Kediaman Keluarga Yu.
Yu Xiangyang mengambil ponselnya, matanya terpaku pada saham Hengguang Elektronics.
Dia masih ingat ramalan Su Huiqing, kalau saham Hengguang Electronics hari ini akan terjebak.
Tapi begitu saham Henggang Electronics dibuka hari ini, harganya langsung melambung tinggi!
Candlestick meningkat dengan cepat, seketika jumlah transaksi bertambah sampai ke puncak!
Yu Xiangyang terlihat bingung, apa Su Huiqing hanya beruntung saja? Tapi kalau dilihat dari sikapnya tidak seperti itu.
Namun, tiba-tiba candlestick yang terus meningkat itu seketika berbalik!
"Gila! Gila, ini benar-benar gila!" Yu Xiangyang melompat kaget, ponselnya jatuh ke lantai lalu dia berujar lagi, "Benar-benar jatuh!"
Ramalan si pembuat onar yang sama sekali tidak tertarik dengan bisnis keluarga ternyata bisa benar-benar menjadi kenyataan?
Bersamaan dengan itu, semua orang yang mengikuti perkembangan Hengguang Electronics juga dibuat terkejut.
Termasuk Xie Zhengyuan yang mengikuti sepak terjang orang ini.
"Benar-benar jatuh?" Ucap seorang pria paruh baya di samping Xie Zhengyuan saat melihat postingan tersebut, "Pemula dari mana ini? Aku tak menyangka kalau perhitungannya bisa tepat."
"Bukan," Xie Zhengyuan menyalakan sepuntung rokok lalu membuka histori akun Su Huiqing, "Ini adalah histori jangka pendek, dia hanya melakukan transaksi sebanyak lima kali dalam waktu dua puluh menit, ini bukan hal yang bisa dilakukan oleh seorang pemula."
Dia melihat histori di layar monitornya dan terbelalak kaget, "Ini …"
"Bahkan hanya ada sedikit orang yang bisa berbuat seperti ini di Guoji Center." Ujar Xie Zhengyuan sembari mengetuk abu rokoknya, "Masih ingat pergolakan besar di pasar saham delapan tahun yang lalu?"
Delapan tahun yang lalu? Pria paruh baya itu tertegun seketika, dia tidak bisa mengingat kejadian delapan tahun yang lalu.
Xie Zhengyuan yang menatapnya tidak mengatakan apapun, dia hanya mengetik beberapa kata di monitornya.
[Ada hal yang perlu aku pastikan, apa boleh kita berteman?]
Operasi jangka pendek, gaya ini terkesan tegas dan lugas, begitu bertindak selalu menggetarkan orang, membuat Xie Zhengyuan teringat akan beberapa orang.
Terutama, ID yang digunakan orang tersebut, membuat tatapan mata Xie Zhengyuan terlihat dalam.
**
Kediaman Keluarga Su.
Di dalam kamar mandi yang beruap, Su Huiqing tampak duduk bersila di dalam bak mandi. Uap air tampak mengepul di atas kepalanya.
Dia bernapas ringan namun sangat teratur.
Cairan berwarna cokelat di dalam bak mandi perlahan berubah warna menjadi semakin muda.
"Nona," suara Paman Chen terdengar, "Sudah waktunya makan."
Tiba-tiba kedua mata Su Huiqing yang tertutup itu terbuka, seolah ada kilatan cahaya di matanya yang sehitam tinta tersebut.
Dia berdiri dan mengambil handuk untuk mengeringkan badannya, kemudian mengenakan jaket.
Jari-jari putihnya memasang kancing, matanya tampak menyipit. Selama beberapa hari ini dia berkultivasi dan akhirnya berhasil melewati tahap satu.
Hanya saja, tanaman herbalnya yang tersisa sudah tidak cukup lagi. Untuk melewati satu tahap, dia perlu obat-obatan itu untuk menjamin tidak ada yang salah atau berbahaya.
Dia mengusap rambutnya sambil mengambil ponsel, ada notifikasi pesan baru di layarnya.
Dia membalas singkat tersebut dengan dua kata saja, 'Tidak bisa.'
Kemudian dia memasukkan ponselnya ke dalam kantong dan turun ke lantai bawah.
Su Lun yang sedang duduk di kursi dan membaca dokumen tiba-tiba teringat sesuatu, "Su Jiu, anak kurang ajar itu kenapa belum kembali juga?"
"Aku dengar dia sedang mencari seseorang." Su Ruohua menjawabnya sambil memijat pelipisnya, dia terlihat sangat lelah.
Su Lun menjawab sambil bergumam, lalu dia terlihat mendongak dan melihat Su Huiqing yang berjalan santai ke arah mereka.
Begitu melihat cucunya yang cuek itu, Su Lun marah dan melempar dokumen di tangannya. Dia melihat Su Huiqing dan berkata, "Aku dengar kamu menulis simbol-simbol aneh di pelatihan pewaris?"
Su Huiqing menarik kursi dan duduk di sebelah kiri kakeknya, dia bersandar lalu menoleh, "Kakek dengar dari siapa?"
"Apa pentingnya aku mendengar dari siapa?" Su Lun terlihat memutar matanya, "Pagi ini saat aku lari pagi, beberapa orang memberiku informasi ini. Aku tak menyangka kalau kamu berani membuat Profesor Xie marah dan meninggalkan tempat? Su Huiqing, semakin lama kamu semakin hebat ya, kalau tidak bisa ya tidak usah menulis jawaban, untuk apa kamu menggambar simbol-simbol itu? Profesor Xie datang dari Guoji Center, dia tidak sama dengan guru lainnya. Kalau kamu membuatnya marah, kamu pasti akan menanggung akibatnya."
