"Aku sudah sadar lo..."
Mendengar suara yang berbisik dari belakang mereka.Membuat Kira dan Chors segera menghindar.Mereka sangatlah terkejut dengan suara itu.Seseorang berbicara dari dalam bayang.Dia mulai berjalan keluar dari dalam bayang.Orang itu memakai jubah yang menutupi seluruh tubuhnya dari atas hingga kebawah.Saat melihat dengan seksama Kira sadar kalau dia adalah orang yang mereka ikuti.
"Chors dia adalah orang yang kita ikuti sebelumnya!"Kira berbicara dengan tegang.
"Apa!Bagaiamana mungkin?!"
Chors merasa sangat terkejut.Dia sangatlah yakin dengan penciumannya.Karena itu seharusnya bila ada orang yang mengikuti mereka,dia akan sadar.Namun Chors tidak menyadari sama sekali keberadaan pria berjubah.
"Heheheh."Orang itu membuka jubahnya.
Dari balik jubah itu terdapat seorang pria.Pria itu mempunyai bekas luka di seluruh tubuhnya.Dan juga memiliki rambut coklat panjang terikat.
"Bos kau rupanya kau benar.Siapa sangka akan ada yang mencoba memata-matai kita."Suara seseorang terdengar dari belakang.
Secara spontan Kira dan Chors melirik ke belakang.Tepat dari bangunan anggota Schavio keluar satu-persatu.Mereka sudah bersiap dengan senjata di tangan mereka.Kira dan Chors menyadari mereka sudah dijebak saat ini.Lari kemanapun mereka tetap akan bertarung.
"Sejak kapan kau tahu kami mengikutimu?"
Chors bertanya hanya ingin mengetahui seberapa lemah kemampuan penciumannya.
"Tentu saja sejak di dalam kota.Jika orang biasa aku akui dia tidak akan tahu.Tapi kau tidak beruntung karena bertemu denganku."Pria itu mengeluarkan kedua pisaunya dari pinggangnya.
Kira menelan ludahnya karena dia merasa cukup tegang.Memang benar Kira pernah melalui banyak pertarungan.Tapi Kira belum pernah merasakan bahaya seperti ini.Pria itu mempunyai aura bahaya yang tidak biasa.Secara reflek Kira memunggungi Chors.
"Aku akan mengurus pria itu kau tangani belakang saja."Chors menarik pedangnya.
Chors berlari dengan percaya diri.Inderanya memanglah menjadi tumpul.Namun jika secara sekilas Chors mempunyai keuntungan.Pria yang dia lawan hanya menggunakan pisau sedangkan Chors menggunakan sebuah pedang besar.Chors mempunyai jangkauan yang lebih jauh.Chors yang percaya dengan keuntungannya mengayunkan pedangnya.
*clank*
Pria itu dapat menahan serangan Chors hanya dengan satu pisau.Yang membuat Chors menjadi terkejut adalah kekuatan pria itu.Chors sudah menggunakan [Power Up].Namun Pria itu bertingkah seolah-olah bukan apa-apa.Dia dapat menahan serangan Chors.Semakin lama Chors menahan serangannya tangan menjadi gemetar.
"Kau memanglah bukanlah orang biasa."Mendengar itu pria itu tersenyum kecil.
"Terima kasih atas pujianmu,tapi.."
Pria itu tiba-tiba berputar ke depan.Saat dia berputar dia tidak berputar secara acak.Dia berputar dengan menggunakan pisaunya.Pisau-pisau itu menghalangi pedang Chors.Saat mendekati Chors dia berputar dengan timing yang tepat.Karena itu dia bisa mengacungkan pisaunya kepada Chors tanpa gerakan yang sia-sia.
Chors menghindar dengan membuat kepalanya sedikit menyamping.Chors masih mempunyai insting seorang hewan buas karena itu dia dapat menghindar.Namun Chors terkejut dengan kemampuan pria tersebut.Pria itu sangatlah lincah dan juga kuat.
{Dia mempunyai kekuatan dan juga kecepatan.Dan apa-apaan gerakan dia!Gerakan tadi tidak memiliki gerakan yang sia-sia sama sekali.Kalau begini aku hanya akan terdesak.}
"Aku mempunyai keuntungan,jangkauan senjataku lebih jauh.Itu adalah hal yang pertama kali kau pikirkan."Chors terkejut dengan perkataan pria itu,seolah-olah dia dapat membaca pikiran."Aku sudah banyak menghadapi orang.Orang-orang selalu meremehkan hanya karena aku memakai pisau.Orang-orang yang meremehkanku hanya berakhir menjadi mayat.Karena itu hibur aku sebelum kau menjadi mayat!"Pria itu bergerak maju ke depan.
Pria itu berlari dengan tidak normal.Umumnya saat orang berlari akan sedikit tegap.Namun pria itu berlari dengan postur tubuh sangat amat rendah.Saking rendahnya dia terlihat seperti hewan berkaki empat yang sedang berlari.Chors terkejut dengan gerakan pria yang dia lawan.Sebelum pria itu sampai padanya,Chors ingin menyerangnya.Karena pria itu berlari dengan sangat rendah Chors mengayunkan pedangnya lebih rendah dari biasanya.
