Su Lun dan Paman Chen hanya berdiri di bawah tangga sambil menatap Su Huiqing menyusuri tangga naik ke atas.
Lambaian seragamnya samar-samar membentuk busur, dia tidak perlu banyak berkata-kata, hanya dengan menghilangkan gaya cueknya itu, dia akan langsung terlihat sangat berwibawa.
"Ada apa?" Tanya Su Ruohua yang baru pulang, sejak di luar pintu dia sudah melihat dua orang itu tertegun di bawah tangga.
Paman Chen duluan yang tersadar dan melihat Su Ruohua, dia lalu pergi untuk membuatkan kopi kemudian kembali untuk menyuguhkannya.
Su Ruohua menerima kopi tersebut dan duduk di sofa sambil menatap Su Lun.
"Qingqing banyak berubah," ucap Su Lun yang merasa lega. Kemudian dia menceritakan tentang Keluarga Yu, "Dia juga bilang kalau suatu saat Keluarga Su juga akan masuk ke Guoji Center."
Mendengar kata-kata tersebut membuat Su Ruohua meletakkan cangkirnya lalu tertawa keras, "Tidak semudah itu untuk masuk ke Guoji Center, gadis ini benar-benar tidak malu mengatakan omong kosong seperti itu!"
"Dia belum masuk ke perusahaan, sepertinya dia tidak tahu makna dari Guoji Center. Kalau dia tahu, dia tidak akan bicara seperti itu." Kata Su Lun yang kemudian tertawa datar.
Sekarang yang paling penting adalah rencana dari Keluarga Zhang tersebut.
Kalau ada satu kesempatan bisa masuk ke Guoji Center.
Walaupun sangat kecil, tapi orang-orang itu akan berbondong-bondong ke sana.
Keluarga Su juga tidak terkecuali.
"Aku tidak pernah bercanda." Ujar Su Huiqing yang ada di lantai atas, dia sedang duduk di depan komputer dengan alis yang tampak terangkat.
Setelah berbicara demikian, dia menyalakan komputer dengan malas.
Satu tangannya diletakkan di sandaran kursi sementara satunya lagi memegang mouse, dengan cepat dia membaca serangkaian dokumen yang dia dapatkan dari internet.
Dokumen tersebut adalah ulasan mengenai beberapa keluarga besar di Kota Qing, mengenal lawan akan mempermudah peperangan.
Dia, Su Huiqing, sudah memiliki pengalaman selama delapan tahun. Dan sekarang dia akan masuk kembali ke dunia bisnis.
Setelah guncangan di pasar saham delapan tahun yang lalu, dia jadi jarang ikut campur dengan urusan Guoji Center. Karena begitu dia ikut campur, sektor keuangan pasti akan terguncang lagi!
Tiba-tiba, jarinya yang menggerakkan mouse terhenti.
Mata hitamnya tampak menyipit dan halaman web berhenti di sebuah halaman berita, bukan isi beritanya yang membuat Su Huiqing tertarik, tapi orang di dalamnya.
Lebih tepatnya, hanya ada gambar sebuah sosok yang tampak kabur di halaman tersebut.
Punggung berwarna hitam dan mobil hitam.
Begitu melihatnya Su Huiqing sudah tahu siapa orang itu.
Para reporter itu seharusnya hanya mengambil gambar Chu Xuning, tapi ternyata punggung Yu Shijin juga tertangkap kamera. Untungnya sisi wajahnya buram, kalau tidak berita ini tidak mungkin ditayangkan.
Su Huiqing tampak menyipitkan matanya saat melihat tanda bunga Zijin. Dia mengenal keluarga yang terkenal di Guoji Center, tapi di dalam ingatannya tidak ada keluarga dengan simbol bunga Zijin.
Walaupun hanya bertemu sekali saja, tapi dia bisa merasakan kalau keahlian orang itu tidak biasa. Kalau hanya untuk menangkap buronan di Kota Qing, seharusnya tidak perlu sampai mengutus orang seperti itu.
Berbagai gambaran terlintas di benaknya, Su Huiqing belum menemukan petunjuk, jadi dia mencari beberapa informasi lagi kemudian menutup halaman web tersebut.
Dia mencondongkan tubuhnya dan mengambil ponsel yang diletakkan di sampingnya lalu mengirimkan sebuah pesan.
[Kirimkan laporan keuangan Su Group selama lima tahun terakhir dan proposal kerja sama dengan Zhang Group].
Saat ini, Su Zhi yang sedang mengurus dokumen tiba-tiba mendengar ponselnya berbunyi. Dia melihatnya sekilas, ada pesan dari sebuah nomor yang tidak dikenal. Awalnya dia tidak memperdulikannya dan mengambil dokumen lainnya.
Namun tiba-tiba, dokumen di tangannya terjatuh.
Dia mengambil ponselnya lagi dan membaca pesan tersebut, kali ini dengan lebih seksama.
Kata-kata dalam pesan tersebut tampak seperti cara bicara seseorang!
Kemudian, dia pun segera menghubungi nomor tersebut. Setelah terdengar nada sambung dua kali, akhirnya panggilan tersebut dijawab, dan Su Zhi berbicara dengan hati-hati, "Ke, keponakan?"
Di seberang telepon hanya terdengar jawaban dengan suara datar, "Ehm."
