Chereads / Demon Become Hero / Chapter 58 - Chapter 58

Chapter 58 - Chapter 58

Sinar bulan menyinari langit malam.Angin berhembus di dalam hutan.

*blarr.*

Tanah baru saja retak hingga hancur.Chors memukuk tanah hingga hancur.Chors berniat memukul Agust tapi dia dapat menghindarinya dengan mudah.

"Kau tahu kelemahan dari sihir penguatan.Itu adalah membuat penggunanya semakin lambat."Agust menendang Chors tepat di tulang rusuknya.

"Aaaahh!"Chors terpental sangat jauh dan menabrak beberapa pohon hingga tumbang."Sial tulung rusukku patah lagi."Chors membiarkan dirinya terbaring diatas pepohonan.

Mereka sudah berlatih tanpa henti selama 2 hari.Mereka bisa bertahan selama ini berkat potion yang diberikan Agust.Selain menyembuhkan luka potion itu juga dapat mengembalikan stamina.Hanya karena fisik mereka tidak lelah bukan berarti mereka tidak merasakan lelah.Mental merekalah yang merasa lelah karena harus merasakan sakit terus menerus.

"Siapa sangka pohon ini akan terasa sangat nyaman."

Tidak seperti Chors yang menyerang terang-terangan.Kira bersembunyi dan menunggu waktu yang tepat.Agust yang menunggu Kira menyerang,berdiri dengan tenang di tengah tanah yang hancur.Agust melipat tangannya dan tidak menunjukan sikap siaga.

"Seranglah!Jangan pikir hanya dengan bersembunyi kau bisa menang!"

*wosh*

[Fire Spear] Kira datang dari kanan.Agust sudah melihat serangan Kira dan dia tetap tidak bergerak.Kira tidak berhenti hanya dengan 1 [Fire Spear].Kira memberikan serangan susulan ke Agust.Serangan Kira mengelilingi Agust.Dengan serangan seperti itu seharusnya Agust tidak dapat menghindar begitulah pikir Kira.

*duar.*

Ledakan yang besar memenuhi tempat Agust berdiri.Kepulan asap hitan menutupi hingga Kira tidak dapat melihat apa-apa.Kira yang tidak dapat melihat keluar dari semak-semak.Kira ingin memastikan apakah dia sudah mengenainya atau tidak.

"KETEMU!"Suara Agust terdengar dari atas.

Kira mendengar suara Agust dari atas dia melihat ke langit.Agust terlihat diatas seolah-olah dia seperti sedang meyalang di udara.

"Chors!Sihir penguatan membuat Kita menjadi lebih berat karena itu lihat ini."Agust berteriak dengan keras.

Agust yang melayang sekarang terlihat terjatuh dari langit.Dia jatuh ke langit dengan menekuk kedua kakinya.Saat Agust menyentuh tanah dia meluruskan kakinya dan.....

*duar.*

Suara Agust menginjak tanah lebih besar dari suara ledakan yang Kira buat.Tidak hanya suaranya bahkan daya hancurnya lebih kuat dari Chors.Sekitar 50 meter disekeliling Agust menjadi hancur.Tanah menjadi retak dimana-mana.Pohon-pohon tumbang,bahkan monster-monster berlarian dari tempat mereka.

"Sial orang itu benar-benar ingin membunuhku.."Chors tertimpa beberapa pohon.

"HAHAHAHA!"Agust tertawa dengan puas.

Kira yang terkubur di dalam tanah akhirnya dapat keluar.Seluruh tubuh Kira benar-benar kotor karena tanah.

"Kira bantu aku!"Chors berteriak dibawah pepohonan.

Kira berlari ke arah suara Chors.Dia melihat Chors benar-benat kacau.Kira berniat membantu Chors untuk menyingkirkan pohon-pohon itu.Tapi Agust memagang pundak Kira dan menghentikannya.

"Biarkan dia sendiri.Chors aku sudah memberi tahumu tentang sihir penguatan gunakanlah kemampuanmu sendiri!Singkirkan pohon-pohon itu sendiri!"

"Tulung rusukku patah bagaiamana bisa aku menyingkirkan semua pohon ini sendiri!"

"Sudahku bilang sihir penguatan dapat kau alirkan ke salah satu anggota tububmu.Tangan patah pakai kakimu.Kakimu hancur maka pakai kepalamu."

'Sial kau benar-benar gila!"Chors mengeluh dengan kesal.