"Apa Kakek tidak tahu kalau rumor tidak bisa dipercaya?" Ujar Su Huiqing dengan santai sambil mengetuk-ngetuk meja, "Aku belajar banyak dari pelajaran Profesor Xie, mungkin Profesor Xie ketakutan karena bakatku."
"Sudah cukup!" Su Lun sudah terbiasa dibuat marah oleh Su Huiqing, kali ini dia memelankan suaranya, "Shen Anan diangkat menjadi murid oleh Profesor Zhou, bahkan aku pun tidak bisa melakukan apapun terhadapnya. Tapi waktu itu kamu malah membuat marah Profesor Zhou. Aku tidak berharap kamu bisa mendapatkan suatu pencapaian, aku juga tidak berharap kamu bisa diangkat murid oleh Profesor Xie. Aku hanya berharap kamu bisa lebih serius sedikit saja. Aku dan ibumu tidak bisa melindungimu selamanya. Shen Anan benar-benar kejam, aku takut kalau suatu saat dia akan meruntuhkanmu …"
Tiba-tiba jari Su Huiqing yang mengetuk-ngetuk meja itu berhenti.
Su Huiqing mengangkat wajahnya, dia melihat Su Lun dengan tatapan dalam.
Dia mencondongkan badannya lalu mengambil dokumen di tangan Su Lun.
Kemudian dia meletakkan dokumen itu di hadapannya dengan keras, lalu mengambil pena di tangan Su Lun.
Dia memutar pena tersebut sambil membaca dokumen itu.
Matanya menunduk, wajahnya sangat tenang, dia terlihat menegakkan tubuhnya.
Hanya duduk begini saja, tubuh Su Huiqing mengeluarkan aura yang membuat orang tidak bisa mengelakkannya.
Walaupun tidak bicara sepatah kata pun, tapi Su Huiqing sukses membuat kakeknya sedikit gentar.
Su Lun sekali lagi tercengang.
Apa ini benar-benar cucunya yang keras kepala itu?
"Perputaran aset menurun." Pena yang dimainkan Su Huiqing berhenti berputar lalu dia membuat sebuah tanda sederhana, kemudian meletakkan dokumen itu ke pinggir dan mengambil proposal yang baru diterima kakeknya. "Bukankah Su Group belakangan ini sudah memutuskan kerjasama dengan partner kerja sama itu? Proposal ini sepertinya bisa digunakan untuk mengatasi turunnya perputaran aset ini untuk sementara waktu. Tapi kalau dalam dua puluh tahun ini wilayah selatan tidak berkembang, maka akan menimbulkan kelemahan dalam jangka panjang."
Su Huiqing menutup dokumen itu lalu bersandar dan memiringkan kepalanya sambil tersenyum, "Kakek, apa masih ada pertanyaan?"
Brakk!
Cangkir di tangan Su Lun jatuh ke lantai.
Hanya dalam berapa menit saja, tidak hanya sudah selesai membaca laporan keuangan, tapi juga sudah membaca proposal baru sampai habis.
Selain itu, Su Huiqing juga menemukan beberapa masalah dengan sangat akurat.
Tatapan matanya tampak datar namun sangat kuat.
Setelah hening beberapa saat, akhirnya Paman Chen memecah keheningan, "Nona, Tuan muda Yu datang."
Su Huiqing menoleh melihat Yu Xiangyang yang sedang terburu-buru masuk ke sana, dia lalu berkata, "Naiklah."
Satu kata tersebut terdengar sangat tenang dan datar, terdengar seperti perintah.
Namun Yu Xiangyang tidak terlihat kesal. Setelah menyapa Su Lun dengan sopan, dia naik ke lantai atas.
Semua orang di kediaman Keluarga Su kembali dibuat terkejut setelah melihat kejadian tersebut.
Sebagai cucu Keluarga Yu, Yu Xiangyang dikenal memiliki emosi yang meledak-ledak. Sebagai keturunan keluarga kaya, dia pasti bersifat angkuh. Ketika Su Huiqing berteman dengan Yu Xiangyang, Keluarga Su pun merasa lega.
Paman Chen juga sudah pernah berpesan pada Su Huiqing untuk bersikap baik pada Yu Xiangyang.
Mereka mengira bisa berteman dengan Yu Xiangyang adalah kesempatan yang sulit untuk didapatkan. Mereka selalu mengira kalau di antara dua orang itu, kedudukan Yu Xiangyang yang lebih tinggi daripada Su Huiqing.
Tapi hari ini, begitu mereka mendengar nada bicara yang terdengar seperti perintah itu, mereka langsung tahu kalau Su Huiqing yang lebih kuat.
Tapi Tuan muda Yu yang selama ini meledak-ledak dan angkuh itu bahkan tidak tersinggung sama sekali ketika mendengarnya?
"Kakek, Ibu, aku rasa kalian perlu menenangkan diri dulu." Su Huiqing berdiri dan kembali ke sikapnya yang cuek, dua tangannya dimasukkan ke saku, "Makan malamku nanti saja aku makan."
Selesai berbicara demikian, Su Huiqing berbalik badan dan naik ke atas.
Su Huiqing lalu menendang pintu kamarnya sendiri.
Di dalam kamar, Yu Xiangyang yang mendengar suara pintu terbuka pun langsung melambaikan ponselnya dan berkata dengan antusias, "Cepat lihat, cepat lihat! Guru Xie ingin berteman denganmu, kamu sudah melihatnya belum?!"