Chereads / Legenda Pendekar Phoenix / Chapter 11 - Ch. 09 Phoenix Surgawi Sembilan Ekor (2)

Chapter 11 - Ch. 09 Phoenix Surgawi Sembilan Ekor (2)

" Shen'er bukalah matamu sekarang".

Secara perlahan Tang Shen membuka kedua matanya, dihadapanya terpapang dengan jelas sebuah gunung yang amat tinggi. Saking tingginya puncak dari gunung tidak terlihat karna tertutup oleh awan, di sekitar gunung terdapat gua gua besar bahkan ada beberapa hewan spiritual tingkat legenda di sekitar gua itu.

"Ular sanca tujuh warna tingkat legenda yang sangat beracun dan juga sangat indah! " mata Tang Shen berbinar binar melihat hewan spiritual itu.

"kau cukup tau Shen'er tentang para hewan spiritual legenda ini"

"tentu saja guru"

"baiklah coba lihat ke sana apa kau mengenali hewan hewan spiritual itu?".

"hmhm tentu saja guru".

"coba katakan pada guru".

"di sana ada beberapa hewan spiritual legenda tingkat tinggi, seperti rubah mata tiga dengan ekor sembilannya.

"bahkan ada Elang raja api biru, singa putih ekor tiga, dan juga ada sekumpulan Kera emas tingkat legenda juga"

"kau benar Shen'er, kau memang pandai"

"Ini benar benar surganya hewan spiritual legenda!" teriak Tang Shen hingga membuat gurunya tersenyum.

"sudahlah Shen'er... hentikan Sifat kekanakanmu itu apakah kau lupa tujuan awal kita datang kemari?" ujar Feng Huang mengingatkan Tang Shen.

"ah iya iya gua maafkan aku, dan tentu saja murid tidak akan lupa tujuan murid datang ke tempat ini" jawab Tang Shen.

"bagus... mari mulai berjalan memasuki gua ini untuk menuju ke kawah gunung ini".

"mengapa kita tidak menggunakan jurus portal ruang dan waktu saja guru?".

"Kau tidak mengerti Shen'er, di sini terpasang sebuah pelindung kasat mata yang sangat kuat"

" pelindung apa guru kenapa murid tidak merasakannya?" tanya Tang Shen sambil mengerutkan dahinya.

"entalah guru juga tidak mengerti, sepertinya untuk menggurung sesuatu yang sangat kuat".

"sesuatu yang sangat kuat?"

"ya sepertinya begitu".

"lalu bagaimana guru?"

"kau tenang saja Shen'er guru merasakan jalan di salah satu gua itu tidak diberi pelindung, jadi kau jangan kuatir untuk jalan masukmu tetapi...." Feng Huang tidak melanjutkan ucapannya.

"tapi kenapa guru...?" tanya Tang Shen mengerutkan dahinya.

"jadi begini Shen'er setelah guru menggunakan jurus Mata Dewa Penembus Langit, guru menemukan bahwa pelindung ini hanya dapat dimasuki oleh orang yang memiliki Tulang sejati unsur api saja untuk bisa memasukinya" ujar Feng Huang menjelaskan hasil penglihatannya.

"apakah ada pelindung seperti itu guru?.

"bagi para dewa tidak ada yang mustahil Shen'er, menurutmu kenapa nama hutan ini disebut hutan larangan dewa?"

"entahlah... mungkin karna hutan larangan sembilan dewa ini adalah surganya hewan tingkat spiritual legenda?" jawab Tang Shen sambil mengangkat kedua bahunya.

"bisa juga dibilang begitu tetapi lebih tepatnya bukan begitu Shen'er, konon katanya di hutannya ini tersegel sembilan jenis hewan spiritual dewa purbakala, yang tingkatannya jauh lebih kuat dan lebih tinggi dari hewan spiritual legenda tingkat pertama singga gunung himayala sekalipun"jelas gurunya.

"apa!!! lebih kuat dari Singa gunung himalaya guru?, sekuat itukah guru? " tanya Tang Shen.

"di kitab sejarah juga tertulis, bahwa kekuatan kesembilan hewan spiritual dewa purbakala sangat lah kuat, kekuatan mereka bahkan mampu meratakan benua dataran dewa ini dalam hitungan jam. Bahkan di antaranya juga sanggup mengguncang langit dan bumi dengan kekuatan mereka, sehingga sembilan dewa bersatu menyegel kesembilan hewan spiritual dewa purbakala tersebut di dalam hutan larangan sembilan dewa ini" jelas Feng Huang.