Walau Chors mengeluh seperti itu.Dia memejamkan kedua matanya.Dia mengeluarkan [Power Up],dia mencoba merasakan [Power Up].Pada hari pertama dia tidak dapat merasakan sihirnya.Namun sejak hari kedua dia mulai bisa merasakannya sedikit.Dia dapat merasakan dengan jelas sihir yang menebar pada tubuhnya.Sekarang Chors mencoba untuk memindahkan semua sihir yang bisa dia rasakan ke tangan kirinya.Dia membayangkan seluruh tubuhnya seperti katup dan dia mencoba menutup semua katup yang ada kecuali pada tangan kirinya.Sihirnya dapat berpindah dengan lancar ke tangan kirinya.Dia melemparkan semua pohon-pohon yang ada diatasnya.Chors melempar pohon-pohon itu ke arah Agust.Agust dapat menahan semua pohon yang Chors lempar hanya dengan 1 tangan.

"Kau sepertinya benar-benar membenciku ya.."Agust tersenyum dengan kesal.Agust melempar botol potion tepat di wajah Chors."Kalian istirahatlah sebentar lagi kita akan mulai lagi."Agust berjalan menjauh dari mereka.

Chors membuka botol dan meneguk potionnya.Kira berjalan mendekati Chors.Kira melemparkan tubuhnya dan berbaring di atas tanah.

"Aku rasanya seperti akan mati."

"Aku sudah tidak dapat menghitung berapa kali tulangku patah."

"Kenapa sangat sulit hanya untuk membuat dia sedikit serius saja."

"Gap kita dengan dia terlalu jauh.Kita hanya sebuah hembusan angin sedangkan dia sebuah pohon yang kokoh."

"Chors kita harus berkerja sama melawan dia."

"Bukankah kita sudah bekerja sama selama ini?"

"Kata bekerja sama mungkin kurang tepat.Selama ini kita hanya menyerang dia dengan bergantian.Kalau satu tidak bisa dua seharusnya bisa!"

"Kita akan lakukan itu nanti.Tapi kita harus istirahat sekarang,aku benar-benar lelah."

"Kau benar."

Kira memejamkan kedua matanya.Mereka berdua tertidur dengan lelap di tengah puing-puing batu.Agust sedang duduk diatas batu.Wajahnya menunjukan raut kesal.

"Kenapa mereka selemah ini.Aku kira mengajar mereka akan membuatku lebih semangat.Tapi mereka hanyalah sampah.Cih kenapa beliau bisa peduli pada sampah ini."

Agust yang merasa kesal bangun dari duduknya dan mencari Kira dan Chors.Dia melihat mereka berdua tertidur.Raut kesalnya semakin terlihat jelas.

"BANGUN!!"Agust berteriak dengan sangat keras bahkan burung-burung bertebangan mendengarnya.

Kira dan Chors yang merasa terganggu membuka mata mereka.Kira mengusap-ngusap matanya dan melihat Agust.Matanya membesar setelah melihat Agust.

"Bangun!Kita akan mulai."Agust menghilang dari hadapan mereka.Agust muncul jauh kebelakang dari sebelumnya."Seranglah aku sekarang!"

Mereka berdua berdiri dengan keadaan yang belum sepenuhnya sadar.Mereka masih merasa mengantuk dan ingin tidur lagi.Agust semakin kesal melihat mereka berdua.Dia menghilang dan muncul di depan mereka berdua.Kedua tangannya mencengkram kepala mereka berdua dan mendorong ke tanah.

*blar*

Mereka didorong dengan sangat keras hingga tanah hancur.Rasa kantuk mereka menghilang setelah mendapatkan rasa sakit itu.

*duar*

Kira mengeluarkan [Fire Spear].Kira menembakan [Fire Spear] tidak ke arah Agust melainkan ke tanah.Kira hanya ingin membuat kepulan asap yang besar.

"Asap-asap ini tidak akan berguna."

*wosh*

Di tengah kepulan asap Chors muncul dibelakang Agust.Dia mengayunkan tinju tepat ke kepala Agust.Agust tersenyum kecil dan melihat ke arah Chors.Chors terkejut karena Agust bisa tahu kebaradaannya.Tinjunya ditarik kembali dan menendang ke arah lengan Agust.Agust dapat menahan serangan Chors dengan satu tangan saja.

