assalamualaikum...
ma'e.. ma'e.. uh sepi ne iki umah!!?
mmmm. opo ndoo'??
kene ma'e nang dapur'
zah ... koe meng duwuer se' aku meng buri della
(zah kamu ke atas duluan aku ke belakang bentar)
nuh yang menyadari adiknya bukanlah hilang ataupun putus asa karena cinta menutup buku binder milik adiknya tersebut dan meletakan pada posisi semula.
lirih langkah seseorang mendekati pintu kamar fatimah nuh pun beranjak dari kursi dan ingin menghampiri adiknya lantas memberi hadiah.
dengan sedikit terburu buru nuh menghampiri pintu yang tak pernah terbayangkan bahwa ada sesosok wanita sudah berjarak satu meter di depan dan...
krek..wa....!!! astaghfirullah.
hu.....lk.lirih nuh keceplosan dengan kehadirian azizah, azizah yang sama begitu kagetnya.juga terkejut bukan main bahkan sampai menjatuhkan buku-buku miliknya.
njenengan...(kamu)lirih azizah seraya mengambil buku yang berada di lantai.
ia mas nuh. lirih nuh seraya tersenyum nuh pun sebenarnya sedikit terkejut melihat azizah yang tak seperti dulu saat terakhir ia berjumpa,
bahkan ia lebih kurusan dan mirip sekali dengan andhin.
mmmm pangapurane yo zah...(maaf ya zah)
ujar nuh yang tak enak dengan keberadaan dirinya dan azizah di lantai atas, dan cepat-cepat menyusuri tangga.
yo mas ora popo(ia mas nggak apa apa)
lirih azizah seraya memasuki kamar fatimah.
imah... ujar nuh dengan sedikit mengangkat suara sesaat setelah meninggalkan azizah di atas.
bu'e... fati.. masyaAllah adiku... banyak tuh...
ujar nuh yang terkaget melihat fatimah membawa satu piring berisi pisang dan ubi goreng,
lengkap dengan sebotol air dingin.
hehe iki batir belajar mas... wes ojo ngeganggu
aku gak mau berantem sama orang yang lagi broken heart ujar fatimah dengan menyipitkan kedua matanya.
emm emmm imah mulai...?? wes.. ojo nggolek masalah karo mas nuh.. berantem meneh ngko...
nangis mneh...
(emm emm imah mulai..??dah.. jangan nyari masalah sama kak nuh... berantem lagi ntar.. nangis lagi..) ujar khadijah menasehati anak gadisnya tersebut.
hehehe iyo-iyo..., nyeh... ujar nuh menyodorkan hadiah yang sudah ia siapkan sebelum kepulanganya ke indonesia.
wih... opo ki?(wih... apa ini??)
tanya fatimah takjub karna selain benda yang harus ia miliki seperti kendaraan untuk sekolah dahulu semasa sma, yang sekaligus untuk keseharian khadijah ke pasar, ia belum pernah menerima pemberian hadiah khusus dari nuh.
emmm sebenernya mau ntar malem biar sekalian ngerayain ultah mu. tapi takut akunya lupa, mending sa'iki wae(sekarang aja) jadi bukak lah... hhhh ujar nuh.
fatimah yang mendengar kata-kata nuh bukannya membuka hadiah tersebut malah menyambar tubuh nuh dan memeluknya.
matur nuwun mas...(makasih mas...),lirih fatimah, lalu dengan cepat ia melepas kembali pelukanya dan mengambil nampan yang tadi ia siapkan.
ia tak mampu berkata-kata karena gugup, dan hanya meninggalkan kakak serta ibunya yang saling menatap aneh.
azizah... suara fatimah menggema di sudut-sudut rumah, saat menghampiri sahabatnya yang berada di kamar.
hemmm sangking jarange koe nyenengke adik e dewe
kaya gitu jadinya( hemmm sangking jarangnya kamu nyenenengin adikmu sendiri kaya gitu jadinya) lain kali jangan hanya ngeledek aja yang di seringin,di bikin seneng adiknya ituh. ngomong-ngomong sejak kapan kamu sedewasa nih..??
ujar khadijah menepuk pundak nuh.
apa sih ma'e dah lama ih.
o ia ma'e., sejak kapan azizah sekurus ituh?? hhhh
kaget akuh..
eh eh eh... ini kenapa anak ibu nih...
kamu nggak lagi ngigo kan nuh??
jangan-jangan kamu malah seneng karo azizah udhu andhin iki??(suka sama azizah bukan andhin ini??)
eh... nggak atuh bu' hhhh nggak lah.. biar kata dia udah kurus juga, nuh biasa aja. hhh lagian kan... nuh dah menemukan calon hhh ujar nuh tersenyum.
emmmm, ya juga sih,karo andhin ae nuh andhin... kamu juga nggak usah repot-repot ngenalin nek karo andhin wong ma'e kan akrab juga sama ma'e andhin soale azizah karo fatimah bareng terus.
