Chereads / Legenda Pendekar Phoenix / Chapter 4 - Ch.03 Menjadi Murid Feng Huang

Chapter 4 - Ch.03 Menjadi Murid Feng Huang

Di depan halaman rumah yang mewah dan megah di kota bernama songjiang, terlihat seorang pria dewasa berbadan tambun memiliki perut buncit dan lemak disana sini menunjukan betapa makmur hidupnya.

Menggunakan baju khas kebangsawanan dan memakai bebarapa aksesori khas bangsawan kekaisaran Zhen, yaitu berapa cincin permata dan cincin dimensi ruang kualitas sedang.

cincin ini hanya dimiliki oleh bangsawan atau pendekar yang suka bepergian jauh untuk menyimpan berbagai barang keperluan sehingga tidak mempersulit si empu.

Bangsawan yang terkenal pelit dan kejam ini bernama Ming Yan, selain pelit dan kejam Ming Yan juga terkenal kikir dan licik penuh rencana busuk dalam setiap langkahnya untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan hanya ingin menang sendiri

Saat ini Ming Yan sedang murka dan memarahi para pesuruhnya, bangsawan itu memaki dan mengatai ngatai dengan kasar para pesuruhnya yang telah gagal menjalankan perintahnya.

Para pesuruh itu hanya diam tidak berani menjawab apa yang dikatakan oleh Ming Yan yang berbadan tambun tersebut.

"Dasar tidak berguna kalian semua, menjaga satu anak kecil saja tidak becus" maki Ming Yan yang murka pada para pesuruhnya.

" ampuni kami tuan Ming Yan, kami sungguh tidak menyangka bocah itu masih berani kabur setelah kemarin kami hukum cambuk 100 kali dan tidak diberi makan" jawab ketua dari pesuruh Ming yan dengan badan bergetar karna murkanya Ming Yan.

Sebenarnya pesuruh Ming Yan adalah kelompok orang dari sebuah sekte kecil aliran hitam bernama Harimau Hitam yang berhasil selamat setelah dimusnahkan oleh sekte menengah aliran putih bernama Awan putih Surga, mereka lalu menjadi pengikut setia Ming Yan karna di bayar dan diberi sumber daya untuk mendukung peningkatan kualitivitas mereka.

"apa kamu bilang!!! kemarin bocah juga sempat kabur dari rumah ku ini, dasar pesuruh tidak berguna untuk apa aku membayar kalian kalau Menjaga satu anak kecil saja tidak mampu!!!" Ming Yan makin murka kepada para pesuruhnya setelah mendapat laporan tersebut.

"benar tuan Ming Yan, bocah ini sangat sulit diawasi dia licin seperti belut hingga sulit bagi kami memantaunya terus dua puluh empat jam penuh" jawab ketua pesuruh itu lagi.

" jangan banyak alasan!!!! kalian yang memang tidak bisa diandalkan, dasar kalian semua tidak berguna" hardik Ming Yan dengan sangat marah sambil mendorong menggunakan kakinya dengan keras ketua pesuruh tadi hingga terjungkang ke belangkang dengan keras.

"ampuni kami tuan, kami akan mencarinya lagi dan membawanya kembali ke sini" ujar ketua itu sambil berusaha bangkit dan bersujud.

"cepat cari anak itu dan bawa dia hidup hidup kepada ku, jangan sampai kalian gagal atau kalian tau konsekuensinya" ancam Ming Yan kepada pesuruhnya.

"baik baik tuan hamba dan anak buah hamba akan mencarinya, walau ke lubang cacing sekalipun tidak akan kami lepaskan anak itu" jawab ketua pesuruh itu lagi.

"bagus jangan membuat ku menunggu, segera cari bocah sialan itu seceparnya"

"baik tuan kami akan segera berangkat"

Ming Yan pun kembali ke dalam rumahnya dengan perasaan murka dan marah yang tak terkira pada pesuruhnya.

"betapa tidak bergunanya mereka menjaga anak 10 tahun saja tidak bisa" gumamnya sambil mengumpat kesal.

"kalian sudah dengar apa yang dikatakan tuan Ming Yan, kita harus mencari dan mendapatkan anak sialan itu bagaimanapun caranya"

"dimana Liu Han dan keempat temanya yang ku tugasi menjaga bocah sialan Tang Shen itu? " tanya Luo Bai kepada seluruh anak buahnya sambil menatap sekelilingnya mencari Liu Han di antara anak buahnya.

"maaf ketua kami tidak tau di mana mereka" jawab bawahan Luo Bai serempak.

"baiklah nanti diantara kalian yang bertemu mereka beri tahu untuk menemuiku segera, sekarang mari kita fokus mencari Tang Shen terlebih dulu".

"Baik ketua" jawab mereka semua serempak.

"tunggu saja kamu Tang Shen akan ku buat kamu menyesal karna telah membuat kami kesusahan seperti ini, akan ku buat kamu merasakan apa yang namanmya penderitaan yang sesungguhnya" gumam sang ketua sambil mengumpat kesal atas apa yang dialaminya dan anak buahnya

Menurutnya ini tidak setimpal hanya gara gara satu bocah merepotkan seperti Tang Shen mereka harus mengalami nasib sial seperti ini...

--------------------------------------------------------.

"bagaimana bocah apa kau mau menjadi murid pria tua ini" tanya Feng Huang sekali lagi kepada Tang Shen.

