Chereads / Bersantai di Dunia Binatang / Chapter 29 - Kain yang Aneh

Chapter 29 - Kain yang Aneh

Permukaan kain itu terasa dingin, licin, dan juga lembut. Seperti kain sutra, permukaannya juga sedikit bergelombang seperti ada sulam di atasnya. Menggosok dengan dua jari sangatlah sulit, Bai Qingqing secara naluriah merasa bahwa kain ini tidak mudah tersangkut seperti kain sutra.

"Aku tidak tahu siapa yang sudah meninggalkannya di sini, tapi aku akan mengambilnya." Bai Qingqing berpikir bahwa ia akan bertanya pada Parker ketika ia sudah tiba di rumah nanti, mungkin saja ada orang dari suku macan tutul yang kehilangan barangnya.

Kemudian Bai Qingqing memeluk setumpuk kain tebal itu, dan ia pun sangat terkejut saat mengetahui ternyata kain itu terasa sangat lembut. Tetapi ketika ia berusaha mengangkatnya ternyata cukup berat. Karena terlalu berat sehingga ia pun langsung menjatuhkan kain tersebut..

Dibutuhkan banyak usaha bagi Bai Qingqing untuk merangkak keluar dari lubang basah dengan kain yang tertutup lumpur dan ada bau aneh di dalam lubang tersebut.

Ia sekali lagi memperhatikan kain yang ada di tangannya itu, tampak putih bersih dan tanpa cacat. Ditutupi dengan garis-garis halus bersisik. Mungkin ini adalah perasaan saja karena sudah terlalu keras menyentuh kain tersebut.

Benar-benar kain yang aneh, ia belum pernah melihat kain semacam ini di zaman modern seperti sekarang. Binatang di sini memiliki keterampilan menenun yang luar biasa.

Tidak berselang lama, akhirnya Bai Qingqing berhasil keluar dari lubang itu dan segera berlari pulang sembari membawa kain itu.

Ia kembali pulang ke rumah kayu Parker, Bai Qingqing melihat bunga putih kecil di seluruh ruangan, dan ada karangan bunga gypsophila di mana-mana. Rumah di tata sedemikian rupa hingga mirip seperti taman bunga.

Seekor macan tutul terlihat sedang berguling-guling di lantai tanpa memperdulikan hal lainnya.

Bai Qingqing mengira ia salah memasuki rumah dan buru-buru berkata, "Maaf, aku salah masuk rumah."

Ketika ia baru beberapa langkah hendak pergi keluar rumah itu, Bai Qingqing menoleh ke arah sekitar dan ia pun sangat yakin bahwa ini memang benar rumah Parker!

Kemudian ia pun masuk lagi ke dalam rumah, Bai Qingqing melihat tas kanvasnya tergantung di dinding, dan juga memasukkan beberapa tangkai bunga yang berwarna putih. Akhirnya ia pun semakin yakin bahwa ini adalah rumah Parker.

"Wooo~" Bai Qingqing belihat ke arah seekor macan tutul yang keempat kakinya sedang dalam posisi terbalik, matanya bersinar, lalu ia berguling dan berdiri.

"Apa yang kamu lakukan?" Sudut bibir Bai Qingqing tampak berkedut karena panik, kemudian ia menggoyangkan tangannya yang memegang kain tadi, "Lihat apa yang kutemukan."

Parker menyapu pandangannya ke seluruh kain dan menatap wajah Bai Qingqing, tiba-tiba ia kembali menatap kain yang dipegang Bai Qingqing itu, seolah-olah ia sedang memperhatikan sesuatu. Pupil matanya tampak berkontraksi, dan macan tutul itu seketika langsung terdiam, seolah ia baru saja dikasih obat penenang.

Parker berubah menjadi bentuk manusia dan langsung menyambar kain itu hingga berbunyi 'plak', ia meraih kain itu dari tangan Bai Qingqing dan bertanya dengan gugup, "Dari mana kamu mendapat kain ini?"

Bai Qingqing terkejut, dan pergelangan tangannya yang terkilir terasa sedikit sakit, tapi ia hanya merasa tegang karena perilaku Parker yang seperti itu kepadanya.

"Di tepi danau, ada apa?" Bai Qingqing bertanya dengan cemas, sesuatu yang akan membuat Parker gugup, pasti sangat berbahaya. Meskipun ia tidak tahu apa apakah yang ia bawa ini sangat berbahaya atau tidak.

Parker mengerutkan keningnya dan berbisik, "Bagaimana mungkin…" 

"Ada apa sebenarnya?"

Parker melihat wajah Bai Qingqing yang tampak ketakutan, kemudian ia pun buru-buru mengurangi ekspresi tegang di wajahnya dan menjawab dengan tenang, "Binatang buas telah datang ke suku."

Bai Qingqing tiba-tiba merasa seperti jatuh ke dalam gudang es yang sangat dingin, dan seketika darahnya terasa membeku.

Untung saja ia tadi tidak tertangkap.

"Bukankah kamu mengatakan bahwa binatang buas tidak akan muncul di sini?" Bai Qingqing yang memegang kain kotor dan bau itu membuat tubuhnya menjadi tidak tertahankan, "Kain macam apa ini? Apa hubungannya dengan binatang buas?"

"Ini adalah serpihan kulit ular, mereka menggunakan kulit ini untuk menyenangkan pasangannya, jadi mereka akan mencoba mengupas sebanyak mungkin demi menyenangkan pasangannya."

Sembari berbicara, Parker menendang kulit ular itu keluar rumah dan berkata dengan dingin, "Sepertinya binatang ular ini memiliki teknik ganti kulit yang bagus, tapi sayang sekali."

Bai Qingqing menjadi semakin takut ketika ia mendengar perkataan Parker, dan melihat bahwa ular itu berbentuk silinder, kulit telapak tangannya mendadak seperti mati rasa ketika ia ingat bahwa dia lah yang telah membawa kulit itu ke sini.