Burung api yang terbang melayang layang di dalam kawah raksasa gunung lalu berkata sambil menatap tajam Tang Shen.
""hey kau sudah berjanji tidak akan terkejut tadi bocah tengik"
"tapi kau... Kau... "
"kau kira aku ini hanya imajinasi mu saja huh... Dasar bocah tengik seberapa bodohnya diri mu ini" dengus sang Burung.
"baiklah sekarang aku percaya...." ujar Tang Shen menghela nafasnya.
"kau percaya juga akhirnya bocah kusangka kau ini bocah bodoh yang tidak tau apa apa selain mengoceh tidak jelas"
"hei jangan memanggil aku bodoh lagi, aku memiliki nama. Perkenalkan nama ku Tang Shen, lalu namamu siapa?" tanya Tang Shen berusaha seramah mungkin.
"sikap manismu itu tidak akan membuat ku luluh bocah, sekali bocah bodoh tetap bodoh" jawab sang burung sambil memalingkan wajahnya.
"kau..." Tang Shen tidak menyangka sikap ramahnya diacuhkan oleh seekor hewan spiritual.
"kenapa kau tidak terima, haha.... Bocah tengik apa tujuan mu sekarang? "
"kenapa aku harus memberi tau mu burung jelek" ejek Tang Shen.
""kau... Berani beraninya kau mengejek ku, akan ku bunuh kau!" seru sang burung kesel.
""siapa suruh kau memanggil ku bocah bodoh, bukannya sudah ku katakan aku memiliki nama" balas Tang Shen. "jadi jangan salahkan aku bila memanggil mu burung jelek, lagi pula dengan kekuatan mu sekarang melawan ku akan sulit" tantang Tang Shen.
"bocah tengik sekarang kau bebas menghinaku karna kekuatan ku belum pulih sepenuhnya"ujar sang burung mengalah.
"benarkah sebaiknya kau memang harus mengalah dengan ku haha!" tawa menang Tang Shen. "oh iya... aku ingin menananyakan sesuatu pada mu?".
"aku tidak memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan dari bocah tengik sepertimu".
"oh benarkah...?" ujar Tang Shen sambil tersenyum licik.
"hey apa yang akan kau lakukan??" tanya sang burung mulai kuatir akan gelagat mencurigakan Tang Shen.
"hehe... Jangan berlagak bodoh burung jelek. Bukankah kamu tau kalau aku adalah satu satunya orang yang mampu membebaskan mu dari segel mu itu" jawab Tang Shen sambil tersenyum.
"lalu??? Apa mau mu?"
"sebaiknya aku pergi sekarang, karna tidak ada yang bisa aku lakukan lagi di sini" ujar Tang Shen santai sambil mengangkat bahunya.
"kau....!, huuuhhhss baiklah baiklah aku akan menjawab pertanyaan mu bocah" ujar sang burung sambil mengumpat.
"bagus burung jelek, pertanyaan ku tidak sulit aku harap kau bisa menjawabnya" ujar Tang Shen.
"jangan basa basi bocah, cepat katakan apa pertanyaan mu!!" hardik sang burung tidak sabar.
"baiklah baiklah santai saja burung jelek, aku hanya ingin mengetahui kau ini hewan spiritual tingkat berapa. Dan kenapa kau terlihat marah dan tidak berdaya disegel di tempat ini? ".
"hey jaga ucapan mu bocah!!!.. aku ini bukan hewan spiritual biasa yang kalian manusia ketahaui bodoh!!!, aku ini adalah hewan tingkat dewa terkuat urutan kedua. Aku mampu mengelilingi langit dan bumi bahkan surga dalam sekali berangkat, hanya saja kekuatan ku dibagi bagi dan disebarkan ke seluruh dunia oleh para dewa sialan yang iri akan kekuatan ku ini!!" jawab sang burung sambil emosi dan mengumpat.
"hewan dewa terkuat urutan kedua? Lalu Kenapa kau bisa tersegel di sini dan kemana semua kekuatan mu? " tanya Tang Shen lagi.
