Chereads / Mencintaimu Setulus Hatiku / Chapter 5 - Jerit tangis Hati Ruby

Chapter 5 - Jerit tangis Hati Ruby

Keesokkan harinya di Panti Ruby sudah selesai mandi dan berganti pakaian.Setelah itu dia pun keluar kamar dengan menggunakan tomgkatnya untuk berjalan.

"Sayang ayo ibu bantu nak," tawar Bu Rani

Bu Rani menuntun Ruby hingga dia duduk disofa.Setelah itu Bu Rani mengambilkan sarapan untuk Ruby.

"Bu, aku ingin makan sendiri ya," ucap Ruby sambil tersenyum

"Iya sayang tapi kamu makannya pelan pelan ya," ujar Bu Rani

Ruby mengangguk lalu dia meraba dan menyendok nasinya lalu mengangkatnya.Dia mengarahkannya kearah mulutnya dibantu Bu Rani.30 menit kemudian Ruby selesai menghabiskan sarapannya hal itu membuat Bu Rani tersenyum.

"Ibu mau menaruh piringnya didapur ya," ucap Bu Rani

"Iya bu," jawab Ruby singkat

"Kak Ruby, Faris dan adik adik lainnya bermain diluar dulu ya," ucap Faris

Ruby langsung mengangguk mendengar ucapan dari adiknya Faris.Sementara Ruby meraba kedua matanya setelah itu dia kembali menurunkan tangannya.Tiba tiba Ruby teringat dengan kedua orang tuanya yang membuangnya.

"Aku ingin bisa melihat lagi," batin Ruby

Sementara Jullian sudah sampai di Panti dan dia keluar dri mobil.Dia terlihat tampan dengan pakaian santainya dan tersenyum melihat anak anak panti sedang bermain.

"Om langsung masuk saja oke," teriak Faris dari kejauhan

"Iya Faris," balas Jullian singkat

Jullian melangkahkan kakinya mendekati panti dan diapun langsung masuk kedalam. Didalam Jullian tersenyum tipis melihat Ruby yang sedang duduk disofa dan dia menghampirinya.Ruby mencium parfum dan diapun langsung tersenyum cerah.

"Jullian," panggil Ruby sambil tersenyum

"Kok kamu tahu kalau aku Jullian?" tanya Julliam bingung

"Meskipun aku buta namun aku masih bisa mencium parfummu Jadi aku menebaknya lewat bau parfum kamu Lian," ungkap Ruby

Jullian langsung duduk disebelah Ruby dan dia tersenyum mendengar ucapan kekasihnya tersebut.Dia pun langsung mengelus pipi Ruby hal itu membuat Rubi merasa hangat dan nyaman.Jullian merangkul Ruby dari samping dan Ruby menyandarkan kepalanya didada bidang Jullian.

"Lian aku akan selalu mengingat bau parfummu," ujar Ruby

Jullian mencium puncak kepala Ruby dengan lembut.Sementara tangannya mengenggam tangan Ruby dan enggan melepaskannya. Sesekali Jullian mengecup tangan kekasihnya tersebut.

"Sayang, mommy dan Daddyku ingin bertemu kamu dan kamu mau ya kamu aku bawa ke Mansion orang tuaku hari ini," ucap Jullian dengan lembut

"Tapi Lian aku takut orang tua kamu tidak suka padaku karena aku buta," ucap Ruby

"Sayang orang tuaku sangat baik dan mereka sudah tahu keadaanmu sayang makanya mereka menyuruhku membawa kamu menemui mereka," ujar Jullian panjang lebar

"Baiklah sayang nanti aku akan ikut denganmu," ujar Ruby tersenyum tipis

"Terimakasih sayang dan oh ya kalau boleh tahu dimana kedua orang tua kandung kamu?" tanya Jullian dengan lembut

Ruby menghela nafas kasar mendengar pertanyaan dari kekasihnya.Sementara Jullian memperhatikan raut wajah kekasihnya yang berubah sedih.Diapun langsung mengenggam tangan kekasihnya itu.

"Aku dibuang oleh orang tuaku sejak aku berumur 5 tahun Lian.Mereka merasa malu karena memiliki anak perempuan yang buta sepertiku," ungkap Ruby sambil menitikkan air matanya

Jullian terbelalak mendengar pengakuan dari Ruby.Dia merasa kasihan dengan kekasihnya itu dan Jullian langsung menghapus air mata Ruby.

"Aku anak yang tidak diinginkan Lian nyatanya orang tuaku membuangku dan menaruhku dipanti ini," ujar Ruby sendu

"Maafin aku ya yang telah membuatmu sedih," sesal Jullian

"Enggak papa kok Lian mungkin ini pantas buat gadis buta sepertiku yang tidak pantas mendapatkan kasih sayang orang tua," sahut Ruby

Jullian mengeraskan rahangnya mendengar ucapan kekasihnya.Dia meraih dagu Ruby dan langsung menciumnya dan sontak membuat Ruby terkejut dengan tindakan Jullian. Beberapa menit kemudian Jullian memyudahi ciumannya.

"Aku enggak suka jika kamu mengatakan hal yang buruk sayang.Ingatlah masih ada aku, bu Rani dan adik adik panti yang akan selalu menyayangimu," ucap Jullian tegas

Ruby langsung menangis sendu mengingat kedua orang tua kandungnya.Jullian langsung membawanya kedalam dekapan hangatnya. Jullian merasakan sesak melihat kekasihnya yang sedih dan menahan sakit atas perbuatan kedua orang tua kandungnya.

"Menangislah sepuasmu sayang namun setelah itu kamu tidak boleh bersedih lagi.

