Ardan dan Lusi lagi dilanda bahagia menunggu hari pernikahan mereka yang direncanakan 2 bulan lagi, setelah pertemuan kedua orang tua ardan dan mbah Mariyam saat pertemuan lamaran.
Dua bulan yang disepakati, karena mbah masih menganut adat jawa dengan perhitungan hari jodoh, dimana hari lahir dan pasaran masing masing bisa disebut weton dari kedua calon mempelai akan dipadukan guna mencari hari baik pernikahan mereka. Setelah dihitung maka jatuhlah di hari Kamis Pon yang tepat di tanggal 26 Juli atau masuk bulan besar. Harapan mbah pasangan ini akan menemukan kebahagiaan. Gampang dalam mencari rezeki dan tidak sampai hidup kekurangan. Hidupnya juga sering mendapat keberuntungan, aamiin. Meskipun tidak semua orang jawa menganut adat tersebut.
Ardan kembali pada aktifitasnya sebagai dosen di Semarang sambil mengelola cafenya. Sementara Lusi tetep sebagai guru dan tenaga honorer administrasi di kota kabupaten tempat tinggalnya.
" Dik, nanti kalo dah nikah, masa kita jauhan gini, " tanya Ardan, saat lagi telpon lusi.
" Aku suka ketemu anak anak kalo lagi ngajar kak, aku selesaikan di tahun ajaran habis boleh paling 3 bulanan setelah nikah ? dak enak sama bu kepala sekolahnya kalo harus nyari ganti guru secepatnya, dah baik sama beliau, " lusi nyampekan keinginannya, walaupun dengan berat gimana lagi masa suami istri jauhan, katanya kalo pengantin baru bakal susah pisah, iya juga sih.
" kamu suka ngajar ?, "
" iya kak seneng ketemu bocah bocah, bisa nyalurkan ilmu, " lusi menjelaskan alasannya ngajar.
" Gimana kalo nanti tetep ngajar di Semarang, aku coba deh tanyain ke temenku yang punya yayasan sekolah, masih nerima guru baru dak, " ardan mencoba mencari solusi, " Sambil bisa jadi admin di cafe, enak toh kerja sama suami sendiri, bisa dekatan gak berjauhan, muaaach, kw kw kw, " ardan bayangin wajah imut calon istrinya yang lagi manyun manja. diseberang sana.
" terserah deh ngikut calon suami, takut dikira calon istri dak nurut, " jawab lusi, setelah pamit kalo ada kegiatan dengan anak didiknya, lusi menutup telpon.
Ardan ingat keluarga Hanafi punya yayasan di bidang pendidikan di Semarang, moga masih butuh guru untuk mengisi waktu luang sambil nyari sekolah lain' ardan bermonolog.
---------------
Janggan Pringgohadi seorang direktur CV Joyoutomo, perusahaan yang didirikan bersama sahabatnya Yohanes Ardiyaksa ( yoyok ), dibidang desain interior untuk property, yang didirikannya sejak 4 tahun lalu. Perusahaan mereka berkembang cukup pesat dengan kantor pusat di kota gudeg, CV Joyoutomo bekerjasama dengan BUMN menangani proyek di beberapa kota dalam menata taman kota. Kesibukan di rasakan kedua direksi karena deadline yang mendesak mengingat rencana adanya kunjungan presiden di kota yang tergolong daerah istimewa.
" Aku lembur malam ini Yok, banyak berkas yang harus di tanda tangani, untuk pencairan dana proyek tahab ke II," ucap Janggan pada Yoyok, " Kamu dak ikut ngumpul sama temen temen ngopi di Caffe dekat pantai Parangtritis, ayolah sedikit bersantai, kita dari dua bulan ini sibuk, " Yoyok mengajak temennya keluar dari kantor, karna memang sudah waktunya pulang.
" Baiklah, aku berberes dulu, siapa aja yang ngumpul, " Janggan menghentikan membuka berkas, dan merapikan meja kerjanya.
" Hanafi dan ardan memang udah janjian dari minggu lalu, kebetulan ardan ada seminar di UGM, Hanafi di ajak ternyata lagi longgar, pas kan waktunya, aku baru inget sekarang makanya dak ngomongin kamu rencana mereka, " Yoyok sudah siap membawa kunci mobil dan bodypack nya.
" Bawa mobil sendiri aja, biar langsung bisa pulang dari sana nanti, " Janggan memakai jaket kulitnya dan mematikan lampu ruangan, mereka akhirnya berangkat berkendara mobil masing masing.
Janggan melajukan mobil dengan kecepatan normal, dia jadi teringat seseorang yang pernah singgah di hatinya, yang pernah dilukai hatinya. sampai sekarang dia masih berutang kata maaf gadis itu. Terakhir ketemu di Semarang dengan sahabat sahabatnya di cafe dekat kampus mereka punya ardan. apa dia ada hubungan sama ardan ? aku akan cari tahu nanti.
Sampailah Janggan di cafe dekat wisata pantai Parangtritis, Mobil Honda civic Hatchback milik Yoyok sudah sampai duluan, diikuti Hanafi dan ardan yang menggunakan mobil kijang milik ardan, mereka bersamaan keluar dari parkiran.
Mereka mengambil tempat duduk menghadap ke arah pantai dengan tenda payung dan kursi dari kayu yang ditata melingkar, dipanggilnya pelayan kafe untuk membuat pesanan.
" espresso vanilla late, Gan, pesen apa lo? " yoyok menyebutin pesanan, " dark cocolate aja, eh pesen makan sekalian ?" ucap Janggan. "nasi gudeg, kalian suka semua kan, " kata Yoyok yang diangguki semua temennya, sementara Hanafi dan ardan keduanya sudah pesan, es kelapa muda, biar terasa segar di pantai. setelah mencatat pesanan pelayan pun meninggalkan mereka.
Sahabat berempat saling melontarkan candaan, kemudian ngebahas kerjaan masing masing, dan akhirnya merembet ke pasangan.
" Gimana dan, tinggal kau yang belum nikah, " kata Hanafi menggoda teman karipnya, " masak mahasiswamu gak ada yang tertarik sama dosennya, " Yoyok menimpali godaan hanafi. Janggan menunggu jawaban pasti ardan, dengan maksud tersembunyi.
" Makanya aku pingin ketemuan sama kalian, rencana bulan depan, tanggal 26 Juli, kalian harus datang, " kata ardan dengan wajah sumringah.
Deg, ada yang mengingat tanggal itu bukannya hari lahir seseorang, Janggan menarik nafas panjang tanpa komentar, "kalo memang bener sama dia, apa alasanku mencampuri ? ' monolog Janggan.
" Sama siapa Dan, " akhirnya pertanyaan yang gak bisa dihindari pasti muncul dari temannya.
" Kalian pada kenal semua, lusi anak FEB depan kost," jawab ardan tanpa memandang Ke arah Janggan. " Jadi lo, deketin mantan si Janggan, atau jangan jangan udah nyerobot dari belakang lo dan, " Yoyok tertawa terbahak diikuti Hanafi sebenarnya dia tahu ardan juga naksir lusi waktu itu. Sementara dua sahabat yang lain bersitegang.