimu akan jadi sorotan dari para gadis bangsawan nanti malam diperjamuan kekaisaran.... pangeran Li Bai juga akan terpesona kepadamu Xe er"jawab selir An bangga
"Benarkah niang ?..."tanya Yu Xe dengan suara bahagia kemudian dia memikirkan pangeran pujaan hatinya dan bersemu merah.
Mereka berbincang-bincang seakan tak merasa bersalah dengan apa yang telah mereka lakukan selama ini.
Selir An dengan bangganya lupa akan statusnya dirinya terus memikirkan plot dari dalam kediamannya sekaligus menjaga agar hati Tuan Lu tetap menjadi miliknya sementara itu dirinya tak tahu bahwa Tuan yang dirinya pikir berada di dalam genggamannya kini sedang berperang dingin didalam persidangan kaisar yang diadakan secara mendadak dan rahasia disaat beberapa jam lagi akan diadakan sebuah perjamuan kekaisaran megah.
"Kenapa Qi Rui Wangye langsung memberikan hadiah pertunangan kepada putri mu ?!"tanya kaisar dingin diatas singgasananya.
"Hamba yang rendahan ini tidak mengetahuinya yang mulia kaisar"jawab Tuan Lu yang menjabat sebagai menteri perpajakan kekaisaran itu.
Mendengar jawaban dari pejabatnya itu, kaisar hanya menghela nafas gusar.
"Ayahanda kekaisaran, mungkin saja Qi Rui Wangye punya maksud tersembunyi dari apa yang ia lakukan ini"kata pangeran Li Bai bijak yang hanya disahut dengusan dingin dari putra mahkota.
"Atau mungkin salah satu dari kalian disini adalah seseorang yang sudah ia tanam sejak lama ..."kata Putra Mahkota santai yang langsung direspon kaisar dan para mentri yang hadir menjadi resah serta saling menoleh satu sama lain.
"Yang mulia kaisar... kamii tidak bersalah ... kami setia terhadap Yang Mulia dan tak mungkin kami membelot dari kaisar kerajaan yang kami agungkan...."kata salah seorang mentri bersujud diikuti dengan para mentri lainnya.
Melihat situasi yang tak terkendali karena ucapan putra makhota serta pangeran Li Bai, ruangan tersebut bertambah panas. Tak ada ujung yang pasti dalam persidangan kekaisaran dan hal itu membuat pikiran Tuan Lu menjadi sedikit was-was dan ketakutan.
Kenapa air kotor harus terciprat ke arah mukanya ??!!... dan lagi Qi Rui Wangye juga kentang panas yang tak mungkin dengan mudah ia lepaskan ... jika saja ia punya putri yang tidak menjadi aib dikeluarganya masalah hari ini takkan terjadi. Tuan Lu yang sudah berada didalam kereta dan dalam perjalanan menuju kearah kediamanan dengan suasana hati yang bisa dibilang tidak baik.
Dirinya sudah cukup bangga ketika putri kesayangannya Yu Xe telah menjadi tunangan dan calon wangfei pangeran Li Bai tapi ketika memikirkan bagaimana anak pembawa sial itu masih bernafas dengan nyaman disudut kediaman itu sudah cukup membuat hatinya hitam legam dengan aib yang menempel bagaikan hama diwajahnya dan sekarang aib itu sudah resmi menjadi calon wangfei masa depan Qi Rui Wangye dari kerajaan Qi.
Setelah memikirkan dengan cermat dan agar ia tak dicurigai kaisar sebagai kaki tangan serta penghianat kerajaan dirinya harus membuat sebuah pengaturan dengan teliti dan cermat. Sekarang ini dirunya tidak bisa berbuat apa-apa pada aib itu dan yang harus ia lakukan adalah membuat aib itu bunuh diri dengan tangannya sendiri ...
Ya itu harus ...
Jika ia mati, bukankah tak akan ada pihak yang disalahkan dan mungkin akan ada beberapa pihak yang menyalahkan Qi Rui Wangye yang kejam serta buruk rupa karena dirinya yang memaksa menikahi putri bangsawan dengan keterbelakangan mental ...
Selain itu juga jika ia membuat pengaturan ini , kaisar takkan marah dan lagi kerajaan Qi yang kuat itu akan menerima aib yang besar dalam kerajaan karena seorang jendral agung memaksa seorang gadis menikah hingga gadis itu bunuh diri.
Tapi yang terpenting sekarang adalah dirinya harus tetap menjaga agar tubuh gadis itu tetap bersih agar tidak ada jejak yang bisa mengarahkan pada kediamaannya jika ia mulai melaksanakanĀ rencananya.