Setelah merasa tenang Ruby segera menghapus air matanya dengan perlahan dan dia menyandarkan tubuhnya didada bidang Jullian.Sementara Jullian terus mencium pelipisnya berulang kali.
"Ruby sayang maafkan tante ya karena sudah membuat kamu bersedih," sesal mommy Arumi
"Enggak papa kok tante," balas Ruby sambil tersenyum tipis
"Baiklah tante kedapur dulu ya," ucap Mommy
Mommy Arumi langsung berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tamu menuju ke dapur.10 menit kemudian mommy kembali dengan membawa nampan berisi minuman dan dia langsung menaruhnya diatas meja.
"Ruby ayo diminum dulu minumannya," ucap Mommy Arumi
"Iya tante terimakasih," ucap Ruby
Ruby meraba namun dengan sigap Lian membantunya dan mendekatkannya dibibir Ruby.Mommy dan Daddy yang melihatnya pun tersenyum melihat putra mereka sangat perhatian pada Ruby.
"Maaf ya Lian aku menyusahkanmu," sesal Ruby
"Sst sudahlah sayang ayo diminum pelan pelan ya," tegur Jullian
Ruby tersenyum lalu mengangguk kemudian dia menyeruput minumannya dengan pelan lalu memberikannya pada Jullian.Jullian langsung menaruhnya kembali diatas meja.
Jullian mengenggam tangan Ruby seakan enggan untuk melepaskannya.
"Ruby sayang apakah kamu bahagia tinggal dipanti nak?" tanya Mommy Arumi
"Sangat bahagia tante karena Bu Rani dan adik adikku sangat menyayangiku," balas Ruby sambil tersenyum
Mommy Arumi tersenyum mendengar ucapan dari Ruby.Tok..tok..tok.pelayan pun keluar dari dapur dan berjalan menuju ke pintu.Cklek pintu terbuka dan berdirilah seorang laki laki dan perempuan.
"Dimana nyonya Arumi bi?" tanya wanita tersebut
"Nyonya ada diruang tamu Nyonya silahkan masuk," ujar pelayan
"Iya," balas wanita tersebut
Wanita dan pria tersebut langsung berjalan masuk dan pelayan menutup pintunya.Mereka berdua berjalan menuju ke ruang tamu.
"Arumi," panggil wanita tersebut
"Lho Sarah, Hendra kalian ada apa kok tumben kesini?" tanya Arumi
Mami Sarah beralih menatap kearah Ruby dan diapun langsung mengerutkan dahinya. Mommy Arumi mengikuti arah pandang Mommy Sarah lalu tersenyum.
"Dia Ruby kekasih dari puteraku Jullian," ungkap Mommy Arumi
Mami Sarah pun hanya beroh ria dan keduanya langsung duduk disofa yang kosong.Sementara Mami Sarah dan Papi Hendra terus menatap kearah Ruby hal itu membuat Jullian bingung.
"Ada apa paman, bibi kenapa kalian menatap Ruby seperti itu?" tanya Jullian datar
"Enggak Lian bibi mau tanya apakah Kekasihmu ini tidak melihat?" tanya Mami Sarah
"Iya bibi kenapa bibi mau menghinanya," ketus Jullian
Mami Sarah dan Papi Hendra terkejut mendengar pengakuan Jullian.Mereka berdua saling berpandangan kemudian menatap Ruby dengan lekat.
"Apakah Ruby adalah puteriku dengan Hendra yang dulu aku taruh dipanti," batin Mami Sarah
"Nak siapa nama kamu dan dimana kamu tinggal Ruby?" tanya Mami Sarah pada Ruby
"Aku Ruby Jeanette Aleandra dan aku tinggal di panti Kasih Bunda," ujar Ruby dengan lembut
Mami Sarah menutup mulutnya karena merasa terkejut lalu dia menitikkan air matanya.Papi Hendra segera merangkulnya dari samping dan dia juga berkaca kaca menatap Ruby.Jullian dan kedua orang tuanya merasa bingung demgan reaksi Mami Sarah dan Papi Hendra.
"Ada apa Sarah, Hendra kenapa kalian reaksi kalian terkejut mendengar ucapan Ruby?" tanya Mommy Arumi
Mami Sarah langsung berdiri dan berjalan menghampiri Ruby dan langsung jongkok.Dia mengenggam tangan Ruby dengan erat sambil menangis dengan tatapan penyesalannya.
"Tante kenapa menangis dan memegang tanganku?" tanya Ruby
"Maafin mami sayang mami dan Papi telah membuatmu menderita karena dulu kami telah membuangmu ke panti," ucap Mami Sarah lirih
Ruby terkejut mendengar ucapan Mami Sarah begitu juga dengan Jullian dan keluarganya. Ruby langsung menangis mengingat dulu dia dibuang dipanti dan sekarang dihadapannya kedua orang tuanya meminta maaf padanya.
