Chereads / Legenda Pendekar Phoenix / Chapter 9 - Ch. 08 Phoenix Surgawi Sembilan Ekor

Chapter 9 - Ch. 08 Phoenix Surgawi Sembilan Ekor

Di dalam tidurnya Tang Shen bermimpi bertemu dengan hewan spiritual yang dilihatnya dalam gunung waktu itu, burung dengan tubuh api keemasan indah tersebut menatap Tang Shen tajam seolah olah hendak langsung menerkamnya.

"Aku diamana kenapa bisa berada di kawah gunung waktu ini, dan Kenapa burung ini terus menatapku dingin tetapi seperti ada rasa akrab yang tidak ku mengerti " batin Tang Shen

"Aku menunggu kedatangan mu bocah!! " ujar sang burung indah tetapi menyeramkan itu bergema di telinga Tang Shen.

"menunggu kedatanganku!?, untuk apa kau menungguku?" tanya Tang Shen bingung.

"tidak usaha banyak tanya kau akan segera mengetahuinya setelah kau ketempatku nanti" jawab sang burung sambil memamerkan paruhnya yang runcing.

"maksudmu apa!?, aku tidak mengerti?!! " teriak Tang shen.

"hahahaahhaha.... "teriak burung itu sambil tertawa menyeramkan.

Lalu sang burung terbang ke angkasa dengan kecepatan yang sulit ditangkap oleh mata,Tang Shen yang belum begitu mengerti akan situasinya pun berusaha memanggil burung itu untuk kembali.

"tunggu kau mau pergi kemana?!!, aku belum mengerti apa yang kau maksud!!!!" teriak Tang Shen tertahan.

"tunggu....tunggu kembalilah!!" teriak Tang Shen lagi lalu dirinya terbangun dengan keringat dingin di keningnya, dan ia mendapati dirinya bukan di dalam kawah gunung lahar panas itu lagi tetapi sudah di dalam gua.

"mimpi apaan itu tadi kenapa terasa sangat nyata!" batin Tang Shen.

"eh sepertinya hari sudah menjelang pagi. Sebaiknya aku siap siap melakukan perjalanan bersama guru ke gunung itu, untuk berlatih kitab pusaka Tubuh Dewa Api saja".

Malam berlalu dengan begitu cepat hingga terlihat warna jingga menyinari langit dari arah timur, Suara hewan spiritual begitu ramai menyambut pagi entah mengapa hari ini terasa berbeda dari biasanya.

Hutan larangan 9 dewa yang biasanya sepi seperti hutan yang tidak memiliki kehidupan padahal di dalamnya tersimpan berjuta juta spesies hewan spiritual berbagai jenis. Juga sumber daya super langka yang sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan bela diri seorang pendekar, bahkan di dalam hutan larangan 9 dewa juga tersegel hewan spiritual dewa purbakala dimana mereka tersegel di tempat yang terpisah.

Bisa dibilang hutan larangan sembilan dewa adalah surganya sumber daya bagi para pendekar tetapi mengandung sejuta marabahya, karna di sini juga berlaku hukum rimba yang kuatlah yang berkuasa dan makan atau di makan.

-

-

-

--------------------------------------.

-

-

-

Tang Shen bangun dari tidurnya ketika dirinya merasa terganggu dengan suara ramainya hewan spiritual seisi hutan larangan 9 dewa, hewan spiritual pagi ini sungguh aneh tidak seperti biasanya mereka telihat gelisah akan kedatangan sesuatu.

"apa yang terjadi kenapa seisi hutan begitu ramai?" batin Tang Shen sembari bangun dari tidurnya, lalu duduk bersila untuk merentangkan badannya yang terasa sedikit kaku.

Tang Shen melihat tubuh sepuh gurunya berdiri termenung di depan mulut gua, sepertinya gurunya juga heran akan kejadian aneh yang tidak biasa di dalam hutan larangan dewa kali ini. Tang Shen mengerutkan keningnya lalu menghampiri gurunya untuk bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Guru apa yang sebenarnya terjadi" tanya Tang Shen membuyarkan lamunan Feng Huang.