(emmm ya juga sih, sama andhin saja nuh andhin... kamu nggak usah repot-repot ngenalin kalo sama andhin kan ibu akrab juga sama ibunya andhin karena azizah sama fatimah bareng terus.)
yha kalo jodoh mah nggak bakal kemana kan ma'e.
yang terpenting mah dia mau nerima nuh hhhh
kalo jodohnya andhin yo andhin kalo bukan ya.. gimana.. hhh.
ujar nuh menanggapi saran dari ibunya seraya meraih gelas dan mengisi dengan air dan segera meminumnya.
emmm ya lah le... yang terbaik saja lah... kalo andhin yo andhin kalo yang lain ya ra popo, sing penting... de'e ngeroso beruntung nek sesandingan karo koe.
(emmm ya lah nuh... yang terbaik saja lah... kalo andhin yo andhin kalo yang lain ya nggak apa-apa, yang penting... dia merasa beruntung kalau bersanding dengan kamu.)
yup ma'e... percuma kalo aku ready de'e wedhi hhhh...
wedhi karo sopo nuh... karo ma'e?? hhhh...
ujar khadijah meledek nuh.
kompor ma'e..
ujar nuh menyadari gorengan pisang yang masih berenang di minyak panas sudah melebihi batas penggorengan.
eng??
kompor... gosong..
ujar nuh membalik posisi ibunya menghadap kembali ke kompor dengan gorengan yang sudah berwarna gelap.
aaaa aduh... aduh... dadi ireng iki nuh....(jadi item ini nuh..)
hemmm ma'e sih kelamaan ngobrol hhhh kini nuh meraih pisang goreng hasil penggorengan sebelumnya yang kuning keemasan.
yah...!!.
lirih khadijah panik.
tetep di ma'em di ma'em mengko ma'e.. nggak bakalan sisa hehehe,
o ia tv ne esih waras kan??
(tetep di makan di makan ma'e.. nggak bakalan sisa, hehehe. o ia tvnya masih sehat kan??)
aaaa nih... nuh... ini pisang gorengnya di ma'em sambil liat tv.. abisin nuh... hhhh
ujar khadijah menaruh pisang goreng yang sudah terlanjur sedikit gelap warnanya.
hey hey hey... kamu jangan ngaku anak muda kalau belum coba... nih... mi goreng ayam bawang... kriuknya pas hati puas.
puasin muda loe dengan mi goreng ayam bawang.
di jamin puas...
nuh yang menyadari sosok yang sedang ia saksikan adalah wanita yang sempat bersamanya selama kurang-lebih sebulan hanya terkekeh
hhhhh ternyata memang dia adalah bintang iklan mie goreng, dan aku nggak tau sama sekali.
hemmm yah apa boleh buat aku pun tak begitu berminat mengenal dirinya kala itu.
setelah beberapa saat, saluran tv yang di tonton nuh akhirnya menampilkan sebuah ftv yang berjudul Cintaku Sekonyong-konyong koder (cintaku terjadi secara tiba-tiba) dan satu kebetulan lagi kisah cinta yang mengisahkan dua sahabat yang telah lama bersama ternyata mempunyai rasa yang sama saling suka. dan pemeran wanita pada kisah tersebut di perankan oleh salsa.
nuh pun untuk pertama kalinya ia memandangi TV(televisi) setelah kepulanganya dari korea.
kadang terlintas di pikiranya untuk mengabari salsa, tapi enggan rasanya setelah akhir dari perjumpaan mereka yang tragis.
dan cenderung aneh bila di ingat oleh nuh.
hemmmmm coba kita ingat.
dari pertama kali ia menyelamatkanku.
ia berkata ingin bersamaku lebih dari sekedar teman.
"au' ah bodo' pokoknya itu semua nggak gratis..".
ujar salsa asal ceplos.
"hhhhh kalo aku ngomong pun kamu gak akan ngelakuin".
"ok !!!!.aku mau kita lebih dari teman...
aku mau aku lebih dari pacar kamu itu....hh...
aku mau kamu jadi milikku... aja.
bisa??"
"hhhh dah ah hhhh gak perlu di pikirkan. aku tau kok itu gak bakal terjadi kamu juga sudah punya tambatan hati".
"mmmm sebaiknya sebelum akhirnya kita benar-benar berpisah gimana kalau kita makan malem aku belum MA' EM hehem"
ujar salsa memutar kembali tubuhnya (mengeluarkan smartphone serta topi yang ada di tasnya).
"jadi adakah rumah makan yang masih buka saat pandemi seperti sekarang??"
apa mungkin karna aku berkata yang terlalu rumit?? jelas lah... kan aku juga nggak mau spontan mengatakan aku ingin ia jadi pendampingku karena aku baru saja putus.
emmm di tinggal nikah lebih tepatnya.
itu kan nggak sopan!!??
"wait-wait... sal....
"sal aku baru menyadari ada perasaan yang lebih "buruk".
dari rasa malu karna memiliki sesuatu yang tak kita inginkan, ataupun rasa bersalah karna melakukan sesuatu".
"jadi??"
mmmaksudnya??
ujar salsa menoleh dengan penuh tanda tanya pada sosok yang perawakanya lebih tinggi darinya.