"Kalian bukan orang tuaku, orang tuaku hanya Bu Rani tidak ada yang lain," jerit Ruby sambil menangis
Ruby melepaskan genggaman tangan Mami Sarah dengan kasar.Sementara Mami Sarah semakin menangis dan semakin merasa bersalah pada Ruby begitu juga dengan Papi Hendra.Jullian langsung mendekap Ruby dan membawanya kedalam pelukannya.Ruby menangis dengan histeris kedalam pelukan sang kekasih.
"Maafin mami dan papi dulu yang sangat egois dan keterlaluan padamu sayang.Mami menyesal karena telah menelantarkanmu hanya karena kami malu dengan kekuranganmu itu," ujar Mami Sarah
"Sebagai sahabat kalian aku enggak menyangka kalian bisa setega itu dengan Ruby," ucap Mommy Arumi dengan raut kecewanya pada Sarah dan Hendra
"Lian antar aku pulang ku mohon hiks hiks," pinta Ruby sambil menangis
"Iya sayang tenanglah," bujuk Jullian
"Mommy, Daddy aku mau antar Ruby pulang dulu ya," pamit Jullian
"Iya Lian kalian hati hati ya," tegur Mommy Arumi
Jullian dan Ruby langsung berdiri begitu juga dengan Mami Sarah dan Papi Hendra.Jullian dan Ruby berjalan melewati mereka dan kedua orang tua kandung Ruby mengejarnya.
Diluar Mansion Mami Sarah langsung memegang lengan Ruby sambil menatapnya sendu.
"Mami tahu mami salah nak kumohon maafin mami sayang," pinta Mami Sarah sambil memohon
"Anak kalian sudah mati dan aku bukan anak kalian tante," ucap Ruby dengan nada tinggi
Ruby melepaskan pegangan tangan Mami Sarah pada lengannya.Lalu Jullian membantu Ruby masuk kedalam mobil setelah itu Jullian langsung melajukannya menjauh.Mami Sarah menatap mereka dengan tatapan nanar dan Papi Hendra langsung merangkulnya.
"Papi, Ruby membenci kita Pi dan ini semua salah kita karena kita dulu membuangnya hiks hiks," ujar Mami Sarah dengan tatapan sendunya
"Iya Mami setelah melihat Ruby Papi ingin sekali memeluknya namun melihat reaksi Ruby membuat Papi semakin merasa bersalah," ungkap Papi Hendra
Mereka berdua pun kembali masuk kedalam Mansion keluarga Jullian.Mereka berdua berjalan menuju keruang tamu dan langsung duduk disofa.
"Sarah, Hendra kenapa kalian tega membuang anak kalian sendiri apa karena Ruby buta dn juga kalian malu memiliki puteri seperti dia?" bentak Mommy Arumi
"Maafkan kami Arumi kami dulu membuang Ruby karena kami tidak bisa menerima kenyataan kalau dia buta dan kami merasa malu.Tapi sekarang kami memyesal dan ingin minta maaf dengannya," jawab Papi Hendra
"Mudah sekali kalian minta maaf harusnya kalian minta maaf pada Ruby jika Ruby memaafkan kalian.Sebaiknya kalian jangan mengusik Ruby lagi karena Ruby sudah bahagia tinggal dipanti," sahut Daddy Erik
Mami Sarah dan Papi Hendra terbelalak sekaligus terkejut mendengar perkataan Daddy Erik.Mereka berdua saling berpandangan kemudian menghela nafas kasar.
"Baiklah Arumi, Erik kami pulang dulu," pamit Mami Sarah dengan lesu
"Iya kalian hati hati," tegur Mommy Arumi
Mami Sarah tersenyum lalu mengangguk kemudian keduanya berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tamu.Mereka berdua keluar dari mansion daddy Erik dan masuk kedalam mobil mereka.Setelah itu Papi Hendra langsung melajukan mobilnya kencang.
Sementara Jullian dan Ruby sudah sampai di Panti namun mereka masih belum keluar dari mobil.Jullian merasa sakit melihat kekasihnya terus menangis sedari tadi.Dia meriah dagu Ruby dan cup..Julian mencium bibir mungil Ruby kemudian melepaskannya.
"Sayang aku mohon berhentilah menangis," pinta Jullian
"Aku enggak menyangka mereka berdua hadir dan dengan mudahnya meminta maaf padaku Lian setelah apa yang mereka lakukan padaku hiks..hiks," keluh Ruby
Jullian menghela nafas lalu dia keluar dari mobil dan dia membukakan pintu untuk Ruby.Setelah Ruby turun dia merangkulnya dan berjalan bersama menuju ke Panti. Mereka berdua langsung masuk kedalam dan duduk disofa.Bu Rani mengerutkan dahinya melihat puterinya yang terlihat sedih dan dia segera duduk disebelah mereka.
"Ruby kamu kenapa sayang kok menangis?" tanya Bu Rani.
"Ibu mereka tadi hadir disana Bu," ujar Ruby sambil menatap ibunya dengan sendu
"Maksudnya bagaimana sayang ibu bingung?" tanya Bu Rani
tbc