Chereads / Bersantai di Dunia Binatang / Chapter 34 - Hewan Buas yang Memakan Daging Mentah

Chapter 34 - Hewan Buas yang Memakan Daging Mentah

Curtin mengeluarkan ludahnya untuk menyapu darah yang ada di luka Bai Qingqing.

"Jangan lakukan ini, kakiku kotor." Bai Qingqing tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerutkan kakinya.

Kedua kakinya diangkat dari tanah, sehingga ia harus menopang badannya dengan kedua tangannya agar tetap seimbang, dan ia juga harus menutupi rok dengan satu tangan agar tidak terbuka.

"Tidak kotor." Tangan Curtin dengan lembut membelai kakinya yang ramping dan hangat. Kaki yang semula sangat kotor karena menginjak tanah yang penuh dengan dedaunan dan juga berembun, kini menjadi bersih. Bukan hanya tidak ada kotoran, tetapi telapak kaki ini seperti baru disikat, benar-benar tampak putih dan bersih. Dan luka akibat tertusuk ranting-ranting yan kering itu kini terlihat semakin jelas.

Bai Qingqing hanya terdiam, kakinya menegang seolah sedang melakukan protes.

Curtis mengangkat kepalanya untuk melihat Bai Qingqing, dan tiba-tiba ia berkata, "Hei" kemudian ia berkata lagi, "Kenapa bintik-bintik hitam yang ada di wajahmu berkurang?"

"Hhm?" Bai Qingqing kaget, ia pun buru-buru duduk tegak, mengangkat tangannya dari tanah dan menyentuh wajahnya.

Ia sangat gugup bahkan ia tidak bisa berkata apa-apa. Tapi setelah menyentuhnya, ia baru sadar bahwa titik-titik di wajahnya itu bisa terangkat dan sepertinya bisa hilang kapan saja.

Bai Qingqing tidak berani menyentuhnya lagi, dan ia pun segera memalingkan wajahnya dari Curtin.

Curtin menurunkan kaki Bai Qingqing dan mencubit dagu Bai Qingqing dengan satu tangan, ia memaksa Bai Qingqing untuk menghadap padanya.

"Lepaskan aku!" Bai Qingqing memelototinya dan menggelengkan kepalanya, tapi ia gagal menyingkirkan tangan yang dingin itu di dagunya. Sebaliknya, dagu yang dicubit Curtin terasa sakit.

Tangan Curtin menyentuh wajah Bai Qingqing, dengan sedikit sentuhan saja kulit wajahnya yang putih tampak kemerah-merahan, sepertinya ia sedang terkejut. Curtin memegang wajah Bai Qingqing dengan tangannya yang besar, perlahan ia menghapus semua bintik hitam yang ada di wajah Bai Qingqing.

Melihat wajah asli Bai Qingqing, Curtin tidak bisa menahan diri untuk tidak bergumam, "Kamu sangat cantik…"

Kulit wanita ini ternyata sangat mulus, menyentuhnya sedikit saja bisa membuat kulitnya merah.

Curtin tiba-tiba merasa bahwa 35 tahun pertama hidupnya sia-sia, seharusnya ia menemukan perempuan ini dari dulu seperti binatang buas yang lainnya. Tentu saja, mangsanya tetaplah Xiao Bai, tapi masalahnya ia harus bisa merawat Xiao Bai dengan baik hingga ia tumbuh dewasa.

"Hmmmm!" Bai Qingqing menggelengkan kepalanya dengan marah, akhirnya ia berhasil menyingkirkan tangan yang terasa seperti penjara itu. Tapi tetap saja dalam hati ia merasa tidak tenang.

Ini mengerikan, dunia ini mendadak menjadi musim semi karena Curtin tiba-tiba terlihat seperti menyukainya.

Ketika sedang asik memperhatikan wajah Bai Qingqing, tiba-tiba Curtin tersadar karena Bai Qingqing mendengus dengan dingin. Seketika wajah Curtin kembali seperti semula, dengan sikapnya yang acuh tak acuh ia berkata, "Ayo pulang."

"Itu bukan rumahku!" Balas Bai Qingqing dengan kesal.

Curtin tidak peduli dengan perkataan Bai Qingqing. Ia langsung menggendongnya dan membawanya kembali menuju air terjun. Ketika di perjalanan Curtin melihat ada seekor kelinci yang besar, kemudian ia menangkap kelinci tersebut menggunakan ekornya.

Ketika kembali ke rumahnya, kijang hasil buruannya itu kini sudah tidak ada. Hanya ada bercak-bercak darah saja yang tersisa.

Curtin menurunkan Bai Qingqing dari gendongannya di atas tanah yang berumput lebat, kemudian ia memberikan mangsa yang masih hidup dengan ekornya.

"Makanlah."

Bai Qingqing menatap kelinci besar itu dengan matanya yang sipit, kelinci itu kira-kira seukuran dengan serigala. Telinganya panjang, matanya merah, bulunya putih seperti kain pel yang biasanya diberi tongkat panjang untuk membersihkan lantai.

Apa ini benar-benar kelinci?

"Aku tidak mau makan." Setelah Bai Qingqing berkata seperti itu, namun perutnya meraung-raung seolah tidak mau diajak bekerja sama. Kelinci yang ada di depannya itu sepertinya sangat ketakutan, sehingga ia menegakkan telinganya.

Curtin tahu bahwa Bai Qingqing sedikit menahan diri, kemudian ia pun segera memegang leher kelinci raksasa itu dengan satu tangan. Hanya dengan sekali pukulan ringan menggunakan kukunya yang tajam itu, kelinci raksasa itu langsung menjerit, rambut di lehernya seketika berwarna merah karena darah yang mengalir.

Curtin sekali lagi memberikan kelinci itu pada Bai Qingqing, "Makanlah."

Bai Qingqing hanya terdiam dan tidak menjawab.

Apakah pria ini ingin memberinya makanan mentah-mentah?

Tunggu tunggu, di sarang Curtin ini tidak ada kayu bakar atau pemantik batu api, jadi dia akan memakan daging ini mentah-mentah?

Bai Qingqing terkejut dengan tebakan ini, dan kini merasa bahwa Curtin ternyata lebih menakutkan dari yang ia bayangkan.

Sebenarnya Bai Qingqing tidak ingin makan, tapi untuk menyindir Curtin ia berkata, "Aku tidak makan makanan mentah."

Curtin mengerutkan alisnya, berpikir sejenak lalu ia pun berkata, "Tunggu sebentar."

Ia hendak pergi keluar sarangnya, tapi mengingat apa yang telah dilakukan oleh Bai Qingqing, tiba-tiba ia pun berkata, "Jangan mencoba melarikan diri lagi, kamu tidak akan pernah bisa melarikan diri dari wilayahku. Tetap di sini dan jangan bergerak."