"huuhhhss... sulit diceritakan bocah, akan sangat panjang ceritanya kalau aku menceritakan semuanya padamu" ujar sang burung sambil menghela nafasnya frustasi. "tetapi aku hanya bisa mengatakan pada mu bahwa aku tersegel di sini karna aku pernah melakukan kesalahan, hingga membuat para dewa marah dan mereka menyegel ku disini dan membagi dua tubuhku mereka juga menyegel tubuhku yang satunya lagi di dimensi lain. Mereka juga menyebarkan delapan kekuatanku ke suluruh dunia membuatku tidak bisa keluar dari segel ini, makanya ekornya hanya tertinggal satu sedangkan kedelapan ekorku yang berisi kekuatan sejati ku disebar oleh para dewa di seluruh dunia" jelas sang burung sambil mengingat ingat masa lalunya.
"heyy tenang saja burung jelek... Bukannya sekarang ada aku disini, aku akan membantumu mengambil tubuh lainmu dan mengumpulkan semua ekormu" Janji Tang Shen serius.
"kamu serius bocah!?, kalau kau memang bisa membantuku aku akan sangat berterima kasih padamu. Aku berjanji akan melindungi mu dan juga akan mengajari jurus jurus tingkat dewa yang lebih kuat dari yang kau pelajari sekarang" ujar sang burung semangat dan penuh pengharapan.
"tentu saja tetapi sebelumya bisakah kau mengajariku teknik kultivasi agar kemajuan ku berkembang lebih pesat lagi, sehingga aku bisa menembus petarung tingkat raja tahap akhir" tanya Tang Shen dengan penuh harap.
"tentu saja bocah itu hanya masalah kecil bagiku, tetapi aku tidak tau apakah kau sanggup menerima semua latihan dariku".
"tenang saja aku sudah berjanji pada diriku sendiri agar sekuat tenaga untuk menjadi yang terkuat di puncak dunia kultivasi, agar aku bisa melindungi orang yang aku sayangi, membela yang lemah dan juga bisa membasmi kejahatan di dunia" ujar Tang Shen sambil mengepalkan tangan. "jadi pelatihan jenis apapun itu tidak ada apa apanya untukku, tidak ada yang bisa menghentikan ku untuk menjadi yang terkuat di dunia kultivasi" tambah Tang Shen yakin.
"hahaha semangat dan tekat yang bagus bocah, tetapi kau harus tau batasanmu bagaimana pun nasib dunia ada di tangan mu".
"ya yaa... Aku tau itu burung jelek, baiklah sekarang ajarkan aku cara kultivasi hebat yang kau maksudkan itu" jawab Tang Shen semangat.
"baiklah aku akan mengajari mu teknik kultivasi tingkat dewa, namanya teknik kultivasi Ranah Limbo mahayana"
" Teknik Kultivasi Ranah Limbo Mahayaan?"
"ya teknik ini adalah teknik kultivasi yang ku gunakan dahulu hingga bisa menjadi hewan dewa terkuat urutan kedua, teknik ini sangat kuat hanya orang yang memiliki tekat dan keteguhan hati yan tinggi yang akan bisa menguasai dan menggunakannya teknik ini" jelas sang burung.
"benarkah sekuat itu? Aku makin tidak sabar untuk menguasainya, ayo kita mulai saja untuk mempelajarinya!" seru Tang Shen semangat.
"kau ini sangat tidak sabaran bocah tapi aku suka melihat tekad dan semangat mu, baiklah baiklah aku akan mengajarimu sekarang.Tetapi kau harus ingat perkataan ku tadi, bahwa hanya orang yang memiliki tekad dan keteguhan hati yang tinggi yang akan bisa menguasai teknik kultivasi tingkat dewa ini" jelas Tang Shen.
"baiklah baik aku mengerti... Sekarang apa yang harus aku lakukan untuk menguasai teknik ini, aku akan berjuang sekuat tenaga ku dan tidak akan mengecewakan mu" tanya Tang Shen.
