Chereads / Kebangkitan Sang Ratu / Chapter 31 - Aku Tidak Pernah Bercanda

Chapter 31 - Aku Tidak Pernah Bercanda

Terlihat jelas kalau Chu Xuning sangat terkejut.

Beberapa hari ini, dia sering mendengar nama itu berkali-kali.

Saat orang itu masih hidup, selain orang-orang di Guoji Center, jarang sekali ada yang mengetahui tentang keberadaannya. Tapi orang setelah orang itu mati, dia malah membuat sebuah guncangan yang hebat.

"Tiba-tiba aku penasaran, orang seperti apa dia sebenarnya." Ucap Chu Xuning dengan suara pelan, "Setelah dia mati, semua tentara bayaran Liuyan seperti hilang ditelan bumi, tidak ada jejaknya sama sekali."

Benar-benar tidak bisa dibayangkan bagaimana sebenarnya wajah orang itu sampai bisa membuat semua orang mempercayainya.

"Tidak ada foto." Kata Yu Shijin sambil menoleh, rambut di dahinya terlihat membentuk bayangan.

Jari kurus dan bersihnya itu terus memainkan korek api.

Korek api itu berwarna hitam, tidak terlihat jelas terbuat dari apa, tapi di atasnya terukir gambar naga yang sangat nyata dan memancarkan cahaya dingin.

"Klak" terdengar sebuah suara.

Terlihat api biru muncul dari korek api tersebut.

Yu Shijin sedang menatap Chu Xuning, wajahnya sedikit menunduk dan raut mukanya tidak bisa ditebak, "Semua yang mengenalnya sudah tahu kalau dia tidak suka difoto."

Pada saat Chu Xuning tercengang, seorang pria berbaju hitam tiba-tiba berjalan masuk ke sana, "Bos, Dokter Luo Xue bersedia menemui kita."

Yu Shijin terlihat mengangkat wajahnya, tatapan mata hitamnya terlihat dingin, samar-samar ada ketajaman di dalamnya.

"Ayo kita pergi." Melihat Yu Shijin berjalan keluar, Xie Zhengyuan juga bereaksi, dia menepuk bahu Chu Xuning yang masih tercengang dan pergi dari sana.

Dokter Luo adalah seorang ahli biologi terkenal di China, beliau pernah berpartisipasi dalam pembuatan senjata biologi di Guoji Center.

Tugas penting Yu Shijin kali ini adalah mengantar Dokter Luo Xue kembali ke Guoji Center dengan selamat. Kalau sampai beliau jatuh di tangan para buronan itu dan senjata biologisnya dimanfaatkan, maka bencana besar pasti akan terjadi.

Pintu lab yang tebal dan berat itu tampak terbuka.

Ada seseorang yang terlihat keluar dari dalam sana.

"Ada keperluan apa mencariku?" Tanya Dokter Luo Xue sambil melepaskan pakaian sterilnya, dan memperlihatkan baju berwarna hitam di dalamnya.

Sebuah pita berwarna putih tergantung di tangan kirinya, terlihat kontras dengan baju hitamnya.

Yu Shijin tampak menyipitkan mata lalu berhenti sejenak, "Dokter, kapan Anda bisa pergi?"

"Paling cepat dalam waktu satu bulan," jawabnya sambil meminum secangkir teh yang diberikan oleh asistennya, "Terjadi masalah dalam eksperimen ini, aku tidak bisa pergi di saat seperti ini."

Dokter sangat sibuk, setelah dia menjawab seadanya, peneliti lain memanggilnya dari ruangan lab yang lain.

"Satu bulan, tempat ini mudah ditemukan, Dokter dalam bahaya." Kata Chu Xuning yang terlihat mengerutkan kening.

Yu Shijin mendorong pintu hingga terbuka, sebelum punggungnya menghilang dari sana, langkahnya terhenti dan menoleh, "Aku akan mencari Chi Yue, lindungi Dokter."

Wajahnya yang membelakangi cahaya itu terlihat dingin, tidak jelas apa yang ada di dalam tatapan matanya.

"Mencari Chi Yue? Bukannya dia hanya mendengarkan perintah dari satu orang saja?" Setelah Yu Shijin pergi, Chu Xuning baru bereaksi, tiba-tiba dia teringat sesuatu, "Apa yang terjadi pada Dokter belakangan ini?"

Baju hitam dan pita putih.

Itu adalah baju berkabung.

"Kamu sadar tidak kalau Yu Shijin juga mengenakan baju hitam?" Xie Zhengyuan melihat ponsel kemudian berpaling menatap Chu Xuning dengan dingin, "Carilah berita Guoji, sebagian besar yang muncul juga berpakaian seperti ini."

Chu Xuning baru sadar, pantas saja bosnya tidak memakai kemeja putih kesukaannya selama beberapa waktu ini.

Hanya ada satu orang yang terlintas di pikirannya yang bisa membuat takut tiga pihak seperti ini.

**

Sekolah Menengah 1, pelajaran olahraga.

"Qing … Qingqing, aku, aku tidak kuat lagi!" Qu Yan menunduk dengan dua tangan bertumpu di lutut, "Lanjutkan larimu."

