Chereads / Demon Become Hero / Chapter 63 - Chapter 63

Chapter 63 - Chapter 63

Rumah-rumah terbakar satu persatu.Api mengelilingi sekitar.Pohon hingga tanah juga ikut terbakar.Suara tangisan anak-anak terdengar nyaring di telinga.Cipratan darah menghiasi tanah.Dan Chors berdiri di tengah-tengah ditempat ini.

Chors tidak dapat menggerakan tubuhnya.Tubuhnya terasa berat.Seakan-akan dia ditekan dengan kuat.Dia melihat kakinya,pergelangan kakinya dipegang oleh banyak orang.Saat Chors melihat tangan-tangan itu seluruh mata orang-orang melihat ke arahnya.Dia dapat melihat dengan jelas sebuah tatapan yang berisi kebencian sekaligus kesedihan.

Melihat tatapan seperti itu membuat dirinya tidak tahan.Dia mengangkat kakinya sekuat tenaga.Akan tetapi cengkraman orang-orang itu lebih kuat dari yang dia pikir.Saat dia mencoba terus-menerus menarik kakinya,dia terjatuh.Cengkaraman tangan yang kuat itu dilepas begitu saja.

Saat dia terjatuh ke tanah,dia melihat sekitar menjadi lebih besar.Dia melihat tangannya,kedua tangannya menjadi kecil.Tidak hanya tangan tapi seluruh tubuhnya mengecil.Chors kembali menjadi anak-anak.Saat dia melihat seluruh tubuhnya,tiba-tiba di depannya muncul seseorang.Dia melihat ke atas untuk melihat wajah orang itu.Wajah orang itu hanya bayangan warna hitam,dia tidak dapat melihat wajah orang itu.Namun di dada itu terdapat sebuah lambang sayap yang tidak asing.

Sebuah lambang sayap yang tidak bisa dilupakan.Orang itu menarik pedangnya dari pinggangnya.Kebencian yang Chors.pendam selama ini berubah menjadi rasa takut.Seluruh tubuhnya menjadi gemetar karena takut.Chors berdiri dan berlari menjauhi orang itu.Saat dia berlari ketakutan dia menabrak seseorang.Dia dapat melihat dengan jelas wajah orang itu.Orang itu adalah warga desa yang mereka tangkap.Tidak hanya satu tapi banyak.Mereka semua mendekati Chors dan menarik-nariknya.

Chors terbangun setelah mendapat mimpi yang mengerikan itu.Nafas yang terengah-engah tubuhnya yang berkeringat dengan deras.Dia duduk di atas kasur dan melihat tangannya.Tangan kanannya gemetar dengan jelas.Mimpi yang sama terus-menerus dia dapatkan sejak menangkap warga desa.Rasa bersalah yang terus menghantui Chors.Membuat dia mendapatkan mimpi yang mengerikan.Chors mencoba mengatur nafasnya dengan perlahan-lahan.Gemetar pada tangannya mulai berhenti dan nafasnya kembali normal.Chors memakai semua perlengkapannya dan keluar dari kamarnya.Saat dia keluar kamar dia menghampiri Kira.

"Kita perlu bicara nanti di luar."Chors berbisik pada Kira.

"Tentu,aku sekarang mendapat tugas untuk memberi makan."

"Kebetulan aku juga."

Mereka berdua berjalan ke tempat kurungan budak untuk memberi makan.Walau Schavio menganggap mereka semua adalah benda.Akan tetapi mereka adalah aset yang berharga.Karena itu budak-budak baru akan diperlakukan sebaik mungkin.Mereka tidak akan membuat bekas luka pada budak baru.Karena bekas luka dapat mengurangi nilai dari budak.

Saat mereka memberi makan pada budak.Para budak menatap mereka dengan tajam.Banyak yang menatap dengan tajam dan tidak sedikit yang tidak berani menatap mereka berdua.

"Penjahat!Pergi,pergi!"Seorang bocah laki-laki memukul-mukul kaki Chors.

Chors tidak merasa terganggu sama sekali dengan itu semua.Dia merasa pantas untuk mendapatkannya.Tangan kanan Chors mencoba untuk meraih kepala anak itu.Tapi seorang gadis menarik bocah itu dengan cepat.Dia memeluk bocah itu dengan erat.

"Jangan sakiti adikku.Tolong maafkan dia,dia hanya anak kecil yang tidak mengerti apa."Gadis itu melindungi adiknya dengan tubub yang gemetar.

Kira dan Chors saling menatap setelah melihat itu.Mereka tidak bisa berkata apa-apa dan mereka meninggalkan kurungan itu.Mereka kemudian membagikan makanan ke semua budak.

Setelah memberi makan para budak,Chors membawa Kira perlahan-lahan keluar.Mereka keluar dari markas dan memasuki hutan.Chors mulai mengajak Kira berbicara.

