Maaf, mungkin alur ceritanya agak lambat begitu juga konfliknya belum terlalu greget, karena penulis ingin mencoba bikin cerita yang agak panjang dari buku yang pertama. max 100 atau kalau engga 60 an deh ! 😁 ... mudah-mudahan sampe soalnya belum pernah sepanjang itu bikin cerita genre seperti ini. Dulu pernah tapi di platform lain tapi ceritanya gay ... 😊
------------
Pagi itu Amanda ke kampus diantar mamanya sendiri, setelah kejadian tadi malam sepertinya kedua orang tuanya lebh ketat lagi mengawasinya. Lagi-lagi Amanda tidak bisa menolaknya.
Malu masih di antar orang tuanya ? sudah biasa sejak SMP sampai SMU juga begitu. Hanya saja kedua orang tuannya sebatas itu, mereka tidak tahu perasaannya ketika di sekolah, tidak punya teman dan di bully. Yang mereka tahu hanya aman dari gangguan para lelaki atau cowok yang mendekatinya dan berfikir semua baik-baik saja.
Amanda harus berjuang sendiri di sekolah menghadapi semua masalah. Amanda tidak pernah bercerita tentang semua itu, sejak kejadian waktu SD ! suatu hari ada temannya cowok yang termasuk bandel di sekolah suka bikin ulah dan jail terutama pada anak perempuan termasuk kepada dirinya. Dan itu hal itu sering terjadi, sayang waktu itu dia terlalu berlebihan berbuat jail kepada dirinya dengan mengangkat roknya sehingga semuanya terlihat oleh teman-temannya.
Hal itu membuatnya menangis karena malu, mamanya tahu dan secara mengejutkan dia tidak terima Amanda diperlakukan hal itu, sehingga menjadi panjang masalahnya dan berakhir ketika anak itu pindah dari sekolah. Hal itu justru membuat ia semakin di jauhi oleh teman-teman dan guru-guru menjaga jarak dengannya karena kejadian itu, bagi kedua orang tuanya mungkin selesai tapi tidak dengan dirinya.
"Telpon mama, kalau kamu sudah beres kuliah !" ujar mamanya kepada Amanda. dia hanya mengangguk.
Amanda turun dari mobil dan menuju kelas seperti biasa, tanpa di duga dia bertemu Arman. Sepertinya menunggunya.
"Tadi malam kamu kemana ?" tanyanya. Amanda menatapnya dengan tajam.
"Justru aku mau bilang kamu kemana ?" Amanda balik bertanya.
"Maksud kamu apa ?"
"Sudah deh, jangan bohong ! kamu mau melakukan sesuatu padaku kan ? tapi untunglah tidak terjadi, tapi justru kamu melakukannya dengan orang lain !" jawab Amanda. Muka Arman memerah apalagi hal itu disaksikan oleh yang lain.
"Mulai saat ini, aku mau putus dari mu ! kamu boleh cari perempuan yang lebih baik dariku !" jelas Amanda dan langsung pergi meninggalkan Arman.
Arman tentu saja marah tapi tidak bisa apa-apa, karena kalau melakukan sesuatu pada Amanda yang buruk reputasinya menjadi jelek. Ada seseorang yang menepuk pundaknya.
"Udah deh lupain cewek model dia !" ternyata itu adalah Dodi tapi tidak bersama Mira.
"Sudah gue bilangin dari dulu ! tapi elu tetep kekeh pengen sama cewek kayak dia !" tambah Dodi.
"Sialan ! semua kacau ! sepertinya ada yang menggagalkan rencana gue Dod !" maki Arman sambil mengepal tangannya.
"Gue tahu siapa ?" ujar Dodi, Arman menatap temannya itu dengan tajam.
"Siapa ? biar gue hajar tuh orang !" jawab Arman marah,
"Melisa !"
"Apa ! dia ?" Arman terkejut.
"Siapa lagi coba ?" Dodi tenang. Muka Arman langsung memerah.
"Kurang ajar, akan gue hajar tuh cewek !" Arman pun pergi dengan penuh amarah. Sementara Dodi mengikutinya.
--------------
Di kantin cukup ramai. Melisa sedang mengobrol dengan teman-temannya, tiba- tiba Arman datang dengan marah.
"Hei, cewek perek ! lo jangan ganggu hidup gue !" makinya pada Melisa.
"maksud lo apa sih dateng-dateng marah !" jawab Melisa menatap Arman.
"Elo udah merusak hubungan gue dengan Amanda !"
"Emang kenapa, dia tahu elu selingkuh hah ?"
"Kurang ajar jadi elu ya biang keroknya !"
"Loh emang benerkan ? dulu juga si Mia putus sama elu juga dia mergoki elu sama cewek lain ?"
"elo jangan bawa-bawa dia ! apa elu lakuin di pesta Sandi kemarin sama gue !" semua menatap mereka berdua.