"aku nggak bayangin kalo aku bakal merasa bersalah seumur hidup bila melewatkan kebenaran kata-katamu".
"sal... sal... 'apa kamu bener ngomong seperti itu??".
ujar nuh yang kini memegang kedua pundak salsa seakan menyadarkan seseorang yang hilang kesadaran.
"nuh.... kalau kamu mempertanyakan kejujuran!!!... lalu... selama ini apa yang kamu rasakan??"
"apa yang kamu rasakan adalah sebuah kebohongan??"
"ok fine masalah aku pura-pura jadi anak pak roklie aku terpaksa nuh aku takut kamu nggak mau kenal aku sejauh ini".
tapi ya udah, kamu dah punya dia..
"ok sal... kita harus cari tempat makan".
"ada banyak yang ingin aku bicarakan"
ujar nuh menarik tangan salsa.
"eh pelan pelan beruang...!!!" kita cari dulu..".
(ujar salsa yang kembali mengecek smartphone nya)
"gampang ituh...."
(nuh)
ataukah seharusnya aku katakan secara langsung saja waktu itu aku pun suka dia sejak saat itu, saat terjebak di ruang medic.
argh... dah lah.. kalo dia jodoh juga nggak kan kemana.
tapi.... apa semua wanita itu seperti ituh??
sukanya memutuskan tanpa kejelasan permasalahan?karna aku bahkan harus merasakan kelu(ngilu) dulu di rahang untuk membuat
laki-laki malam itu babak belur.
lantas apa hanya karena mereka atau dia itu perempuan lalu ia menganggapku seorang berandal? hemmmm
"em... nuh. memangnya kamu tau daerah sini??
tanya salsa penuh tanda tanya?"
"hhhh masuk akal sih..". lirih salsa.
.
"aku nggak takut akan itu. yang aku takutkan adalah kamu nuh!!"
lama-lama aku pengen ketemu ibumu... kok bisa ia ngelahirin anak kaya kamu".lirih salsa lagi sinis..
"aamiin..".(nuh)
"nuh... mana ktp (Kartu Tanda Pengenal)"
"cepat..!. atau kita bisa berhenti sekarang"!?
"dasar cowok jalang....!!!! sudah cukup kamu bersandiwara..!!!.jangan kira hanya karna aku seorang wanita bisa kamu perlakukan seenaknya".
"kamu bisa berkedok dengan kata-kata ibumu... yang bahkan tak pernah ku tahu kebenaranya.
tapi.... kamu salah besar kalau kamu berfikir bisa menggandengku dan membawaku dengan komplotanmu...itu...!!!!"
"udah kamu nggak perlu sandiwara lagih..."
aku sudah tau kok bahwa kamu lebih dari seorang pecundang...!!!" kamu hanyalah laki-laki yang "hanya bisa menyelesaikan perkara dengan kekerasan".
"ia sal... kamu boleh menyebut aku pecundang...hhhh"
ujar nuh terkekeh dengan tanpa di sadari menitihkan air mata, lalu melepas masker yang sejak tadi menutupi mulut.
bahkan aku yang berniat menyeka air matanya kala itu.... hemmm(nuh yang masih membayangkan kala terakhir dengan salsa yang memilukan)
"apa....!!!?? kamu mau apa???kamu mau memukulku?? pukul..!!!. aku kini bahkan berfikir bukan tidak mungkin kamu bisa berlaku lebih dengan badan besarmu itu... "
"karna aku adalah wanita nuh....!!!!"
"sekarang akui saja... kamu ingin melakukan hal yang gak senonoh kan dan menelpon komplotanmu..!!! ia kan". akui nuh... aku nggak bakalan lapor polisi... anggap saja aku keberuntunganmu... dan berhentilah..."
"kau sudah punya kekasih. ingat ituh... ujar salsa yang kini semakin takut bila saja nuh akan melakukan hal-hal yang tidak ia inginkan sekarang".
"jangan mendekat...' 'sudah cukup jangan kamu fikir aku sebodoh yang kamu fikirkan".
"setelah apa yang kamu lakukan...?!!"
"sudah... jangan berkelit... bukan hal yang tidak mungkin meskipun kamu membawa-bawa nama tuhan....!!"
cukup....!! berhenti!!!. jangan mendekat!!!'
"hhhh apa ini??" dah nuh dah, cukup nuh..!!!. 'kamu telah mengatakan hal yang paling membuatku membencimu..!!"
aku tau semuanya nuh... aku tahu.. kamu sama saja dengan laki-laki jalang di luar sana.
hhhh apa mungkin ia menganggapku adalah sebenear-benarnya berandal?? tampangku seorang berandal?? lantas... apa ia nggak menyadari kalau taksi yang berhenti waktu itu adalah taksi yang ku pesan hhhh ini makin menggila. kalau benar-benar ia menganggapku sebagai sekomplotan dengan berandal hanya karena aku menelpon taksi online.
"mas ke tangerang...!!!"
tttapi mba...!!??
"masnya taksi kan??
akan saya bayar kok!!".
hhhh entah lah... lirih nuh mengakhiri fikiranya tentang salsa.