Chereads / MANTAN TERINDAH ! / Chapter 17 - Bakti Sosial Kampus

Chapter 17 - Bakti Sosial Kampus

Malam itu Andrian mendapat uang 5 juta dari balapan motor dan di berikan pada Amanda, dia terkejut karena mengira hanya bercanda ternyata beneran. Menurut Andrian sebagai hadiah. Setelah itu mereka pulang, Andrian mengendarai motornya tidak terlalu cepat sementara Amanda memeluknya erat. Angin malam berhembus dengan lembut. Sesampainya di rumah Amanda.

"Aku janji tidak akan balapan lagi !" janji Andrian pada Amanda.

"Walau takut, aku tidak membatasi apapun yang kamu lakukan !" Jawaban Amanda. Andrian tersenyum.

"Ini janjiku, bila aku punya pacar ! aku akan berubah !" sambil memeluk tubuh Amanda, hatinya sangat bahagia. Begitupun Amanda.

"Sudah kamu masuk, dan tidur yang nyenyak !" Andrian melepas pelukan dan meminta Amanda untuk masuk.

"Hati-hati ya !" ucap Amanda, Andrian tersenyum dan akhirnya pergi. Amanda menarik nafas lega dan masuk ke rumah, sejauh ini mamanya belum tahu tentang hubungannya dengan Andrian.

---------

Hari keberangkatan pun tiba, semua peserta berkumpul di kampus, Amanda sempat mendapat larangan dari mamanya, tapi dia meyakinkan kalau ini adalah kegiatan sosial kampus. Waktunya tak lama hanya seminggu lebih, tempatnya memang cukup jauh dan terpencil. Masalahnya ini adalah kegiatan luar sekolah atau kampus pertama kali yang diikutinya dalam hidupnya selama ini. Amanda tak pernah ikut kegiatan sekolah apa pun itu kecuali pramuka tapi tidak untuk kemping, bahkan darmawisata pun tak pernah ikut berpartisipasi.

Ada alasan khusus, pertama memang Amanda tidak mau karena percuma saja toh tak ada teman yang menemaninya. Mereka akan menjaga jarak kedua, orang tuanya memang membatasi entah kenapa. Kali ini mamanya sedikit heran ketika Amanda begitu antusias dengan kegiatan ini. Amanda mengatakan Mira akan menemaninya, Akhirnya mamanya setuju.

Amanda tiba di kampus dia diantar sopirnya, di sana dia bertemu dengan Mira yang sudah menunggunya dan juga Andrian.

"Gue pikir elu engga bakalan bisa ikut !" ujar Mira, ia masih ingat seperti dilakukan Amanda ketika ada kemping hari terakhir mos waktu lalu. Dengan alasan sakit.

"Iya, sekarang beda ! gue ingin merasakan kegiatan kampus bersama teman-teman !" bela Amanda, Mira tersenyum dan memeluknya ia yakin kini Amanda sudah berubah ke arah positif.

"Iya, maaf ... nyokap lu kan galak !" Mira tertawa kecil. Amanda hanya tersenyum saja.

"Ehem, sudah dibawa semua yang nanti diperlukan ?" Andrian memotong keakraban dua sahabat itu. Amanda melepas pelukannya dan mengangguk karena sebelumnya dia selalu mengirim sms tentang hal-hal yang harus ia bawa ke tempat tujuan dengan Andrian.

"Sudah kok !" jawabnya, sambil melirik tas kopernya yang tak terlalu besar.

"Syukurlah, simpan disini biar engga repot nanti ! kamu juga Mir !" ujar Andrian menunjuk tasnya dan juga Wahyu adiknya ikut. Amanda dan Mira pun menyimpan tas mereka.

Mereka di bagi perkelompok, satu kelompok satu bis. Kebetulan mereka semua satu kelompok jadi akan satu bis nantinya. Ternyata kelompok basket Arman dan geng pacarnya juga pada ikut tapi di kelompok lain. Itu terlihat ketika semua diminta berkumpul dahulu semuanya sebelum berangkat. Karena akan ada arahah dari Rektor pimpinan kegiatan sosial ini.

"Selamat pagi semua !"

"Pagi ... !"

"Hari ini kegiatan tahunan Bakti sosial Universitas kita dimulai lagi. Bakti sosial ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam hal apapun... dan akhirnya saya minta jaga sikap dan prilaku kalian selama disana agar tidak mencoreng nama baik Universitas kita, patuhi semua larangan disana ! dan tentu saja kita berdoa agar semua keinginan baik kita dilancarkan oleh tuhan yang maha esa !" begitulah penjelasan ketua tim Bakti sosial, mereka pun berdoa dan setelah itu mulai naik bis. Ada 5 bis besar yang akan membawa mereka ke tempat tujuan.

mereka kini ada di bis masing-masing sesuai dengan kelompok, Amanda, Andrian dan Wahyu juga Mira di bis tiga, Andrian bersama Amanda. Di bagian tengah dua bangku Amanda duduk di dekat jendela sedang Andrian di sampingnya. Mira duduk dengan teman perempuan agak depan tiga bangku. Sedang Wahyu duduk di bangku belakang dengan teman-temannya kebanyakan laki-laki, mereka banyak bercanda, bersenda gurau dan bernyanyi-nyanyi karena ada yang bawa gitar.