"Kita harus segera menghancurkan markas ini."

"Tentu saja kita memang akan menghamcurkan tempat ini.Tapi kita tidak akan menyiapkan rencana?"

"Jujur saja aku tidak punya rencana.Tapi semakin lama kita disini aku merasa semakin kesal.Bukan dibanding kesal aku lebih merasa bersalah.Aku merasa ber-."

"Tidak hanya kau."Kira memotong omongan Chors dan memegang bahu Chors."Aku juga tahu kau merasa kesal karena kita harus melakukan hal yang tidak kau inginkan.Kau ingat wanita yang aku bawa ke kamarku?"

"Bisa-bisanya kau membahas wanita sekarang."

"Aku membahasnya karena aku merasa kasihan terhadapnya.Kau tidak mempunyai siapa-siapa dan berakhir disini.Rasanya terlalu menyedihkan untuk dia.Karena itu aku membayangkan bagaimana jika mereka semua sama seperti itu.Bukankah terlalu berat untuk mereka?"

"Haah,sepertinya kali ini kita tidak perlu rencana."

"Apa maksudmu?"

"Tentu saja kita akan menghancurkan tempat ini tanpa rencana.Malam ini kita hancurkan seluruh tempat ini bagaimana?"

"Kalau begitu aku akan mengalihkan perhatian.Kau bebaskanlah seluruh budak."

"Tapi."

"Jika bertarung dengan jumlah aku lebih menguntungkan."

"Kalau begitu tolong alihkan hingga aku bisa membebaskan mereka semua."

Setelah pembicaraan mereka selesai mereka bergegas kembali ke markas.Saat mereka baru saja keluar dari markas seseorang memanggil mereka dari markas.

"Kalian cepatlah kita harus bekumpul!"

Mereka berlari ke arah markas.Saat mereka masuk ke dalam seluruh anggota sedang berkumpul.Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi.Seluruh ruangan menjadi gelap,dan lampu menyorot ke atas.Lampu-lampu itu menyorot dua orang.

Kira dan Chors dapat melihat dengan jelas kedua orang itu.Saat mereka melihat wajah kedua orang itu mereka tidak dapat berbicara apa-apa.Badan mereka menjadi kaku karena terkejut.Mereka berdua tidak mempercayai apa yang baru saja mereka melihat.Mereka melihat Hera dan Stam!

Mereka adalah orang-orang dari penginapan.Kira tidak bisa bicara dan tidak dapat mempercayai apa yang dia lihat.

"Aku dengar disini baru saja merekrut anggota baru.Aku akan beritahu kalian,aku adalah ketua cabang disini."Hera memberi tahu semua orang."Aku terus berulang kali mendapatkan sebuah laporan.Aku dengar kalian semua baru saja mendapatkan budak.Tapi aku sangat kecewa."Hera menjetikan jarinya.

Saat Hera menjentikan jarinya.Seseorang terlempar ke depannya.Hera menginjak orang itu.Herapun memegang kepala orang itu dan menunjukan wajahnya pada semuanya.Saat melihat wajah orang itu Kira dan Chors terkejut.Orang yang sedang dipegang Hera adalah orang yang mereka selamatkan.

"Apa-apaan kalian!Bisa-bisanya kalian membiarkan satu orang lolos!"

Mendengar Hera yang marah,semua orang menatap satu sama lain.Mereka mulai berbicara satu sama lain.Suasana ruangan menjadi bising.

"Diam!Aku beritahu saja meloloskan seseorang akan mabahayakan kita.Mereka bisa saja melaporkan ke tempat ini dan membawa orang-orang yang merepotkan.Karena itu..."

Seseorang berjalan mendekati Hera membawa pedang.

*zlubb*

"Karena itu kalian harus membersihkan semuanya."Hera menusukan pedangnya ke dada pria itu.

Pria itu merintih kesakitan.Darahnya perlahan-lahan mengalir.Hera tidak berhenti hanya dengan menusuknya.Hera menggerakan pedangnya ke samping dan memotong tubuh pria itu.Potongan tubuh pria itu terjatuh ke tanah.Kira dan Chors merasa kesal melihat pria itu dibelah menjadi dua.

"Baiklah agenda pertama selesai.Sekarang aku akan memulai agenda kedua.Dengar-dengar ada yang ingin menghancurkan tempat ini."

Semua orang menjadi riuh karena mendengar Hera.Hera menghentikan keributan dengan menjentikan jarinya.Setelah Hera menjentikan jarinya sekarang seseorang ditendang ke arah Hera.Orang itu adalah wanita berambut coklat.Hera menjambak wanita itu dan memperlihatkan wajahnya.Kira sangat terkejut karena melihat wanita yang dia bawa ke kamarnya.