"Shen'er kau membuat pria tua ini terkejut saja" senyum Feng Huang lembut sambil menatap muridnya.

"hehehe.. maafkan murid guru, murid tidak sengaja" ujar Tang Shen canggung.

"sudahlah lupakan saja masalah itu, apa kau menyadari keanehan yang terjadi di hutan larangan 9 dewa sekarang Shen'er?".

"murid menyadarinya guru.... Sebenarnya apa yang terjadi" tanya Tang Shen lagi.

"entahlah guru pun tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, tetapi yang jelas hewan spiritual dalam hutan ini terlihat gelisah akan kedatangan sesuatu" jawab Feng Huang sambil menghela nafasnya.

"kira-kira kedatangan apa dan siapa itu guru hingga membuat hewan spiritual seisi hutan ini begitu gelisah. Apa ada hubunganya dengan burung aneh itu" batin Tang Shen kepada dirinya sendiri.

"kedatangan apa itu guru hingga mampu membuat seisi hutan kacau seperti ini?" tanya Tang Shen lagi.

"entahlah Shen'er guru juga tidak mengetahuinya".

"semoga saja hal ini tidak berbahaya untuk kita guru"

"aku harap juga begitu Shen'er" sahut Feng Huang lembut.

"oh iya guru... kapan kita berangkat ke gunung itu untuk berlatih kitab jurus Tubuh Dewa Api" tanya Tang Shen.

"apa kau yakin ingin berangkat hari ini, apa tidak menunggu keadaan hutan menjadi lebih kondusif dulu Shen'er?" jawab Feng Huang sambil mengerutkan dahinya.

"tidak tidak guru... murid rasa semakin cepat murid menguasai jurus ini maka akan semakin baik"

"apa kau serius Shen'er?"

"tentu saja guru, tidak ada yang perlu ditakutkan selama murid berada di sisi guru" ujar Tang Shen semangat untuk meyakini gurunya.

"hahaha.... aku lupa memiliki murid yang kuat dan berbakat sepertimu di sisi ku" jawab Feng Huang... menurutnya semangat muridnya ini sangat bagus.

"tentu saja guru, tetapi sebelum kita berangkat alangkah baiknya kita mengisi perut terlebih dahulu, murid akan memasak untuk guru mohon guru tunggu sebentar" saran Tang Shen sembari mengeluarkan daging hewan spiritual dari cincin dimensi pemberian gurunya.

"hmhm... kau benar Shen'er, baiklah guru akan menunggu masakanmu karna jujur saja pria tua ini sudah sangat kelaparan" ujar Feng Huang.

"hahaha... siap guru murid akan memasak daging ini sebentar" jawab Tang Shen yang mulai sibuk menggolah daging di depan menjadi daging pangang.

tidak berselang lama daging panggan buatan Tang Shen pun sudah matang, dan siap untuk dinikmati dirinya dan gurunya. wangi daging panggang menyebar seisi gua hingga membuat perut Feng Huang segera minta diisi, dari wanginya saja semua orang pasti tau kalau daging panggang ini pasti sangat lezat.

"daging panggang sudah siap... silahkan dinikmati guru" ujar Tang Shen seraya menyajikan daging tersebut ke hadapan gurunya.

"mari makan bersama Shen'er, selagi masih panas" panggil Feng Huang kepada muridnya.

"ah baiklah guru" jawab Tang Shen yang langsung menghampiri gurunya untuk makan bersama.

"hmhm... masakan buatan mu lezat seperti biasanya Shen'er walau hanya menggunakan bahan-bahan sederhana, dagingnya masak merata sepertinya penguasan energi api mu berkembang sangat pesat Shen'er. Pria tua ini kagum dan bangga padamu" kata Feng Huang memuji masakan Tang Shen sekaligus penggunaan teknik api Tang Shen yang sudah berkembang pesat, dan ia terapakan untuk memasak daging panggang yang saat ini mereka nikmati.

