setelah dua bulan lamanya salsa mengulur waktu untuk mendapatkan keyakinan yang tepat di dalam hatinya.kini ia pun mendapati dua hal yang setidaknya harus ia lakukan,
pertama. ia harus menjadi muslimah yang utuh dan menunggu seseorang memperjuangkan cinta untuknya.
kedua. dengan secara bersamaan memastikan dirinya untuk tidak berjododoh dengan lucky.
apalagi setelah ia menyadari bahwa ia telah salah menilai ketulusan seseorang, dan berlaga mengetahui semua hal mengenai orang tersebut.
em.. pak lucky. ini mungkin jalanya.
aku bukan tak ingin membantah kata-kata ayahku yang sudah sempat terucap.
tapi...
eh... bag..bagaimana bisa kamu bicara seperti itu...?!!!!
ini bukan hal sepele satu dua bulan.
aku tak mau jika harus terjebak seumur hidup dengan sebuah kesalah pahaman.
aku jelaskan sama kamuh.. aku bukanlah orang yang
suka membenarkan kenyataan yang sedang terjadi seperti saat ini.
emm maaf. aku hanya tak tahu jika bapak menanyakan apa yang harus aku lakukan saat ini.
bukan.. bukan begitu, memang bukan seperti itu cara kerjanya. kamu lah yang harus membuat seseorang mengejarmu. bukankah kamu sudah punya seseorang yang sedang mendekatimu kemarin?!!.
ah ituh... dia bukanlah orang seperti ituh, ia sudah mempunyai tambatan lain, selain itu ia pun sempat ingin mencelakai saya...!!! ujar salsa yang kini menitihkan airmata dengan suara yang parau mengingat kejadian terakhir bersama nuh.
sontak kata-kata salsa membuat lucky menjadi terkejut bukan main, dan mengingatkanya pada satu
hal, bahwa tidak seharusnya ia menunda, dan mengulur waktu untuk mengatakan hal yang sebenarnya ia ketahui saat itu.
hhhh wah sepertinya ada sedang saling mencari??celetuk lucky seraya terkekeh.
"hhhh bapak ngomong apa toh?" ujar salsa seraya menyeka sebagian rambutnya ke bebelakang terlihat telinga mungil dengan anting-anting sederhana.
"hhhh oh ia mana topimu??"
tanya lucky yang teringat bahwa ia memberi tahu nuh bahwa salsa memakai topi.
"ah hhhh ituh..."
"ternyata nggak nyaman dan kayanya aneh aja klo make malem-malem".
ujar salsa bingung karna di tanya soal topi.
"emmm sebaiknya pakailah topimu... sepertinya akan ada hal besar yang akan kamu temui dengan topi itu..."
ujar lucky seraya melangkahkan kakinya.
"eng... satu lagi!!!".
"pastikan dulu suatu hal sebelum kamu terburu-buru menyimpulkannya".
bahkan setelah ia menasehati salsa di pesawat kala itu. ia hanya tak berfikir jika akhirnya kesalah pahaman salsa pada nuh ber imbas pada kelanjutan kisah cintanya dengan zahra,
kini lucky kembali terdiam.
"salsa, sepertinya saat ini kamulah yang memegang kendali dari kisah ini, aku hanya ingin mengatakan satu hal, bahwa aku akan memperjuangkan cintaku meskipun itu harus mematahkan harapan besar seorang ayah".
karena pernikahan bukanlah ajang membuktikan diri lebih baik dari siapapun, tapi untuk membuktikan kata demi kata yang pernah di ucapkan pada seseorang, aku sudah berjanji pada zahra untuk menikahinya.
dan kamu sepertinya juga harus begitu, kamu sudah mengetahui ada seseorang yang telah menunjukan perasaanya tanpa berkata padamu namun kamu tidak menyadari akan hal itu.
nuh tidak pernah mendapatkan apa yang ia katakan dia tidak pernah benar-benar menemui kekasihnya, selain kamu. dan dia juga tidak pernah benar-benar mencelakai kamu. bukankah ia terlalu sopan untuk kamu kira sebagai seorang penjahat??
ainul mardiah yang sedari awal tak begitu paham dengan apa yang di bicarakan salsa maupun kakaknya hanya menutup telinga dengan menggigit coklat yang ia genggam sembari menonton tv.
ia tidak pernah benar-benar mendapatkan tambatan hatinya sal, dan kamu menganggapnya lebih dari apa yang ia lakukan, ia bahkan di tinggalkan kekasihnya menikah, dan menangis malam itu.
lalu.. apa yang harus ku perbuat??
ujar salsa yang kini sudah berbeda jauh dengan dirinya sebelumnya, kini ia lebih memperhitungkan segala hal yang ingin ia lakukan.
apakah ia mau memperjuangkan aku bahkan setelah ku katakan kata-kata kasar malam itu??
