"Begini Bu tadi dimansionku teman orang tuaku datang dan mereka terkejut mendengar nama lengkap Ruby dan panti ini.Mereka berdua menyesal karena telah msmbuang Ruby ke panti ini dan namanya Tante Sarah dan Om Hendra," ujar Jullian
"Jadi mereka orang tua kandung Ruby?" tanya bu Rani memastikan
"Iya Bu," jawab Jullian singkat
Bu Rani langsung mengelus punggung puterinya dengan lembut.Ruby melepaskan lelukannya pada Jullian dan beralih memeluk Bu Rani dan kembali menangis.
"Bu mereka bukan orang tuaku hiks hiks," ucap Ruby sambil sesegukan
"Sst sayang tenanglah ibu ada disini nak," bujuk Bu Rani dengan lembut
Setelah Ruby merasa tenang Bu Rani mencium keningnya dengan lembut lalu melepaskan pelukannya.Dia menatap Ruby sambil tersenyum tipis dan memghapus air mata puterinya.
"Sayang meskipun mereka telah membuang kamu namun mereka tetaplah orang tua kandungmu nak," bujuk Bu Rani dengan lembut
"Mereka bukan orang tuaku Ibu dan mana ada orang tua kandung yang tega membuang puterinya hanya karena puterinya buta," ucap Ruby dengan nada tinggi
Ruby langsung berdiri dan berbalik lalu dia menggunakan tongkatnya dan berjalan menuju ke kamarnya.Didepan kamarnya dia meraba raba pintu lalu membukanya kemudian masuk kedalam.Sementara Bu Rani menghela nafas kasar melihat puterinya yang sedang marah.
"Bu saya izin pulang dulu ya nanti sore aku akan kesini lagi," pamit Jullian
"Iya nak hati hati ya," tegur Bu Rani
Jullian tersenyum lalu mengangguk kemudian dia berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari panti.Dia langsung masuk kemobilnya dan melajukannya menuju ke mansion. Sementara Bu Rani langsung berdiri dan berjalan menuju ke kamar Ruby.Tok..tok..tok Bu Rani mengetuk pintu kamar Ruby namun Ruby tidak membukanya.
"Ruby sayang buka pintunya nak?" ucap Bu Rani
"Aku ingin sendiri Bu," balas Ruby.
Bu Rani menghela nafas lalu dia kembali duduk disofa.Dia merasa sangat kasihan dengan puterinya yang mengingat masa lalu. Sementara didalam kamar Ruby kembali menangis mengingat pertemuannya dengan orang tua kandungnya.
"Hanya karena aku buta mereka tega membuangku ke panti namun aku merasa sangat senang karena aku besar dipanti dari pada dibesarkan mereka," gumam Ruby
Ruby meraba wajahnya dan menghapus air matanya.Dia tidak boleh bersedih harusnya dia bahagia dan lupakan orang orang yang menyakitimu.Diapun langsung berdiri dan meraba gagang pintunya lalu membukanya secara perlahan.Setelah itu dia keluar dari kamarnya sambil menggunakan tongkatnya.
"Ibu," panggil Ruby dengan singkat
Bu Rani langsung berdiri dan menghampiri Ruby.Dia membantu puterinya dan mereka pun langsung duduk disofa. Dia langsung memperhatikan puterinya yang sudah mulai tenang.
"Kamu enggak papakan nak?" tanya Bu Rani
"Aku enggak papa kok bu maafin sikap ruby tadi yang membentak ibu dan tidak sopan pada ibu," sesal Ruby
"Tidak apa apa sayang ibu mengerti dengan perasaanmu yang terluka mengingat masa lalu.Mulai saat ini lupakan semua dan berbahagialah sayang," tegur Bu Rani
"Iya ibu aku pasti akan selalu senyum dan bahagia karena keinginanku hanya itu sampai saatnya aku bisa melihat dunia lagi," ujar Ruby sambil tersenyum
Bu Rani tersenyum mendengar ucapan puterinya lalu dia memeluknya dari samping. Sementara Faris dan adik adiknya berjalan langsung menghampiri keduanya diruang tamu.
"Kakak Ruby jangan bersedih lagi ya kami sangat menyayangi kakak dan tidak akan membiarkan kakak menangis lagi," ujar Alya
"Iya Alya sayang kakak janji tidak akan bersedih lagi dan terimakasih telah menyayangi kakak dengan tulus meskipun kakak buta," ujar Ruby sambil tersenyum
"Jangan berterimakasih kak kami semua ini adik kakak sekaligus keluarga kak Ruby," ucap Alya sambil tersenyum
Ruby dan Bu Rani tersenyum mendengar ucapan dari Alya.Dia langsung meraba dan mengelus kepala Alya dengan lembut.
"Aku beruntung memiliki kalian semua," ungkap Ruby sambil tersenyum sumringah
.