"luar biasa, tetapi menurutku itu sangat mustahil guru" jawab Tang Shen.

"kalau kau ingin tau kebenaranya cobalah kau mencari sendiri kebenaranya, gurukan hanya menjelaskan apa yang tertulis di kitab kitab peninggalan leluhur guru" sahut Feng Huang dengan suara yang dibuat buat.

"eehhh bukannya murid meragukan pengetahuan guru...tidak ada keberanian di dalam hati murid untuk melakukan itu guru" jawab Tang Shen yang merasa bahwa guru sedang marah.

"hhahaha Shen'er...Shen'er kau ini begitu baik dan polos, bagaimana mungkin guru bisa marah kepada mu. kamu adalah murid guru yang paling berbakat dan kuat". tawa Feng Huang karna berhasil mengerjai muridnya.

"huuuhh guru tega sekali" ujar Tang Shen sembari mendengus kesal.

"hahaha jangan marah, guru hanya ingin membuat suasana mencair saja agar membuat mu rileks saat latihan nanti" ujar Feng Huang menjelasakan.

" baiklah, jadi bagaimana selanjutnya guru?"

"jadi rencana begini kau harus memasuki gunung ini sendiri melalui gua itu, tetapi guru akan menunggu di luar saja dan akan menjaga mu dari mara bahaya" jelas Feng Huang.

" kenapa guru tidak ikut masuk kedalam gunung? "

"apa kau lupa apa yang barusan gurukan sampaikan padamu, bahwa hanya orang yang memiliki tulang sejati unsur api yang bisa memasuki pelindung di gunung ini" ingat Feng Huang.

"ah iya... murid ingat guru. lalu apakah murid akan meninggalkan guru sendiri di sini?" tanya Tang Shen yang tiba tiba ragu meninggalkan gurunya.

"kau tak perlu kuatir akan keadaan guru, guru bisa menjaga diri guru sendiri. kau harus janji ke guru bahwa kau pasti bisa menguasai kitab pusaka Tubuh Dewa Api itu" ucap Feng Huang sambil memegang pundak muridnya.

"baiklah guru...,murid akan menepati janji murid dan tidak akan mengecewakan guru. murid pasti bisa menguasai kitab pusaka ini" janji Tang Shen pada gurunya.

"Berangkatlah bulatkan tekad mu untuk menguasainya, dan ingat kembalilah dalam kondisi baik baik saja"

"baiklah guru murid pasti akan kembali dalam keadaan baik baik saja" ujar Tang Shen.

"bagus, smoga kau berhasil. Guru hanya bisa mendoakan mu dari sini, semoga kau lancar dalam menguasainya.

"murid berangkat guru sampai sumpah lagi" ujar Tang shen yang lalu berlalu memasuki gunung yang menjukang tinggi itu.

-

-

-

-------------------------------------------.

-

-

-

Tang Shen menaiki anak tangga satu persatu makin jauh kakinya melangkah, maka makin terasa panas suhu yang ia rasakan.

setelah berjalan hampir 5 jam untuk menaiki tangga masuk ke kawah gunung, akhirnya Tang Shen memasuki area inti kawah gunung.

"di sini sangat panas dan rasanya energi alam unsur api di sini sangat pekat, pantas saja sangat cocok untuk melatih menguasai kitab Tubuh Dewa Api" batin Tang Shen.

"aku harus melindungi tubuhku dari panasnya lavA gunung ini" gumam Tang Shen lalu membuat pelindung untuk dirinya.

lalu Tang Shen berjalan ke tengah tengah lautan lava gunung, lalu duduk bersila di atasnya dan membuka bab terakhir kitab pusaka Tubuh Dewa Api.

"Akhirnya kau datang juga bocah" tiba tiba terdengar suara yang membuat Tang Shen kaget bukan main.

"siapa kau?, tunjukan dirimu" tanya Tang Shen dengan panik, sembari kepalanya celingak celinguk mencari sumber suara tersebut.

"hahaha... apakah kau melupakan aku bocah tengki?" ujar suara itu lagi.