"Untuk apa kamu mau laporan keuangan dan proposal kerjasama?" Ternyata memang benar Su Huiqing. Su Zhi lalu menghela napas lega kemudian bertanya, "Apa kamu sudah melihat Rencana S dari Zhang Group? Perkembangan mereka ini sangat merugikan Su …"
"Paman." Su Huiqing mematikan komputernya lalu menarik kursi, setelah itu memilih beberapa tanaman herbal dan melemparkannya ke bak mandi. Dia hanya menjawab pamannya dengan kalimat singkat, hanya dua kata, "Kirimkan padaku."
Hanya dua kata, tapi seketika perasaan itu kembali datang.
Kali ini Su Zhi tidak banyak berbicara lagi, melainkan segera menutup telepon dan tidak bertanya kenapa Su Huiqing tidak mencari Su Ruohua untuk meminta dokumen-dokumen ini. Su Zhi segera mencari dokumen rahasia itu dan mengirimkan semuanya pada Su Huiqing.
**
Dalam sekejap mata, tiga hari telah berlalu.
Su Huiqing baru saja membuang tasnya ke meja, Qu Yan lalu berjalan mendekatinya, raut wajahnya tampak serius, "Qingqing, aku bisa bertahan."
"Kamu tidak bisa mundur setelah menerimanya." Ucap Su Huiqing sambil duduk di kursi, satu tangannya diletakkan di meja, sementara yang satu lagi mengambil beberapa buku dari tasnya.
Mendengar jawaban Qu Yan membuat Su Huiqing menoleh dan menatapnya dalam, "Aku tidak akan memberikan kesempatan mundur untukmu, kecuali mati."
Kata 'mati' ini membuat Qu Yan menjadi gentar. Dia sepertinya tidak menyangka kalau Su Huiqing yang terlihat santai akan melontarkan kata tersebut. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, saat mereka bertiga bertemu dengan buronan itu, dia tau kalau hal itu bukan yang bisa dilakukan oleh orang biasa.
"Qingqing, aku sangat serius. Aku juga memiliki alasan untuk bertahan." Qu Yan berkata dengan yakin, di wajahnya sudah tidak ada lagi senyum main-main seperti sebelumnya.
Su Huiqing pun bisa menebak kalau Qingqing bukan orang sembarangan.
Karena ini juga dia semakin ingin bertahan.
Su Huiqing mengalihkan pandangan, dia meletakkan buku-bukunya satu per satu dengan baik, lalu menjawab santai, "Baiklah."
Qu Yan masih ingin menunjukkan keteguhannya, namun ternyata Su Huiqing sudah menjawabnya dengan tegas, "Kamu … Kamu kenapa …"
"Mata." Kata Su Huiqing sembari melipat kedua tangannya di depan dada dan bersandar ke kursi, "Tatapan mata seseorang tidak akan berbohong, aku melihat keteguhan di matamu."
"Kalau begitu ayo kita pergi ke perpustakaan dan memilih satu buku yang sesuai denganku …" Mata Qu Yan tampak bersemangat, dia menarik lengan baju Su Huiqing untuk mengajaknya pergi.
Su Huiqing terlihat mengangkat alisnya kemudian menarik buku kimia di tumpukan bukunya.
Lalu melemparkannya ke meja dan mengatakan dua kata, "Catat ini."
"Aku tahu akan begini." Qu Yan meraba hidung dan bergumam, "Yu Xiangyang sudah tiga hari tidak bersekolah, apa dia sudah berkembang jauh …"
Yu Xiangyang sudah tiga hari tidak masuk sekolah.
Su Huiqing kurang lebih sudah membutuhkan tanaman herbal lagi.
"Kakak." Pulang sekolah, Su Huiqing berjalan santai ke gerbang dengan dua tangan dimasukkan di saku, kemudian terdengar ada sebuah suara yang memanggilnya dari belakang, itu Shen Anan.
"Aku tahu kamu tidak ingin menggubrisku," ucap Shen Anan yang mempercepat langkahnya, dia berjalan ke samping Su Huiqing kemudian berbicara pelan, "Aku ingin memberitahumu, tidak ada gunanya ibumu mencari Kak Mingxi, karena Keluarga Su tidak akan bisa bergabung dalam rencana itu selamanya!"
Setelah selesai berbicara, Shen Anan melanjutkan jalannya seolah tidak ada yang terjadi.
Su Huiqing juga tidak merespon apa-apa, dia hanya menelepon Paman Chen bertanya, "Di mana ibuku?"
"Nona, pulanglah dulu …" Suara Paman Chen terdengar waspada.
"Di mana ibuku." Dia mengulanginya lagi.
**
Kantor Zhang Group.
Zhang Mingxi menuangkan secangkir teh pada Su Ruohua, "Bibi Su, ayah dan ibuku pergi untuk membicarakan rencana kerjasama, mereka tidak ada di sini, hanya saja Anda juga tahu kalau ayahku sudah mulai menyerahkan kuasanya atas Zhang Group padaku, aku memiliki hak untuk mengurus masalah ini. Anan dan aku akan segera bertunangan, Anan berbaik hati untuk tidak memperhitungkan masalah kalian yang menindasnya dulu, jadi aku tidak akan menekan Keluarga Su bersama dengan pengusaha lainnya. Aku hanya akan menarik kembali semua kerjasama kita. Bukankah Nona Su meremehkan Rencana S kami? Su Group bisa saja bergabung bersama kami, tapi suruh Nona Su untuk meminta maaf secara terbuka pada Anan!"