{Sial ini sudah 5x tapi dia masih tidak bergeming.Pindahkan,pindahkan,pindahkan!}

Kaki yang sudah terasa berat kembali mendorong.Bahkan setelah Chors memusatkan kekuatanya dia hanya dapat menggeser Agust sedikit saja.

*duar*

Kira menyerang Agust dari jauh dan mengincar punggungnya.Konsentransi yang sebelumnya untuk menahan serangan Chors menjadi buyar.Chors menambah kekuatannya dan membuat Agust terpental.Agust terpental jauh dan menabrak pohon.Ini adalah kali pertama dia terpental selama latihan ini.

"Benar beginilah seharusnya.Tapi ini masih jauh."

*clap!*

Agust menepuk tanganya dengan keras hingga semua asapnya hilang.Kira dan Chors terlihat dengan jelas.Agust menghilang dan muncul di belakang Kira.Agust ingin memukul kepala Kira.Tapi Chors dapat menghentikan pukulannya dengan kakinya.Kira yang terkejut terjatuh ke tanah.Saat dia terjatuh ke tanah dia menyerang Agust dengan [Lightning Javelin].Agust mengindar dan melompat kebelakang.Kira yang sudah bisa membuat jarak kembali berdiri.

"Alihkan perhatiannya Chors."

"Kau menyuruhku sendiri menghadapi monster itu!"

"Aku akan membuat asap."

Kira mengincar tanah dan membuat asap disekeliling Agust.Chors berlari ke dalam asap.Chors melakukan gerakan yang sama seperti Agust saat menyerang Kira.Chors mengayunkan tinjunya ke perut Agust.

"Cara yang sama tidak akan mempan padaku!"Agust mengepal kedua tangannya dan menyatukannya,Agust mengayunkan tinjunya ke tanah.

*blar*

Daerah Agust menjadi hancur porak poranda.Seluruh asap yang Kira buat juga menghilang.Dia tidak dapat melihat Chors dimana-mana.Puing-puing batu berbunyi kecil.Agust yang dapat mendengar suara batu melihat ke arah suara.

"Kena kau!"

Chors muncul dari dalam puing-puing.Chors mencengkram tangan Agust dengan kedua tangannya.Chors ingin mematahkan tangan Agust tapi dia tidak dapat bergerak.

{Apa-apaan ini!Kalau 5x masih kurang maka 10x}

Chors mengalirkan semua power up ke kedua tangannya.Tangan yang kokoh sudah tidak menjadi kokoh lagi.Chors memutar tanga Agust dengan sekuat tenaga.

*crack!*

"Chors menghindar!"

Kira melempar [Sky Thunder Spear].Seluruh power up di tangan kiri Chors dipindahkan ke kaki kanannya.Chors menendang Agust dengan sekuat tenaga.Dengan kuatnya Chors dapat mementalkan Agust.Agust terdorong kebelakang sebelum Agust menyentuh tanah dia bertemu dengan [Sky Thunder Spear].

*duar*

Ledakan yang sangat besar terjadi.Chors berjalan mendekati Kira.

"Aku masih tidak mengerti kenapa kau melempar sihirmu."

"Aku ingin menembakannya agar lebih praktis.Tapi sihir ini terlalu berat untukku."

"Benar!Inilah yang seharusnya terjadi!"Di tengah-tengah api Agust berbicara dengan tenang.

Agust tersenyum dengan senang.Dia mengeluarkan hawa membunuh yang mencekam.Hanya dengan hawa membunuh saja sudah membuat mereka merasa tercekik.Keringat dingin memenuhi wajah mereka,mereka hanya bisa menelan ludah mereka.

"Aku tidak akan segan-segan sekarang!"

Mereka tidak mengerti apa yang Agust lakukan.Tapi Agust membuat tanah seakan-akan bergetar tanpa sebuah gerakan.Saat Agust bersiap wajahnya disinari matahari.Agust berdiri dengan tenang dan semua hawa membunuhnya menghilang.

"Kalian lulus,kalian sudah menjadi lebih kuat!Aku akan pergi sekarang!"Agust berteriak dari jauh dan meninggalkan mereka berdua.

Mereka berdua saling menatap satu sama lain.Kaki yang masih gemetar membuat mereka lemas dan terbaring di tanah.

"Apa-apaan hawa membunuhnya!"Kira berbicara dengan nafas yang tidak teratur.

"Dia berada di level yang berbeda."

Mereka berduapun tertidur karena kelelahan.