"siapa kau sebenarnya?, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Tang Shen.

"sudahlah lupakan dimana kita pernah bertemu, tetapi kau akan menggingatku ketika kau melihat diriku" ujar suara itu lagi.

"Kalau begitu tunjukan dirimu padaku agar aku mengingat siapa dirimu" ujar Tang Shen.

"tidak perlu terburu buru bocah, sebelumya kau harus menguasai kitab pusaka Tubuh Dewa Api itu dulu. kalau kau sanggup menguasai kitab itu maka aku akan menunjukan diriku, tetapi kalo kau tidak bisa menguasainya jangan harap kau akan melihat diriku" ancam suara tanpa wujud itu kepada Tang Shen.

"baiklah aku akan memegang janji mu, aku akan berusha semaksimal mungkin untuk menguasai kitab pusaka ini".

"buktikan dulu ucapanmu jangan terlalu percaya diri bocah" ujar suara tanpa wujud itu lagi.

"baiklah...akan ku buktikan kepadamu bahwa aku sanggup menguasainya" janji Tang Shen.

"baiklah aku tunggu janjimu"

Tang Shen lalu kembali membuka kitab Pusaka Tubuh Dewa api bab ketiga, dan mulai memahaminya.

untuk menguasainya seorang harus berlatih di tempat yang memiliki energi petarung alam unsur apinya yang pekat, lalu tutup mata dan semua indramu coba bangitkan indra keenam mu lalu gunakan teknik indra api yaitu Nafas Api ganas untuk mengoptimalkan proses penguasaannya. lalu sebarkan tenaga dalam unsur api ke seluruh tubuh agar, setelah itu coba bayangkan dirimu menggunakan sebuah jubah perisai api yang menutupi satu inci seluruh tubuhmu.

Tang Shen lalu mengikuti semua arahan dari kitab pusaka itu dengan hati hati, dan terasa hawa energi yang sangat besar.

jurus dewa--Tubuh Dewa Api

tulang tulang Tang Shen mulai mengalami pembakaran dan kedua matanya membara seperti api, lalu secara perlahan muncul jubah api yang sangat tipis dan sangat panas.

"ini..." suara tanpa wujud itu terdengar terkejut.

"ada apa?, apa kau mengakui kekalahan mu bahwa aku sudah bisa menguasai kitab ini" ejek Tang Shen.

"cihh... bocah sombong!!!" hardik sang suara. "tapi aku akui bakatmu memang luar Bias sekali percobaan langsung bisa menguasai jurus tingkat tinggi itu" puji sang suara itu tadi.

"terima kasih, sekarang kau tau kehebatanku"ujar Tang Shen bangga. "lalu bagaimana tentang taruhan kita tadi? ".tanya Tang Shen lagi.

"Hehehe... kau menang bocah, aku mengaku kalah. baiklah aku akan menunjukan wujud ku"ujar suara itu.

"baiklah aku menunggu mu" ujar Tang Shen.

" jangan terkejut saat melihat wujudkuh bocah tengik" seru suara itu lagi.

"tenang saja aku tidak akan terkejut" jawab Tang Shen. "aku sudah sering melihat yang lebih mengerikan dari wujudmu".

"hhahaha nyali mu lumayan juga bocah tengik".

"jangan banyka bicara lagi cepet tunjukan dirimu!!!" seru Tang Shen.

"bersiap lah bocah!!!!" ujar suara itu tiba tiba hilang.

keadaan menjadi hening lalu tiba tiba lautan lava di hadapan Tang Shen tiba tiba bergelonjak dan bergelombang hebat, dan terjadi tsunami yang sangat hebat dia lautan lava tersebut.

tidak berapa lama dari gulungan ombak itu muncul hewan spiritual yang pernah Tang Shen temui dari mimpinya, burung raksasa api sembilan ekor itu lalu terbang ke atas dan melihat ke bawah.

"kita bertemu lagi bocah"...ujar sang burung sambil menunjukan paruhnya yang runcing dan berapi api.

"kauuu...."

Tang Shen belum habis terkejut dengan gulungan ombak tsunami lava tersebut, dirinya dibuat terkejut lagi dengan kemunculan burung raksasa itu....

"hey kau sudah berjanji tidak akan terkejut tadi bocah tengik" seru burung raksasa itu sambil menatap Tang Shen dari atas.