Sementara di Panti, Ruby sedang duduk diruang tamu bersama adik adiknya.Dia merasa bahagia hari ini dan selalu tersenyum ketika bersama Jullian.Bu Rani yang melihatnya pun tersenyum dan langsung duduk disebelahnya.
"Sayang sepertinya kamu sangat bahagia sekali," tebak Bu Rani sambil tersenyum
"Iya ibu ini semua karena Jullian Bu," ucap Ruby sambil tersenyum
"Jullian, pria yang baik dan juga menerima Ruby apa adanya Bu padahalkan Ruby buta," ungkap Ruby
Bu Rani tersenyum mendengar ucapan dari Ruby.Dia langsung mengenggam tangan putrinya dan menatapnya.
"Iya sayang ibu lihat dia sangat tulus kepadamu dan ibu harap kamu dan Jullian bisa selalu bahagia," ujar Bu Rani
"Ibu sangat beruntung memilikimu sayang meskipun kamu bukan anak kandung ibu dan juga meskipun kamu tidak bisa melihat.Ibu sangat menyayangimu Ruby sayang," batin Bu Rani
Bu Rani merangkul Ruby dari samping dan mencium pelipisnya dengan lembut.Ruby merasa senang dan bahagia bisa mendapat pelukan dari Ibu Rani.
"Terimakasih ya Bu, Ibu menyayangi Ruby dengan tulus dan tidak memandang fisik Ruby," ucap Ruby tersenyum
"Iya sayang sama sama," balas Bu Rani
Faris dan anak yang lain pun menghampiri mereka dan duduk dibawah.Mereka semua tersenyum melihat kakaknya tersebut bahagia.
"Baiklah kalian temani kakak kalian dulu ya ibu mau menyiapkan makan malam bersama," ujar Bu Rani
"Iya bu," jawab Faris
Bu Rani tersenyum lalu diapun langsung berdiri dan berjalan menuju ke dapur.45 menit kemudian Bu Rani sudah selesai memasak dan juga menata makanannya diatas meja. Setelah itu dia memanggil semua anak anaknya untuk makan malam bersama. Sementara Ruby masih duduk disofa ruang tamu dan Bu rani membawakannya makanan dan duduk disebelahnya.
"Sayang sini ibu suapin kamu makan?" tawar Bu Rani
"Maafin aku ya bu aku hanya menyudahkan ibu saja," ujar Ruby
"Jangan berbicara seperti itu nak ibu tidak suka," tegur Bu Rani
Bu Rani pun menyuapi Ruby makanan dan Ruby pun langsung mengunyahnya.Beberapa menit kemudian Bu Rani sudah selesai menyuapinya dan Bu Rani memberikan segelas air pada Ruby.Ruby meraba raba dan langsung menerimanya lalu meneguk air putihnya.Setelah itu Bu Rani membereskan meja makan dan Piring kotor dia bawa ke dapur.
"Andaikan orang tuaku juga begitu tulus menyayangiku seperti Bu Rani pasti aku akan sangat bahagia.Namun semuanya hanya ada dalam anganku saja," batin Ruby
Selesai mencuci piring Bu Rani menyalakan televisi dan anak anak menonton tv. Ruby hanya bisa mendengarkannya dan diapun menyandarkan tubuhnya disofa.Bu Rani kembali duduk disebelah puteri angkatnya tersebut.Bu Rani melirik jam di dinding menunjukan angka 07.00 malam.Lalu dia kembali menonton tv sambil memperhatikan Ruby.
"Ruby percayalah nak suatu saat kamu akan mampu melihat dunia lagi sayang," ucap Bu Rani
"Iya Bu aku percaya akan hal itu dan aku sudah terbiasa seperti ini hidup dalam kegelapan," ungkap Ruby sambil tersenyum tipis
Bu Rani menghela nafas kasar mendengar ucapan Ruby.Dia tidak sanggup melihat puterinya menderita seperti ini terus.Ruby meraba dan menyentuh tangan ibunya lalu mengenggamnya erat.Hal itu membuat Bu Rani menoleh dan kembali menatap Ruby.
