"Pergi dan lindungi"ucap yuan memerintahkan naga mungil itu untuk pergi dan melindungi So Ah.
Firasatnya menjadi lebih tidak mengenakkan saat dada nya itu berdenyut menyakitkan.
Saat tengah malam Yuan terbangun dari tidurnya, sebagai seorang kaisar dewa yang paling kuat di kedua alam ia sedikit khawatir dengan keberadaan jiwa iblisnya yang terus saja memberontak dan mulai melemahkannya.
Sifat kejam dan bengis dari seorang iblis yang memberontak ditubuhnya ini hampir lepas kendali jika tak ia segel
Tapi semenjak ia tau keberadaan pengantinnya itu, jiwa iblis nya semakin kuat memberontak ingin membunuh So Ah agar jiwa Yuan juga ikut tersakiti.
"Aakkkhhhh....."desisnya ngilu merasakan sakit yang tak bisa ia ucapkan dengan kata-kata.
"Hahahahaha.... sampai kapan kau akan bertahan... lihat saja saat hari itu tiba aku akan mengambil alih tubuh ini dan aku ku cabik-cabik pengantin mu itu"ucap jiwa iblis Yuan.
"Kau khhgg.... jangan main-main dengan ku ...."ucap yuan entah pada siapa dengan nada dingin.
Seluruh ruangan perlahan-lahan mulai merambat es dan mendingin dengan ekstrim. Kaca tembaga besar yang terpajang mewah di dekat tempat tidur yuan pun terkena imbasnya pecah berkeping-keping.
Yuan merasakan tubuhnya bergetar menyakitkan, beratus tahun ia menyembunyikan kekuatan dari jiwa iblis yang entah kenapa telah ada bersamanya sejak ia ada di kehidupan ini.
Dengan muka sepucat kapas yuan berjuang keluar dari kamarnya. Sembari mempertahankan akal sehatnya ia langsung melesat menuju pegunungan utara.
"Hah hah hah..... ggggrrtttttt...."desis Yuan merasakan sakit yang semakin menjadi-jadi.
"Lemahh.... sebagai seorang kaisar kau sangat lemah"ucap jiwa iblis itu mencemoh Yuan.
"Jika bukan karena raga mu yang sempurna dan mirip denganku mana mungkin aku sudi menempati makhluk lemah sepertimu cih"lanjutnya lagi berdecih.
"Apa maksud muu !!... kau hanya parasit dalam tubuh ini .... ini tubuhku bukan tubuhmu ingat ituuu !!!!"jawab yuan meraung marah.
Langit mulai mendung hitam pekat mengerikan menutupi bulan dan bintang diiringi dengan kilat merah darah yang menyambar-nyambar mengiringi raungan amarah dari kaisar dewa yang diagungkan itu.
Sedangkan itu, So Ah tersentak kaget dan bangun dari tidurnya ketika mendengar suara gemuruh dari kejauhan.
Teramat mengerikan, semua yang ada disekitar amukan Yuan hangus tak bersisa satu makhluk hidup, semua hewan gaib lari tunggang langgang menyelamatkan nyawa mereka dari amukan petir merah yang menyala-nyala membawa teror mengerikan dimata mereka yang berarti kematian ada didepan mata mereka.
Pepohonan patah dan hancur berkeping-keping.
Darah dan daging dari hewan gaib yang terkena sambaran petir-petir itu berhamburan dan membercak dimana-mana.
Bau amis busuk bangkai mulai tercium di pegunungan utara Qi.
***
So Ah berdiri disamping jendela kamarnya, melihat langit malam yang kelam dengan suara gemuruh cukup membuat detak jantungnya bekerja lebih cepat.
Braaakk ....
Jantung So Ah berpacu tegang kaget dengan jendela kamarnya yang tiba-tiba terbuka lebar.
Ketika akan menutup langsung jendela kamarnya samar-samar ia melihat sebuah bola bulu putih yang terbang kearahnya.
Secara reflek ia menangkap hewan itu kedalam pelukannya.
Ggrrrrr
Gggrrrmmm
Suara geraman dari dalam pelukan So Ah berasal dari mahkluk mungil itu sedikit membuat So Ah iba dan mulai berhenti menarik makhluk itu dari dalam pelukannya.
"Hey Mahluk mungil kenapa kau bisa tersesat disini ??"tanya So Ah.
Gggrrrrrr
Mata Naga Mungil itu berkaca-kaca meminta belas kasihan So Ah, dan juga karena ia sudah ditugaskan menjadi wanita tuannya ini jadi dirinya entah bagaimana harus terus ada disamping wanita ini.
"Tak apa-apa disini saja bersamaku hitung-hitung kau menemani ku hehe"ucap So Ah tak tega dengan tatapan makhluk mungil itu.
"Hmm tapi bagaimana jika kau diketahui ayahku ?? Aku takut nanti kau akan dipanggang hidup-hidup ...."lanjut So Ah lagi dengan sedih.
Melihat raut muka Wanita tuannya ini sedih, Naga mungil itu langsung membelalakan matanya.
