Dua orang ini berdiri di tempat yang tidak jauh dari kelas pelatihan.
Yu Shijin mengenakan kemeja warna hitam, wajahnya terlihat sedikit menunduk dan membuat beberapa helai rambutnya jatuh menutupi wajah, membuatnya terlihat misterius. Jari-jari panjangnya memainkan sebuah benda berwarna hijau, dia berbicara dengan santai, "Benar, menarik sekali."
"Tuan muda Yu, apa sekarang kita akan pergi menemui Dokter Luo?" Tanya Xie Zhengyuan dengan suara lirih.
Yu Shijin tidak menjawab dan hanya bersandar di mobil sambil menatap segerombolan orang di sana.
Orang-orang tersebut adalah keturunan dari keluarga berada di Kota Qing, hanya saja mereka tidak mau beranjak dari sana.
"Aku adalah fans dari Dewa Jiu, dia pernah berkata kalau pembagian kasta di Guoji Center sangat jelas! Semuanya sangat sederhana, keren, dan mengandalkan kemampuan! Lihat mobil di belakang pria itu, warna hitam dan tidak bermerek, tidak punya plat nomor lalu di depannya ada bunga Zijin." Ujar seorang pemuda, dia tidak bisa memendam antusiasmenya, "Aku tidak tahu dia siapa, tapi yang terlintas di pikiranku adalah, hanya orang dari Guoji Center saja yang bisa seperti ini."
Orang ini sangat antusias, begitu dia selesai bicara, Zhang Mingxi dan Shen Anan saling bertatapan, ada keterkejutan dalam tatapan mereka masing-masing.
Walaupun mereka tidak tahu siapa orang di hadapannya ini, tapi melihat reaksi Xie Zhengyuan, mereka langsung tahu kalau itu dia bukan orang biasa!
Dua orang itu adalah orang yang cukup bergengsi di Kota Qing, mereka juga adalah orang yang sangat berambisi ingin berkembang di Guoji Center, tentu saja mereka tidak akan melewatkan kesempatan ini. Mereka kemudian berjalan menghampiri mobil hitam itu.
Saat mereka berjarak 2 meter dari Yu Shjin.
Plak!
Dua orang pengawal berbaju hitam langsung menghalangi kedua orang tersebut!
Raut wajahnya terlihat dingin dan tatapan matanya terlihat tajam serta kejam.
Dua orang tersebut terpaksa mundur selangkah!
Yu Shijin sama sekali tidak melihat mereka berdua, dia terus bersandar di mobil dan memainkan benda di tangannya, sementara satu tangan lainnya mengetuk mobil itu dengan santai. Matanya lalu melihat ke bawah, cahaya matahari tampak menyelinap dari sela-sela pepohonan dan menyinari wajahnya yang tampan meskipun sedikit cuek dan misterius.
Lalu tiba-tiba dia mendongak, menunjukkan mata hitamnya yang sangat tajam!
Dia menatap kerumunan orang-orang itu dan menyipitkan mata lalu memanggil, "Nona Su."
Kemudian, dia membuang barang yang ada di tangannya.
Seketika di bawah cahaya matahari, benda itu menorehkan bayangan busur yang sempurna.
Di antara kerumunan, sosok bertubuh kurus terlihat bergerak pelan, tas ranselnya diarahkan ke belakang sesuka hatinya, sementara satu tangannya dimasukkan ke saku dan berjalan dengan cuek.
Kemudian dia berhenti.
Yu Xiangyang yang awalnya sedang mengoceh sekarang menatapnya dengan aneh.
Su Huiqing tersenyum lalu mengulurkan tangannya dan meraih sesuatu.
Tangannya menangkap benda yang membentuk bayangan busur tersebut.
Yu Shijin terlihat menyipitkan mata untuk melihat ke arahnya. Orang itu menangkap benda tersebut dengan sangat akurat, dia lalu menoleh melihat Su Huiqing yang menatapnya. Di bawah sinar matahari, Su Huiqing yang tidak mengancingkan jaketnya membuat kemeja putihnya terlihat jelas.
Dia sedikit tercengang lalu berkata singkat, "Hadiah tanda terima kasih."
Hadiah tanda terima kasih?
Su Huiqing merapikan rambutnya sejenak, dan seketika dia mengerti maksud Yu Shijin, kemudian dia melambaikan tangan ke belakang tubuhnya, "Masalah kecil."
"Qingqing, hadiah terima kasih apa ini?" Di mobil, Yu Xiangyang langsung bertanya dengan penasaran.
Su Huiqing menumpukan satu tangan ke jendela, sedangkan yang satunya lagi membuka permen karet. Dia kemudian menoleh dan mengatakan, "Permen karet, tidak pernah lihat?"
Yu Xiangyang tampak terdiam, "..." Memang terlihat jelas kalau itu permen karet, tapi apa ada orang yang memberikan hadiah tanda terima kasih berupa sebuah permen karet?
"Toko obat." Ujar Su Huiqing. Mobil itu perlahan masuk ke jalan besar dan Su Huiqing terlihat menopang dagunya, tatapan matanya tampak datar.
Dua kata, terdengar singkat dan jelas.
Beberapa hari ini Yu Xiangyang sudah memahami sifat Su Huiqing yang tidak suka bertele-tele dalam melakukan segala sesuatu.