"Tenanglah aku akan memberikanmu pemahaman ku selama aku menguasai teknik ini dulu, bersiaplah aku akan mentransfer semua pemahaman ku. Kau sebaiknya duduk bersila dan segera mempelajarinya." ujar sang burung.
"baiklah aku siap memulai latihanku" ujar Tang Shen dan kembali duduk bersila di atas lautan lava panas gunung berapi di hutan larangan sembilan dewa.
"baik aku akan mulai" sang burung menutup matanya dan tiba tiba dari keningnya keluar sesuatu seperti cahaya, cahaya yang menyilaukan itu secara perlahan memasuki kepala Tang Shen dan secara perlahan menghilang.
Tang Shen kemudian mampu melihat sesuatu seperti video yang terekam jelas di dalam otaknya, video tersebut menampilkan cara dan tahapan tahapan penggunaan teknik Kultivas Ranah Limbo Mahayana secara jelas dan lengkap. dirinya mulai berusaha memahami teknik tersebut dan mulai menggunakannya untuk meningkatkan kultivasinya sendiri menggunakan teknik itu.
"selanjutnya aku serahkan semuanya pada mu bocah, aku harap kau tidak mengecewakan ku dan juga gurumu, selain itu dirimu adalah harapan dan satu satunya kunci penyelamat dunia dari kehancuran" gumam Sang burung sambil menatap Tang Shen dari atas kawah gunung.
"sebaiknya aku bersemedi untuk menunggu bocah ini selesai menembus tingkatanya, dan juga memulihkan tenaga dalam ku yang hilang ketika menolongnya tadi" batin burung itu lagi.
Lalu sang burung hinggap di salah satu gundukan batu lava panas di dalam gunung, menutup matanya dan mulai bermeditasi untuk memulihkan tenaga dalamnya.
--
--
---------------------------------------------------.
--
--
Tang Shen telah melakukan latihan di dalam gunung selama hampir dua minggu, dan selama itu pula gurunya tidak tenang akan keselamatan dirinya.
Di bagian luar gunung kawah raksasa di hutan larangan sembilan dewa, terlihat seorang pria tua sepuh sedang memandang ke satu arah sambil termenung memikirkan sesuatu. Dahinya berkerut ketika dirinya memikirkan sesuatu yang memurutnya mustahil, ada beberapa hal yang baru ia sadari sekarsng sejak perpisahanya dengan muridnya.
"apakah benar Shen'er memiliki jenis tulang sejati yang melegenda itu?" tanya Feng Huang kepada dirinya sendiri.
Feng Huang pernah membaca salah satu buku tentang jenis dan dan bermacam macam karakteristik tukang sejati seorang pendekar, tertulis di salah satu halaman bahwa terdapat jenis tulang sejati yang sangat langka dan mustahil dimiliki oleh manusia.
Nama tulang sejati ini adalah Tulang Sejati Tanpa Unsur, dimana seseorang yang memiliki tulang sejati ini akan mampu menguasai berbagi teknik jurus unsur elemen langit dan bumi.
Beberapa elemen langit dan bumi adalah
API
AIR
ANGIN
BESI
CAHAYA
EMAS
ES
KAYU
KEGELAPAN
MAGMA
TANAH
dan yang terakhir dan sangat jarang dikuasai oleh seorang pendekar yaitu RACUN, tetapi biarpun jarang dikuasai oleh pendekar tetap saja ada sekte yang yang mempelajarinya baik itu dari sekte aliran putih maupun hitam.
Contohnya sekte Racun Iblis Hitam yang merupakan salah satu sekte besar aliran hitam, ketua sekte generasi ketiga mereka telah menemukan sebuah racun mematikan dalam sejarah. Racun itu diberi nama Racun pemanggil Dewa Neraka, racun mematika ini adalah racun tanpa bau dan tanpa warna sehingga membuat pendekar sulit membedakanya dengan air atau benda cair lain pada umumnya.
