Chereads / CINTANYA ORANG ASING / Chapter 21 - shalihah

Chapter 21 - shalihah

Di'...

eng....??

ceritain kisah rasul donk..., ujar salsa pada sahabat karib yang telah membawa ia meniti jalan hidup sebagai seorang muslimah.

em... rasul yah,

ia.

jadi rasulullah shalallahualaihi wasallam itu akhirul anbiya'/khatamul anbiya' atau nabi yang ter akhir.,

di bawah naunganya lah kelak kita bisa masuk surga. beliau adalah keturunan quraiys sejak kecil berjalan di naungi oleh awan. bahkan suatu ketika ada pendeta yang telah meramalkan kenabian dan kebenaran ajaran yang akan beliau bawa,

nama pendeta itu buhaira.

lalu..., beliau menerima wahyu pertama di gua hira yang di bawa oleh malaikat jibril yaitu surah Al-alaq ayat pertama hingga ayat kelima'.ujar ainul mardiah seraya tersenyum dan menunjukan lima jarinya pada sahabatnya tersebut.

sedang salsa begitu memperhatikan ainul mardiah menceritakan kisah rasul dengan sangat mendetail dan sangat mudah, bukan tanpa alasan karena ia adalah anak seorang yang pernah mengenyam pendidikan pondok pesantren di jawa timur.

aaa begitu rupanya..., alasan kita harus mencintai rasul bahkan sahadat kita pun ada nama beliau.

"yap betul begitu"

ujar ainul mardiah tersenyum menanggapi sahabatnya yang memang masih dalam permulaan mengenal islam.

emmm Di'... kalo boleh, aku mo nanya lagi tentang rasul... ujar salsa menyenggol pundak temanya yang masih membolak-balik majalah korea.

eng??? kok mendadak jadi kaku ginih?

tanya aja lagih..hhhh, pokoknya sampai kamu nggak merasakan keraguan di hati kamu, kalau misalnya aku ngga bisa jawab kita bareng-bareng tanya abi atau ustadz sekitar sini, kalau perlu kita ikut kajian bareng... kan seru... ada temen!!!.

ujar ainul mardiah begitu bersemangat menanggapi niat sahabatnya memperdalam pemahamanya.

eng... kajian!!??

ujar salsa seolah ada sesuatu yang sedikit mengganjal di hatinya.

ia kajian..!!?.

alhamdulillah, abi sering ikut kajian mingguan juga loh, ya emang sih sekarang masih PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar)

kalo nggak kita nonton kajian online salah satu ust yang aku, bahkan abi sangat suka menyimak kajianya, kajianya pun mudah di pahami.

emmm ok..., tapi DI..., 'a.. ap,apa aku pantas?? eng., pantas ikut kajian?? lirih salsa sampai nyaris tak terdengar kata-kata yang terucap dari kedua bibirnya

eih... pantas donk... beb!!!!. ya Allah kamu pantes banghet.. emm tapi...

salsa yang sempat begitu gembira mendengar kata kata ainul mardiah kini di buat penasaran dengan kata-kata terakhir sahabatnya itu.

tapi apa DI!??...,

ujar salsa yang kini menatap dengan penuh tanda tanya karena melihat ainul mardiah seperti kebingungan untuk mengungkapkan hal yang ada di benaknya.

seketika itu ia teringat sosok nuh yang di akhir pertemuan berkata ingin mengatakan sesuatu tapi malah ujung-ujungnya.... menyakiti.

ia bahkan bisa menghianati kekasih hati yang menghampirinya malam itu, dan mengajak ku, dan berkata ingin mengungkapkan sesuatu, bahkan ia juga menelpon temanya untuk...untuk.. berniat jahat!!?

"emmm kamu harus menyamar".

ujar ainul mardiah yang menemukan cara agar tidak menyakiti hati sahabatnya dengan kata-kata seolah menyinggung cara berpakaian salsa, yang masih belum berhijab.

ih... inul.... seriusan deh..!!!. aku ngga suka di kerjain ginih. aku mau ikut pengajian masa di suruh nyamar..!!! ketus salsa yang sama sekali tak paham apa maksud dari kata-kata temanya tersebut.

mmm... hhhh beb gini deh. emmm ok ok sekarang lupain kata-kata aku tadi.,, mmmm sekarang emm...a...'aa aku minta maaf dulu deh hhh.

ujar ainul yang kebingungan.

salsa yang juga makin bingung kini malah menatap ainul mardiah sinis tanpa berkata sepatah kata pun. tapi di balik tatapan sinisnya ia melihat sosok ainul mardiah yang mengenakan hijab dengan riasan ringan natural membuat hati kecilnya berkata "mmmm seperti itulah seharusnya aku".

setelah beberapa saat ainul terdiam memikirkan cara untuk menyampaikan apa yang ada di benaknya tanpa melukai sahabatnya tersebut akhirnya ia memutuskan untuk memberi sebuah hadiah pada salsa.