Su Huiqing Hanya menatapnya dengan dingin, "Lanjutkan."

Satu kata tersebut terdengar datar.

Qu Yan pun terlihat ketakutan lalu berdiri dan berlari mengikuti Su Huiqing.

Matahari senja sudah hampir turun, Qu Yan melihat rambut hitam Su Huiqing bergoyang di bawah sinar matahari dan membentuk sebuah busur.

Su Huiqing berlari sambil menilai batas maksimal Qu yan.

Setelah tiga putaran dia perlahan berhenti, selain napas yang memberat, tidak ada perubahan lain di fisiknya.

Su Huiqing mengambil sebotol air dari tasnya dan melemparnya tepat di tangan Qu Yan.

Qu Yan minum dengan cepat lalu mendekat perlahan, kemudian duduk di bawah pohon dengan napas terengah-engah.

Su Huiqing berdiri di jarak beberapa langkah darinya, kedua tangannya dimasukkan ke kantong, wajahnya sedikit menunduk dan kedua matanya yang hitam pekat menatap ke arah Qu Yan. Tatapannya ini membuat Qu Yan kembali merasa tenang dengan mudah.

"Qu Yan."

Panggilan tersebut terdengar datar, Qu Yan lalu terlihat mendongakkan wajahnya dan tersenyum, "Qingqing?"

"Aku jarang sekali mengajari orang, Yu Xiangyang adalah yang kedua. Sejak dulu aku tidak pernah bercanda dalam hal ini." Ujar Su Huiqing sambil menatap Qu Yan, kemudian raut wajahnya yang semula terlihat santai kini berubah, nada bicaranya terdengar serius, "Kamu harus tahu bahwa cara melatihku akan jauh lebih menakutkan dari hari ini. Kalau kamu yakin bisa bertahan, katakanlah padaku."

"Tentu saja aku bisa!" Ujar Qu Yan tanpa pikir panjang.

Su Huiqing tidak menjawab, dia hanya mengalihkan tatapannya dan mengambil seragam yang tergantung di ranting pohon, kemudian meletakkannya di bahunya.

"Tidak perlu menjawabku secepat ini." Dia menoleh lalu tersenyum dan kembali bersikap santai, "Aku beri kamu waktu tiga hari untuk mempertimbangkannya."

Setelah berkata seperti itu, dia menunduk untuk mengambil tasnya dan melemparkan tasnya ke belakang lalu bergegas pergi.

Di belakangnya, Qu Yan hanya menatap punggungnya dengan tatapan tercengang untuk waktu yang cukup lama di bawah pohon.

**

"Kamu yakin ini yang diberikan oleh Keluarga Yu pada Qingqing?" Su Lun menatap setumpuk tanaman herbal cukup lama sebelum akhirnya bereaksi kembali.

Keluarga Yu memiliki sifat yang aneh, seluruh kalangan atas di Kota Qing juga mengetahuinya. Mereka tidak pernah melihat Keluarga Yu berhubungan baik dengan keluarga manapun secara resmi, Keluarga Yu terkesan merendah dan misterius.

Dan ini adalah pertama kalinya Keluarga Yu memberikan hadiah pada orang lain.

Paman Chen menganggukkan kepala dan menjawab, "Benar, selain itu orang yang mengirimkannya juga bersikap sangat hormat."

Su Lun pun kembali tertegun.

Saat dua orang itu sedang berbincang, Su Huiqing kebetulan sedang berjalan masuk dengan membawa tasnya.

Dia meletakkan tasnya di meja dengan sembarangan, seragamnya juga terlihat dipakai dengan asal.

"Kakek, Paman Chen?" Begitu Su Huiqing menoleh, dia melihat wajah dua orang yang sedikit aneh itu. Dia tampak berpikir sejenak lalu berkata, "Apa Zhang Group ingin masuk Guoji Center?"

Kalau bukan karena Guoji Center, mereka tak mungkin membuat Rencana S itu.

Su Lun kembali sadar dan berkata, "Guoji Center adalah tujuan utama para pebisnis. Tapi sayangnya selama bertahun-tahun ini, tidak ada orang yang berhasil masuk ke sana. Kali ini Zhang Group sepertinya memiliki harapan besar."

Su Huiqing tampak menyipitkan mata seperti sedang memikirkan sesuatu.

Dia menoleh dan melihat tanaman herbal di lantai, lalu berkata dengan tenang, "Paman Chen, antarkan ke kamarku."

Dia sama sekali tak tampak terkejut seolah sudah mengetahui tentang kiriman obat herbal itu sejak awal.

Sementara Paman Chen dan Su Lun tampak tercengang.

Su Huiqing melihat tanaman herbal itu dikirim ke kamarnya, lalu dia pun ikut naik. Sebelum naik dia terlihat memiringkan kepala dan berkata dengan serius, "Kakek, jangan khawatir."

"Apa?" Su Lun sedikit tidak mengerti.

Su Huiqing hanya tertawa, jari putihnya mengusap alisnya untuk menutupi tatapan tajamnya, lalu dia berkata dengan pelan, "Suatu hari nanti, Keluarga Su, akan berdiri di Guoji Center."