Sementara Mami Sarah dan Papi Hendra kini mereka telah sampai dimansionnya.Mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam mamsion dengan raut wajah sendunya.Mereka berdua langsung berjalan menuju keruang tamu dan duduk disana. Seorang gadis berjalan menuruni tangga menghampiri kedua orang tuanya.Gadis tersebut langsung duduk disebelah maminya dan menatap orang tuanya dengan raut wajah bingung.
"Mami, Papi ada apa kok kalian pulang dengan raut wajah sedih?" tanya Amelia
Mereka berdua menoleh dan menatap puteri keduanya sambil menahan tangis namun mereka menahannya.
"Amel, mami dan papi sudah menemukan adik kandung kamu nak," ungkap Mami Sarah
Amelia terkejut mendengar ucapan orang tuanya dan dia langsung berkaca kaca mendengar pengakuan orang tuanya.
"Dimana adik Amel mami, papi?" tanya Amel penasaran
"Namanya Ruby sayang dan kini dia tinggal dipanti Kasih Bunda tempat dimana mami dan papi membuangnya," ujar Mami Sarah sambil menangis
"Aku ingin bertemu adikku Ruby Mami antarin aku kesana hiks hiks," ucap Amelia
"Tadi mami dan papi bertemu Ruby dirumah temen Mami dan Ruby langsung membenci mami setelah tahu kalau kami orang tuanya nak," ujar Mami panjang lebar
Amelia langsung memeluk maminya dan mereka berdua pun menangis bersama. Beberapa menit kemudian Amelia melepaskan pelukannya begitu juga dengan Mami.
"Ini semua karena perbuatan mami dan papi dulu sehingga Ruby membenci kalian. Meskipun Ruby buta dia tetaplah puteri kalian," ujar Amelia emosi
"Kami berdua menyesal sayang atas perbuatan kami dulu dan kami akan berusaha meminta maaf padanya," ujar Papi Hendra dengan tatapan memyesalnya
Amelia menghela nafas kasar mendengar ucapan dari orang tuanya.Dia melirik jam tangannya menunjukkan angka 03.00 sore. Setelah itu dia kembali menatap kedua orang tuanya sambil tersenyum.Diapun berdiri dan mengambil tas dan juga kunci mobilnya setelah itu dia berpamitan pada orang tuanya.
"Mami, Papi aku pergi dulu aku mau bertemu dengan adikku Ruby," pamit Amelia
"Iya sayang hati hati ya," tegur Mami Sinta
Amelia mengangguk lalu dia berjalan menjauhi ruang tamu dan keluar dari mansion.Dia langsung masuk kemobil lalu melajukannya kencang menuju ke panti.45 menit kemudian Amelia menghentikan mobilnya didepan panti.Dia keluar dari mobil dan melangkahkan kakinya mendekati panti. Diapun langsung mengetuk pintu lalu tak lama kemudian Bu Rani membukakan pintunya.
"Cari siapa ya nak?" tanya Bu Rani dengan lembut
"Bu apakah disini ada gadis yang bernama Ruby bu?" tanya Amelia
"Iya nak mari silahkan masuk," ajak Bu Rani
Amelia mengangguk lalu diapun masuk kedalam panti dan mereka pun langsung duduk disofa.Amelia berkaca kaca melihat gadis yang ada didepannya dan tanpa sadar dia menitikkan air matanya.Hal itu membuat Bu Rani menatapnya bingung.
"Bu siapa tadi yang mengetuk pintu?" tanya Ruby
"Ini nak ada yang mencari kamu sayang," jawab Bu Rani
Amelia langsung duduk disebelah Ruby dan dia menggengam kedua tangan Ruby hal itu membuat Ruby bingung..
"Kamu siapa ya kok mengenggam tanganku," ucap Ruby bingung
"Kenalkan aku Amelia dan aku adalah kakak kandung kamu Ruby," ungkap Amelia dengan pelan
Ruby terkejut mendengar pengakuan dari Amelia dan Rubypun langsung menitikkan air matanya.Amelia langsung memeluk tubuh adiknya dan Ruby membalas pelukannya lalu keduanya menangis bersama.Beberapa menit kemudian keduanya melepaskan pelukannya.
"Ruby maafin kakak ya karena kakak tidak pernah mencarimu," sesal Amelia
"Iya kak aku enggak papa kok," ujar Ruby sambil tersenyum
"Kamu maukan memaafkan mami dan papi Ruby?" bujuk Amelia
"Maafin aku kak aku belum bisa memaafkan mereka," ujar Ruby
"Enggak papa kok Ruby kakak sangat paham perasaanmu saat ini," ucap Amelia sambil tersenyum
Sementara Bu Rani menaruh minuman untuk tamunya diatas meja.Setelah itu Bu rani duduk disofa bergabung bersama mereka.Bu Rani tersenyum melihat kakak beradik tersebut akur.
tbc