Sehingga dia dengan alami berkata pada supir, "Pergi ke toko obat pusat." Kemudian dia memberitahukan alamatnya.
Mendengar ini, paman supir terlihat jelas kalau sedikit kebingungan.
Walaupun dia adalah supir pribadi Su Huiqing, tapi dia tahu kalau pusat dari Keluarga Yu adalah basis besar Keluarga Yu, apa Yu Xiangyang akan mengajak nona Su ini masuk begitu saja?
Jelas-jelas dia adalah Tuan muda Yu yang emosinya meledak-ledak, tapi di hadapan nonanya, Yu Xiangyang menjadi patuh seperti anjing kecil.
Setelah berpikir demikian, paman supir lalu melihat ke belakang melalui kaca spion tengah.
Di dalam cermin itu, terlihat Su Huiqing yang juga sedang menatapnya, matanya yang tajam terlihat jelas tidak menunjukkan ekspresi apapun tapi membuat supir itu ketakutan, bahkan sampai tidak berani berkata-kata lagi dan segera mulai menyetir mobil!
Pusat toko obat Keluarga Yu.
Di sana adalah pusat kehidupan Keluarga Yu, di dalamnya ada berbagai macam tanaman herbal yang semuanya dipasok ke Guoji Center. Karena hal ini jugalah, walaupun Keluarga Yu adalah keluarga dengan bisnis obat-obatan, tapi kedudukannya di Kota Qing sangat tinggi.
Ini juga merupakan pertama kalinya Yu Xiangyang membawa orang luar untuk datang.
"Ini adalah tempat kami menyimpan tanaman herbal." Yu Xiangyang langsung membawa Su Huiqing ke penyimpanan bawah tanah, di dalamnya ada tanaman herbal yang sudah dijemur kering dan disimpan, ada juga yang tanaman herbal segar yang dibekukan.
Su Huiqing berkeliling sambil membawa tanaman herbal di tangan.
Yu Xiangyang melihatnya sejenak, dia tahu kalau Su Huiqing tidak melihat tanaman-tanaman tersebut, dia benar-benar hanya asal mengambil saja.
Tapi, semua yang dia ambil adalah tanaman herbal yang berusia paling tua.
"Anak sialan, aku dengar kamu membawa orang luar ke tempat penyimpanan!" Tiba-tiba terdengar suara keras, "Apa kamu tidak tahu tempat apa ini? Apa kamu barusan memakan hati beruang dan empedu macan sampai berani seperti ini?!"
"Kakek," panggil Yu Xiangyang sambil menoleh, "Bukankah tanaman herbal ini memang untuk dipakai!"
"Kamu! Dasar cucu tidak tahu diuntung!" Yang datang adalah orang tua dengan jenggot putih, dia terlihat sangat marah sampai membelalakkan matanya!
"Aku kenapa …"
Su Huiqing membersihkan telinganya dan mengambil segenggam tanaman herbal lalu menoleh, "Yu Xiangyang."
Tiga kata yang barusan saja terucap itu terdengar tanpa perasaan apapun.
Anehnya, hal itu membuat Yu Xiangyang tidak jadi melanjutkan kata-katanya.
Tuan besar Yu juga seperti melihat setan, dia menatap Su Huiqing kemudian kembali menatap Yu Xiangyang.
Dia sangat mengerti dengan cucunya ini, sejak kecil selalu arogan dan emosinya meledak-ledak, begitu dia marah, tidak ada satu orang pun yang bisa menenangkannya!
Hari ini, dia tak menyangka kalau dengan tiga kata dari seseorang itu, cucunya bisa langsung tenang?
Kalau hal ini bukan terjadi tepat di depan matanya, Tuan besar Yu tidak akan mempercayainya!
"Eh eh eh! Itu adalah bunga ajaib Ziyan yang aku simpan selama puluhan tahun!" Belum selesai berpikir, tiba-tiba Tuan besar Yu datang menghampiri sambil berseru keras!
Su Huiqing mencondongkan tubuhnya ingin mengeluarkan tanaman yang dibekukan itu.
Tuan besar Yu menghampirinya dengan kecepatan tertinggi, dia lalu mengeluarkan tanaman itu lebih cepat daripada Su Huiqing sambil menatapnya penuh peringatan!
Su Huiqing mendongak, dia berdiri dan menatap balik Tuan besar Yu dengan mata hitamnya yang terlihat dalam. Dia lalu tersenyum tipis tapi di dalamnya tersembunyi hawa dingin dan sinis.
Su Huiqing mengulurkan tangan dan mengambil tanaman beku itu dari tangannya.
Su Huiqing tidak mengatakan apapun, tapi setiap gerakan dan tatapannya penuh dengan energi.
Terlihat uap es yang tebal menutupi wajahnya bagai berselimut awan.
"Kakek Yu, aku orangnya tidak sabaran dan juga emosian, kalau menolong orang, biasanya aku hanya menolong sekali saja." Ucap Su Huiqing yang menyuruh Yu Xiangyang untuk membungkus obat yang diambilnya. Setelah melihat Yu Xiangyang pergi, dia mengarahkan tasnya ke belakang, satu tangan dimasukkan ke kantong lalu dia menoleh dan berkata, "Apa Kakek yakin ingin menghalangiku?"