Aku janji aku akan selalu memberikanmu kebahagiaan dan juga selalu menjagamu," ucap Jullian sambil tersenyum tulus

Beberapa menit kemudian Ruby berhenti menangis namun di masih berada dalam pelukan Jullian.Tidak jauh dari mereka Bu Rani mendengarkan obrolan keduanya hingga membuatnya menitikkan air matanya.Lalu dia menghampiri mereka berdua dan duduk disampingnya.

"Bu Rani aku mau mengajak Ruby ke mansion orang tua aku bu boleh tidak Bu?" tanya Jullian

"Iya nak ibu mengizinkan kamu membawa Ruby ke rumah orang tuamu," balas Bu Rani sambil tersenyum

"Terimakasih Bu," balas Jullian sambil tersenyum

"Ruby sayang ayo kamu harus ganti baju dulu," ajak Bu Rani

Ruby langsung berdiri dan Bu Rani menuntun Ruby menuju kekamarnya.30 menit kemudian mereka keluar dari kamar dan Jullian tertegun melihat Ruby memakai dress bermotif bunga dan dia terpesona dengan kecantikan alami kekasihnya.Jullian langsung berdiri dan membantu Ruby dan berjalan keluar dari panti.

"Kami pergi dulu bu," pamit Ruby

"Iya nak kalian hati hati ya," tegur Bu Rani

Jullian menuntun Ruby hingga mereka sampai di mobil dan masuk kedalam.Setelah itu dia melajukan mobilnya meninggalkan panti.Jullian melirik kekasihnya yang sedari tadi mengenggam tangannya.

"Sayang apakah kamu gugup?" tanya Jullian

"Iya Lian aku sangat gugup sekali," ungkap Ruby

"Sayang jangan gugup ya percayalah orang tuaku sangat baik," ujar Jullian

"Iya Lian aku percaya kok," jawab Ruby sambil tersenyum tipis

Jullian tersenyum lalu dia kembali fokus menyetir.45 menit kemudian mereka telah sampai di Mansion orang tua Jullian.Jullian segera keluar dari mobil lalu dia membukakan pintu untuk Ruby lalu menutupnya pelan. Jullian menggandeng tangan Ruby dan masuk kedalam mansion.Dari kejauhan mommy langsung tersenyum melihat kedatangan mereka.

"Lian apakah rumahmu sangat luas?" tanya Ruby polos

"Iya sayang ayo kita keruang tamu sekarang," ujar jullian sambil tersenyum

Mommy langsung menghampiri mereka dan tersenyum sumringah.Dia memperhatikan Ruby yang terlihat cantik dan mommy langsung melirik kearah puteranya tersebut.

"Halo sayang nama kamu siapa nak?" tanya Mommy

"Aku Ruby Jeanette Aleandra tante," balas Ruby sambil tersenyum

"Ayo silahkan duduk dulu," ucap Mommy

Ruby mengangguk memgiyakan ucapan mommynya Jullian kemudian Jullian dan Rubypun langsung duduk disofa.Ruby merasa gugup hingga dia meremas tangan Jullian Jullian mencium keningnya sekilas lalu tersenyum.

"Ruby kamu jangan takut nak tante dan Om enggak jahat kok.Tante merasa bahagia melihat Jullian bis mengenal kamu sayang," ucap Mommy

"Tapi tante apakah tante enggak malu jika Jullian berteman dengan gadis buta sepertiku?" tanya Ruby dengan lembut

"Enggak nak tante dan om tidak pernah mempermasalahkannya yang terpenting Jullian bahagia," jawab Mommy

Ruby merasa lega mendengarnya lalu dia tersenyum manis.Sementara Mommy Arumi langsung berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tamu.Mommy melangkahkan kakinys menuju ke dapur membuatkan minuman untuk mereka.Daddy Erik tersenyum melihat puteranya terlihat bahagia.

"halo Ruby ini aku Erik, Daddynya Jullian nak," sapa Daddy Erik

"Iya Om Erik aku Ruby kekasihnya Jullian," jawab Ruby dengan malu malu

"Kamu sangat cantik nak dan dimana kedua orang tua kamu kok kamu tinggal di Panti Ruby?" tanya Daddy Erik

Beberapa menit kemudian Mommy kembali ke ruang tamu dan dia langsung menaruh minumannya dimeja.Setelah itu dia kembali duduk disebellah Daddy Erik.Ruby menghela nafas dan wajahnya berubah menjadi sendu jika mengingat orang tua kandungnya.Daddy Erik bingung dan dia langsung melirik kearah Jullian.Jullian merangkul Ruby dari samping dan mencium pelipisnya dengan lembut.

"Aku tinggal dipanti sejak berusia lima tahun Om Erik dan aku bisa disana karena orang tuaku yang menaruhnya disana," ucap Ruby

"Astaga sayang bagaimana mungkin orang tua kandung kamu seperti itu?" tanya Mommy Arumi

"Mungkin mereka malu memiliki puteri yang kedua matanya buta sepertiku Om, Tante," ucap Ruby tertawa getir

Ruby langsung menitikkan air matanya tak sanggup menahan rasa sesak didada mengingat kedua orang tua kandungnya. Mommy Arumi ikut merasakan sedih dan juga kasihan terhadap Ruby.

"Orang tua Ruby sungguh keterlaluan," batin Mommy Arumi

Jullian langsung mendekap kekasihnya dan dia merasakan tubuh kekasihnya yang bergetar.Dia mengenggam tangan Ruby lalu menciumnya berulang kali.Sementara Ruby langsung menangis kencang dalam dekapan Jullian.

"Sayang berhenti menangisi mereka sayang dan ingatlah masih ada kami disini yang menyayangi kamu Ruby," tegur Jullian

tbc