aku benar-benar tidak mengerti apakah sesulit itu untuk menyatakan hal semacam itu?
kalau 'ukhhhh khhh.. kalau saja kamu mengatakan semuanya malam itu mungkin tak begini ceritanya.
lirih salsa yang duduk di teras kamarnya,kadang ia sampai tak bisa menutupi tangisnya yang tersedu-sedu.
kini semua terlanjur seperti ini. aku saja tak tahu keberadaanmu, aku ingin bertemu... walau sebagai orang lain, tidak.. memang aku harus bertemu denganmu sebagai orang lain.
tiba-tiba hujan mengguyuri perasaan salsa yang semakin tak menentu,sampai tak ada ke inginan untuk beranjak meski butiran-butiran hujan hampir membasahi seluruh bagian baju yang ia kenakan.
lalu kenapa harus serumit ini... bahkan lucky, zahra..
papah.kenapa mereka juga harus terlibat. lirih salsa.
permisi... om..!?tante...!?
eee inul... bawa apa itu?? masuk nak.. hujan.
nanti sakit.
ia nih tante sop spesial dari ummi',
o ia tante... an..
a anisa di kamarnya seperti biasa, kalau tidak ada kesibukan pasti di kamar sama cemilan.
coba tengokin deh nul...
eh ia tante..
anissa... nis... 'krek-krek'
nis...!? hemmmm....
jadi.... sejak kapan kamu punya hoby baru!!?? ujar ainul menghampiri pintu teras kamar annisa.
emmm entah nul... rasanya tenang aja gituh. hujanya juga nggak deres. pusing nul... aku tuh hhhh.
hemmmmm jangan lama-lama atuh... nanti keburu dingin masuk angin deh. bikin repot entar.
ia nggak kok, kali ini aku nggak bakal bikin repot orang lain. slain kamu.. ujar salsa yang makin menitihkan air mata setelah kata-kata ainul begitu menjelaskan keadaanya jauh dari sebelum hal ini.
ukhuk ukhuk... he'em hhhhhhkhm
katanya orang sakit tuh menggugurkan dosa hhhh
ya nggak sih... hhhh ujar salsa memasuki kamar dengan baju yang basah kuyup.
ish... kok gituh cara makeknya?? orang sakit itu memang menggugurkan dosa tapi kalau nyakitin diri sendiri mah bisa bisa dapet dosa atuh...
dah sana ganti baju.. aku bakal bikin teh anget di bawah. dah selesai kan main airnya setengah jam sendiri loh kamu duduk kaya gituh.
sampe reda ujanya. ketus ainul seraya melangkahkan kaki menuju pintu kamar salsa.
siap beb...
ekhm khhkkh
ujar salsa dengan hidung yang memerah. dan memasuki kamar mandi.
eh... by the way lu knapa sampe segitunya hujan-hujanan segala.
pake acara bilang sakit nggugurin dosa.
kan kalaupun sehat kita bersyukur kita dapat pahala nis... juga banyak amal perbuatan yang bisa di kerjakan saat sehat ketimbang saat sakit.
hemmm gitu.
aku mau diet. deh,.
ujar salsa menanggapi kata-kata sahabatnya dengan hal yang tak saling berkaitan.
eh eh eh ngigo sebelum tidur.
apa hubunganya buat diet... dah gini-gini aja... dah di bilang nyiksa tubuh nggak boleh ih....
em em em (menggeleng), aku mau diet titik.
inul kamu harus support akuh.
meski aku harus menyingkirkan squishi di wajahku yang kamu suka. ujar salsa dengan tatapan kosong ke arah ainul.
emmm ok fine. kalau itu yang kamu mau, emmm dah ih jangan pasang muka ginih serem.....
ia pokoknya aku harus langsing kaya kamuh.
toh udah nggak ada jadwal syuting dua bulan kedepan.
ok kalau begitu kita mulai dari joging keliling komplek, eh nggak-nggak kita latihan taekwondo aj sama abi, eh joging aja kali yah... sekalian sama kak lucky.
hem... yah bagusnya gimana deh kamu rencanain ya.. ujar salsa menghempaskan diri ke ranjangnya.
aku kok pusing. ukhuk...
'jangan pulang...'!! 'pulang. aku culik kamuh dari rumah.
ainul yang tak habis pikir dengan perubahan demi perubahan yang di tunjukan salsa. hanya tersenyum heran. masyaAllah cantik kamu punya masalah apa toh...!?
ok ok istirahat. jagoan.
lirih aiunul menutupkan selimut pada sahabatnya tersebut dan merebahkan diri di samping salsa.
emmm ini pasti gara-gara kakak. dassar bisa-bisanya bikin nissa kaya ginih.
tapi aku juga nggak bisa bayangin kalau yang di katakan kakak itu bener, pasti berat banget buat salsa.
semoga allah mempermudah semua ya nis..
lirih ainul yang memandangi sahabat di sampingnya tersebut.