Parker sepertinya sangat mahir memasak. Daging panggang buatannya tidak kalah enak dari daging panggang buatan Bai Qingqing kemarin. Setelah dagingnya matang, Bai Qingqing juga ikut makan sedikit dan sisanya dihabiskan oleh Parker.
Setelah makan beberapa daging berturut-turut, kini Bai Qingqing merasa sangat kenyang. Ketika ia melihat Hawa keluar dari rumahnya ia langsung pergi keluar rumah dan berkata pada Parker dengan tergesa-gesa, "Aku pergi ke rumah Hawa dulu."
Parker melirik ke arah Hawa. Dalam hatinya ia berpikir bahwa Bai Qingqing tidak mungkin berani melarikan diri. Ia juga ingin Bai Qingqing lebih mengenal dengan orang-orang yang ada di sukunya, sehingga Parker menyetujui perkataan Bai Qingqing dan berkata, "Oke, tapi jangan pergi terlalu jauh."
Karena pria-pria pasangan Hawa tidak ada di sana, Parker terlalu malu untuk mengikuti Bai Qingqing dari belakang.
"Iya aku tahu." Bai Qingqing tentu ingat tentang binatang buas yang diceritakan oleh Parker dan seketika meruntuhkan seribu keberanian yang ia miliki, karena itu pula ia tidak berani pergi sendirian. Ketika ia semakin dekat dengan Hawa, Bai Qingqing melambaikan tangannya.
Saat itu Hawa membawa keranjang rotan kecil, dan ketika ia melihat Bai Qingqing, ia langsung menyapa dengan gembira, "Qingqing."
Bai Qingqing juga tersenyum dan melirik keranjang yang dibawa Hawa, di dalamnya ada tiga ekor kucing kecil, "Hei? Ini kucing-kucingmu?"
Awalnya Bai Qingqing mengira Hawa membawa keranjang untuk pergi memetik buah.
"Hmm!" Hawa mendengus sambil tertawa, kemudian ia mengangkat keranjang, dan menggoda Bai Qingqing, "Ini bukan kucing, ini adalah bayi-bayi macan tutul yang baru saja aku lahirkan."
"...." Ekspresi Bai Qingqing tampak tercengang kaget, ia membuka mulutnya lebar, dan melihat ke dalam keranjang lagi. Ia baru sadar jika ada bercak-bercak macan tutul di tubuh mereka dan ukuran tubuhnya seukuran kucing dewasa. Ketika dilihat dari dekat, mereka ternyata masih bayi, 'owekkk owekkkk' tangis bayi-bayi itu seolah mengisyaratkan bahwa mereka ingin minum susu dari induknya.
Bai Qingqing menutupi keterkejutannya, kemudian ia pun tersenyum dan berkata, "Hehe… Aku belum pernah melihat anak macan tutul, maaf."
"Tak apa, anak macan tutul memang terlihat seperti anak kucing. Tidak heran jika kamu salah menebak." Kata Hawa tanpa bisa menahan senyumnya, ia berjalan keluar lembah sembari melanjutkan kata-katanya, "Mereka sudah dikasih asi selama dua bulan supaya tidak terlalu kurus, dan belum cukup besar untuk dibiarkan berlarian sendiri di dalam suku. Mereka sangat menyukai rerumputan yang di sini. Jika mereka berlarian hingga ke tepi sungai, aku harus segera membawa mereka kembali ke suku sebelum matahari terbenam."
Bai Qingqing mengangguk setuju, tetapi dalam hatinya ia merasa anak macan tutul itu seperti kuda yang berlari liar.
Wow, macan tutul di sini sepertinya adalah jelmaan monster! Mereka memberi ASI kepada bayi mereka selama dua bulan! Entah bagaimana bentuknya ketika sudah menjadi manusia nanti? Akankah ada adegan induk menyusui di sini?
Ahhhh, membayangkan itu…
"Ehm…. apa mereka juga akan berubah menjadi manusia?" Tanya Bai Qingqing dengan penuh rasa ingin tahu.
Hawa memandang Bai Qingqing dengan aneh, "Macan tutul laki-laki harus menunggu dewasa dulu baru bisa berubah menjadi manusia. Kenapa kamu tidak tahu tentang hal ini?"
Hati Bai Qingqing tiba-tiba menegang, dan sebelum ia bisa memberi alasan yang tepat pada Hawa, ia mendengar Hawa berkata, "Apakah keluargamu terlalu melindungimu? Dan mereka tidak mengizinkan kamu keluar rumah?"
Karena wajah Bai Qingqing terlalu putih, Hawa selalu berpikir bahwa Bai Qingqing dibesarkan dengan pengawasan yang berlebih dan tidak dibiarkan bermain di luar rumah, jadi wajar jika ia tidak mengenal dunia luar dan tidak memiliki pengetahuan yang luas.
Bai Qingqing mengangguk berulang kali dan berkata, "Iya, keluargaku tidak mengizinkanku untuk berinteraksi dengan laki-laki dengan santai, dan aku tidak memiliki saudara laki-laki. Jadi aku benar-benar tidak tahu tentang hal ini."
"Pantas saja, sebagai seekor betina yang dilahirkan dalam bentuk manusia. Kamu belum pernah melihat seekor anak macan tutul laki-laki. Wajar kamu berpikir seperti itu." Hawa hanya berpikir bahwa Bai Qingqing memiliki pemikiran sederhana seperti seorang anak kecil dan tidak bisa menahan tawa ketika ia memikirkan hal-hal bodoh yang dilakukan olehnya, "Kamu bisa bertanya kepadaku apa saja jika kamu tidak mengerti tentang sesuatu."
Macan tutul betina lahir langsung dalam bentuk manusia, Bai Qingqing mengingat perkataan itu baik-baik. Pantas saja ia tidak pernah mendengar Parker bertanya padanya tentang perubahan wujudnya, karena wanita hanya memiliki bentuk manusia saja di sini.
"Oke." Bai Qingqing menyetujui pernyataan Hawa dan melanjutkan pertanyaannya, "Apa semua suku selalu memiliki jumlah perempuan yang sedikit?"
Hawa mendesah kemudian ia pun menjawab, "Ya, karena kita memiliki terlalu sedikit wanita, jadi jumlah macan tutul pria tidak bisa bertambah dan kita hanya bisa membiarkan jumlahnya semakin menurun."