*hup*
Pria itu melompat sebelum pedang Chors mengenai dirinya.Pria itu mendarat diatas pedang Chors.Saat kedua kakinya diatas dia menggunakan pedang Chors sebagai pijakannya.Dia melompat ke depan dan mengarahkan pisaunya tepat ke wajah Chors.Chors tidak dapat menghindar dari serangan itu.
*krrkk...krkk*
Topeng Chors retak dan hancur membuat wajah Chors terlihat.
"Pantas saja kau begitu kuat.Rupanya seorang demi human."
"Keparat."Chors menggertakan giginya.
"Siapa namamu?Kau cukup hebat,bagaimana kalau bergabung denganku?Dengan kemampuanmu kau mungkin bisa menjadi ketua cabang."
"Kau tidak perlu tahu namaku.Dan aku tidak tertarik dengan tawaranmu!"Chors berlari dan mengayunkan pedangnya.
Pria itu dapat menghindari serangan Chors dengan lompatan ke belakang.
"Huft,Sayang sekali padahal aku ingin merekomendasikanmu.Namaku Zeal ingatlah nama ini sebelum kau mati nanti!"
Setelah berbicara seperti itu entah kenapa Chors merasa Zeal menjadi lebih cepat.Sebelumnya Chors masih bisa menyerang Zeal.Namun sekarang Chors benar-benar dipojokan.Dia tidak dapat menyerang sama sekali dan hanya bisa bertahan.
{Aku tidak bisa bertahan jika terus seperti ini,aku butuh bantuan Kira!}Chors melihat keadaan Kira.
Tidak seperti Chors yang melawan Zeal dengan kemampuan tempur yang hebat.Kira hanya melawan anak buah Zeal yang bahkan menyerang dengan penuh celah.Kira sudah mengalahkan banyak dari mereka dengan [Fire Spear] dan [Lightning Javelin].Namun tidak seperti biasanya hanya mengeluarkan beberapa sihirnya Kira sudah merasa sangat lelah.Tubuh Kira dipenuhi dengan keringat nafasnya juga menjadi terengah-engah.
{Pertempuran baru dimulai tapi aku sudah lelah seperti ini.}
Saat Kira kebingungan dia menyadari dia memakai kemampuan topengnya secara berlebihan.
{Apa mungkin topeng ini?Jika benar karena topeng ini,kenapa cara kerjanya berbeda dengan cincin?}
Selagi Kira berpikir salah satu Schavio menyerang Kira.Dengan gerakan yang penuh celah itu tentu saja Kira bisa menghindar dengan mudah.
"Jangan takut!Dia hanya sendiri kita akan menang!"
"Sepertinya aku harus menghemat manaku."
Kira berlari ke depan dan mengincar orang yang berbicara.Tepat saat Kira maju pria itu terkejut.Dengan melihat ekspresinya Kira menjadi percaya diri.Saat Kira sudah dekat dengan dia,dia menunjukan senyumnya.Dia mengayunkan pedangnya.Kira terkejut dan memcoba menghindar.
Kira tidak dapat mengindar dan membuat dadanya terluka.
"Kenapa tidak mengeluarkan sihirmu lagi?Hahaha aku tahu pasti manamu sudah habis!Inilah kelemahan jika kau bergantung pada sihir."
Pria itu mencoba menusuk Kira.Kira yang baru saja mendapatkan luka menjadi lebih waspada.Saat pedang mengarah pada dirinya lagi,dia begerak sedikit menyamping dan memegang tangan pria itu.
"Siapa bilang manaku habis [Fire Spear]."
Kira menyerang tepat di depan pria itu.Dengan jarak seperti itu tidak mungkin seseorang dapat mengindar.
*duar!*
Kulit pria itu terbakar hingga menghitam dan dia sudah tidak bergerak sama sekali.Orang-orang menjadi ragu setelah melihat Kira masih dapat mengeluarkan sihir.
"Tidak maju?Kalau begitu aku duluan!"
Setelah mencoba bertarung jarak dekat.Kira tahu dengan kemampuannya yang sekarang kemampuan pertarungan jarak dekatnya sangatlah lemah.Karena itu dia menggunakan [Fire Spear] dan mengarahkan tepat ke setiap anggota.
*duar,duar,duar*
Ledakan terjadi di sekitar Kira.Semua menjadi terbakar hingga gosong.
"Seharusnya Chors sudah selesai."Kira berbalik dan terkejut.
Kira melihat Chors tampak sangatlah menyedihkan.Sekujur tubuhnya dipenuhi dengan luka sayatan.Kaki yang tidak kuat berdiri membuat dirinya tersimpuh ke tanah.Saat ini Chors benar-benar terlihat tidak berdaya.
"Chors!"