Biarpun racun ini sangat mematikan tetapi tidak semua anggota sekte dapat memilik racun ini, hanya ketua dan para tetua sekte yang memiliki posisi penting dalam sekte yang dapat memiliki racun mematika ini. Selain karna racun ini amat mematikan dan sangat mudah memyerang pemiliknya sendiri, jumlah racun yang dapat di produksi sangat terbatas mengingat sumber daya digunakan untuk membuat racun ini sangat langka dan terbatas.
"Author--back to Feng Huang pov".
"Kalau benar Shen'er pemilik tulang legenda ini berarti dirinya akan bisa mempelajari semua unsur elemen di langit dan bumi, aku penasaran bagaimana dirinya nanti ketika menadi pendekar nomor satu di dunia dengan tukang legenda itu" batin Feng Huang masih merenung.
"kenapa aku memikirkan hal yang tidak tidak.. Bukanya sebaiknya aku mengkuatirkan Shen'er yang sedang berlatih untuk menguasai Kitab Pusaka Tubuh Dewa Api" pikir Feng Huang.
"Tua bangka apa kau tidak terlalu berlebihan mengkuatirkan bocah pengubah dunia itu. Bocah itu pasti bisa menguasainya bahkan aku merasakan kehadiran salah satu hewan spiritual dewa purbakala, walaupun kurasakan kekuatannya hanya setingkat petarung suci terhormat saja sesaat bocah itu memasuki gunung itu" tiba tiba suara roh spiritual milik Feng Huang berbicara kepadanya.
ROH SPIRITUAL adalah bentuk dari jiwa dan kekuatan milik hewan spiritual yang telah melakukan JANJI DARAH dengan manusia, dan akan menjadi panther ketika bertarung. Sehingga membuat pemiliknya memiliki peluang besar untuk menang ketika bertarung melawan musuh.
sedangkan JANJI DARAH adalah perjanjian menggunakan darah antara manusia dan hewan spiritual, setelah melakukan perjanjian maka mereka saling bergantung sama lain. Hidup mati mereka berdua saling berhubungan sehingga kedua bagaikan dua roh satu badan, jadi akan saling melindung satu sama lain dalam keadaan yang membahayakan.
"benarkah kau merasakan kehadiran hewan spiritual dewa purbakal itu Harimau Biru Mata Tiga Dewa, tetapi apakah itu tidak membahayakan Shen'er" Tanya Feng Huang kepada Roh Spiritualnya yang ternyata adalah Harimau Biru Mata tiga dewa, yang waktu itu menolong Tang Shen dari kejaran para pesuruh bangsawan Ming Yan.
"ya aku merasakanya walau hanya sesaat, kupikir itu tidak akan membahayakan murid mu itu. Apa kau lupa dengan ramalan suci ketua Kuil Cahaya Ilahi, yang mengatakan bahwa Tang Shen mampu melakukan janji darah dengan salah satu hewan spiritual Dewa purbakala?" tanya Harimau Biru Mata Tiga kepada Feng Huang.
"kau benar Harimau Biru Mata Tiga Dewa aku melupakan ramalan ketua sekte itu, baiklah baiklah aku mempercayaimu" ujar Feng Huang tersenyum lega.
"sebaiknya kau melakukan meditasi dan meningkatkan kultivasi mu saja, dan meningkatkan level jurus dewamu saja, agar kualitas tulang sejati unsur cahaya mu meningkat dan kau dapat melindungi murid mu itu di masa depan" saran Harimau Biru Mata Tiga Dewa.
"kau benar kawanku aku akan meditasi saja sambil menunggu Shen'er menyelesaikan latihanya" angguk Feng Huang.
"baiklah aku ingin tidur dulu, dan kau lakukan saja meditasi mu" jawab roh spiritual Feng Huang.
"baiklah"
Feng Huang pun duduk bersila dan menutup matanya untuk melakukan meditasi..