"Apa aku mengatakan kita melakukan malam pertama seharian penuh Marey? apa kamu sanggup?" tanya Dean sambil menelan salivanya.
Marey hanya tersenyum mendengar ucapan Dean yang terlalu serius dengan apa yang di katakannya.
"Aku tidak tahu Dean, apa aku sanggup untuk melakukan malam pertama seharian penuh. Mungkin aku hanya bisa tergeletak tak berdaya untuk melawanmu." ucap Marey dengan tersenyum.
"Kalau aku melawanmu dan melihatmu hanya terletak saja, bagaimana aku sampai hati untuk membuatmu menjerit Marey?" ucap Dean seraya mengusap lembut wajah Marey.
"Lalu aku harus bagaimana? untuk melawanmu Tuan Dean?" sahut Marey sambil menyentuh bibir bawah Dean.
"Kamu hanya cukup dengan memelukku saja dan menatapku dengan penuh cinta. Itu sudah sangat cukup bagiku untuk bisa membuatmu menjerit manja." ucap Dean dengan senyuman menggoda.
"Bagaimana kalau aku bisa melawanmu Tuan Dean? apa kamu akan memberikan hadiah untukku?" tanya Marey berniat menggoda Dean.