Ggrrrrmmmm
Ggggrrrrttt
So Ah masih tak bergeming. Ia sudah hanyut dalam pikirannya yang terus tak tenang dan juga ditambah lagi ia memikirkan bagaimana agar keberadaan makhluk mungil ini tidak diketahui siapa-siapa dikediamannya.
Dulu ia pernah merawat seekor burung, bulu-bulunya sangat indah dan menawan serta sangat unik berbeda dengan burung lainnya. Ia tak sengaja merawat burung itu karena melihat sayap dan kakinya terluka parah tapi kemudian harus menelan kecewa karena ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, burung itu di bakar hidup-hidup oleha ayahnya sendiri.
Tanpa berfikir panjang Naga abadi tunggangan para kaisar Dewa Agung itu menjatuhkan badannya dan mulai bertingkah menggemaskan sukses membuat So Ah mengalihkan pemikirannya.
Mungkin jika para raja dan juga rakyat di dunia atas mengetahui Naga Tunggangan kaisar mereka yang agung sekarang sedang menjatuhkan harga dirinya demi membuat Tuan barunya ini bahagia akan menjadi berfikir dua kali , benarkah ini naga yang akan langsung membakar musuh-musuh nya dengan sekali menyemburkan hawa panas ???? Atau Seekor naga yang menatap ganas seakan ia akan memangsa makhluk yang selalu menentang tuannya ini ???....
"Apa kau mengerti yang kubicarakan ??"tanya So Ah.
Dan naga mungil itu hanya merenspon dengan melihat So Ah dengan matanya yang besar berair.
"Jika kau mengerti mengangguk dan jika tidak menggelang ?? Bagaimana hmm ???"tanya So Ah lagi seperti manusia tak waras dan mengangkat makhluk itu ke meja.
Naga mungil mengangguk kegirangan.
"Aaaaa .... kau mengerti ucapanku ?! Apakah kau makhluk gaib ??"tanya So Ah lagi yang dijawab anggukkan serta gelengan.
"Astaagaa imut sekali ... apakah kau dikirim Yuan untukku ??"tanya So Ah lagi dan dijawab anggukkan kegirangan dari si Naga mungil.
"Baobao ?? Bukankah itu nama yang bagus untuk mu ??"kata So Ah lagi tanpa memperhatikan bahwa makhluk yang ada didepannya ini melolot menyedihkan.
"Baiklah ayo kita tidur .... mungkin sebentar lagi akan turun hujan badai"kata So Ah sambil menutup rapat jendela kamarnya.
Jika Yuan datang dirinya akan mengucapkan terima kasih karena sudah memberi dirinya hewan gaib.
Membaringkan Baobao di sampingnya , So Ah perlahan terlelap tidur.
***
Yuan masih berusaha sekuat tenaga menahan sisi waras dari dalam dirinya , sisi jiwa iblis nya itu semakin liar ingin keluar.
"Aaarrrggghhh ...."desisnya ngilu.
Bumm .... Buummm ....
Cttaarrr ...
Plaasshh ...
Blllaaarrrrr ....
Luluh lantak segala sesuatu di sekitarnya dan hanya menyisakan tanah tandus menghitam akibat sambaran dari petir merah darah.
Yuan yang menjadi pusat dari kekacauan itu mendesis marah.
"Apa yang kau inginkan ??"tanya Yuan dingin.
"Tubuh ini hhaha ... ini tubuhku "jawab jiwa iblis itu dengan bengis.
"Siapa kau ...!!! Apa maksud muu !!!"kata Yuan menahan emosinya.
"Ini tubuhku ... hmm mungkin saja para tetua-tetua di dunia atas tak memberitahumu ... atau mungkin mereka sengaja tidak memberitahukan padamu .... dasar tetua bussukk ...."katanya santai.
"Apa yang kau bicarakan ..."Yuan yang masih emosi dengan apa yang dikatakan jiwa itu menjadi sedikit menurunkan hasrat membunuhnya ketika tau bahwa jiwa iblis yang berada ditubuhnya tau dengan semua tetua didunia atas.
"Atau Feng jiu mengingkari janji nya dan membungkam mulut tetua itu sendiri dengan tangannya ...."Katanya lagi seolah-olah membicarakan arah mata angin dengan santai.
Yuan terdiam ketika jiwa iblis ini mulai membicarakan ibunya.
"Bodoh... kau bukanlah kaisar yang sebenarnya... kau hanyalah serpihan dari jiwa malaikat ku..."lanjutnya santai.
"Apa maksud muu.... aaarrrggghhhh"desis yuan memegang kepalanya yang berdenyut menyakitkan.
Saat jiwa pikiran yuan yang terguncang kosong entah bagaimana jiwa iblis itu langsung mengambil alih tubuh yuan.
"Apakah ini rasanya hidup kembali hahaha"kata Yuan dengan aura bengis yang berbeda darinya melihat tangannya sendiri.
Jiwa iblis itu, Xuan menutup matanya meresapi setiap ingatan dari tubuh yang ia tempati dan kemudian ia menyeringai mengerikan.
Tempat yang akan ia datangi pertama adalah Kediaman Rui Wangye atau Kediaman identitas palsu Yuan.