"Bu aku tahu ibu sedih melihat keadaanku seperti ini namun aku tetap merasa beruntung karena aku bisa lahir kedunia meskipun tidak diinginkan," ungkap Ruby
"Jadi janganlah bersedih ibu hal itu membuat aku ikut bersedih," ujar Ruby
"Iya sayang maafin ibu ya nak," ucap Bu Rani
Sementara diMansion keluarga Stefano mereka kini tengah makan malam bersama dimeja makan.Mommy memperhatikan puteranya yang terlihat sangat bahagia. Beberapa menit kemudian mereka pun selesai makan.
"Lian sepertinya kamu sangat bahagia hari ini apakah karena gadis bernama Ruby itu?" tebak Mommy
"Lho kok mommy tahu sih," gerutu Jullian
"Mommy hanya menebaknya sayang," jawab Mommy sambil tersenyum tipis
"Iya mommy aku memang baru sehari mengenal Ruby namun berada didekatnya membuatku nyaman.
Dia berbeda dengan gadis yang lain dan dia memilih memghabiskan waktunya bersama adik pantinya," ujar Jullian panjang lebar
"Besok ajaklah Ruby kesini nak kan besok hari minggu.Mommy dan Daddy ingin melihat Ruby," ucap Mommy sambil tersenyum
"Iya mommy itu pasti," balas Jullian tersenyum tipis
Mommy pun langsung berdiri dan membawa piring kotornya kedapur dan mencucinya disana.Setelah itu Mommy menghampiri suami dan puteranya yang kini ada diruang tamu.Daddypun langsung menyalakan televisi dan mereka berbincang diruang tamu.
"Lian apakah kamu mencintai gadis yang bernama Ruby itu?" tanya Mommy
Jullian terkejut mendengar pertanyaan mommynya yang tepat sasaran.Sementara Mommy tersenyum kecil melihat reaksi dari puteranya tersebut begitu juga dengan Daddy. Jullian menghela nafas lalu diapun menganggukkan kepalanya kearah sang Mommy.
"Kamu menerima kekurangan dari Ruby nak?" tanya Mommy memastikan
"Iya mommy aku menerimanya dan aku akan menjadi mata untuk Ruby dan tentu saja aku mencintai Ruby apa adanya," ungkap Jullian sambil tersenyum lebar
Mommy dan Daddy yang mendengar ucapan putera mereka pun merasa bahagia.Mereka berdua semakin penasaran dengan sosok gadis yang dicintai oleh putera mereka.
"Oh ya Lian apakah Ruby tahu jika kamu adalah seorang CEO?" tanya Daddy
"Belum tahu mommy," ujar Jullian
"Sayang jika Ruby tahu siapa kamu sebenarnya dia pasti akan merasa tidak pantas untukmu nak," ucap Mommy
"Iya mommy aku akan segera memberitahu Ruby," balas Jullian sambil tersenyum
"Dad, Mom ayo istirahat ini sudah larut malam," ujar Jullian
"Kamu janji ya kamu besok ajak Ruby kesini nak," tegur Mommy
Jullian mengangguk lalu mereka berdiri dan berjalan memuju ke kamar mereka masing masing.Cklek Jullian membuka pintu kamarnya dan langsung masuk kedalam.Dia hendak membaringkan tubuhnya diranjang namun dia urungkan.Jullian memperhatikan tubuhnya yang berkeringat sangat banyak dan hal itu membuatnya heran dan bingung.
"Kenapa aku malam malam berkeringat," batin Jullian
Jullian melepas kaosnya dan dia berjalan menuju ke kamar mandi.30 menit kemudian dia keluar dari kamar mandi dan segera mengambil kaos dan celana didalam Lemari setelah itu memakainya.Jullian langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan mengingat kembali perbincangannya dengan kedua orang tuanya tentang Ruby.
"Ruby fikiranku sekarang dipenuhi oleh kamu sayang dan sampai saat ini aku masih memikirkanmu.aku akan menjadi Mata kamu disetiap kamu melangkahkan kakimu," gumam Jullian.
"Sabar ya sayang percayalah suatu saat kamu akan melihat lagi dan aku ingin akulah yang pertama kali yang kamu lihat," ucap Jullian sambil tersenyum
"Good night Ruby," ucap Jullian
Jullian tersenyum kecil mengingat pertemuan pertamanya dengan Ruby.Dia pun langsung memejamkan kedua matanya menuju ke alam mimpi.Beberapa menit kemudian Jullian langsung terlelap dalam tidurnya.
tbc