"emmm niss... aku...mau ngasih kamu hijab...'hhhh

aku mau... 'hijab yang pertama kamu kenakan adalah hijab pemberian dari aku'.

ujar ainul yang kini matanya tak kuasa menahan air mata haru, karena kembali teringat betapa sahabatnya tersebut begitu menyayangi dirinya hingga dikala ia sakit nama ainul lah yang ia panggil, bahkan ia tau bahwa salsa sempat tak kuasa merasakan sikap dingin ibunya maria,dikala ia memutuskan menjadi seorang muslimah.

meski berat mengatakan,bahwa ada banyak problematika yang mungkin akan di peroleh salsa terutama pada kariernya bila ia berhijab.

salsa yang baru mengetahui maksud dari ainul mardiah yang tak ingin salah-salah kata pada dirinya makin di buat kagum oleh sikap sahabat karibnya tersebut.

"harusnya kamu nggak perlu mempersulit diri kamu, hanya untuk bilang agar aku berhijab KAK..".

ujar salsa seraya memeluk ainul mardiah.

kita kan dah lama kenal, tinggal katakan saja bila ada yang perlu aku lakukan. aku percaya kok sama kakak, karna kakak lah yang buat aku bisa sampai menemukan ketenangan hati aku... seperti sekarang.

mmmm by the way mana hijabnya?? tanya salsa yang tak terasa menitihkan air mata haru.

mmm.. ehm kamu beneran mau berhijab??

kalau kamu belum siap jangan di paksakan sekarang .. ujar ainul mardiah tersedu dengan suara parau.

eh eh eh... kamu ngomong apa... aku juga mau jadi muslimah seutuhnya... nunggu apalagih??

emmm alhamdulillah, kalo gituh, kita ke rumah ummi' yuk. lirih ainul yang menyeka air matanya seraya menggenggam tangan salsa untuk bergegas.

kini mereka melangkahkan kaki berniat menuju rumah ainul mardiah yang hanya bersebrangan tepat di depan rumah salsa.

eh mau kemana jangan pergi-pergi dulu masih pandemi xia he.. lirih maria yang sedang menonton televisi

emmm mah, aku ke rumah ainul bentar sekalian nengokin papah, ujar salsa yang kali ini tak memperdulikan panggilan nama oleh mamanya saat ia dan ainul menuruni anak tangga.

ia sangat menyayangi mamanya ia tak ingin mempermasalahkan hal-hal sepele dengan beliau.

hemmm. inul... tante titip anak tante ya...

ujar maria seraya tersenyum.

ia tante pasti...

ujar ainul mardiah menanggapi dengan senyum.

em... mamah nih, padahal main ke depan rumah aja khawatirnya gitu amat hhhh

celetuk salsa setelah menutup pintu gerbang rumahnya .

eh eh eh., nggak boleh gitu nis... itu tandanya beliau sayang sama kamu loh.

harusnya kamu bersyukur ujar ainul seraya tersenyum.

em ia... alhamdulillah,

lirih salsa yang malah terlihat seolah sedang mengkhawatirkan sesuatu.

assalamualaikum...

ujar ainul memasuki rumahnya di susul salsa tepat di belakangnya, rumah yang di dominasi warna putih, di hias kaligrafi-kaligrafi ayat alqur'an di dinding makin menyejukkan suasana.

eee annisa...

tiba-tiba munculah ibu dari ainul ,

siti maisarah atau ummi maisarah yang sama cantiknya dengan ainul.

kapan nyampe?? ummm pasti capek yah dari korea??

emmm alhamdulillah nyampe tadi malem tante...

hhhh bisa di bilang gitu tante, jauh terus kemarin sempet di karantina harusnya sih dah sebulan yang lalu di rumah. ujar salsa yang sangat akrab.

em... ia dah ma'em kamuh?? tanya umi maisarah

aaa udah tante, tadi dah kok sarapan bareng sama ainul juga.. hhhh

aaa alhamdulillah, ainul juga?? emm ainul ituh susah ma'em kemarin-kemarin ituh... murung karna kamu kabarnya terlambat pulang gara-gara di karantina.