Para perempuan hanya tertawa melihat tingkah mereka, setiap bis ada dua dosen pebimbing satu duduk di depan satu di belakang. Bis pun mulai berangkat satu persatu perjalanan akan menempuh 4 sampai 6 jam cukup melelahkan. Ketika bis berjalan masih ramai oleh anak-anak yang sangat bahagia saling mengobrol dan bercanda, tetapi 1-2 jam kemudian semua hening karena tertidur.

Jalan yang awalnya lancar mulai memasuki pegunungan dan berkelok-kelok, Amanda merasa perutnya agak mual, Andrian yang ada di sampingnya mulai mengambil minyak angin dan membalurkan di pundak Amanda, dia hanya diam.

"Enakan ?" tanya Andrian, Amanda mengangguk setelah itu memberikan air minum hangat. "Sini, tidurnya biar enak !" Andrian merangkul pundaknya menariknya dalam pelukan, Amanda menyandarkan kepalanya di pundak Andrian dan membalas pelukannya, kali ini terasa nyaman dan kemudian tertidur. Begitu pun Andrian.

Tak berapa lama mereka semua sampai di suatu desa di kaki sebuah gunung, pemandangah sangat indah dan masih asri. Mereka pun turun termasuk Andrian dan Amanda serta yang lainnya, ternyata mereka di bagi lagi dua wilayah desa lain, 2 di Desa Mekar namanya, 3 bis di Desa Embun letaknya bersebelahan.

Kelompok Andrian di desa Mekar dan Kelompok Arman di desa Embun, untunglah mereka berpisah, Semuanya akan menginap di rumah-rumah penduduk yang sudah di sediakan. Setelah pembukaan selamat datang oleh kepala desa mereka beristirahat, tugas mereka satu, membuat akses jalan yang awalnya tanah bila hujan becek dan akan ditutupi batu, membangun mck umum dan memberikan penyuluhan kepada warga desa, dari pertanian sampai kesehatan.

Untuk yang perempuan akan tinggal satu rumah 4 orang, mereka akan tinggal berdekatan tidak terlalu jauh, kalau untuk lelaki menyebar di berbagai rumah penduduk max 2 sampai 3 orang. Amanda beruntung bersama Mira dan satu kamar, sementara Andrian dan Wahyu berpisah berbeda tempat tinggal.

Hari pertama, malamnya upacara pembukaan bakti sosial di hadiri ketua kampus, perangkat desa dan dihadiri camat, semua warga hadir termasuk mahasiswa, seperti biasa Andrian duduk di sebelah Amanda.

"Dingin ?" bisik Andrian, Amanda menggeleng karena sudah memakai jaket begitupun Andrian, tangan keduanya saling berpegangan erat. Siapapun akan iri dengan kemesraan mereka.

Setelah selesai para mahasiswa di beri tugas untuk besok, lelaki dah perempuan akah berbeda. Andria dan yang lainnya akan membangun jalan, batu-batunya sudah di sediakan tinggal di tempel di jalanan. Sementara Amanda dan kelompoknya akan bertemu ibu-ibu.

Andrian mengantar Amanda dan juga Mira ke rumah tinggal mereka sementara setelah itu pergi, teman-teman lain menatap Amanda.

"Elu sudah jadian dengan Andrian ?" tanya salah satunya kepada Amanda karena penasaran akan kedekatan mereka berdua.

"Sudah !" jawab Amanda malu-malu, semua terkejut, kecuali Mira.

"Kapan ?"

"Sudah satu minggu ini !" jawab Amanda.

"Elu serius pacaran sama Andrian ? elu tahu kan dia seperti apa !" semua tahu dan mengenal Andrian sebagai bad boy. Amanda tersenyum.

"Sudah, tapi engga seheboh dikatakan orang ! memang sih ada beberapa tapi secara keseluruhan dia baik dan perhatian kok !" jawab Amanda.

"Kok bisa sih secepat itu setelah putus dari Arman ?"

"Gue sebenarnya tidak punya perasaan apapun pada Arman ! jadi ketika putus tidak terlalu gimana gitu !" jawab Amanda, semua teman-temannya tertegun dengan jawaban Amanda ada perubahan besar dalam dirinya, yang awalnya selalu berhati-hati dan menjaga jarak bila mengobrol.

Bersambung ....