"apakah kakek serius ingin menjadikan aku muridmu yang lemah ini yang meridian ku tersegel, dan tidak bisa membangkitkan tenaga dalam lagi selamanya???" tanya Tang Shen sekali lagi atas keputusan dari orang tua di hadapannya ini.

" hhhhmmm...,kata siapa meridian mu masih tersegel...." kata Feng Huang bertanya sambil tersenyum lembut ke Tang Shen.

"maksud kakek??? " kata Tang Shen terkejut bagaimana pun yang ia semua meridiannya tersegel Selama ini, jangankan untuk membangkitkan tenaga dalam untuk berlatih fisik saja dia rasanya lemah.

"hahahahaha... Anak muda apa kau tidak menyadari bahwa seluruh meridian mu sudah terbuka" tawa Feng Huang bergema di dalam gua, dia telah menghancurkan segel Pagoda agung yang menyegel kekuatan Tang Shen selama ini.

Itulah sebabnya ketika Tang Shen pertama kali bangun di dalam gua ini badanya terasa remuk dan tulang tulang juga sendinya terasa terlepas, itu semua karna efek pelepasan segel Pagoda Agung yang dilakukan oleh Feng Huang ketika Tang Shen tidak sadarkan diri.

"benarkah kek...." tanya Tang Shen bersemangat dengan mata berbinar binar.

" tentu saja untuk apa aku membohongi mu anak muda" jawab Feng Huang.

"Apakah kakek yang membantu aku membuka semua meridian ku yang tersegel kek?"

"kamu kira siapa lagi?"

"sungguh kek...?"

"Syukurlah lah akhirnya aku bisa berlatih kembali, dan dengan ini aku bisa menjadi kuat dan tidak ditindas oleh orang lain lagi" kata Tang Shen sambil mengepal tangannya.

"hahahaha bagus bagus aku suka melihat semangat mu anak muda, bagaimana pertimbangan mu untuk menjkadi murid ku? " tanya Feng Huang yang sudah menunggu jawaban dari Tang Shen dari tadi.

Tang Shen menatap pria tua sepuh di depannya ini dengan tatapan berbinar, dan tak terasa Tang Shen merasa terharu dan segera bersujud memberi hormat ke gurunya.

"bagus bagus berdiri lah, sudah cukup sujud mu ke pria tua ini" ujar Feng Huang sambil tersenyum.

Shen bertekad untuk menjadi kuat agar dapat melindungi orang yang dia sayangi, dan membasmi seluruh aliran hitam agar apa yang terjadi kepada sekte dan keluarganya tidak terjadi dan terulang ke sekte-sekte lain.

"terima kasih guru, sekarang murid memiliki orang terdekat lagi dan akan berlatih dengan giat dengan bimbingan dari guru" ujar Tang Shen lirih menahan air mata bahagianya.

"sudahlah seorang calon pendekar hebat tidak. Boleh menangis"

"jalan mu masih panjang dan akan banyak latihan dan rintangan ke depannya yang akan kau lalui, jadilah kuat dan jadilah orang yang berjalan di jalan kebenaran"

"melindungi yang lemah dan menghukum yang bersalah dan jangan pernah menindas yang lemah"

"berjuang di jalan kebajikan yang akan membawa mu ke jalan menuju hidup yang bahagia dan membuat mu selalu mendapat keberuntungan tidak terduga"

"selalu jaga martabat, jangan bertindak gegabah dan sewenang wenang terhadap sesama, selalu jadi penolong membantu yang lemah dan selalu menghormati orang yang lebih tua"

" kamu adalah calon pendekar pengubah dunia anak muda dan juga pembawa kedamaian".

"selesaikan tugas ku yang belum selesai di dunia ini, yaitu membawa perubahan ke dunia ini dan menyebarkan ajaran baik serta membasmi kejahatan.

"tumbuhlah menjadi pendekar hebat yang selalu berpegang kepada jalan kebenaran dan jangan lupa bahwa kebenaran selalu menang dari kejahatan" ujar Feng Huang panjang lebar memberi pencerahan dan nasehat kepada murid barunya ini.

Tang Shen hanya mendengar dengan Khidmat, apa yang disampaikan gurunya tanpa memotong apapun yang disampaikan gurunya.

"apakah kau mengerti Shen'er...??" tanya Feng Huang lembut.

"murid mengerti guru, terima kasih atas nasehat dan petunjuk guru"

"murid akan selalu ingat semua yang disampaikan guru dan berusaha menjalankannya serta akan selalu berpegang teguh di jalan kebenaran, murid berjanji tidak akan pernah mengecewakan guru" ujar Tang Shen bersungguh sungguh sambil bersujud lagi di hadapan Feng Huang.

"hahahahaha baiklah kamu memang murid ku yang patuh dan kuat, istirahat lah besok kau akan memulai latihan berat agar memperkuat fisik dan pondasi bela diri mu".

"baiklah guru murid akan istirahat" ujar Tang Shen sambil berlalu untuk istirahat, besok adalah hari dimana dirinya akan melakukan latihan berat untuk memperkuat dirinya.

Huang Feng tersenyum melihat Tang Shen lalu menghembuskan nafasnya, dan duduk bersila untuk duduk bersemedi.

"aku harap kau adalah anak yang akan memenuhi ramalan suci Pendeta Kuil Cahaya Ilahi Shen'er" gumam Feng Huang sambil memulai semedinya.