"guru bisa saja... ini semua juga atas bimbingan dari guru" jawab Tang Shen merasa malu karna di dipuji berlebihan oleh gurunya.

"hahahaha baiklah... mari habiskan makannya setelah itu kita akan pergi ke gunung untuk berlatih kitab pusaka Tubuh Dewa Api".

"hmhm...baiklah guru" jawab Tang Shen.

mereka pun melanjutkan makan mereka berdua dalam diam, karna Feng Huang mengajarkan ke Tang Shen etika ketika makan jangan banyak bicara.

tidak berselang lama acara makan guru dan murid itu pun akhirnya selesai, setelah membersihkan bekas makan mereka berdua Tang Shen pun menghampiri gurunya.

"guru kapan kita akan berangkat untuk berlatih di gunung itu?, matahari sudah mulai beranjak naik sebentar lagi siang kita sebaiknya tidak menunda nunda waktu" tanya Tang Shen dengan rasa penasaran dan gusar.

"hahahaha.... kau rupanya sangat tidak sabaran Shen'er, baiklah baiklah kita akan segera berangkat bersiap siaplah"

"hehe...anu maksud murid bukan begitu guru" jawab Tang Shen mengaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

"sudahlah guru paham kau sangat bersemangat untuk berlatih, itulah mengapa guru sangat menyukai mu karena semangatmu yang tinggi ini"

"hehe... baiklah guru apakah kita akan berangkat sekarang? "

" tentu Shen'er, perhatikan baik baik apa yang guru lakukan" Perintah Feng Huang.

"baiklah guru murid akan memperhatikanya dengan baik" janji Tang Shen.

Fang Huang hanya tersenyum melihat semangat muridnya yang menurutnya sangat luar biasa, lalu Feng Huang membuat portal lubang hitam kembali seperti yang dilakukanya dulu.

Jurus Dewa--Portal Ruang Dan waktu.

di hadapan Feng Huang lalu muncul semacam lubang hitam yang secara perlahan membesar hingga bisa dilalui oleh pria dewasa, "ini.... " Tang Shen tidak mampu berbicara melihat jurus yang dikeluarkan oleh guru sepuhnya ini. Bagaikan teknik dewa yang luar biasa yang bisa membawa penggunanya kemana pun dalam sekejap mata, "sungguh teknik yang hebat aku harus meminta guru mengajariku lain kali" batin Tang Shen.

"Shen'er apa yang kau pikirkan ayo kita berangkat bukanya kau sangat tidak sabaran tadi, sekarang kenapa kau terlihat bengong begitu cepatlah atau guru tinggalkan kau sendiri gua ini" ancam Feng Huang menyadarkan Tang Shen dari rasa takjubnya.

"ehhhee.... baik baik guru" jawab cepat Tang Shen.

"hahahaha... ayo cepatlah kemari"

"guru! jurus guru ini sangat hebat bisakah guru mewarisinya nanti kepada murid? " tanya Tang Shen setelah mendekati gurunya.

"tentu saja Shen'er, aku akan mengajarimu semua ilmuku pada mu. karna aku ini adalah gurumu, semua yang ingin kau pelajari pasti akan aku ajarkan pada mu" janji Feng Huang.

"waahh terima kasih guru, guru memang yang terbaik" seru Tang Shen.

"sudahlah ini sudah menjadi kewajibanku sebagai gurumu Shen'er".

"baiklah guru murid mengerti"

"kalo begitu ayo kita berangakat saja"

"ayo guru murid sudah tidak sabar lagi". jawab Tang Shen semangat.

"hahaha baiklah ikuti arahan guru, langkahkan kakimu ke dalam portal lubang hitam ini. lalu tutup matamu dan jangan kau buka kalau guru tidak meminta mu membukanya"

"baiklah guru"

Tang Shen pun mengikuti gurunya dan juga melakukan seluruh petunjuk dari gurunya, dan tanpa ragu Tang Shen pun melangkah ke dalam lubang portal lubang hitam itu....

dan tiba tiba wusssssshhhh.......