ainul hanya tersenyum, mendengar kata-kata ibunya.

emmm umi' kita mau ke kamar duluh.

ujar ainul menyudahi perbincangan singkat antara ibunya dengan salsa.

mmm ia, umi mau lanjut cuci piring.

senyum maisara seraya beranjak ke dapur.

dalam hati salsa yang berbisik setelah melihat sosok umi maisarah.

hemmm kalau saja mamah juga seorang muslimah.

assalamualaikum lirih ainul membuka pintu kamarnya yang terletak di lantai dua , sama dengan kamar salsa. kamar yang di dominasi warna putih dengan beberapa foto yang terpajang di atas meja belajar.

nah... kamu duduk di sini dulu ujar ainul menuntun salsa duduk di ranjangnya,lalu membuka lemari yang lengkap dengan cermin di pintunya.

yang mana ya... em... nha... inih. ujar ainul mengeluarkan koleksi hijabnya.

em... niss ini aku masih mempunyai beberapa hijab yang belum sempat aku pakai.

emmm ini aja deh biar sama an sama kamuh.

ujar salsa.

selain itu ayah ainul maupun waluyo ayah salsa kembali memasuki rumah setelah satu jam berlatih dengan kakak dari ainul.

umi... tolong bawakan air hangat ya... ujar raihan abdillah ayah ainul mardiah.

ia bi... ujar siti maisarah menanggapi permintaan suaminya tersebut.

wah nggak di sangka ya... bapak kuat juga tendanganya, saya sampai kewalahan..

tiba-tiba kaka ainul memuji kemampuan ayah salsa yang memang pernah belajar kungfu.

ah kamu bisa saja.. kan kalian sudah latihan dari pagi jadinya sudah banyak tenaga yang terkuras.

saya sudah tua, onderdilnya tak se fit kamu hhhh ujar waluyo terkekeh mendengar pujian anak sahabatnya tersebut.

ahhhh kamu bisa saja waluyo... ujar raihan yang memang dekat dengan ayah salsa sejak kepindahanya ke tangerang.

hhhh ia kan han.. kita sudah tua, anak sudah dewasa sudah kerja, anak saya loh dua puluh tiga tahun. kalo kamu umur berapa??

tanya waluyo pada kaka ainul.

emmm saya dua tujuh pak hhhh.

aaa begitu... sudah siap harusnya untuk menikah.

sontak kata-kata waluyo membuat mereka terkekeh.

aaa gimana kalau kita besanan saja han... saya khawatir karena tidak bisa mempercayakan anak saya pada orang asing, apalagi sekarang ia telah memutuskan untuk menjadi muslimah, kemarin malam saja ia hampir di culik.

sontak mendengar kata-kata tersebut raihan maupun kakanya ainul terkaget.

di culik!!??

ia, tapi untung lah... saya punya sedikit bekal bela diri jadinya jangan terlalu khawatir, semuanya terkendali.

ah... alhamdulillah, mmmm tapi kalau saya terserah pada lucky sahaja singkat raihan.

saya takutnya dia sudah punya tambatan yang lain

malah memperumit hhhh ujar raihan lagih.

aaa benar juga, kalian juga belum pernah ketemu ya seingat saya, karna kamu selalu sekolah di luar kota. terlebih kemarin bertugas di tanjung pinang.

ya sebaiknya kamu tengoklah dulu anak om. siapa tau kamu berkenan menjadi pendampingnya.

tap..

luky tak sempat menjelaskan perkara dirinya karena kedatangan umi membawa air.

ini BI...airnya, wah lagi pada sibuk berbincang apa ini? sepertinya seru sekali. istirahat dulu ujar umi maisarah seraya meletakan teko air hangat lengkap dengan tiga gelas.

ah... bukan apa apa mi' lirih raihan.

ooo ya sudah kalau begitu.

ujar siti maisarah seraya meninggalkan mereka kembali ke dapur.

ayo pak waluyo.. di minum... setelah olah raga baiknya minum air hangat.

hemmm aku memang sudah punya tambatan hati,

abi nih gimana kan sudah pernah melamar.

apa susahnya berterus terang.... huh.

apa mungkin karena tak ingin menyakiti sahabat karibnya ini haduh....

dalam benak lucky berkecamuk.

hem... zahra gimana kabarnya yah..