"Pesta ? jadi elu ngajakin Amanda ke sana ? ha ... ha ... eh, Arman ! dia itu cupu, polos mana tahu pesta yang begituan ! atau elo sengaja ngajak ke sana ... karena Amanda masih perawan ?" Melisa tertawa mengejek.
"Kurang ajar elu ... !" sebuah tangan memegang pundaknya. menghentikan Arman agar tidak terlalu jauh dipermalukan.
"Udah Man cewek seperti dia engga perlu elu ladeni ! semua orang juga tahu dia ayam kampus !" jawan Dodi. Semua berbisik makin heboh.
"Sok suci lo Dod ! padahal elu pernah nyicipin gue beberapa kali ! apa elu enggak inget ?, gue tahu posisi favorit elu di atas ranjang !" Ujar Melisa sinis. Muka Dodi memerah.
"Kenapa lo nyalahin gue, karena rencana lo gagal ? tanya tuh pacar elo Mia ! dia mata-matain elo Arman ! Tanya si Maman kalau elo enggak percaya !" lanjut Melisa menunjuk seseorang bertubuh gemuk yang agak ketakutan.
"Gue emang tahu segalanya, tapi buat apa gue juga ngurusin elu berdua ! cih .. !" Melisa pun pergi dari situ.
Sementara Arman dan Dodi terdiam, di tempat lain seorang cewek tersenyum penuh kemenangan dan dia pun pergi.
------------
Amanda sendiri sedang berada di kelas, dia membawa bekal dan lagi males kemana-mana. Dia masih marah pada Arman yang tega mau melakukan itu padanya.
"Eh, Amanda elu udah putus dengan Arman ?" tanya temannya, Amanda menghela nafas berita itu cepat menyebar dan dia mengangguk.
"Eh elu tahu engga kejadian di kantin tadi seru banget deh ... !" dan mereka pun membicarakan apa yang terjadi malam tadi di pesta. mukanya memerah pasti dia di gosipin lagi.
"Tapi Melisa gila juga ternyata !" bisik yang lain. Amanda tertegun ternyata Arman menyalahkan dia karena rencananya gagal.
"Syukurlah elu selamat dari si playboy Arman !" Ujar yang lain. Bel tanda masuk bergema tanda kuliah dimulai.
Kuliah pun selesai, para mahasiswa pun pulang. Amanda beberapa waktu ini tidak melihat Mira, sejak pacaran dengan Arman dia agak menjaga jarak dengannya. Semua orang melirik ke arahnya Amanda yakin karena gosip itu. Tapi dia tidak perduli, mamanya sudah menelpon tadi ia akan menjemputnya.
"Hai, lagi ngapain ?" Amanda terkejut ketika sedang ada yang menyapanya ternyata Andrian.
"Lagi nunggu mama mau menjemput !" jawab Amanda sedikit malu.
"Oh ! tadi malam maaf ya !"
"Maaf kenapa ?"
"Aku engga tahu kalau Arman seperti itu ! pasti ku hajar dia kalau sampai kamu di apa-apain !" jawab Andrian terlihat marah. Amanda tertegun dia menatap Andrian baru menyadari dia selama ini melindunginya. hanya saja dia bodoh tidak cepat mengerti.
"Tapi aku kan tidak apa-apa ! aku juga minta maaf !"
"Maaf kenapa ?"
"Tidak tahu Arman seperti itu ! aku tahu tidak percaya padamu karena ... kamu gosipnya bad boy !" Amanda menunduk.
"Ha ... ha ... emang benar kok !" Andrian tertawa.
"Bang, aku cari kemana-mana ternyata disini !" tiba-tiba seorang cowok memanggilnya.
"Eh, kak Amanda ya ?" lelaki itu menyapanya Amanda. Dia tahu dia adik Andrian
.
"Kok elu tahu sih ?" Tanya Andrian.
"Ya elah bang, semua tahu dia pacarnya kak Arman senior di tim basket !" jawab Wahyu. Amanda terkejut dan baru menyadari Wahyu masuk tim basket karena tidak memperhatikan sekelilingnya.
"Maaf aku sudah putus dari dia ?" jawab Amanda. Andrian dah Wahyu terkejut.
"Serius !"
"Sejak kejadian malam tadi !" jawab Amanda.
"Jadi benar ya gosip itu !" ujar Wahyu. Dering hp berbunyi, Amanda membuka dan menjawabnya.
"Maaf aku duluan mama udah sampai !" Pamit Amanda kepada mereka berdua.
"Hati-hati ya !" ujar Andrian, Amanda mengangguk tersenyum.
"Oh jadi dia ya ! yang abang suka !" kata Wahyu sambil melirik.
"Apaan sih ! gue pergi dulu ya !"
"Bang, mau kemana ? ingat bang, nyokap ngajak kita makan malam !"
"Iya beres !" Andrian pergi sambil melambai tangannya sementara Wahyu hanya menggeleng kepala melihat tingkah laku abangnya itu.
Bersambung ...