Chereads / 2 Demon Child / Chapter 16 - Bab 16. Masuk ke dalam dunia lain, part 1

Chapter 16 - Bab 16. Masuk ke dalam dunia lain, part 1

Lavina menjadi sorotan publik kala memasuki pasar itu. Lantas membuatnya kian bimbang kala setiap pandang insan tertuju padanya tampak curiga tersirat dari ekspresi wajah mereka. Tapi, tak memungkas langkah kakinya untuk terus melangkah menyusuri tempat asing tersebut.

Hingga tiba dibagian paling ujung tepatnya di sebuah kios gerabah akhirnya ia memiliki rencana hendak bertanya kepada seorang bapak-bapak paruh baya sang penjual gerabah disana.

"Permisi, pak ..." Sapa-nya.

Bapak-bapak tersebut menoleh sejenak semasih dia menata barang dagangannya. Sontak dia tecengang tampak curiga mendalam kala melihat dirinya, dilihatnya seluruh fisik Lavina dari ujung kaki hingga ujung kepala tak ayal membuat Lavina lekas melihat tubuhnya sendiri.

'Eh ... apa ada yang salah dengan pakaianku kah?' Batinnya penuh tanya.

"Pak ..." Panggil-nya lagi, membuat lamunan orang itu tercabik begitu saja.

"Maaf menganggu waktunya sebentar, saya mau nanya ini ... di daerah mana ya?"

Semasih ia mengkemukakan pertanyaan tersebut, orang itu tampak semakin curiga hingga membuatnya melangkah nan menjauhi dirinya.

"Loh, loh, kok malah pergi ... Pak! Hei pak!" Seru-nya semakin bimbang melihat tingkah orang tersebut aneh baginya.

"Aneh deh orang itu, ditanya bukannya jawab malah melihatku seperti melihat hantu saja, mana kabur pula, Huh!"

Sesudah itu niat hati hendak melangkah pergi, seketika terhenti kala tiba-tiba banyak warga yang berbondong-bondong menghampirinya hingga membuat suatu lingkaran bak sedang menjaring se'ekor babi hutan.

"Sepertinya benar yang anda katakan, dia bukan seorang manusia." Seru beberapa diantara warga secara tiba-tiba.

"Benar, lihatlah pakaian yang dia pakai. Benar-benar aneh dan sangat mencurigakan!" Sambung para warga yang lain.

"Jangan ada lagi warga desa kita menjadi korban oleh liciknya para Demonyo!"

Lavina kian bimbang mendengar suara-suara insan saling bersahutan tersebut. 'Apa yang mereka katakan, Aku ... iblis? maksudnya apaan?' Gumamnya dalam batin tak ayal membuatnya segera meluncurkan kalimat kata.

"Hei, hei, apa maksud kalian?"

Namun, seruan Lavina tak terdengar oleh mereka lantaran mereka masih saling mengutarakan pendapat tentang siapa dirinya. Lantas diraihlah tangannya oleh beberapa warga tersebut.

"Ayo kita serahkan iblis ini kepada putra mahkota dan baginda raja. Demi keamanan desa kita bersama-sama."

"Ayo kita bawa dia dengan segera!"

"Setuju! Setuju! Setuju!"

Antusias para warga mengklaim Lavina sebagai musuh hingga Suara Lavina tak terdengar lagi oleh mereka.

"Hei, hei, lepaskan tangan saya oihh sakit oi, jangan di tarik-tarik, lepaskan!"

Tiada lagi bagi Lavina berkutik kala tangan di cengkram kuat oleh para warga yang dominan kaum laki-laki. Lantas Lavina dibawa oleh segerombolan para orang-orang tersebut hendak menuju ke kerajaan yang biasa disebut kerajaan Maunlad.

Mereka cenderung kasar semasih menarik lengannya hendak dibawanya ke kerajaan, tak ayal membuatnya terus meronta atas apa yang tengah dirasakan olehnya.

"Hei, tunggu! Lepaskan saya, saya mau dibawa kemana hei! Lepaskan tangan saya, sakit woi!"

"Diam kau wanita Iblis!" Pekik para orang-orang itu seraya melotot penuh kebencian padanya, Lantas mereka terus menariknya melalui hutan belantara menuju ke kerajaan yang di tuju.

"Iblis, iblis apa maksud kalian woi! Gua ini manusia!"

Sekalipun mereka tidak mendengarkan seruannya lantaran rasa curiga mereka atas pakaian yang Lavina pakai sangatlah berbeda dari pakaian umum disana.

___

Ditengah mereka semua sedang menarik lengan Lavina bak menarik se'ekor domba memasuki tengah rimba yang tampak gelap nan sedikit berkabut, tiba-tiba saja langkah mereka terhenti kala ada sesuatu yang menghadang jalan yang sedang mereka lalui.